• Tidak ada hasil yang ditemukan

Konsistensi Perencanaan dan Penganggaran Antara RPJMD dengan RKPD

Dalam dokumen Midterm Review RPJMD 2010 2015 (Halaman 75-99)

EVALUASI KINERJA KEUANGAN

EVALUASI KINERJA AGENDA PERBAIKAN TATA KELOLA PEMERINTAH DAERAH

6.1 Prioritas Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Dalam Pemerintahan

6.1.1 Konsistensi Perencanaan dan Penganggaran Antara RPJMD dengan RKPD

Sebagaimana yang ditegaskan dalam Perda Nomor 5 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Sumatera Barat Tahun 2010-2015, tujuan RPJMD ini adalah untuk menetapkan sasaran pembangunan, strategi dan kebijakan umum pembangunan daerah serta merumuskan program prioritas pembangunan sesuai dengan karakteristik Sumatera Barat. Dengan adanya RPJMD ini tentu memudahkan SKPD menyusun Renstranya dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah. Karenanya untuk mencapai tujuan pembangunan daerah perlu konsistensi antara RPJMD dan RKPD yang disusun oleh pelaksana teknis dalam hal ini SKPD. Terkait dengan itu, berikut ini dapat dilihat konsistensi dokumen RPJMD ini dengan RKPD tersebut.

1. Sasaran Efektifitas Perencanaan Pembangunan Daerah

Dalam RPJMD 2010-2015, untuk meningkatkan

efektifitas perencanaan pembangunan daerah ini

dilaksanakan ke dalam dua program utama, yaitu Program

Perencanaan Pembangunan Daerah dan Program

Pengembangan Data dan Informasi Statistik. Untuk mengukur keberhasilan pelaksanaan kedua program ini, maka

ditetapkan indikator kinerja, yaitu jumlah dokumen

perencanaan dan jumlah dokumen data dan statistik pembangunan/publikasi statistik. Dalam implementasinya, kedua program ini dapat dilaksanakan dengan konsisten dan tercapai dengan baik. Walaupun begitu, anggaran yang disediakan untuk kegiatan ini belum menggambarkan adanya konsistensi. Misalnya, tahun 2011 ditetapkan anggaran sebesar Rp Rp. 1,575 milyar. Sedangkan anggaran yang digunakan sebesar Rp. 2,24 milyar dengan kinerja input sebesar Rp. 78,31 persen atau sebesar Rp. 1,75 milyar. Sedangkan tahun 2012 konsistensi penganggaran antara RPJMD dengan RKPD instansi terkait dapat dilihat konsisten dengan anggaran sebesar Rp. 3,23 milyar. Sedangkan, Program Pengembangan Data dan Informasi Statistik, untuk tahun 2011 tidak sesuai dengan apa yang dituangkan dalam dokumen RPJMD, yaitu berjumlah Rp. 2,215 milyar.

Sedangkan dana yang digunakan oleh SKPD yang bertanggung jawab pada tahun yang sama sebanyak Rp. 4,85 milyar. Begitu juga tahun 2012, anggaran yang ditetapkan adalah sebesar Rp. 1,725 milyar dan anggaran yang dialokasikan dalam RKPD berjumlah Rp. 1,680 milyar. Dilihat dari aspek pelaksanaan program ini sudah dapat dilaksanakan secara konsistensi. Namun, dari segi penggunaan anggaran belum mengacu sepenuhnya pada dokumen RPJMD. Untuk mengetahui keberhasilan pelaksanaan kedua program ini rentang tahun 2010-2012 dapat dilihat Tabel 6.1.

