• Tidak ada hasil yang ditemukan

EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN

3.2 ARAH KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH

3.2.1 Proyeksi Keuangan Daerah dan Kerangka Pendanaan

Rancangan Awal RKPD Kota Pekalongan 2018 | RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH

DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH

157 e. Meningkatkan koordinasi antar PD, kerjasama antar daerah, mengembangkan

kemitraan usaha dan pemberdayaan usaha mikro, kecil dan sektor informal. Melalui kerjasama kemitraan dan program tanggung jawab sosial perusahaan (program CSR) dari dunia usaha untuk mengembangkan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dan lembaga keuangan mikro (LKM) di tingkat Rukun Warga (RW).

f. Meningkatkan kualitas tenaga kerja melalui pelatihan, pendidikan kecakapan hidup (life skills), teknologi tepat guna dan produktivitas kerja dan keterampilan yang bersifat teknis.

3.2 ARAH KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH

Efektivitas kebijakan, program dan kegiatan pembangunan yang tertuang dalam RKPD Tahun 2018 sebagai pelaksanaan agenda RPJMD tahun 2016-2021 di tahun ketiga, tidak terlepas dari kapasitas anggaran yang dapat terkelola oleh pemerintah daerah. Untuk itu, kebutuhan belanja pembangunan daerah akan selalu mempertimbangkan kapasitas fiskal daerah sebagai salah satu penopang strategis dalam implementasi RKPD, yang akan selalu berdampingan dengan sumber-sumber pendanaan non APBD, seperti APBN, Hibah, dana kemitraan swasta, swadaya masyarakat serta kontribusi pelaku usaha melalui Corporate Social Resposibility (CSR).

APBD merupakan dasar pengelolaan keuangan daerah dalam masa 1 (satu) tahun anggaran, yang terdiri atas pendapatan daerah, belanja daerah dan pembiayaan daerah (penerimaan dan pengeluaran pembiayaan daerah). Untuk pendapatan daerah bersumber dari: 1) Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang terdiri dari Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan dan Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah; 2) Dana Perimbangan terdiri dari Bagi Hasil Pajak/Bukan Pajak, Dana Alokasi Umum, dan Dana Alokasi Khusus; 3) Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah meliputi Pendapatan Hibah, Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi, Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus dan Bantuan Keuangan dari Provinsi atau pemerintah daerah lainnya. Selanjutnya untuk penerimaa pembiayaan bersumber dari Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Anggaran sebelumnya (SiLPA), Pencairan Dana Cadangan dan Penerimaan kembali investasi pemerintah. Sedangkan pengeluaran pembiayaan terdiri dari Pembentukan Dana Cadangan, Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah Daerah dan Pembayaran Pokok Utang. Selain dana dari penerimaan daerah tersebut, daerah menerima dana yang bersumber dari Pemerintah Pusat berupa dana dekonsentrasi, dana tugas pembantuan dan urusan bersama, yang dialokasikan untuk menunjang program dan kegiatan pembangunan yang dilakukan berdasarkan prioritas dan bersifat penugasan kepada perangkat daerah.

3.2.1 Proyeksi Keuangan Daerah dan Kerangka Pendanaan

Hasil analisa terhadap tantangan dan prospek perekonomian maka diperlukan usaha intensifikasi dan ekstensifikasi sumbersumber pendapatan daerah. Pendapatan daerah meliputi semua penerimaan yang merupakan hak daerah dalam satu tahun anggaran yang selanjutnya akan menjadi penerimaan daerah. Pendapatan daerah merupakan unsur penting dalam mendukung penyediaan kebutuhan belanja daerah diharapkan dapat memanfaatkan momentum pertumbuhan ekonomi yang akan memberikan konsekuensi logis bagi peningkatan potensi penerimaan daerah.

Rancangan Awal RKPD Kota Pekalongan 2018 | RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH

DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH

158 Upaya peningkatan intensifikasi dan ekstensifikasi PAD dilakukan melalui pemberdayaan dan peningkatan kinerja BUMD, PD penghasil dan pengelolaan aset Pemerintah Kota Pekalongan.

