• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tujuh Orang Penolong Telah Terpilih

Dalam dokumen B U K U P E G A N G A N G U R U (Halaman 59-67)

TUJUH ORANG PENOLONG

TELAH TERPILIH

Kitab Bacaan:

Kis. 6:1-7

Kebenaran Pelajaran:

Para sahabat Yesus menunjukkan kasih-Nya dengan menolong orang-orang yang sedang dalam kesepian.

Tujuan Pelajaran:

Mengajarkan murid-murid agar mereka dapat mempelajari berbagai macam cara dalam menolong orang-orang yang sedang dalam kesepian.

Ayat Hafalan:

“Kita harus membantu orang-orang yang lemah.” (Kis. 20:35)

Doa:

Di dalam nama Tuhan kami, Yesus Kristus, kami berdoa. Terima kasih, Tuhan Yesus, karena Engkau telah datang ke dunia ini. Engkau memiliki kasih yang terbesar karena Engkau telah mati bagi segala dosa kami. Untuk hal ini, kami mau mengucapkan syukur kepada-Mu. Haleluya! Amin.

PERSIAPAN MENGAJAR

Saat gereja awal semakin bertambah besar, maka berbagai macam kebutuhan merekapun semakin bertambah. Salah satu kebutuhan yang dirasa perlu pada saat itu adalah mengatur penyaluran makanan kepada orang-orang yang sedang membutuhkan. Kebutuhan lainnya adalah memberitakan Injil. Oleh karena itulah, maka para rasul memilih 7 orang penolong laki-laki untuk melayani meja yang selanjutnya disebut diaken. Para diaken ini bertanggung jawab atas kebutuhan fisik gereja, terkhususnya penyaluran makanan sehari-hari.

Tugas pelayanan diaken itu tidaklah dapat dipandang ringan. Perhatikanlah syarat-syarat yang para rasul telah tetapkan bagi orang-orang yang akan menangani pelayanan meja ini sebagai berikut: Bijaksana, penuh Roh Kudus, dan dipandang baik oleh setiap orang.

Sementara para diaken mengawasi penyaluran makanan kepada orang-orang yang sedang membutuhkan itu, ternyata 2 orang-orang di antara mereka, Stefanus dan Filipus, digambarkan sebagai pekabar-pekabar Injil yang dinamis.

Selain memperkenalkan Stefanus dan Filipus, Lukas, penulis kitab Kisah Para Rasul juga menunjukkan bagaimana umat Kristen pada masa awal itu menangani soal perselisihan dan pertanggungjawaban. Perselisihan dalam hal penyaluran yang tidak seimbang ini tidak dibiarkan tanpa suatu penyelesaian yang

Dengan cara demikian, para rasul itu dapat terus melakukan penyebaran Injil dan sementara itu, para diaken melakukan tugas-tugas lainnya.

Gereja pada masa awal juga mempedulikan kehidupan para janda. Bahkan, Yesus pernah menegur para ahli Taurat, karena mereka telah mengambil bagian dalam hal keuangan dari para janda itu. (Mrk. 12:40) Yakobus mengungkapkan bahwa perbuatan memelihara para janda dan yatim piatu itu sebagai suatu “Ibadah yang murni dan yang tidak bercacat di hadapan Allah, Bapa kita.” (Yak. 1:27)

Timotius mendaftarkan persyaratan yang diperlukan para janda untuk menerima bantuan dari gereja. Mereka harus berumur lebih dari 60 tahun, diketahui telah banyak melakukan perbuatan yang baik, dan hidup setia kepada suami mereka. (1 Tim. 5:9-10)

PEMAHAMAN MURID-MURID

Semua orang, setidaknya sekali di dalam hidup mereka, pasti pernah mengalami rasa kesepian. Bahkan, murid-murid di dalam kelas Andapun pasti pernah merasakan kesepian itu setidaknya sekali di dalam hidup mereka. Mungkin ada yang tidak memiliki saudara sekandung atau mungkin ada yang tampaknya terlalu malu untuk bergaul dengan sesama sehingga menyebabkan timbulnya suatu perasaan tersingkir dan kesepian. Saat-saat lainnya yang murid-murid Anda dapat rasakan adalah saat-saat di mana mereka baru masuk sekolah. Semua pengalaman ini dapatlah Anda diskusikan bersama dengan murid-murid Anda di dalam kelas.