Tabel 6.1

Pelaksanaan Program Perencanaan Pembangunan Dalam Rangka Mewujudkan Sasaran Meningkatnya

Efektifitas Perencanaan Pembangunan Daerah

2. Sasaran Meningkatnya Koordinasi dan Sinergisitas Pelaksanaan Pembangunan

Untuk mewujudkan sasaran ini, maka pemerintah provinsi melaksanakan Program Koordinasi Perencanaan Pembangunan Daerah. Pada tahun 2011, Program ini sudah dapat dilaksanakan sesuai dengan target RPJMD. Sementara di tahun 2012, kegiatan yang ditargetkan sebanyak 73 kali dalam RPJMD dan dapat dilaksanakan sebanyak 85 kali melebihi target yang ditetapkan. Sementara dari segi penganggaran tahun 2012 ditetapkan sebanyak anggaran Rp. 6,349 milyar. Sementara dalam RKPD tahun 2012 dialokasikan anggaran sebanyak Rp. 3,098 milyar. Dari fakta ini, terlihat bahwa program ini sudah dapat dilaksanakan dengan baik, namun belum konsisten dari segi penggunaan anggaran yang telah ditetapkan. Berikut jabarannya dapat dilihat dalam Tabel 6.2.

Tabel 6.2

Pelaksanaan Program Koordinasi Perencanaan Pembangunan Daerah Dalam Rangka Mewujudkan

Sasaran Meningkatnya Koordinasi dan Sinergitas Pelaksanaan Pembangunan

3. Sasaran Terciptanya Produk Hukum Daerah Yang Aspiratif dan Akomodatif

Secara makro, dalam RPJMD sudah ditetapkan satu program utama untuk mencapai sasaran ini, yaitu Program Pembangunan Materi Hukum.Dalam pelaksanaannya program ini sudah dapat dilaksanakan secara konsisten sesuai dengan perencanaan yang ada dalam dokumen RPJMD. Walaupun begitu, dalam kegiatan yang dilaksanakan tahun 2011, program ini dijabarkan ke dalam 3 kegiatan utama, yaitu penguatan produk hukum daerah sebagai bagian sistem hukum nasional, pembinaan rancangan peraturan daerah kab/kota dan penyusunan rancangan peraturan daerah lembaga penjamin kredit. Justru, kegiatan dalam rangka menghasilkan Perda belum sesuai dengan indikator outcome. Artinya, belum ada relevansi indikator kinerja makro yang ditetapkan dalam RPJMD dengan kegiatan yang dilaksanakan dalam RKPD. Begitu juga dengan anggaran untuk program ini yang ditetapkan dalam dokumen RPJMD tahun 2011 sebanyak Rp 1,045 milyar.Sedangkan yang dianggarkan pada tahun yang sama adalah Rp. 1,07 milyar walaupun yang bisa digunakan hanya sebanyak 86,30 persen atau Rp. 927,79 juta. Sementara, tahun 2012 dianggarkan dana sebesar Rp. 1,150 milyar. Namun dalam dokumen RKPD mengalami kenaikan menjadi Rp. 1,230 milyar yang dijabarkan ke dalam 3 kegiatan yang sama. Untuk lebih jelas konsistensi pelaksanaan program ini dapat dilihat Tabel 6.3 berikut.

Tabel 6.3

Pelaksanaan Program Pembangunan Materi Hukum Dalam Rangka Mewujudkan Sasaran Terciptanya Produk Hukum Daerah Yang Aspiratif dan Akomodatif

4. Sasaran Meningkatnya Kualitas Perlindungan Hukum dan HAM

Untuk mewujudkan sasaran ini, maka ditetapkan empat program yang relevan, yaitu (a) Program Peningkatan Penataan Peraturan Perundang-undangan; (b) Program Peningkatan Budaya Hukum; (c) Program Sarana Informasi Hukum; dan (d) Program Peningkatan Supremasi Hukum dan Perlindungan HAM. Dalam pelaksanaan program-program tersebut ditetapkan target yang diharapkan dapat dicapai secara bertahap. Memang secara makro, realisasi proram ini sudah dilaksanakan secara konsisten sesuai dengan dokumen RPJMD.

