• Tidak ada hasil yang ditemukan

EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN

3.1 ARAH KEBIJAKAN EKONOMI DAERAH

3.1.1 Kondisi Ekonomi Daerah a. Pertumbuhan Ekonomi

Rancangan Awal RKPD Kota Pekalongan 2018 | RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH

DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH

151

BAB III RANCANGAN KERANGKA

EKONOMI DAERAH DAN

KEBIJAKAN KEUANGAN

DAERAH

3.1 ARAH KEBIJAKAN EKONOMI DAERAH

Pada tahun 2015, aktivitas perekonomian global masih lemah, didorong oleh pelemahan ekonomi negara berkembang, terutama Tiongkok, sementara pemulihan perekonomian negara maju, seperti Amerika Serikat, cenderung berjalan lamban. IMF memperkirakan perekonomian global akan meningkat dari 3,1 persen di tahun 2015 menjadi 3,2 persen di tahun 2016, lebih rendah dari prediksi sebelumnya yang besarnya 3,4 persen. Kinerja ekonomi beberapa negara berkembang, terutama Cina, Rusia, dan Brasil menjadi alasan di balik penurunan tersebut.

Faktor eksternal lain yang juga cukup berpengaruh adalah turunnya harga komoditas global, terutama komoditas energi. Harga minyak dunia jenis WTI dan Brent Oil berturut turut turun sebesar 24,5 dan 35,0 persen sepanjang tahun 2015. Di tahun 2016, harga komoditas diperkirakan masih tetap rendah. Harga minyak dunia diperkirakan di kisaran USD40,0 per barrel.

Di tengah berbagai tantangan global, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2015 melambat menjadi 4,8 persen, tetapi masih relatif lebih tinggi dibandingkan dengan negara-negara lain di dunia. Untuk tahun 2016, perekonomian Indonesia diperkirakan akan tumbuh lebih tinggi menjadi 5,3 persen, didukung oleh konsumsi rumah tangga dan investasi yang tumbuh sebesar 5,1 dan 5,2 persen, serta ekspor yang kembali tumbuh positif sebesar 1,0 persen.

Berdasarkan kondisi tersebut di atas maka perekonomian Kota Pekalongan pada tahun 2017 diproyeksikan masih tetap optimis yang antara lain didukung oleh berkembangnya UMKM yang berbasis produk unggulan daerah, semakin berkembangnya sektor pariwisata, terkendalinya inflasi dan dukungan regulasi yang efektif.

Dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkualitas, kebijakan perekonomian Kota Pekalongan Tahun 2018 diarahkan untuk meningkatkan kualitas pelayanan dasar dan pembangunan infrastruktur untuk mendukung pengembangan ekonomi kreatif dan pariwisata. Guna mendukung tercapainya sasaran kebijakan tersebut perlu didukung pemantapan reformasi birokrasi, peningkatan kualitas dan kompetensi SDM, serta pelibatan stakeholder terkait.

3.1.1 Kondisi Ekonomi Daerah

a. Pertumbuhan Ekonomi

Sampai dengan tahun 2013, kondisi perekonomian Kota Pekalongan menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan, namun pada tahun 2015 terjadi titik terendah

Rancangan Awal RKPD Kota Pekalongan 2018 | RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH

DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH

152 pertumbuhan ekonomi yaitu sebesar 5,00%, dibawah pertumbuhan ekonomi nasional dan Provinsi Jawa Tengah.

Sumber: Badan Pusat Statistik, 2011-2015

Gambar 3.1 Perkembangan Pertumbuhan Ekonomi Kota Pekalongan Tahun 2011-2015

b. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

Selama kurun waktu 2014 – 2015 nilai PDRB Kota Pekalongan mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Nilai PDRB pada Tahun 2014 Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) sebesar Rp. 7.092,78 Milyar naik pada Tahun 2015 menjadi Rp. 7.778,27 Milyar. Nilai PDRB Atas Harga Dasar Konstan (ADHK) naik dari Rp. 5.755,28 Milyar menjadi Rp. 6.043,05 Milyar.

Sektor PDRB yang memberikan kontribusi dominan terhadap PDRB Kota Pekalongan tahun 2015 yaitu sektor Perdagangan besar dan eceran, Reparasi Mobil dan sepeda motor (21,87%); industri pengolahan (21,56%); serta konstruksi (14,33%). Jika dibandingkan dengan tahun 2014, maka ketiga sektor tersebut masih menjadi sektor dominan dalam PDRB Kota Pekalongan. Apabila dilihat dari laju pertumbuhan PDRB pada tiap sektor tahun 2014, maka diketahui bahwa meskipun nilai laju pertumbuhan lebih kecil dibandingkan tahun 2013, tetapi semua sektor mengalami pertumbuhan positif kecuali listrik gas dan air.

