• Tidak ada hasil yang ditemukan

Yesus Mengampuni Petrus

Dalam dokumen B U K U P E G A N G A N G U R U (Halaman 25-33)

YESUS MENGAMPUNI PETRUS

Kitab Bacaan:

Mat. 26:30-35,56-58,69-75; Mrk. 16:5-7; Luk. 24:34; Yoh. 21

Kebenaran Pelajaran:

Petrus mendapat pengampunan atas tindakan penyangkalannya terhadap Yesus.

Tujuan Pelajaran:

Mengajarkan murid-murid bahwa karena Allah mengasihi kita, maka Allah akan mengampuni kita saat kita melakukan suatu kesalahan dan menyesalinya.

Ayat Hafalan:

“Saling mengampuni.” (Ef. 4:32)

Doa:

Di dalam nama Tuhan kami, Yesus Kristus, kami berdoa. Terima kasih, Tuhan Yesus, karena Engkau telah menjadi Juruselamat kami. Engkau telah mati di atas kayu salib untuk menyelamatkan kami. Engkau adalah Allah yang besar. Atas hal ini, kami mau mengucapkan syukur kepada-Mu. Haleluya! Amin.

PERSIAPAN MENGAJAR

Petrus telah menjadi pengikut Yesus yang beriman dan setia 3 tahun lamanya. Bahkan, ia telah mengatakan bahwa Yesus adalah Mesias. (Mat. 16:16)

Pada makan malam terakhir bersama dengan 12 orang murid-Nya, Yesus dengan sedih memberitahukan kepada mereka bahwa iman mereka semua akan tergoncang, sehingga meninggalkan-Nya oleh karena penganiayaan yang akan Ia tanggung. (Mat. 26:31) Petrus, yang merasa bangga akan kesetiaannya itu, mengatakan bahwa sekalipun semua murid lainnya akan meninggalkan Yesus, namun tidaklah demikian dengannya. Yesus menubuatkan bahwa Petrus akan menyangkal-Nya 3 kali sebelum pagi berikutnya.

Petrus berusaha untuk membela Yesus di taman Getsemani, sebuah kebun zaitun yang tepat di sebelah timur lembah Kidron. Namun, Yesus menegurnya dan Petrus, seperti murid yang lainnya, mereka semua melarikan diri.

Setelah 3 kali penyangkalan terhadap Yesus, maka berkokoklah ayam jantan dan seketika itu juga maka teringatlah Petrus akan nubuat Yesus, dan Petruspun mulai menangis dengan sedihnya.

Air mata tangisan Petrus itu pastilah air mata penyesalan dan pertobatan, karena di kemudian hari, Petrus kembali dipulihkan kembali kepada Allah.

PEMAHAMAN MURID-MURID

Mungkin murid-murid Anda belum dapat mengaitkan keadaan Petrus dengan kehidupan mereka sendiri, namun kelak mereka pasti memahami kasih Kristus yang mau mengampuni segala dosa kita. Untuk memperjelas pelajaran tentang pengampunan Yesus, maka ambillah sebuah contoh tentang pengampunan orangtua terhadap murid-murid Anda. Suruhlah murid-murid mendiskusikan saat-saat di mana mereka melakukan suatu kesalahan, dan bagaimana orangtua mereka menyelesaikan keadaan itu. Mungkin mereka akan mengatakan bahwa diri mereka akan mendapatkan hukuman dari orangtuanya, karena segala kesalahan yang mereka telah lakukan; namun Anda dapat menunjukkan sebuah kenyataan bahwa sekalipun mereka mendapatkan hukuman, ternyata orangtua mereka masih tetap begitu menyayangi dan mengampuni mereka atas banyak hal yang telah terjadi di masa yang lalu.

Sebagai seorang guru, Anda dapat memberikan contoh kepada murid-murid tentang pengampunan Yesus ini. Tunjukkanlah kepada mereka tentang kepekaan Anda dan bantulah perasaan mereka untuk menjadi peka terhadap Anda. Kapan saja Anda melakukan kesalahan seperti salah sangka atau sedikit kurang peka terhadap kebutuhan seorang murid (mungkin karena kesibukan, keasyikan Anda sendiri, dan lain sebagainya.), maka datangilah murid itu dan katakan: "Ma'af, karena Kakak (guru) telah menjadi kurang memahami atau peka terhadap apa yang Adik (murid-murid) kuatirkan atau perlukan.

KOSA KATA PELAJARAN

Ayam Jago:

Ayam jantan; berkokok saat matahari terbit.

Meminta Ma'af:

Tindakan permohonan ampun dari seseorang terhadap sesamanya.

KISAH PELAJARAN

Ikatlah seutas benang pada jari telunjuk Anda dan perlihatkanlah kepada murid-murid Anda. Apakah ada yang mengetahui mengapakah Kakak mengikatkan benang pada jari telunjuk Kakak? (Biarkanlah murid-murid yang memberi jawabannya.) Kita dapat mengatakan bahwa terkadang kita perlu mengikatkan seutas benang pada jari kita agar kita menjadi ingat untuk melakukan suatu hal.

Terkadang, kita semua dapat menjadi lupa akan suatu hal. Orangtua kalian dapat menjadi lupa; guru kalian dapat menjadi lupa; adik kakak kalian dapat menjadi lupa; pendeta kalian pun dapat menjadi lupa. Kita melakukan hal-hal kecil untuk membantu mengingatkan diri kita, sama seperti Kakak mengikatkan seutas benang ini pada jari telunjuk Kakak untuk membantu Kakak mengingat akan suatu hal yang harus Kakak kerjakan.

Di dalam Kisah Pelajaran pada hari ini, Yesus menggunakan seekor ayam jantan sebagai pengingat. Yesus menghendaki agar Petrus mengingat suatu hal yang penting.

Yesus Memberitahukan Petrus Tentang Penyangkalan Terhadap Diri-Nya

Pada suatu malam, Yesus sedang duduk dan makan malam bersama dengan 12 orang murid-Nya. Yesus berkata, “Pada malam hari ini akan terjadi suatu peristiwa. Beberapa orang yang tidak mengasihi-Ku akan datang dan membawa-Ku pergi. Dan kalian semua akan melarikan diri dan pergi meninggalkan Aku seorang diri karena kalian menjadi ketakutan.”

Petrus berkata, “Aku tidak akan meninggalkan Engkau. Sekalipun semua murid yang lainnya pergi meninggalkan Engkau, namun aku sekali-kali tidak!”

Namun Yesus berkata, “Petrus, sebelum ayam berkokok pada esok hari, engkau telah 3 kali mengatakan bahwa aku tidak mengenal Aku.”

“Tidak,” kata Petrus. “Aku tidak akan pernah mengatakan bahwa aku tidak mengenal Engkau!”

Tidak beberapa lama kemudian, datanglah para pasukan tentara untuk menangkap Yesus. Dan Petrus serta semua murid lainnya benar-benar melarikan diri karena mereka semua ketakutan. Semuanya itu terjadi tepat seperti yang Yesus katakan kepada mereka semua.

Pada malam itu, dalam 3 kali kesempatan yang berbeda, orang bertanya kepada Petrus, “Apakah engkau mengenal Yesus dan apakah engkau adalah salah seorang teman Yesus?” Dan setiap kali pertanyaan itu selesai ditanyakan, maka Petrus selalu berkata kepada mereka, “Tidak! Bukan!”

Petrus Menangis

Pada saat ketiga kalinya, maka seekor ayam berkokok, dan saat itulah Petrus teringat akan apa yang Yesus telah katakan sebelumnya kepada dirinya. Ia begitu menyesali akan apa yang telah dilakukannya, sehingga ia lari dan menangis dengan sedihnya.

Kemudian Yesus digantung di atas kayu salib dan mati. Namun, Ia tidaklah terus menerus mati. Ia telah bangkit dan hidup kembali!

Yesus Menampakkan Diri Kepada Para Murid-Nya

Setelah peristiwa kematian Yesus, Petrus berkata kepada para murid lainnya, “Aku akan kembali menangkap ikan.”

Dan mereka berkata, “Kami akan pergi bersamamu.”

Mereka menebarkan jala semalam-malaman, namun mereka tidak dapat menangkap seekor ikanpun.

Kemudian pagi-pagi sekali, mereka melihat seseorang sedang berdiri di tepi pantai. Mereka tidak mengenal orang itu. Laki-laki itu memanggil mereka, “Teman-teman, apakah kalian mendapatkan ikan?”

Dan mereka menjawab, “Tidak!”

Lalu orang itu berkata, “Lemparkanlah jala kalian di sebelah kanan perahu.” Ketika mereka melakukannya, maka mereka menangkap begitu banyak ekor ikan hingga mereka hampir saja tidak dapat menaikkannya ke dalam perahu mereka!

MENGULANG DAN PERTANYAAN

1. Apakah yang Yesus katakan kepada 12 orang murid-Nya saat mereka semua

makan malam? (Yesus memberitahukan bahwa mereka semua akan meninggalkan-Nya.)

2. Apakah yang Yesus katakan tentang Petrus? (Yesus mengatakan bahwa Petrus akan menyangkal diri-Nya 3 kali sebelum ayam berkokok.)

3. Apakah yang Petrus lakukan setelah ia menyangkal Yesus 3 kali? (Petrus menangis dengan sedihnya dan merasa begitu menyesal.)

4. Apakah Yesus mengampuni Petrus? (Ya.)

5. Saat Yesus menemui para murid-Nya di tepi pantai, apakah yang Yesus tanyakan kepada Petrus? (Yesus bertanya kepada Petrus, “Apakah engkau mengasihi Aku?”)

6. Apakah yang Petrus jawab kemudian? (“Ya, aku mengasihi Engkau.”)

Di dalam Kisah Pelajaran kita pada hari ini, Petrus telah menyakiti perasaan Yesus. Petrus begitu kuatir bila Yesus tidak akan mengampuninya lagi. Saat mereka selesai menangkap ikan dan bersarapan bersama dengan Yesus, maka Yesus memberitahukan Petrus bahwa Ia mengasihi dirinya dan mengampuninya. Yesus bertanya kepada Petrus, “Apakah engkau mengasihi Aku?” Ketika Petrus berkata, “Ya, Tuhan, aku mengasihi-Mu” Yesus berkata lagi kepada Petrus, “Ikutlah Aku.”

Hati Yesus menjadi terluka bila kita tidak menjadi taat dan melakukan perbuatan yang salah. Namun, Yesus masih memperhatikan kita, dan ketika kita menyesali akan segala kesalahan yang kita pernah lakukan, maka Ia akan mengampuni kita. Hendaklah kita bertobat dengan berdoa dan bertekad untuk tidak melakukan kesalahan lagi!

Petrus Berenang Kepada Yesus

Ketika Petrus mendengar hal itu, ia hampir tidak dapat lagi menunggu untuk dapat langsung tiba di pantai. Perahu bergerak begitu lambat baginya. Maka ia segera melompat ke dalam air dan berenang menuju pantai. Murid-murid Yesus mengikutinya di atas perahu mereka.

Ketika mereka semua tiba di pantai, mereka melihat bahwa Yesus telah membuat api bagi mereka.

“Kita akan membakar beberapa ekor ikan yang baru saja kalian tangkap dan marilah kita makan pagi,” kata Yesus.

Maka mereka semua duduk dan makan bersama Yesus.

Ketika mereka selesai makan, Yesus berpaling kepada Petrus dan berkata, “Petrus, apakah engkau mengasihi Aku?”

Petrus berkata, “Ya, Tuhan, aku mengasihi Engkau.”

Telah 3 kali, Yesus bertanya kepada Petrus, dan telah 3 kali pula, Petrus menjawab, “Ya Tuhan, aku mengasihi-Mu.”

Sekalipun Petrus telah melakukan kesalahan yang besar saat ia meninggalkan-Nya dan mengatakan kepada semua orang bahwa dirinya tidak mengenal Yesus, namun Yesus masih tetap mengasihi Petrus dan menghendaki Petrus untuk mengasihi-Nya. Petrus telah melakukan kesalahan, namun Yesus mengampuni segala kesalahan Petrus pada akhirnya.

KISAH APLIKASI KEHIDUPAN

Pimpinlah Murid-Murid Anda Dalam Diskusi Berikut Ini

1. Kalian sedang bermain dengan mainan Kakakmu dan menghilangkannya. Apakah yang kalian harus lakukan? (Kemungkinan jawaban: Segera memberitahukan kepada Kakak bahwa mainannya itu telah menjadi hilang; berusaha untuk menemukan mainan yang hilang itu, atau menggantikan dengan mainan yang serupa; memberitahukan kepada Kakak bahwa kalian begitu menyesal dan meminta ma'af.)

2. Kalian sedang berlari di ruang tamu, dan tanpa sengaja kalian menabrak meja dan menumpahkan segelas jus ke atas meja dan lantai. Apakah yang kalian harus lakukan? (Kemungkinan jawaban: Membantu membersihkan tumpahan jus itu; meminta bantuan orang lain dalam membersihkan tumpahan jus itu; memberitahukan kepada orangtua bahwa kalian begitu menyesal dan meminta ma'af.)

3. Saudara seimanmu di gereja sedang bermain dengan beberapa mainannya. Lalu kalian datang dan merebut mainan itu dan memukulnya. Apakah yang kalian harus lakukan? (Kemungkinan jawaban: Mengatakan kepada saudara seiman itu bahwa kalian begitu menyesal telah memukulnya dan memohon agar Allah mengampuni dirinya.)

4. Kalian pergi berbelanja bersama ibu dan meminta banyak hal - permen, mainan, buku dan bila Ibu mengatakan tidak, maka kalian akan menangis dan mengatakan bahwa Ibu tidak sayang kepada kalian. Apakah yang kalian harus lakukan? (Kemungkinan jawaban: Meminta ma'af kepada ibu dan mengatakan bahwa lain kali kalian akan berusaha keras untuk tidak meminta banyak hal lagi; mengatakan bahwa kalian mengetahui ibu menyayangi kalian dan kalianpun menyayangi Ibu.)

Belajar Mengampuni Orang Lain

Pada suatu hari, Heidi bertanya kepada Kelly, kakak perempuannya, apakah ia dapat meminjamkan penghapusnya yang cantik itu? Kelly dengan senang hati meminjamkan penghapusnya kepada Heidi.

Heidi menaruh penghapus itu di salah satu kantong celana pendeknya dan pergi bermain dengan bonekanya. Pada keesokan paginya, Kelly memerlukan penghapusnya itu maka ia meminta agar Heidi mau mengembalikan penghapusnya itu. Namun Heidi menjawab, “Maaf, Kak, aku rasa penghapusmu itu telah terjatuh dari kantongku sewaktu aku mandi kemarin karena setelah itu aku tidak dapat menemukan penghapus itu.”

“Apa! Engkau membuat penghapus kesukaanku menjadi hilang? Heidi, bagaimanakah engkau ini? Aku akan melaporkannya kepada Ibu!” kata Kelly dengan wajah yang marah sekaligus bercampur sedih lalu ia meninggalkan rumah untuk mengejar bis sekolah. Pada malam itu, saat Kelly sedang membantu ibu Watanabe mengeringkan piring-piring yang masih basah, maka Kelly berkata kepada ibunya, “Ibu, aku meminjamkan penghapus cantikku kepada Heidi dan ia menghilangkannya! Dapatkah ibu memberitahukannya untuk memberikanku sesuatu sebagai ganti dari penghapus yang telah ia hilangkan itu?” rengek Kelly.

AKTIVITAS 1

Yesus Telah Mengampuniku

Tujuan dari aktivitas ini adalah untuk membuat suatu pengingat agar kita selalu memohon pengampunan Yesus.

Suruhlah murid-murid Anda untuk meletakkan salah satu tangan mereka dengan jari yang rapat, di atas sebuah kertas lipat yang telah dilipat menjadi 2 bagian. Tangan mereka haruslah diletakkan miring di atas kertas itu sehingga jari tengah dan jari manisnya menyentuh bagian lipatan kertas itu.

Dengan pensil, telusurilah tapak tangan mereka itu, mulai dari pergelangan tangan hingga keseluruhan tangan mereka. Lalu suruhlah murid-murid Anda untuk mengangkat tangan mereka dan menggambarkan sebuah kancing baju di bagian gambar pergelangan itu. Bantulah murid-murid Anda untuk menggunting gambar tangan mereka itu, sekaligus pastikan pula agar bagian ujung jari pada lipatan kertas itu tidaklah terpotong.

Kemudian, guntinglah lembaran kertas lipat itu dengan ukuran 4 × 25 cm. Pada lembaran itu, tuliskanlah kata-kata "Yesus Telah Mengampuniku.” Rekatkanlah kedua ujung lembaran itu sehingga membentuk gelang. Rekatkanlah kedua bagian pergelangan tangan yang saling terlepas itu sehingga yang satu berada di balik sisi gelang yang satu, yang lainnya berada di balik sisi gelang lainnya.

Tiba-tiba, prang! Kelly memecahkan sebuah piring.

“Ibu, aku tidak bermaksud memecahkan piring ini!” kata Kelly dengan pandangan mata yang jujur.

“Tidak apa-apa, Kelly, ibu mema'afkan kesalahanmu karena telah memecahkan piring,” kata ibu Watanabe sambil tersenyum.

“Ibu, terima kasih karena tidak marah kepadaku. Oh ya, ibu, aku rasa aku tidak boleh menyalahkan Heidi karena ia telah menghilangkan penghapus cantikku. Aku mengetahui sekarang bahwa iapun tidak bermaksud menghilangkan penghapus cantikku itu,” kata Kelly.

Tepat setelah Kelly berkata bahwa ia akan mema'afkan Heidi karena telah menghilangkan penghapus cantiknya itu, maka Heidi berlari ke dapur dan berkata kepada Kelly dengan gembira, “Lihat! Apa yang telah kutemukan ini, Kak! Aku telah menemukan penghapus cantikmu yang kemarin berada di dalam kantong celanaku yang lainnya. Aku pasti telah menaruh penghapus itu di dalam kantong celanaku yang lainnya sebelum aku pergi mandi dan melupakannya!”

Kedua kakak beradik itu saling berpandangan, berpelukan, dan mulai tertawa.

Hari itu adalah suatu hari yang Kelly hendaknya selalu ingat bahwa ia, sama seperti Yesus, telah mengampuni seseorang yang telah berbuat suatu kesalahan.

Pertanyaan Untuk Direnungkan:

1. Siapakah yang tidak dapat mema'afkan Heidi karena telah menghilangkan penghapus cantiknya itu?

2. Apakah yang terjadi terhadap Kelly saat ia sedang membantu ibunya di dapur? 3. Mengapa begitu penting bagi kita untuk mengampuni kesalahan orang lain?

Beritahukanlah kepada murid-murid Anda bahwa ketika kita sedang berdoa dan memohon pengampunan kepada Yesus, maka Ia akan mengampuni kita. Tangan-tangan yang berdoa ini akan membantu mengingatkan kita bahwa Yesus begitu mengasihi dan akan mengampuni kita.

AKTIVITAS 2

Apakah Yang Terjadi Dengan Petrus?

Lihatlah kepada gambar dan peristiwa yang sedang ditunjukkan di dalam gambar itu. Pilihlah dan isilah dengan kata yang tepat pada setiap gambar.

1. Petrus merasa __________ karena telah menyangkal Yesus. (menyesal) 2. Petrus merasa __________ karena Yesus telah mengampuninya. (bersukacita)

Apakah Yang Terjadi Dengan Petrus?

Lihatlah kepada gambar dan peristiwa yang sedang ditunjukkan di dalam gambar itu. Pilihlah dan isilah dengan kata yang tepat pada setiap gambar.

(menyesal) (bersukacita)

Petrus merasa __________ karena telah menyangkal Yesus.

Petrus merasa __________ karena Yesus telah mengampuninya.

Dalam dokumen B U K U P E G A N G A N G U R U (Halaman 25-33)