Walaupun begitu, yang jadi persoalan adalah bentuk kegiatan yang tidak sesuai dengan indikator kinerja makro Program Peningkatan Penataan Peraturan perundang- undangan, yaitu untuk meningkatkan jumlah pembinaan rancangan produk hukum dan persentase jumlah perUU yang disusun dan didokumentasikan. Justru tahun 2011, kegiatan yang dilaksanakan dalam program ini adalah koordinasi kerjasama peraturan perUU; kajian peraturan PerUU terhadap peraturan PerUU yang lebih tinggi, seminar pembahasan Ranperda dan Pengawasan Produk hukum daerah kab/kota. Sementara, tahun 2012, jabaran program ini dijabarkan hanya ke dalam satu kegiatan pengawasan produk hukum daerah kab/kota. Sementara, dari penganggaran tahun 2011 ditetapkan anggaran sebesar Rp 825 juta. Jumlah ini berbeda dengan alokasi dalam RKPD yang berjumlah Rp. 701,5 juta dengan indikator kinerja input sebesar Rp. 69,28 persen.

Sementara, tahun 2012 ditetapkan anggaran sebesar Rp. 908 juta dalam RPJMD. Namun, perencanaan alokasi dalam RKPD adalah sebesar Rp. 184 juta jauh di bawah yang ditargetkan.

Konsistensi pelaksanaan Program Peningkatan Budaya Hukum antara dokumen RPJMD dan RKPD dari SKPD telah dapat diwujudkan. Namun, yang jadi persoalan adalah relevansi kegiatan untuk mewujudkan program tersebut dalam konteks makro. Untuk tahun 2011 dan tahun 2012, program ini dijabarkan ke dalam tiga kegiatan, yaitu Sistem Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum dan HAM, peningkatan SDM sistem JDIH dan HAM serta sosialisasi peraturan perUU dan pemberantasan KKN. Walaupun begitu, tahun 2011 terlihat ada konsistensi anggaran antara dokumen RPJMD dengan RKPD sudah sesuai, yaitu sebanyak Rp. 191 juta. Namun, di tahun 2012 dalam RKPD justru naik menjadi Rp. 226 juta dari Rp. 210 juta yang direncanakan.

Sementara, Program Sarana Informasi Hukum dalam dokumen RPJMD dan dokumen RKPD sudah menunjukkan aspek konsistensinya capaian dan anggaran yang dialokasikan tahun 2011 dan tahun 2012. Terakhir adalah Program Peningkatan Supremasi Hukum dan HAM. Kinerja program ini menunjukan konsistensi yang baik terutama dari aspek capaian kinerja program. Akan tetapi, secara anggaran terjadi perlakuan yang tidak konsisten misalnya, tahun 2011 yang ditetapkan dalam RPJMD sebesar Rp. 178 juta. Namun, dalam RKPD dialokasikan sebesar Rp. 213 juta walaupun kinerja inputnya sesuai dengan yang ditetapkan Rp. 179,95 juta. Sementara, tahun 2012 sudah sesuai dengan anggaran yang sudah ditetapkan dalam dokumen RPJMD. Untuk lebih jelas capaian kinerja program tersebut dapat dilihat Tabel 6.4.

Tabel 6.4

Pelaksanaan Program-program Dalam Rangka Mewujudkan Sasaran Meningkatnya Kualitas

Perlindungan Hukum dan HAM

Program Yang

Dilaksanakan Indikator Kinerja Kondisi 2010 Kinerja 2011 Kinerja 2012 Target RPJMD Target RKPD Reali sasi Target RPJMD Target RKPD Reali sasi Program Peningkatan Penataan peraturan Perundang- undangan -Meningkatnya jumlah pembinaan rancangan produk hukum kab/ kota dalam rangka evaluasi -Persentase perUU yang dapat disusun & terdokumentasikan na 95 % 75 % 75 75 75 na 80 80 80 80 80 na 85 Program Peningkatan Budaya Hukum Persentase peningkatan budaya sadar dan taat hukum di masyarakat na 50 % 50 50 65 65 65 Program Sarana Informasi Hukum Ketersediaan sarana dan informasi hukum 45 % 45 45 60 60 60 75 Program Peningkatan Supremasi Hukum dan perlindungan HAM Meningkatnya penegakan hukum dan perlindungan HAM na 75 % 75 75 80 80 80

