• Tidak ada hasil yang ditemukan

MANUAL MUTU STANDAR PEMBIAYAAN PEMBELAJARAN STIKES KARSA HUSADA GARUT

11.1. Latar Belakang

Dalam penyelenggaraan kegiatan pendidikan tinggi, unsur pembiayaan merupakan salah satu unsur utama demi kelancaran dan keberhasilan penyelenggaraan seluruh kegiatan yang dilakukan oleh satuan pendidikan tinggi tersebut. Pembiayaan penyelenggaraan pendidikan tinggi pada setiap satuan pendidikan tinggi yakni STIKes Karsa Husada Garut membutuhkan tolak ukur minimum atau standar agar pembiayaan penyelenggaraan kegiatan tersebut dapat berjalansesuai dengan hukum yang berlaku yaitu transparan,akuntabel, danbermutu.

Hal inilah yang menjadi dasar tentang pentingnya pengelolaan pembiayaan di STIKes Karsa Husada Garut menjadi salah satu komponen dari Sistem Penjaminan Mutu lnternal STIKes Karsa Husada Garut. Pembiayaan di STIKes Karsa Husada Garut tidak hanya diperuntukan bagi kegiatan pembelajaran saja melainkan juga untuk kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat serta untuk kesejahteraan dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa. Oleh karena itu, standar mutu pembiayaan merupakan salah satu komponen dalam SPMI-PT yang bertujuan untuk meningkatkan mutu pembiayaan dan meningkatkan relevansi kegiatan Tridharma STIKes Karsa Husada Garut dengan rencana pembiayaan yang telah ditetapkan. Pembiayaan yang berhasil baik dan bermutu di STIKes Karsa Husada Garut itulah yang menjadi sasaran atau tujuan dari SPMI STIKes Karsa Husada Garut.

Manual Mutu Standar STIKes Karsa Husada Garut

11.2. Tujuan

Untuk mengukur keberhasilan dan bermutu atau tidaknya pembiayaan di STIKes Karsa Husada Garut diperlukan adanya standar mutu yang selanjutnya akan diberinama Standar Pembiayaan. Menurut Permenristekdikti No. 44 tahun 2015 tentang SNPT menyebutkan bahwa standar pembiayaan merupakan standar yang mengatur komponen dan besarnya biaya operasional satuan pendidikan yang berlaku selama satu tahun. Standar ini harus ditingkatkan secara terus menerus dari waktu ke waktu, sehingga dapat berkembang dan berkelanjutan. Semakin tinggi standar yang digunakan dalam pembiayaan STIKes Karsa Husada Garut, maka diharapkan semakin bermutu pula hasil kegiatan yang dibiayai. Indikator bermutunya kegiatan yang dibiayai tersebut dapat diartikan sebagai berikut; (1) sesuai dengan standar, (2) sesuai dengan harapan pelanggan, (3) sesuai dengan harapan pihak – pihak terkait (stakeholders), (4) sesuai dengan yang dijanjikan, dan (5) semua karakteristik layanan memenuhi persyaratan dan harapan.

11.3. Pengertian dan Ruang Lingkup 11.3.1. Pengertian

Standar pembiayaan pembelajaran merupakan kriteria minimal sumber dan mekanisme pembiayaan pembelajaran. Perguruan tinggi wajib menyiapkan pembelajaran. Agar kegiatan pembelajaran memiliki kekhasan, maka orientasinya harus sesuai dengan visi, dan misi STIKes Karsa Husada Garut.

11.3.2. Ruang Lingkup

Pembiayaan di STIKes Karsa Husada Garut dikatakan bermutu jika pengelolaan pembiayaan tersebut sesuai dengan standar keuangan yang berlaku. Pengertian mutu adalah jika apa yang dihasilkan sesuai dengan harapan pelanggan pada saat melakukan transaksi dengan penyelenggara / pengelola. Pembiayaan STIKes Karsa Husada Garut, pelanggan diberi batasan sebagai sumber dana baik berasal dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, maupun masyarakat. Bermutu dalam pengertian sesuai dengan harapan pihak – pihak terkait mirip dengan pelanggan, tetapi mencakup pihak - pihak yang lebih luas termasuk mahasiswa,