Dalam struktur APBD, pendapatan daerah merupakan pendukung penyelenggaraan pemerintah daerah serta pelayanan publik. Komposisi kontribusi penerimaan PAD terhadap pembangunan Kota Pekalongan sangat bergantung pada sumber dana yang berasal dari Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Provinsi. Kondisi ini merupakan tantangan bagi Pemerintah Kota Pekalongan dalam usaha meningkatkan pembiayaan yang bersumber dana dari PAD.

Dalam penyusunan RKPD, Perencanaan pendapatan daerah mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:

1. PAD dihitung dengan memperhatikan realisasi pendapatan selama 2 tahun terakhir dan perkiraan masing-masing potensi jenis pendapatan daerah mengacu pada Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah; 2. Asumsi Dana Perimbangan yaitu DAK sesuai dengan usulan PD;

3. Lain-lain pendapatan daerah yang sah dengan mempertimbangkan potensi riil, sedangkan Bankeu Provinsi sesuai dengan usulan PD.

Kebijakan Anggaran Pendapatan Daerah Kota pekalongan Tahun 2018 diarahkan pada upaya peningkatan pendapatan daerah dari sektor Pendapatan Asli Daerah, Dana Perimbangan dan Lain-lain pendapatan daerah yang Sah, melalui upaya :

1. Intensifikasi dan ekstensifikasi sumber-sumber pendapatan daerah; 2. Peningkatan pengelolaan keuangan dan asset daerah;

3. Peningkatan koordinasi dengan pemerintah pusat dan provinsi;

4. Revisi dan evaluasi Perda-perda yang berhubungan dengan pendapatan daerah

3.2.2 Arah Kebijakan Keuangan Daerah

a. Arah Kebijakan Pendapatan Daerah

Kebijakan pendapatan daerah merupakan rencana tahunan sebagai upaya pencapaian visi, misi, tujuan dan sasaran yang diinginkan di bidang pendapatan daerah dalam rangka memperkuat pelaksanaan otonomi daerah. Kebijakan pendapatan difokuskan untuk memberdayakan potensi pendapatan daerah melalui :

a. Optimalisasi penggalian sumber-sumber pendapatan daerah;

b. Mengintensifkan pendapatan melalui peningkatan kerjasama dengan pihak terkait; c. Mengoptimalkan pemanfaatan sarana dan prasarana serta Sumber Daya Manusia

yang ada;

d. Validasi dan up date Wajib Pajak dan Wajib Retribusi Daerah;

e. Meningkatkan koordinasi antar PD dalam bidang Pendapatan Daerah;

f. Meningkatkan kinerja Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dalam upaya meningkatkan keuntungan agar meningkatkan kontribusi Pendapatan Daerah; g. Optimalisasi pelayanan Badan Layanan Usaha Daerah (BLUD) melalui brand

image;

h. Optimalisasi manajemen kas daerah dengan memanfaatkan idle cash dalam bentuk deposito;

Rancangan Awal RKPD Kota Pekalongan 2018 | RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH

DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH

159 i. Optimalisasi penerimaan pajak dan retribusi daerah melalui Intensifikasi penagihan,

sosialisasi dan peningkatan basis data;

j. Meningkatkan pelayanan masyarakat dalam upaya meningkatkan kesadaran masyarakat dalam membayar pajak daerah dan retribusi daerah.

Adapun realisasi dan proyeksi pendapatan daerah Kota Pekalongan tahun 2015-2019 dapat dilihat pada tabel 3.5 sebagai berikut.

Tabel 3.5 Realisasi, Anggaran dan Proyeksi Pendapatan Daerah Kota Pekalongan Tahun 2015 – 2019

URAIAN REALISASI TARGET RENCANA

2015 2016 2017 2018 2019

PENDAPATAN 809.733.612.473 901.999.688.000 940.827.642.000 898.446.623.000 908.283.405.680 PENDAPATAN ASLI

DAERAH

152.044.596.332 177.984.656.000 182.249.034.000 193.481.234.000 212.369.000.000

Pendapatan Pajak Daerah 47.499.120.190 47.640.000.000 52.113.800.000 54.675.000.000 60.882.000.000 Hasil Retribusi Daerah 16.594.929.112 16.249.442.000 16.532.380.000 16.954.380.000 19.309.000.000 Hasil Pengelolaan Kekayaan