5. Sasaran Meningkatnya Ketersediaan Sistem Informasi Kependudukan Yang Terpadu

Untuk merealisasikan sasaran ini, maka disusun ke dalam program pembangunan daerah, yaitu Program Pengembangan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan. Dalam pelaksanaannya program ini sudah dapat dilaksanakan sesuai dengan target yang ditetapkan dalam RPJMD Sumatera Barat. Bahkan tahun 2011 cakupan pengembangan sistem informasi yang ditargetkan dapat dilaksanakan di tiga kabupaten/kota malah dapat melebihi target yang ditetapkan. Dari aspek makro antara program yang ditetapkan dalam dokumen RPJMD dengan dokumen RKPD tahun 2011 dan 2012 sudah dilaksanakan secara konsisten. Namun, dari aspek anggaran terlihat ketidakkonsistenan dengan apa yang ditetapkan dalam RPJMD. Tahun 2011 dalam RPJMD

dianggarkan biaya untuk pelaksanaan kegiatan ini sebesar Rp 461 juta, namun dalam dokumen RKPD anggaran yang dialokasikan mencapai Rp. 740,26 juta dengan kinerja input sebesar Rp. 663,60 juta. Sementara, tahun 2012 ditetapkan anggaran sebesar Rp. 507 juta dan dana yang dialokasikan dalam dokumen RKPD adalah Rp. 433,9 juta. Untuk jelasnya capaian kinerja program ini dapat dilihat tabel berikut 6.2.5.

Tabel 6.5

Pelaksanaan Program Pengembangan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan Dalam Rangka

Mewujudkan Sasaran Meningkatnya Ketersediaan Sistem Informasi Kependudukan Yang Terpadu

6. Sasaran Meningkatnya Kinerja Aparatur Daerah

Ada tiga program utama yang dijabarkan dalam upaya mewujudkan sasaran ini, yaitu (a) Program Peningkatan Kinerja Perangkat Daerah dan Ketatalaksanaan Pemerintah Daerah; (b) Program Pendidikan Kedinasan; (c) Program Peningkatan Manajemen SDM Aparatur. Dilihat dari pelaksanaan ketiga program tersebut tahun 2011 dan 2012

hanya Program Pendidikan Kedinasan yang dapat

dilaksanakan dengan baik bahkan melebihi target yang ditetapkan. Walaupun begitu, penggunaan anggaran terlihat tidak konsisten dengan yang ditetapkan dalam dokumen RPJMD. Misalnya, tahun 2011 anggaran yang ditetapkan dalam RPJMD adalah Rp. 2,989 milyar. Sementara, dana yang dialokasikan dalam RKPD unit yang terkait mencapai Rp. 3,667 milyar dengan kinerja input sebesar 91,63 persen atau sebesar Rp. 3,357 milyar. Begitu juga tahun 2012 yang ditetapkan dalam RPJMD sebesar Rp. 3,288 milyar dan dialokasikan dalam RKPD sebesar Rp. 2,865 milyar. Sementara, Program Peningkatan Manajemen SDM Aparatur

tahun 2011 dilaksanakan ke dalam 5 kegiatan dengan alokasi dana sebesar Rp. 397 juta. Dalam dokumen RPJMD jumlah dana yang ditetapkan adalah Rp 398 juta. Sementara, tahun 2012 dialokasikan dana sebesar Rp. 4,637 milyar untuk 27 kegiatan. Sementara, dana yang ditetapkan dalam dokumen RPJMD hanya Rp. 437 juta. Tahun 2011 dan tahun 2012, untuk Program Peningkatan Kinerja Perangkat Daerah dan Ketatalaksanaan Pemerintah Daerah dialokasikan dana sebesar Rp. 1,84 milyar dan Rp. 305 juta. Sementara dalam dokumen RPJMD ditetapkan anggaran tahun 2011 sebesar Rp. 1,255 milyar dan tahun 2012 Rp. 1,381 milyar. Dari fakta ini jelas tidak konsistennya penganggaran ini adalah implikasi dari tidak jelasnya kegiatan yang dilaksanakan untuk mencapai sasaran indikator kinerja dalam RPJMD.Yang menarik, SKPD terkait menambah indikator capaian kinerja dalam pelaksanaan program sehingga sulit mengukur keberhasilannya karena tidak terdapat dalam RPJMD. Misalnya, yang terkait dengan jumlah SKP yang menerapkan SOP dan restrukturisasi SKPD yang dilakukan oleh Biro Organisasi.

Tabel 6.6

Pelaksanaan Program-Program Dalam Rangka Mewujudkan Sasaran Meningkatnya Kinerja Aparatur

7. Sasaran Meningkatnya Status Opini BPK Terhadap Laporan Keuangan dan Aset

Untuk mewujudkan sasaran kegiatan ini, maka pemerintah provinsi menjabarkannya ke dalam tiga kegiatan utama, yaitu (a) Program Peningkatan Pengawasan dan Akuntabilitas Kinerja Aparatur; (b) Program Peningkatan Fungsi Pengawasan dan Penegakan Hukum; dan (c) Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah. Dari sejumlah kegiatan yang ada dalam tiga program tersebut terdapat beberapa program yang sudah dilaksanakan secara konsisten, terutama dari segi anggaran, misalnya, Program Peningkatan Pengawasan dan Akuntabilitas Kinerja Aparatur. Jika dibandingkan dokumen RPJMD dan RKPD

instansi terkait sudah terdapat konsistensi dalam

pelaksanaannya. Namun, merujuk pada tujuh kegiatan yang dilaksanakan tidak terdapat relevansi kegiatan dengan indikator makro program yang ditetapkan. Sementara, untuk Program Peningkatan Fungsi Pengawasan dan Penegakan Hukum sudah dilaksanakan sesuai dengan target RPJMD. Program lain yang juga dilaksanakan dalam mewujudkan sasaran ini adalah Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah. Namun, dalam realisasinya kegiatan ini tahun 2012 jauh dari target yang ditetapkan. Walaupun konsisten dari segi anggaran, namun dari konsistensi anggaran terlihat masih jauh dari apa yang ditetapkan dalam modul RPJMD. Misalnya, tahun 2011 ditetapkan anggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp 12,035 milyar. Akan tetapi, dalam RKPD yang dialokasikan sebanyak Rp 13,61 milyar untuk 38 kegiatan walaupun dalam serapan anggaran hanya mencapai 86,94 persen.

Tabel 6.7

Pelaksanaan Program-Program Dalam Rangka Mewujudkan Sasaran Meningkatnya Status Opini BPK

Terhadap Laporan Keuangan dan Aset

8. Sasaran Meningkatnya Pelayanan Pengadaan Barang dan Jasa Secara Elektronik

Ada satu program yang dilaksanakan terkait dengan meningkatkan kualitas pelayanan pengadaaan barang dan jasa ini adalah Program Pengembangan Manajemen Pelayanan Publik yang secara makro pencapaiannya sudah dilaksanakan dengan baik dan konsisten dengan perencanaan yang ada dalam RPJMD. Namun, dari segi anggaran terjadi peningkatan sehingga tidak sesuai dengan yang ditetapkan dalam RPJMD. Misalnya, tahun 2011 ditetapkan anggaran Rp. 2,405 milyar. Faktanya dalam RKPD terkait dialokasikan Rp. 2,90 milyar dengan 13 kegiatan utama yang juga tidak relevan dengan pencapaian indikator makro dalam program ini. Sementara, tahun 2012 ditetapkan anggaran sebesar Rp. 2,646 milyar. Sementara, dalam RKPD dialokasikan dana sebanyak Rp. 1,443 milyar hanya dengan 6 kegiatan. Namun, dari keberhasilan capaian kinerja makro tersebut juga terdapat masalah tidak relevannya indikator makro program