Manual Mutu Standar STIKes Karsa Husada Garut

pegawai, dan pimpinan unit kerja. Selanjutnya pengertian mutu sesuai dengan yang dijanjikan adalah pengertian umum untuk menunjukkan, bahwa setiap program harus didahului dengan suatu perencanaan, dan perencanaan itu hakikatnya berisi janji yang harus dipenuhi dalam implementasinya. Di dalam pembiayaan STIKes Karsa Husada Garut perencanaan anggaran sering disebut dengan rencana anggaran belanja (RAB). RAB inilah yang menjadi salah satu indikator keberhasilan pembiayaan di STIKes Karsa Husada Garut. Indikator lain yaitu hasil pelaksanaan kegiatan dan penggunaan anggaran, serta outcome atau dampak yang ditimbulkan dari kegiatan dan anggaran yang dikeluarkan / dilaksanakan.

11.4. Kebijakan Mutu Lulusan dan Organisasi Sistem Penjaminan Mutu Internal 11.4.1. Kebijakan Mutu Lulusan

Luas lingkup ketiga jenis biaya yang masuk sebagai susbtansi atau isi dari standar pembiayaan dapat dilihat dari definisi di dalam Permenristekdikti No. 44 tahun 2015 tentang SNPT tentang luas lingkup dari biaya investasi dan biaya operasional yang umumnya terdiri atas komponen – komponen sebagai berikut :

1. Proposal rencana anggaran belanja (RAB), 2. Pembahasan RAB;

3. Pengajuan kebutuhan dana 4. Realisasi dana;

5. Surat pertanggungjawaban (SPJ) dan Laporan Keuangan;

6. Evaluasi terhadap kesesuaian antara RAB, usulan kebutuhan dan, dan LPJ 7. Auditing atau penilaian.

Dengan demikian, contoh penetapan standar pembiayaan di STIKes Karsa Husada Garut dapat dimulai dengan membuat beberapa standar turunannya, yaitu :

1. Standar arah kebijakan pengelolaan keuangan; 2. Standar proses pengelolaan keuangan;

Manual Mutu Standar STIKes Karsa Husada Garut

11.4.2. Organisasi Sistem Penjaminan Mutu Internal

Penjamin mutu kegiatan pembiayaan terdiri atas pimpinan STIKes dibantu oleh pembantu ketua II bidang umum, keuangan dan kepegawaian. Ketua STIKes menetapkan kebijakan, norma dan baku mutu pembiayaan.

11.5. Penetapan Standar dan Mekanisme Pemenuhan Standar 11.5.1. Penetapan Standar

Langkah pertama yang dilakukan oleh STIKes Karsa Husada Garut adalah menetapkan substansi atau isi dari standar pembiayaan yang meliputi :

1. Memahami terlebih dahulu peraturan perundang – undangan yang mengatur tentang pembiayaan di STIKes Karsa Husada Garut

2. Merumuskan substansi atau isi standar mutu sedemikian rupa agar tetap konsisten atau selaras dengan visi, misi dan tujuan STIKes Karsa Husada Garut.

Ketika merumuskan substansi standar ini terbuka kemungkinan bagi STIKes Karsa Husada Garut untuk mencari dan menerima masukan / kontribusi pemikiran dari para

stakeholders dan/atau pihak - pihak lain di luar lingkungan STIKes Karsa Husada

Garut apabila memang dipandang perlu.

11.5.2. Mekanisme Pemenuhan Standar

Setelah RAB disusun dan diperoleh jumlah anggaran yang diperlukan untuk membiayai seluruh kegiatan yang direncanakan tersebut. Sejauhmana ketersediaan dana yang dapat dianggarkan untuk melaksanakan RAB. Untuk menjawab pertanyaan tersebut perlu dilakukan inventarisasi sumber – sumber pemasukan keuangan beserta besaran dananya. Sumber – sumber pemasukan keuangan tersebut antara lain dapat berupa donatur, SPP mahasiswa, dan kontrak penelitian, dan beasiswa.

Manual Mutu Standar STIKes Karsa Husada Garut

BAB XII

MANUAL MUTU STANDAR HASIL PENELITIAN