Tabel 3.1 Nilai dan Laju Pertumbuhan PDRB Menurut Lapangan Usaha Tahun 2014-2015

No. Lapangan Usaha ADHB (Milyar Rp) ADHK (Milyar Rp) Laju PDRB (%) 2014 *) 2015 **) 2014 *) 2015 **) 2014 *) 2015 **) 1 Pertanian, Kehutanan dan Perikanan 373,90 413,67 298,99 311,21 -2,06 4,09 2 Pertambangan dan Penggalian - - - – 3 Industri pengolahan 1.539,50 1.677,23 1.252,41 1.302,42 6,23 3,99 4 Listrik Gas dan Air

Bersih

11,39 11,80 11,56 11,33 1,00 -1,99

5. Pengadaan air, pengelolaan sampah Limbah dan daur ulang

8,13 8,73 7,28 7,46 2,50 2,54 2011 2012 2013 2014 2015 Kota Pekalongan (%) 5,49 5,61 5,91 5,48 5,00 Prov Jateng (%) 5,30 5,34 5,14 5,42 5,44 Nasional (%) 5,94 5,87 5,61 5,01 5,04 4,00 4,50 5,00 5,50 6,00 6,50 7,00

Rancangan Awal RKPD Kota Pekalongan 2018 | RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH

DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH

153

No. Lapangan Usaha ADHB (Milyar Rp) ADHK (Milyar Rp) Laju PDRB (%) 2014 *) 2015 **) 2014 *) 2015 **) 2014 *) 2015 **)

6 Konstruksi 1.030,31 1.114,84 797,21 842,14 4,70 5,64

7. Perdagangan besar dan eceran, Reparasi Mobil dan sepeda motor

1.570,21 1.701,48 1,295,31 1.342,16 5,08 3,62

8. Transportasi dan Pergudangan

430,02 484,72 389,71 409,63 4,67 5,11

9. Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum

350,18 410,71 270,11 291,13 6,58 7,78

10. Informasi dan Komunikasi

277,31 301,97 268,60 291,66 10,98 8,58

11. Jasa Keuangan dan Asuransi 413,90 463,13 322,51 344,74 6,50 6,89 12. Real Estate 184,03 206,76 160,68 172,69 7,22 7,47 13. Jasa Perusahaan 25,65 29,19 21,19 22,96 11,98 8,35 14. Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib

335,65 369,82 257,03 271,89 0,96 5,78

15. Jasa Pendidikan 328,18 351,22 225,89 236,68 10,20 4,78

16. Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial

84,82 95,02 65,33 69,97 10,08 7,10

17. Jasa lainnya 129,55 137,97 111,44 115,00 8,59 3,20

PDRB 7.092,78 7.778,27 5.755,28 6.043,05 5,48 5,00

Sumber data : PDRB Kota Pekalongan Tahun 2016

Tabel 3.2 Struktur PDRB Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2011-2015 (persen)

Lapangan Usaha 2011 2012 2013* 2014** 2015***

(1) (3) (4) (5) (6) (6)

A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan

6,07 5,86 5,60 5,27 5,32

B Pertambangan dan Penggalian – – – – –

C Industri Pengolahan 19,89 20,82 21,53 21,71 21,56

D Pengadaan Listrik dan Gas 0,19 0,19 0,17 0,16 0,15

E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang

0,14 0,13 0,12 0,11 0,11

F Konstruksi 13,93 14,08 13,90 14,53 14,33

G Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor

24,61 23,55 22,98 22,14 21,87 H Transportasi dan Pergudangan 6,79 6,41 6,05 6,06 6,23

I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum

4,59 4,56 4,52 4,94 5,28

J Informasi dan Komunikasi 3,95 3,96 3,93 3,91 3,88

K Jasa Keuangan dan Asuransi 5,50 5,71 5,78 5,84 5,95

L Real Estat 2,62 2,55 2,67 2,59 2,66

M,N Jasa Perusahaan 0,33 0,34 0,36 0,36 0,38

O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib

Rancangan Awal RKPD Kota Pekalongan 2018 | RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH

DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH

154

Lapangan Usaha 2011 2012 2013* 2014** 2015***

(1) (3) (4) (5) (6) (6)

P Jasa Pendidikan 3,51 3,98 4,64 4,63 4,52

Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial

1,07 1,14 1,14 1,20 1,22

R,S,T,U Jasa lainnya 1,89 1,72 1,75 1,83 1,77

Produk Domestik Regional Bruto 100 100 100 100 100

Sumber data : PDRB Kota Pekalongan Tahun 2016

PDRB per kapita merupakan PDRB yang dibagi dengan jumlah penduduk pada pertengahan tahun. Pada Tahun 2015, PDRB per kapita Kota Pekalongan ADHB mencapai Rp.26,36 juta, meningkat dibandingkan dengan tahun 2014. PDRB per kapita Kota Pekalongan secara lengkap dapat dilihat pada tabel 3.3 berikut.

Tabel 3.3 PDRB Per Kapita dan Pendapatan Per Kapita Kota Pekalongan Tahun 2011-2015

No Tahun Pendapatan Per Kapita (atas dasar harga berlaku) (Rp Juta)

1 2011 18,28

2 2012 20,04

3 2013 22,10

4 2014 24,26

5 2015 26,36

Sumber data : PDRB Kota Pekalongan Tahun 2016

c. Inflasi

Pada periode tahun 2011 - 2015, inflasi di Kota Pekalongan cenderung berfluktuasi dari kisaran 2,45 persen di tahun 2011 hingga tertinggi pada 7,82 persen di tahun 2014. Nilai inflasi Kota Pekalongan dari tahun 2011 - 2014 lebih rendah dibanding dengan inflasi nasional dan Provinsi Jawa Tengah. Tetapi pada tahun 2015 lebih tinggi dari Nasional dan Provinsi Jawa Tengah. Perkembangan inflasi kota Pekalongan, Provinsi Jawa Tengah dan nasional dapat dilihat pada Tabel 3.4 berikut.

Tabel 3.4 Laju Inflasi Kota Pekalongan Tahun 2011-2015

2011 2012 2013 2014 2015

Kota Pekalongan (%) 2,45 3,55 7,40 7,82 3,46

Prov Jateng (%) 2,68 4,24 7,99 8,22 2,73

Nasional (%) 3,79 4,30 8,38 8,36 3,35

Sumber: Kota Pekalongan Dalam Angka 2016