Agar murid-murid Anda menyadari betapa pentingnya untuk menunjukkan kasih mereka kepada orang-orang yang sedang merasa kesepian itu, maka mereka perlu mengetahui apa makna dari kata “kesepian” itu, bagaimanakah rasa kesepian itu, dan perlu mereka ketahui bahwa saat-saat kapan sajakah mereka merasakan kesepian di dalam hidup mereka itu. Mintalah murid-murid Anda untuk menjelaskan semua keadaan yang dapat membuat diri mereka merasakan kesepian dan biarkanlah mereka saling berbagi dalam pengalaman mereka itu. Kemudian, kembangkanlah apa yang telah diperoleh sejauh ini dengan memperkenalkan suatu tambahan baru di dalam kelas (sebuah boneka beruang Teddy, atau sejenisnya.) Jelaskanlah kepada murid-murid Anda bahwa ada seorang murid yang baru saja datang ke gereja kita akhir-akhir ini, dan sejauh ini, dia belum berkenalan dengan seorangpun. Tanyakanlah kepada murid-murid Anda tentang perasaan murid itu. Setelah mendiskusikannya maka mintalah saran dari mereka tentang bagaimana menolong boneka “Teddy” untuk dapat keluar dari rasa kesepian itu. Tuliskanlah berbagai macam tanggapan mereka di papan tulis, dan bahaslah berbagai cara yang dapat kita lakukan dengan menolong orang yang sedang kesepian itu.

Para zaman di mana Yesus masih hidup di dunia ini, Ia telah memilih beberapa orang penolong khusus yang selanjutnya disebut rasul-rasul.

Setelah Yesus mati dan bangkit, maka para rasul-Nya itu bepergian ke banyak tempat untuk memberitakan kasih Yesus kepada banyak orang termasuk menolong kepada orang-orang yang sedang membutuhkan pertolongan mereka pada saat itu. Ke manapun mereka pergi, maka banyak orang mendengarkan pengajaran dari para rasul itu, sehingga mereka menjadi percaya kepada Yesus. Hari demi hari, kelompok jemaat itu semakin bertambah besar jumlahnya.

Berbagai Macam Masalah Yang Timbul

Berbagai jenis orang telah menjadi bagian di dalam gereja, termasuk para janda. Janda adalah seorang perempuan yang ditinggali oleh suaminya, baik dalam keadaan hidup maupun mati. Ada beberapa orang janda yang di dalam gereja itu yang telah tidak memiliki siapa-siapa lagi untuk memelihara mereka.

Setelah beberapa saat kemudian, maka beberapa orang jemaat mengeluhkan keadaan ini kepada para rasul. “Beberapa janda kita sedang mengalami kelaparan,” kata mereka. “Mereka sedang membutuhkan makanan, pakaian dan tempat tidur. Saat para rasul sedang membagikan makanan dan pakaian kepada yang sedang membutuhkan, ternyata kalian telah melewatkan para janda itu.”

Para Rasul Memilih 7 Orang Penolong

Para rasul memanggil semua jemaat untuk berkumpul. “Kami begitu sibuk dalam berkhotbah dan memberitakan kasih Yesus. Kami tidak memiliki cukup waktu untuk memastikan bahwa setiap orang telah mendapatkan apa yang mereka sedang butuhkan,” kata para rasul. “Kami menginginkan bahwa kalian dapat memilih 7 orang penolong yang dipenuhi dengan Roh Kudus, memiliki hikmat, dan memiliki reputasi yang baik. Mereka akan memastikan bahwa setiap jemaat telah mendapatkan apa yang sedang mereka butuhkan. Sedangkan kami akan menggunakan seluruh waktu kami untuk berdoa, mengajar, dan memberitakan Injil.”

Semua jemaat menganggap bahwa apa yang para rasul itu usulkan adalah suatu usulan yang baik. Tujuh orang penolong telah terpilih dan dibawa ke hadapan para rasul yang menumpangkan tangan mereka ke atas kepala para penolong itu dan berdoa bagi mereka.

KISAH PELAJARAN

Rasul:

Sebutan bagi 12 orang murid Yesus.

Bangkit:

Keadaan di mana seseorang yang telah mati menjadi hidup kembali.

Reputasi:

Penilaian seseorang terhadap orang lain yang dapat bernilai baik maupun buruk.

KOSA KATA PELAJARAN

Suatu Pekerjaan Yang Baru

Pekerjaan baru bagi 7 orang penolong itu adalah memastikan bahwa setiap jemaat telah mendapatkan apa yang mereka sedang butuhkan. Sekarang ini, para rasul telah memiliki cukup waktu untuk memberitakan tentang kasih Yesus.

Kitapun Dapat Menjadi Seorang Penolong Pula

Sebenarnya, kitapun dapat menjadi seorang penolong pula. Baik ketujuh orang penolong maupun kita, sesungguhnya memiliki suatu pekerjaan yang penting. Ketujuh orang penolong itu maupun kita dapat menunjukkan kasih Allah dengan saling berbagi, saling membantu baik di rumah maupun di gereja, dan memberitakan Injil kepada orang lain.

MENGULANG DAN PERTANYAAN

1. Orang macam apakah yang begitu membutuhkan bantuan? (Para janda.) 2. Mengapakah para janda itu membutuhkan bantuan? (Mereka tidak lagi memiliki

seseorang untuk memelihara mereka; suami mereka telah meninggal.)

3. Apakah yang para rasul itu lakukan dalam menyelesaikan masalah ini? (Para rasul itu segera mengumpulkan semua jemaat dan memilih 7 orang penolong.) 4. Apakah para jemaat itu menyetujui usulan para rasul itu? (Ya.)