Daerah yang Dipisahkan

3.181.034.617 9.977.584.000 4.962.754.000 4.962.754.000 5.380.000.000 Lain-lain Pendapatan Asli

Daerah yang Sah

84.769.512.413 104.117.630.000 108.640.100.000 116.889.100.000 126.798.000.000

DANA PERIMBANGAN 491.178.295.665 640.274.158.000 596.294.757.000 596.294.757.000 607.009.405.680

Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak

24.493.648.665 31.385.219.000 34.382.909.000 34.382.909.000 31.385.000.000 Dana Alokasi Umum 421.276.527.000 457.085.256.000 457.085.256.000 457.085.256.000 470.797.813.680 Dana Alokasi Khusus 45.408.120.000 151.803.683.000 104.826.592.000 104.826.592.000 104.826.592.000

LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH

166.510.720.476 83.740.874.000 162.283.851.000 108.670.632.000 88.905.000.000

Pendapatan Hibah 7.587.000.000 3.000.000.000 3.000.000.000 - -

Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya

54.779.785.187 56.778.690.000 60.418.411.000 60.418.411.000 65.728.000.000

Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus

81.502.635.500 0 50.613.219.000 - -

Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemerintah Daerah Lainnya

22.641.299.789 23.962.184.000 48.252.221.000 48.252.221.000 23.177.000.000

Sumber : DPPKAD Kota Pekalongan, 2016

b. Arah Kebijakan Belanja Daerah

Perencanaan belanja daerah pada tahun 2018 dihitung dengan berdasar asumsi sebagai berikut :

a. Proyeksi belanja daerah diasumsikan turun sebesar 5,34% dari tahun 2017, karena pada tahun 2018 pendapatan dari DID belum bisa ditargetkan;

b. Perhitungan gaji pegawai menggunakan basis data pegawai 2016.

Berkaitan dengan kondisi pendapatan sebagaimana diuraikan di atas dan dikaitkan dengan permasalahan/isu yang dihadapi, maka kebijakan-kebijakan belanja daerah diarahkan sebagai berikut :

a. Belanja daerah yang bersifat tetap dan mengikat seperti belanja pegawai menyesuaikan dengan peraturan yang berlaku pada tahun berkenaan.

b. Belanja daerah berupa hibah dan bantuan sosial diberikan secara selektif, akuntabel, transparan dan berkeadilan dengan mempertimbangkan kemampuan keuangan daerah serta berpedoman pada ketentuan peraturan perundangan yang berlaku.

Rancangan Awal RKPD Kota Pekalongan 2018 | RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH

DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH

160 c. Belanja tidak terduga diarahkan untuk menyediakan anggaran siaga (standby

budget) terutama disiapkan untuk antisipasi dan penanganan bencana alam maupun sosial.

d. Belanja daerah berupa belanja langsung setiap PD diarahkan untuk mendukung operasional dan peningkatan kinerja PD sesuai dengan tugas pokok dan fungsi yang melekat.

e. Belanja daerah berupa belanja langsung urusan wajib dan pilihan digunakan untuk melindungi dan meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat yang diwujudkan dalam bentuk peningkatan dan pemulihan pelayanan dasar pendidikan, kesehatan, fasilitas sosial dan fasilitas umum yang layak serta mengembangkan sistem jaminan sosial.

f. Mendukung program/kegiatan strategis yang terkait dengan agenda provinsi dan nasional, dengan tetap memprioritaskan pembangunan daerah serta memiliki skala pelayanan regional maupun nasional.

Adapun realiasi dan proyeksi belanja daerah Kota Pekalongan tahun 2015-2019 dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 3.6 Realisasi, Anggaran dan Proyeksi Belanja Daerah Kota Pekalongan Tahun 2015 – 2019

URAIAN REALISASI TARGET RENCANA

2015 2016 2017 2018 2019

BELANJA 792.543.896.689 1.008.226.488.000 969.556.925.000 917.776.623.000 927.613.405.680 Belanja Tidak Langsung 379.970.845.177 415.976.552.000 376.091.869.000 376.091.869.000 386.332.670.950

Belanja Pegawai 324.607.233.952 379.270.367.000 341.360.065.000 341.360.065.000 351.600.866.950

