• Tidak ada hasil yang ditemukan

MATA – KONJUNGTIVITIS AKUT

Dalam dokumen 7. Buku OSCE Pengajar (Halaman 124-128)

1 JUDUL Mata - Konjungtivitis Akut 2 KOMPETENSI

DIUJIKAN (bold yang berhubungan)

1) Anamnesis

2) Pemeriksaan fisik/psikiatri

3) Interpretasi data/kemampuan prosedural pemeriksaan penunjang

4) Penegakan diagnosis dan diagnosis banding 5) Tatalaksana nonfarmakoterapi

6) Tatalaksana farmakoterapi 7) Komunikasi dan edukasi pasien 8) Perilaku professional

3 SKENARIO DAN INSTRUKSI PESERTA

SKENARIO KLINIK

Seorang perempuan 25 tahun datang dengan keluhan mata merah berair sejak 3 hari yang lalu.

TUGAS

1. Lakukan anamnesis pada pasien

2. Lakukan pemeriksaan fisis yang diperlukan pada kasus pasien 3. Tentukan diagnosis kerja dan diagnosis banding kasus pasien 4. Jelaskan penatalaksanaan farmakologi dan nonfarmakologi untuk pasien

4 PASIEN

Identitas

Nama Christina

Usia 25 tahun

Jenis Kelamin Perempuan Pekerjaan Akuntan Status Nikah Menikah

Pendidikan S1

Keluhan

Keluhan utama Mata merah

Riwayat penyakit sekarang

Sejak kapan Tiga hari yang lalu Lokasi, durasi,

frekuensi, karakteristik, memberat/ ringan dengan apa, dll

Kedua mata merah berair sejak 3 hari yang lalu. Awalnya merah dirasakan pada mata kanan, tetapi keesokan harinya mata kirinya juga mengalami hal yang sama. Penglihatan pasien dirasakan tidak menjadi lebih kabur dibanding sebelumnya. Riwayat keluar kotoran mata (+), tetapi tidak banyak. Mata pasien masih dibuka dengan mudah pada pagi hari, tidak lengket karena kotoran mata. Mata tidak terlalu dirasakan gatal dan tidak nyeri, tetapi sangat berair. Pasien juga merasa ada sesuatu yang mengganjal pada kelopak matanya. Riwayat merasa silau bila melihat lampu biasa disangkal. Pasien batuk pilek sejak 4 hari yang lalu.

Lainnya

Riwayat Penyakit Dahulu

Tidak ada Riwayat Keluarga Tidak ada Riwayat Sosial, lingkungan, kebiasaan Tidak ada Riwayat Tumbuh Kembang (anak) Tidak ada 5 MANEKIN+ALAT Manekin (-)

Alat 1. Foto konjungtivitis akut 2. Lup

3. Penlight

PEMBAHASAN Anamnesis

 Menyapa pasien, memperkenalkan diri

 Menanyakan identitas pasien (terutama nama dan usia)  Membangun raport

 Meyakinkan pasien bahwa kerahasiaan informasi yang diberikan pasien terjamin  Menanyakan keluhan utama: mata merah sejak 3 hari yang lalu

 Menanyakan riwayat penyakit sekarang untuk memperoleh diagnosis kerja dan diagnosis banding. TIPS: Pertama-tama perlu dikelompokkan dahulu kelompok penyakit mata (mata merah visus normal, mata merah visus turun, mata tenang visus turun mendadak, mata merah visus turun perlahan) yang dialami pasien sehingga pertanyaan dapat lebih terarah ke diagnosis dan diagnosis banding yang paling mungkin. Jadi, tanyakan pasien apakah matanya benar dirasakan lebih merah, lalu apakah penglihatan menurun dibanding sebelumnya, mendadak atau perlahan. Setelah didapatkan kelompok penyakit mata yang sesuai, barulah tanyakan satu per satu gejala penyakit-penyakit yang ada pada kelompok mata tersebut (setidaknya 3 buah yang paling sering) untuk menentukan diagnosis yang dialami pasien.