5. Apakah yang ketujuh orang penolong itu lakukan? (Mereka memastikan bahwa setiap jemaat akan mendapatkan apa yang mereka sedang butuhkan.)

6. Apakah yang para rasul itu lakukan? (Mereka terus mengabarkan Injil, berdoa, dan mengajar kepada orang banyak.)

7. Bagaimanakah cara kalian dapat menjadi seorang penolong bagi Allah? (Biarkanlah murid-murid yang memberikan jawabannya.)

Alkitab mengatakan, “Ajarkanlah orang-orang di setiap tempat untuk melakukan apa yang Yesus katakan.” Apa yang Yesus kehendaki kita ajarkan kepada banyak orang? (Melakukan apa yang Yesus telah katakan.) Yesus menghendaki agar kita dapat mengajarkan orang banyak untuk mengenal kasih-Nya dan bagaimana mereka dapat saling mengasihi.

KISAH APLIKASI KEHIDUPAN

Belajar Untuk Menjadi Seorang Penolong Allah

Pada suatu hari yang cerah, Ibu Laurie membawa murid-murid kelas Indrianya untuk pergi berpiknik di suatu taman dekat rumahnya. Semuanya tampak begitu bersukacita, termasuk ibu Laurie sendiri.

Ketika semuanya telah tiba di taman itu, termasuk para orangtua yang datang bersama dengan anak-anak mereka, maka terkumpullah sekelompok besar orang! Ketika ibu Laurie melihat bahwa orang yang terkumpul terlalu banyak, maka ia mendapatkan suatu ide.

“Anak-anak,” kata ibu Laurie dengan keras. “Karena kalian terlalu banyak jumlahnya, maka ibu akan membagi-bagi kalian menjadi beberapa buah tim dan masing-masing tim akan memiliki seorang kapten tim.”

yang mengangkat tangan mereka, karena mereka ingin menjadi seorang kapten tim.

“Anak-anak, ibu mengetahui bahwa kalian semua ingin menjadi para penolong ibu yang baik, namun ibu hanya dapat memilih beberapa orang yang dapat melaksanakan banyak hal yang ibu beritahukan kepadanya,” kata ibu Laurie sambil menjelaskan maksudnya itu.

“Pilihlah aku, bu!” teriak Juan.

“Ibu Laurie, tolong pilih aku!” teriak Juan sambil mengangkat kedua tangannya tinggi-tinggi.

“Oh, aku mohon pilihlah aku, bu Laurie!” mohon Jean.

“Ibu mengetahui bahwa kalian semua ingin menjadi para penolong yang baik, namun apakah kalian mengetahui bahwa apakah yang seharusnya dilakukan oleh kaptem tim bila salah seorang anggota timnya menjadi hilang?” tanya ibu Laurie.

“Tidak, aku kira tidak.” Anak-anak itu segera menjawab secara bersamaan. “Apakah kita ingin memilih orang-orang yang dapat memberitahukan kepada kalian ke mana harus pergi dan apa yang seharusnya kalian lakukan saat kalian berada di dalam suatu kesulitan?” tanya ibu Laurie lagi.

“Ya,” jawab anak-anak secara bersamaan.

Ibu Laurie tersenyum dan mulailah memilih beberapa orang dewasa sebagai kapten tim sementara anak-anak itu menunggu dengan tenang.

Pertanyaan Untuk Direnungkan:

1. Mengapakah semua anak ingin menjadi seorang kapten tim? 2. Apakah sebenarnya tanggung jawab dari seorang kapten tim itu?

3. Apakah kalian menyukai bila harus menolong guru kalian? Bagaimanakah cara kalian menolong guru kalian itu?

AKTIVITAS 1

Tujuh Orang Penolong Yesus

Taruhlah angka 1 hingga 3 pada bagian atas dari orang-orang yang telah ditunjukkan di dalam gambar berikut ini. Tuliskanlah bahwa mereka harus memiliki beberapa macam syarat berikut ini:

1. Roh Kudus 2. Hikmat

Tujuh Orang Penolong Yesus

Taruhlah angka 1 hingga 3 pada bagian atas

dari orang-orang yang telah ditunjukkan di dalam gambar berikut ini. Tuliskanlah bahwa mereka harus memiliki beberapa macam syarat berikut ini:

__________ Roh Kudus __________ Hikmat

Saling Bekerja Sama

Hubungkan semua titik yang ada untuk melihat siapakah yang suka menolong di rumah. Dengan cara-cara apa lagi kalian dapat menolong?

Tuliskanlah semua jawaban kalian itu.

AKTIVITAS 2

Saling Bekerja Sama

Hubungkan semua titik yang ada untuk melihat siapakah yang suka menolong di rumah. Dengan cara-cara apa lagi kalian dapat menolong? Tuliskanlah semua jawaban kalian itu.

1. Di sekolah, aku dapat menolong dengan cara

___________________________________________________. .

2. Di gereja, aku dapat menolong dengan cara

____________________________________________________.

1. Di sekolah,aku dapat menolong dengan cara

Dalam dokumen B U K U P E G A N G A N G U R U (Halaman 59-67)