yang ditetapkan dalam RPJMD dengan jabaran kegiatan yang disusun oleh SKPD terkait. Masalah lain adalah bertambahnya indikator capaian kinerja di luar apa yang

ditetapkan dalam RPJMD sehingga menunjukkan

ketidakkonsistenan pelaksanaan oleh SKPD. Misalnya, terkait dengan penambahan kualitas dan kuantitas unit pelayanan publik di provinsi Sumatera Barat.

Tabel 6.8

Pelaksanaan Program Pengembangan Manajemen Pelayanan Publik Dalam Rangka Mewujudkan Sasaran

Meningkatnya Pelayanan Pengadaan Barang dan Jasa Secara Elektronik

9. Sasaran Meningkatnya Kompetensi Aparatur

Pemerintah Daerah

Untuk mewujudkan sasaran ini berjalan dengan baik, maka penjabarannya difokuskan pada Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur. Pelaksanaan program ini sudah dapat dilaksanakan dengan baik dan bahkan dapat melebihi target yang ditetapkan pad atahun 2012. Sebagai gambaran, pada tahun 2011 program ini dijabarkan ke dalam 45 kegiatan pokok dengan alokasi dana sebesar Rp. 5,69 milyar. Dana ini lebih besar jika dibandingkan dengan dana yang ditetapkan dalam RPJMD sebesar Rp. 5,33 milyar. Sementara tahun 2012, ditetapkan alokasi dana untuk program ini sebesar Rp. 5,863 milyar. Sementara perencanaan dalam RKPD tahun 2012 SKPD terkait dialokasikan dana sebanyak Rp. 280 juta dengan 5 kegiatan utama. Berikut jabaran capaian kegiatan yang dimaksud ke dalam tabel berikut.

Tabel 6.9

Pelaksanaan Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur Dalam Rangka Mewujudkan Sasaran

Meningkatnya Kompetensi Aparatur Pemerintah Daerah

10. Sasaran Meningkatnya Kemampuan Pemerintah Nagari/Desa/ Kelurahan

Program yang diarahkan untuk mewujudkan sasaran ini adalah (a) Program Peningkatan Pengelolaan Administrasi Pemerintahan Nagari/Desa/Kelurahan, dan (b) Program

Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Pemerintahan

Nagari/Desa/Kelurahan. Untuk tahun 2011 sesuai dengan Laporan Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah tahun 2011 dinyatakan Program Peningkatan Pengelolaan Administrasi Pemerintahan Nagari belum tersedianya anggaran sehingga belum dapat dilaksanakan. Namun, melihat pada pelaksanaan kedua program ini pada tahun 2012 terlihat kegiatan ini sudah berjalan sesuai dengan indikator kinerja makro dalam RPJMD. Untuk tahun 2012, program ini dilaksanakan dengan 2 kegiatan utama dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 686 juta sesuai dengan yang ditetapkan dalam RPJMD. Sementara, di tahun 2011 Program Peningkatan Kapasitas

Kelembagaan Pemerintahan Nagari/Desa/Nagari

pelaksanaannya dijabarkan ke dalam 11 kegiatan utama dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 1,52 milyar. Namun, anggaran yang ditetapkan dalam RPJMD hanya sebesar Rp. 740 juta. Begitu juga tahun 2012, program ini ditetapkan dana sebesar Rp. 814 juta, namun dalam RKPD dialokasikan dana sebesar Rp. 784 juta yang dijabarkan ke dalam 7 kegiatan.

Tabel 6.10

Pelaksanaan Program-program Dalam Rangka Mewujudkan Sasaran Meningkatnya Kemampuan

Pemerintah Nagari/Desa/Kelurahan

11. Sasaran Terselenggaranya Penatausahaan Kearsipan Secara EfektifdanEfisien

Dalam upaya melaksanakan pencapaian sasaran ini, maka pemerintah provinsi menuangkannya ke dalam tiga program utama, yaitu: (a) Program Perbaikan Sistem Administrasi Kearsipan; (b) Program Penyelamatan dan Pelestarian Dokumen dan Arsip; dan (c) Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Informasi Kearsipan. Hanya dua program yang sudah mencapai target kinerja makro, yaitu Program Penyelamatan dan Pelestarian Dokumen dan Arsip serta Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Informasi Kerasipan.

Walaupun begitu,penganggarankegiatan ini belum

menunjukan konsistensinya. Misalnya, tahun 2011 ditetapkan alokasi anggaran sebesar Rp. 345 juta dalam RPJMD. Sementara dana yang dialokasikan dalam RKPD tahun 2011 adalah Rp. 577,6 juta. Sementara tahun 2012 ditetapkan anggaran sebesar Rp. 380 juta dan alokasi dalam RKPD sebesar Rp. 445 juta. Untuk Program Penyelamatan dan Pelestarian Dokumen dan Arsip sudah mencapai target makro. Program lain yang belum dapat mencapai kinerja makro adalah Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Informasi Kearsipan.

Tabel 6.11

Pelaksanaan Program-program Dalam Rangka Mewujudkan Sasaran Terselenggaranya Penatausahaan Kearsipan Secara Efektif dan Efisien

12. Sasaran Meningkatnya Manajemen Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

Ada tujuh program yang diupayakan dalam rangka mewujudkan sasaran ini, yaitu: (a) Program Pengembangan Komunikasi dan Informatika; (b) Program Pengembangan Data dan Informasi; (c) Program Penyebarluasan Informasi Penyelenggaraan Pemerintahan; (d) Program Peningkatan Manajemen Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah; (e) Program Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan Daerah; (f) Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan Daerah; (g) Program Penerapan Kepemerintahan Yang Baik (good governance); dan (h) Program Kerjasama Pembangunan. Namun, dari program-program tersebut, masih belum dapat dilihat adanya konsistensi dalam pelaksanaannya dengan RPJMD yang sudah ditetapkan. Untuk Program, Penerapan Kepemerintahan Yang Baik, terutama Ranperda tentang kebijakan perekonomian yang dihasilkan mengalami fluktuasi yang signifikan seperti yang dilihat tahun 2011 yang dapat melebihi target dari 1 menjadi 2. Sementara, tahun 2012 target Ranperda yang ditetapkan 2 Ranperda, namun yang berhasil dibuat hanya 1 Ranperda.

Untuk Program Pengembangan Komunikasi dan Informatika tahun 2011 dilaksanakan 5 kegiatan dengan alokasi dana Rp. 130 juta dan realisasi program sudah sesuai dengan capaian makro. Walaupun begitu, dari aspek penganggaran sudah dialokasikan anggaran yang cukup besar. Sementara, tahun 2012 ditetapkan anggaran dalam RPJMD sebesar Rp. 3,5 milyar, namun anggaran yang direncanakan sebesar Rp. 260 juta dengan 5 kegiatan yang sama. Selanjutnya, adalah Program Pengembangan Data dan Informasi. Capaian kinerja makro tahun 2012 sudah dapat dicapai. Sementara, dilihat dari segi anggaran tahun 2011 belum dilaksanakan dengan konsisten dengan target yang ditetapkan RPJMD dengan pembiayaan sebesar Rp. 55 juta. Namun, dalam dokumen RKPD program ini belum dapat dilaksanakan. Sementara, tahun 2012, program ini dijabarkan ke dalam 3 kegiatan, namun tidak sesuai dengan indikator kinerja makro yang ditetapkan dalam RPJMD. Dari segi anggaran terjadi pula kenaikan anggaran dari Rp 61 juta menjadi Rp. 332 juta.

Program Penyebarluasan Informasi Penyelenggaraan Pemerintahan sudah konsisten dilaksanakan dan bahkan berhasil melewati target di tahun 2011. Namun, dalam dokumen Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah tahun 2011 dinyatakan belum dialokasikan pendanaan. Sementara, tahun 2012 program ini juga sudah dapat dilaksanakan sesuai dengan target RPJMD walaupun anggaran yang dialokasikan belum sesuai dengan yang ditetapkan sebesar Rp. 130 juta. Namun, alokasi yang digunakan adalah sebesar Rp. 957,8 juta.

Untuk Program Peningkatan Manajemen

Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah juga sudah dapat dilaksanakan dengan baik ini dapat dilihat capaian indikator makro yang ditetapkan dalam RPJMD yang sudah konsisten dilaksanakan walaupun terdapat perbedaan dari anggaran yang digunakan sebanyak Rp. 1,38 milyar dengan yang ditetapkan Rp. 1,32 milyar. Sementara, tahun 2012 kegiatan yang dilaksanakan sudah sesuai dengan RPJMD yang ditetapkan sebesar Rp. 1,52 milyar. Program lain dalam

rangka mewujudkan sasaran ini adalah Program Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan Daerah. Tahun 2011, program ini sudah konsisten dilaksanakan dan sesuai dengan indikator kinerja yang ditetapkan. Pada tahun ini ditetapkan anggaran sebesar Rp. 34,209 milyar. Sementara alokasi anggaran yang digunakan mencapai Rp. 35,6 milyar. Sementara, tahun 2012 dialokasikan dana dalam RKPD sebesar Rp. 31,417 milyar sedangkan yang ditetapkan dalam RPJMD sebesar Rp.37,630 milyar.

Program Penerapan Kepemerintahan Yang Baik (good govermance) juga sudah konsisten dilaksanakan sesuai dengan indikator makro. Namun, dari segi penganggaran terjadi penambahan karena bertambahnya kegiatan. Dalam RPJMD ditetapkan anggaran tahun 2011 sebesar Rp. 2,032 milyar. Namun, alokasi yang digunakan tahun 2011 adalah Rp. 3,797 milyar. Dari 37 kegiatan yang dilaksanakan terdapat 10 kegiatan yang kinerja input yang dibawah realisasi 90 persen. Begitu juga dengan relevansi program dengan capaian kinerja hasil yang tidak sesuai/relevan dengan yang ditetapkan dalam RPJMD. Sementara tahun 2012, ditetapkan anggaran sebesar Rp. 2,236 milyar. Sedangkan dana yang dialokasikan dalam RKPD SKPD terkait sebesar Rp. 1,532 milyar dengan pengurangan kegiatan menjadi 11 kegiatan.

Terakhir, adalah Program Kerjasama Pembangunan yang sudah dapat dilaksanakan dengan baik sesuai dengan indikator makro RPJMD. Namun, dari segi anggaran belum terlihat konsistensinya. Misalnya, tahun 2011 ditetapkan anggaran untuk program ini sebesar Rp. 518 juta. Namun, realisasi dalam dokumen RKPD mencapai Rp. 955, 83 juta. Dari segi ini, kinerja input, terutama dalam kemampuan menyerap anggaran hanya mencapai 74,57 persen untuk 5 kegiatan utama. Sedangkan tahun 2012 ditetapkan anggaran sebesar Rp. 600 juta. Namun dalam rencana yang dialokasikan sebesar Rp. 267 juta dengan pengurangan kegiatan menjadi 1 kegiatan.

Tabel 6.12

Pelaksanaan Program-program Dalam Rangka Mewujudkan Sasaran Manajemen Penyelenggaraan

Pemerintahan Daerah Program Yang

Dilaksanakan Indikator Kinerja

Dalam dokumen Midterm Review RPJMD 2010 2015 (Halaman 75-99)