• Tidak ada hasil yang ditemukan

Lidia Sediakan Tempat Bermalam

Dalam dokumen B U K U P E G A N G A N G U R U (Halaman 87-95)

LIDIA SEDIAKAN TEMPAT BERMALAM

DI DALAM RUMAHNYA

Kitab Bacaan:

Kis. 16:10-15

Kebenaran Pelajaran:

Lidia mengundang Paulus bersama dengan rekan-rekan sekerjanya untuk bermalam di dalam rumahnya.

Tujuan Pelajaran:

Mengajarkan murid-murid bahwa seharusnya mereka dapat saling berbagi dengan apa yang mereka miliki kepada orang lain.

Ayat Hafalan:

“Memberi bantuan.” (Ibr. 13:16)

Doa:

Di dalam nama Tuhan kami, Yesus Kristus, kami berdoa. Terima kasih, Tuhan Yesus. Kami sungguh mengasihi-Mu. Ampunilah kesalahan kami bila kami masih suka berbuat egois. Tolonglah agar kami dapat saling berbagi dan menunjukkan kasih kami di antara sesama. Haleluya! Amin.

PERSIAPAN MENGAJAR

Makedonia terbagi menjadi 4 daerah, dan Filipi merupakan kota utama dari keempat daerah itu. Kota ini telah lama terkenal akan tambang-tambang emasnya yang ada pada masa awal dan dinamai sesuai dengan nama ayah dari Aleksander Agung. Keistimewaan dari kota ini semakin bertambah besar karena lokasi dari kota ini terletak di jalan besar Egnatian, suatu jalan utama di wilayah Roma yang terbentang di antara Eropa dan Asia.

Ada kemungkinan, Lukas turut serta dalam perjalanan penginjilan Paulus kali ini menuju ke Eropa.

Paulus bersama dengan rekan-rekannya beroleh kesempatan untuk memberitakan Yesus Kristus kepada mereka.

Lidia adalah seorang perempuan yang kaya. Ia berasal dari Tiatira, suatu propinsi di Asia Kecil.

Kain ungu yang Lidia jual sebenarnya dihasilkan dari sejenis kerang dan merupakan barang dagangan yang begitu mahal pada saat itu.

Allah membuka hati Lidia untuk menerima Injil sehingga ia beserta dengan seisi rumahnya menerima baptisan. (Kis. 16:15) Ia menyediakan tempat bermalam bagi Paulus dan rekan-rekannya di dalam rumahnya dan meminta agar mereka dapat menerima tawarannya itu.

Memberitakan Injil:

Tindakan yang memberitahukan Yesus kepada orang lain.

Rekan:

Seorang teman.

KOSA KATA PELAJARAN

PEMAHAMAN MURID-MURID

Mungkin murid-murid Anda masih belum memiliki kecenderungan untuk saling berbagi dengan orang lain. Namun segera setelah mereka melakukan tindakan saling berbagi dan melihat bahwa tindakan mereka itu ternyata dapat membuat orang lain merasa senang, maka dengan cepat mereka akan belajar bahwa tindakan saling berbagi itu merupakan suatu hal yang baik untuk mereka lakukan.

Untuk menghidupkan suatu kelas dengan suasana saling berbagi itu, maka para guru di dalam kelas itu perlu lebih banyak mengembangkan semangat saling berbagi dengan memberikan teladan dan kesempatan kepada murid-murid untuk terlibat lebih banyak dalam hal ini. Anda dapat mengawalinya dengan membagi murid-murid Anda ke dalam beberapa kelompok, bicarakanlah kepada mereka semua tentang makna dari saling berbagi itu sebelum mereka semua melakukan suatu aktivitas nantinya. Gunakanlah jaringan ide dari pelajaran 6 untuk mengingatkan kembali murid-murid tentang hal-hal yang mereka dapat lakukan untuk saling bagikan. Bicarakanlah tentang perasaan orang lain maupun Allah atas tindakan saling berbagi itu. Ingatkanlah kembali kepada mereka semua tentang bagaimana murid-murid Kristus saling berbagi dalam segala hal seperti yang tertulis di dalam Alkitab. Selama aktivitas itu berlangsung, Anda dapat menyediakan suatu wadah berisi berbagai macam perlengkapan kerja, sehingga mereka semua dapat menggunakannya dalam menyatakan tindakan saling berbagi mereka itu. Anda juga dapat memberitahukan bahwa tindakan-tindakan yang mana saja dari mereka yang tidak egois maupun sebaliknya yang telah Anda perhatikan selama ini. Sekali-kali, pada saat Anda melihat suatu tindakan yang tidak egois dari mereka, maka Anda dapat memberitahukan perbuatan baik itu dengan menuliskan suatu pesan tertulis untuk memberikan dorongan bagi murid-murid Anda sekalian.