Belanja Subsidi 550.000.000 550.000.000 550.000.000

Belanja Hibah 54.592.624.225 26.758.304.000 20.530.304.000 20.530.304.000 20.530.304.000 Belanja Bantuan Sosial 350.766.000 4.649.000.000 8.951.500.000 8.951.500.000 8.951.500.000 Belanja Bantuan

Keuangan kepada Prov/Kab/ Kota dan Pemerintahan Desa

420.221.000 698.881.000 700.000.000 700.000.000 700.000.000

Belanja Tidak Terduga 0 4.600.000.000 4.000.000.000 4.000.000.000 4.000.000.000

Belanja Langsung 412.573.051.512 592.249.936.000 593.465.056.000 541.684.754.000 541.280.734.730

Belanja Pegawai 16.702.198.881 19.334.989.000 21.677.982.000

Belanja Barang dan Jasa 238.202.012.290 334.405.982.000 348.457.454.000 Belanja Modal 157.668.840.341 238.508.965.000 223.329.620.000

Sumber : DPPKAD Kota Pekalongan Tahun 2016

c. Arah Kebijakan Pembiayaan Daerah

Pembiayaan daerah merupakan transaksi keuangan yang dimaksudkan untuk menutupi selisih antara Pendapatan dan Belanja Daerah. Kebijakan anggaran untuk pembiayaan daerah dibagi atas dua bagian yaitu penerimaan pembiayaan dan pengeluaran pembiayaan. Penerimaan Pembiayaan dapat bersumber dari Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Lalu (SiLPA) tahun anggaran 2017, pencairan dana cadangan dan penerimaan kembali investasi pemerintah. Pengeluaran pembiayaan diarahkan yaitu untuk pembentukan dana cadangan, penyertaan modal (investasi) pemerintah daerah serta pembayaran pokok utang.

Kebijakan Pembiayaan Daerah pada Tahun 2018 di Kota Pekalongan antara lain diarahkan untuk :

Rancangan Awal RKPD Kota Pekalongan 2018 | RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH

DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH

161 a. Penggunaan Sisa Lebih Penghitungan Anggaran (SiLPA) Tahun 2017 sebagai

sumber penerimaan pada APBD Tahun Anggaran 2018, yang didasarkan pada perhitungan yang cermat dan rasional;

b. SiLPA diupayakan menurun seiring dengan semakin efektifnya penggunaan anggaran;

c. Pembentukan dana cadangan untuk untuk Pilkada tahun 2020 sebesar Rp. 4 Milyar. d. Penyertaan modal dalam rangka pemenuhan kewajiban dalam prinsip kehati-hatian;

Rincian pembiayaan daerah ditunjukkan dalam tabel 3.7 berikut: Tabel 3.7 Realisasi dan Proyeksi Pembiayaan Daerah

Kota Pekalongan Tahun 2015 – 2019

URAIAN REALISASI TARGET RENCANA

2015 2016 2017 2018 2019

PEMBIAYAAN DAERAH 99.770.096.000 106.226.800.000 28.729.283.000 19.330.000.000 19.330.000.000 Penerimaan Pembiayaan 111.870.096.000 118.485.800.000 38.529.283.000 28.130.000.000 28.130.000.000

SiLPA Tahun Anggaran Sebelumnya

101.370.096.000 118.485.800.000 38.529.283.000 28.130.000.000 28.130.000.000

Pencairan Dana Cadangan 10.500.000.000 0

Penerimaan kembali investasi pemerintah daerah

Pengeluaran Pembiayaan 12.100.000.000 12.259.000.000 9.800.000.000 8.800.000.000 8.800.000.000 Pembentukan Dana Cadangan 0 2.000.000.000 4.000.000.000 4.000.000.000 Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah Daerah 12.100.000.000 12.259.000.000 7.800.000.000 4.800.000.000 4.800.000.000

Pembayaran Pokok Utang 0 0 0 0 0

Rancangan Awal RKPD Kota Pekalongan 2018 | RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH

DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH

Rancangan Awal RKPD Kota Pekalongan 2018 | PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN

DAERAH

163

BAB IV PRIORITAS DAN

SASARAN PEMBANGUNAN

DAERAH

4.1 VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH