21.1. Latar Belakang
STIKes Karsa Husada Garut mempunyai tanggungjawab dalam melaksanakan kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi dan ikut berperan aktif dalam mewujudkan masyarakat yang berpengetahuan melalui berbagai upaya yang disusun secara terencana, sistematis dan bertahap, menyiapkan sumber daya manusia yang berkualitas dalam lingkungan kehidupan masyarakat pembelajaran (learning society) dan masyarakat pengetahuan (knowledge society) sesuai dengan visi STIKes Karsa Husada Garut.
Perguruan tinggi harus berperan aktif dalam memandu, mengelola dan memfasilitasi kegiatan pengabdian kepada masyarakat dapat dilaksanakan oleh setiap dosen baik secara individu maupun kelompok secara langsung ataupun tidak langsung dan berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat. Mutu suatu perguruan tinggi dapat dilihat dari perkembangan kegiatan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Kegiatan yang unggul dalam bidang pendidikan dan pengabdian kepada masyarakat dapat didasarkan atas hasil – hasil penelitian. Dalam konteks menjaga dan meningkatkan mutu pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh dosen dan/atau mahasiswa di perguruan tinggi, diperlukan adanya standar mutu pengabdian kepada masyarakat yang berfungsi sebagai tolok ukur untuk menilai mutu setiap kegiatan pengabdian kepada masyarakat mulai dari tahap pemilihan topik kegiatan, penulisan proposal, pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat, hingga penulisan dan diseminasi hasil pengabdian kepada masyarakat. Pengukuran keberhasilan kegiatan pengabdian kepada masyarakat perlu dinyatakan dalam bentuk standar yang harus ditingkatkan secara terus menerus dari waktu ke waktu sampai terjadi peningkatan mutu secara berkelanjutan.
Manual Mutu Standar STIKes Karsa Husada Garut
21.2. Tujuan
Manual mutu hasil pengabdian masyarakat ini dibuat agar menjadi pedoman penyelenggaraan kegiatan - kegiatan pengabdian masyarakat baik di tingkat STIKes, maupun program studi dengan menerapkan siklus mutu. Dengan demikian pemanfaatan manual mutu ini diharapkan dapat mengakomodasi, dan memfasilitasi penyebarluasan hasil kegiatan pengabdian masyarakat.
21.3. Pengertian dan Ruang Lingkup 21.3.1. Pengertian
Standar isi pengabdian kepada masyarakat merupakan kriteria minimal tentang kedalaman dan keluasan materi pengabdian kepada masyarakat. Kedalaman dan keluasan materi pengabdian kepada masyarakat mengacu pada standar hasil pengabdian kepada masyarakat. Kedalaman dan keluasan materi pengabdian masyarakat bersumber dari hasil penelitian atau pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
21.3.2. Ruang Lingkup
Manual mutu isi pengabdian masyarakat ini disusun agar menjadi pedoman bagi penyelenggaraan kegiatan pengabdian kepada masyarakat baik di tingkat STIKes, maupun program studi. Pengabdian masyarakat yang dimaksud meliputi pengabdian masyarakat yang dilakukan dengan dana dari STIKes atau dana dari lembaga luar STIKes. Manual mutu ini dapat menjadi referensi bagi pihak - pihak yang terkait.
214. Kebijakan dan Organisasi Penjaminan Mutu 21.4.1. Kebijakan Mutu
Lingkup penerapan proses pengendalian mutu pengabdian kepada masyarakat mencakup seluruh proses tahapan kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dikelola oleh Lembaga Pengembangan Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) STIKes Karsa Husada Garut yang mencakup:
Manual Mutu Standar STIKes Karsa Husada Garut
1. Pengajuan Usulan Proposal Pengabdian kepada Masyarakat
Pembuatan usulan kegiatan pengabdian kepada masyarakat mengacu atau sesuai dengan panduan / pedoman pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat yang diterbitkan oleh LPPM STIKes Karsa Husada Garut dan panduan pengabdian kepada masyarakat dari DP2M Dikti.
2. Seleksi Internal Usulan pengabdian kepada masyarakat (desk evaluation dan reviewer internal)
Berupa evaluasi awal atau desk evaluation, kemudian evaluasi usulan pengabdian kepada masyarakat dilakukan oleh 2 (dua) reviewer untuk setiap judul pengabdian kepada masyarakat. Untuk pengabdian kepada masyarakat eksternal, seleksi dilakukan oleh lembaga yang memberikan dana pengabdian kepada masyarakat, namun sebelum proposal dikirim biasanya akan dilakukan pemeriksaan administrasi oleh reviewer internal. 3. Monev Pengabdian kepada Masyarakat
Tahap selanjutnya adalah melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat agar pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat sesuai dengan rencana dan standar serta untuk menilai kinerja yang dicapai selama kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Pemantauan dan evaluasi dilakukan oleh tim reviewer internal STIKes Karsa Husada Garut yang didasarkan pada log book serta presentasi capaian pengabdian kepada masyarakat STIKes Karsa Husada Garut yang dilakukan selama 2 kali dalam tahun anggaran pengabdian kepada masyarakat. Untuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat eksternal, pelaksanaan monev selain dilakukan secara internal, juga dilakukan secara terpusat menyesuaikan dengan jadwal monev dari lembaga pemberi bantuan dana penelitian.
4. Pelaporan Hasil Pengabdian kepada Masyarakat
Pelaksana kegiatan pengabdian kepada masyarakat wajib menyerahkan laporan akhir kegiatan (hard copy dan soft copy). Khusus untuk kegiatan
Manual Mutu Standar STIKes Karsa Husada Garut
pengabdian kepada masyarakat dari Dikti, ketua pelaksana kegiatan wajib melaporkan kemajuan dan laporan akhir kegiatan secara online sesuai dengan jadwal dari Dikti.
5. Tindak Lanjut Pengabdian kepada Masyarakat
Tindak lanjut untuk publikasi hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilakukan dengan memfasilitasi untuk mendapatkan Hak atas Kekayaan Intelektual (HaKI) maupun untuk diseminasi (grup diskusi, publikasi, seminar atau pembuatan buku ajar).
21.4.2. Organisasi Penjaminan Mutu
Struktur organisasi penjaminan mutu kegiatan pengabdian kepada masyarakat STIKes Karsa Husada Garut meliputi ;
1. Di Tingkat STIKes
1) Penjamin mutu kegiatan pengabdian kepada masyarakat terdiri dari pimpinan STIKes dibantu oleh LPPM. Ketua STIKes menetapkan kebijakan, norma dan baku mutu pengabdian kepada masyarakat. 2) Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM)
mengkoordinasi kegiatan sebagai koordinator pengabdian kepada masyarakat di tingkat STIKes, LPPM dapat mengajukan permohonan kepada ketua STIKes agar SPM melakukan monitoring dan evaluasi internal / audit pada kegiatan - kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan.
2. Di Tingkat Program Studi
1) Kegiatan pengabdian kepada masyarakat di tingkat program studi merupakan realisasi kebijakan pengabdian kepada masyarakat di tingkat STIKes. Penjamin mutu kegiatan pengabdian kepada masyarakat di tingkat program studi adalah ketua program studi yang merangkap sebagai gugus kendali mutu. Monitoring dan evaluasi internal dilakukan atas permintaan Ka.Prodi atau berdasarkan ketentuan yang berlaku
Manual Mutu Standar STIKes Karsa Husada Garut
2) Monitoring dan evaluasi internal dilakukan atas permintaan Ka.Prodi atau berdasarkan ketentuan yang berlaku.
21.5. Penetapan Standar dan Mekanisme Pemenuhan Standar 21.5.1. Penetapan Standar
Penetapan standar ditempuh dengan cara sebagai berikut:
1. Hasil pengabdian masyarakat yang dapat diterapkan langsung dan dibutuhkan oleh masyarakat pengguna
2. Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam rangka memberdayakan masyarakat
3. Teknologi tepat guna yang dapat dimanfaatkan dalam rangka meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat
4. Model pemecahan masalah, rekayasa sosial, dan/atau rekomendasi kebijakan yang dapat diterapkan langsung oleh masyarakat, dunia usaha, industri, dan atau pemerintah.
5. Kekayaan intelektual (KI) yang dapat diterapkan langsung oleh masyarakat.
21.5.2. Mekanisme Pemenuhan Standar
Mekanisme pemenuhan standar terdiri atas penentuan kebijakan dan implementasi atas kebijakan. Tahap penentuan kebijakan meliputi:
1. Tahap persiapan, meliputi: penetapan judul kegiatan pengabdian dan penerapan IPTEK yang akan dilakukan, penetapan tim dan tugas pokok, penetapan kelompok sasaran dan review kepustakaan terkait IPTEK yang akan diabdikan.
2. Survei awal kelapangan dan analisis situasi. Tahapan ini meliputi pengumpulan data dari masyarakat menyangkut kondisi dan potensi wilayah (fisik, sosial, ekonomi, lingkungan yang relevan dengan kegiatan), pengumpulan data dari kelompok Sasaran.
3. Identifikasi dan perumusan masalah, perumusan tujuan dan manfaat Kegiatan, penetapan kerangka pemecahan masalah, penetapan waktu
Manual Mutu Standar STIKes Karsa Husada Garut
dan metode kegiatan, penyusunan anggaran kegiatan dan rancangan evaluasi kegiatan.
4. Penulisan dan pengajuan proposal yang dilanjutkan dengan review dan perbaikan proposal.
5. Pembuatan kontrak bagi yang lolos proposal seleksi.
6. Pelaksanaan kegiatan, analisis hambatan - hambatan di lapangan dan cara mengatasinya.
7. Evaluasi dan pelaporan.
21.5.3. Pengendalian Standar
1. Pengendalian Standar Melalui Tahap Proposal. Pengendalian pada tahap ini meliputi ;
1) Evaluasi selama berlangsungnya proses penyusunan proposal dan perbaikan langsung dilakukan jika terjadi kesalahan.
2) Tahapan seleksi proposal dilakukan melalui desk evaluation oleh tiga
reviewer internal yang kompeten dan ditunjuk oleh ketua STIKes melalui
Surat Keputusan ketua STIKes. Pada proses tersebut, berbagai kelemahan rancangan pengabdian kepada masyarakat yang dibuat diinventarisasi dan dianalisis, serta dapat langsung dilakukan perbaikan. Dengan demikian hanya pengusul yang mampu melalui seleksi inidengan baik, maka programnya akan disetujui.
2. Pengendalian Standar Melalul Hasil Akhir Pengabdian (Untuk Peningkatan Mutu).
Evaluasi kegiatan di lapangan dengan menyebarkan angket berisi daftar pertanyaan evaluasi kepuasan target / sasaran dan dampak yang mereka rasakan sebelum dan setelah kegiatan dilaksanakan (pre test dan post test). Inventarisasi terhadap kelemahan kegiatan, sebab dan faktor penghambat untuk menemukan akar masalah. Menyusun rencana mengatasi hambatan dalam rangka peningkatan mutu.
Manual Mutu Standar STIKes Karsa Husada Garut