KISAH PELAJARAN

Tentu kita akan merasa senang bila semua teman kita dapat saling berbagi dengan kita. Dan kitapun juga akan merasa senang bila kita pun dapat saling berbagi apa yang menjadi milik kita kepada orang lain. Bagaimana perasaan kalian bila kalian saling berbagi semua mainan kalian dengan kakak atau adik kalian? (Biarkanlah murid-murid yang memberikan jawabannya.)

Kisah Pelajaran kita pada hari ini adalah membicarakan tentang seseorang yang menggunakan rumahnya untuk saling berbagi.

Paulus Mendapatkan Sebuah Mimpi

Pada saat Paulus bersama dengan rekan-rekannya memberitakan Injil, maka terjadilah sesuatu hal kepada mereka. Pada suatu malam, Paulus

mendapatkan mimpi yang menyatakan bahwa ada seorang laki-laki dari Makedonia yang menampakkan diri kepadanya. Laki-laki itu berdiri di sana dan memohon kepadanya agar Paulus segera datang ke Makedonia dan menolong mereka.

Mimpi Paulus ini merupakan suatu hal yang aneh bahwa ada seseorang yang memanggil dan meminta pertolongan kepada Paulus. Paulus terus memikirkan mimpinya itu. Paulus mengira bahwa mimpinya itu bukanlah mimpi yang sembarangan dan pasti merupakan pesan dari Allah kepada dirinya. Oleh karena itulah, maka ia segera memberitahukan mimpinya itu kepada rekan-rekannya dan merekapun sependapat bahwa Allah menghendaki agar mereka pergi ke Makedonia.

Filipi adalah kota terbesar di Makedonia, dan berbagai macam orang tinggal di sana. Banyak dari mereka yang menyembah dewa matahari, namun di sana pun ada beberapa orang yang menyembah Allah yang benar. Mereka masih belum mengetahui bahwa Yesus telah mati bagi segala dosa mereka.

Lidia Menyembah Allah

Lidia tinggal di Filipi. Ia membuat kain ungu dan menjualnya. Tidak ada kota lain yang memproduksi bahan yang demikian indah, dan mungkin tidak ada yang cukup sanggup membuat kain ungu dengan kualitas yang lebih baik dibandingkan dengan yang Lidia pernah buat. Ia adalah seorang perempuan dan seorang pengusaha yang baik dan juga memiliki sebuah rumah.

Lidia juga menyembah Allah, namun mereka belum memiliki gereja sebagai tempat ibadah bagi mereka secara bersama-sama di sana. Setiap Sabat, Lidia bertemu dengan perempuan-perempuan lainnya untuk berdoa di tepi sungai di luar kota itu. Mereka ingin memegang hari Sabat.

Saat Paulus bersama dengan para rekannya telah tiba di kota di mana Lidia bertempat tinggal, maka mereka pun pergi ke luar kota untuk mencari sebuah tempat untuk beribadah. Di kota itu, mereka bertemu dengan Lidia dan banyak perempuan lainnya. Rasul dan para rekannya segera memberitakan Injil kepada mereka dan bagaimana Yesus telah mati bagi mereka serta menyelamatkan mereka.

Lidia dan beberapa orang perempuan itu menjadi bersukacita karena Paulus bersama dengan rekan lainnya telah datang untuk memberitakan Injil kepada mereka. Beberapa orang perempuan itu juga mengasihi Yesus dan ingin diselamatkan. Oleh karena itulah, maka Lidia dan seisi anggota rumahnya menerima baptisan di dalam nama Yesus Kristus.

Lidia Mengundang Paulus Dan Para Rekannya Untuk Bermalam Di Rumahnya

Lidia ingin mengucapkan terima kasih kepada Paulus dan para rekannya yang telah memberitakan Yesus kepada mereka. Oleh karena itulah, maka Lidia berkata kepada mereka, “Datang dan bermalamlah di rumahku.” Lalu, Paulus bersama dengan para rekannya mengikuti Lidia. Mereka tinggal bermalam di rumah Lidia selama mereka tinggal di Filipi.

Kemudian, semua jemaat yang baru di dalam kota itu menggabungkan diri di rumah Lidia. Lidia saling berbagi banyak hal bersama dengan jemaat lainnya itu;

MENGULANG DAN PERTANYAAN

1. Siapakah yang pada suatu malam mendapatkan mimpi yang

memberitahukannya untuk segera pergi ke tempat lainnya? (Paulus.) 2. Siapakah yang menjual kain ungu dalam Kisah Pelajaran kali ini? (Lidia.) 3. Apakah Lidia menyembah Allah atau menyembah dewa matahari? (Lidia

menyembah Allah.)

4. Di manakah ia dan seisi anggota rumahnya menyembah Allah? (Di seberang sungai.)

5. Setelah mereka mendengarkan khotbah Paulus, apakah mereka tergerak untuk menerima baptisan? (Ya.)

6. Siapakah yang mengundang Paulus bersama dengan para rekannya untuk tinggal bermalam di rumahnya? (Lidia.)

Lidia telah beroleh pengajaran bahwa Allah menghendaki agar kita dapat menunjukkan kasih kita kepada sesama. Lidia menunjukkan kasihnya dengan cara saling berbagi sesuatu bersama dengan Paulus dan rekan-rekannya. Apakah yang Lidia saling bagikan? (Rumahnya, makanannya, tempat untuk bermalam.) Lidia adalah seorang yang ramah dan suka untuk saling berbagi. Barang-barang apakah yang hendak kalian bagikan bersama? (Biarkanlah murid-murid yang memberikan jawabannya.)

KISAH APLIKASI KEHIDUPAN

Belajar Untuk Menghormati Para Pekerja Kudus Allah

Seorang pendeta dan beberapa orang saudara seiman telah merencanakan untuk mengunjungi keluarga Sharp pada suatu hari Minggu petang yang indah dan cerah. Bapak Sharp meminta kepada Bobby, David dan Jean, anak-anaknya, untuk membantunya membersihkan rumah.

“Aku akan mengeluarkan sampah dan membersihkan lantai!” kata Bobby dengan sukarela sambil menawarkan diri dengan suara yang riang.

David berkata, “Kalau begitu aku akan membersihkan kamar tidurku dan Jean kemarilah bantulah aku bila engkau telah selesai membersihkan kamar tidurmu.”

“Baiklah David!” kata Jean dengan tersenyum.

Setelah rumah itu tampak bersih, maka sang ayah berkata, “Kalian semua telah bekerja dengan baik! Sekarang yang kita butuhkan adalah biskuit dan minuman soda untuk para tamu yang akan datang ke rumah kita agar mereka merasa disambut.”

“Ayah,” tanya David. “Mengapakah kita perlu melakukan hal seperti itu saat orang-orang dari gereja berdatangan untuk mengunjungi rumah kita?”

Lalu sang ayah memandangi David serta berkata kepadanya, “David, apakah menurutmu orang-orang dari gereja akan senang berdatangan untuk mengunjungi kita bila mereka mendapati rumah kita dalam keadaan berantakan?”

“Aku tahu, ayah, dengan membuat rumah kita tampak rapi dan bersih berarti kita juga sedang membuat para tamu merasa nyaman dan senang. Dan bila mereka merasa senang, maka Allah juga akan merasa sukacita karena kita semua telah memperlakukan sesama dengan kasih, bukan?” kata Bobby.

“Itu benar!” kata sang ayah dengan senyuman lebar.

“Ayah, marilah kita pergi ke toko dan membeli biskuit dan minuman soda agar para tamu dapat menikmatinya nanti!” kata Jean dengan nada terburu-buru.

“Terima kasih, Jean, ayah hampir lupa,” kata pak Sharp dengan tersenyum. “Jadi untuk apa kita tunggu! Ayo, ayah!” teriak David dari luar rumah.

Pertanyaan Untuk Direnungkan:

1. Mengapakah keluarga Sharp membersihkan rumah mereka? 2. Mengapakah kita harus menghormati para pekerja kudus?

AKTIVITAS 1

Lidia Berbagi Rumahnya

Lihatlah apa yang sedang Lidia bagikan bersama dengan Paulus dan para rekannya. Ia begitu mengasihi Yesus dan ingin untuk saling berbagi. Tuliskanlah apa yang sedang ia bagikan bersama dengan mereka itu.

1. Rumahnya. 2. Makanannya.

Lidia Berbagi Rumahnya

Lihatlah apa yang sedang Lidia bagikan bersama dengan Paulus dan para rekannya.

Ia begitu mengasihi Yesus dan ingin untuk saling berbagi. Tuliskanlah apa yang sedang ia bagikan bersama dengan mereka itu. 1. Rumahnya.

AKTIVITAS 2

Semua Orang Saling Berbagi Bersama Dengan Apa Yang Mereka Miliki

Lihatlah pada gambar ini. Semuanya sedang saling berbagi dengan apa yang menjadi miliknya. Lingkarilah apa yang mereka sedang saling bagikan dan warnailah berbagai macam barang yang mereka sedang bagi bersama itu.

Semua Orang Saling Berbagi Bersama Dengan Apa Yang Mereka Miliki

Lihatlah pada gambar ini.

Semuanya sedang saling berbagi dengan apa yang menjadi miliknya. Lingkarilah apa yang mereka sedang saling bagikan dan warnailah berbagai macam barang yang mereka sedang bagi bersama itu.

Dalam dokumen B U K U P E G A N G A N G U R U (Halaman 87-95)