o Gejala yang menyertai: mata merah, penurunan penglihatan, mata berair, gatal, rasa mengganjal, nyeri, silau melihat lampu, nyeri melihat cahaya, kotoran mata terutama pada pagi hari (konsistensi dan jumlah banyak/sedikit), demam, ISPA (konjungtivitis viral)

o Onset kejadian: 3 hari yang lalu (<4 minggu konjungtivitis akut) o Rekurensi gejala: apakah sudah sering berulang, apa pencetusnya (lebih ke

alergi)

o Riwayat pengobatan: apa dan bagaimana responsnya

o Progresivitas gejala: tadinya satu mata lalu menular ke mata sebelahnya o Riwayat kontak: orang di tempat kerja atau rumah

o Riwayat trauma: kelilipan, tercolok sesuatu, materinya apa (misalnya bila tertusuk ranting/daun/benda organik lain biasanya infeksi jamur)

 Menanyakan riwayat penyakit dahulu: atopi (alergi, asma, bersin-bersin pagi hari), riwayat operasi mata (risiko endoftalmitis)/lainnya, riwayat seperti ini sebelumnya, kencing manis, tekanan darah tinggi

 Menanyakan riwayat penyakit keluarga dan lingkungan sekitar: riwayat penyakit serupa

 Riwayat sosial, ekonomi, dan budaya: pendidikan, pekerjaan, asuransi, jaminan kesehatan, rumah tangga

 Pernyataan penutup: kesimpulan, izin melanjutkan pemeriksaan

Pemeriksaan Fisis

 Menjelaskan dan meminta izin pasien untuk melalukan pemeriksaan  Mencuci tangan

 Mengukur tanda vital dan peeriksaan generalis singkat terutama KGB submandibular dan preaurikular (membesar pada kasus konjungtivitis viral adenoviral)

 Pemeriksaan status lokalis/mata

o Inspeksi dengan lup dan penlight segmen anterior

 Palpebra superior dan inferior: tanda radang merah dan bengkak  Konjungtiva tarsal (superior dan inferior) dan bulbi: injeksi

konjungtiva, injeksi siliar

 Kornea: lihat kejernihan, apa ada infiltrat

 Iris: regular/iregular (bisa pada trauma), atrofi (riwayat glaukoma akut)  Pupil: refleks cahaya langsung dan tak langsung, RAPD

 Bilik mata depan: dangkal/dalam (periksan kedalaman dengan penlight)

 Lensa: kesan keruh/jernih, shadow test

o Pemeriksaan visus/fungsi penglihatan dengan snellen chart Mata merah Visus normal Visus turun -konjungtivitis (alergi,bakteri,virus) -pterigium -perdarahan subkonjungtiva -keratitis -glaukoma akut -endoftalmitis -hifema -uveitis Visus ↓mendadak Mata tenang Visus ↓perlahan -ablasio retina -oklusi vena/arteri retina sentralis- -perdarahan vitreus -katarak -glaukoma kronik -retinopati diabetik -retinopati hipertensif

Diagnosis : Konjungtivitis viral akut Diagnosis Banding: Gejala & Tanda Konj Viral Konj Bakteri

Konj Gonore Konj

Alergi

Keratitis

Rasa gatal Minimal Minimal + +++ -

Mata berair +++ ++ + +++ + Sekret +/- ++ (purulen) ++++ (profus, purulen) + (watery) +/- Penurunan visus - - +/- (+ bila keratokonjungtivitis) - + Fotofobia - - - - + Nyeri okular - - - - + Pembesaran KGB + Jarang + (biasanya preaurikular) Jarang Jarang Penampakan konj Injeksi konj, folikel (+) Injeksi konj, papil (+) Injeksi konj, kemosis, papil (+), palpebra edema Injeksi konj, papil (+), kemosis Injeksi siliar

Pemeriksaan penunjang : Pemeriksaan sekret pewarnaan gram terutama bila dicurigai

konjungtivitis gonore. Kultur swab konjungtiva tidak diindikasikan kecuali sekret berlebih atau kondisinya menjadi kronik.

Tatalaksana farmakologik

 Pemberian tetes air mata artifisial 4-8 kali per hari selama 1-3 minggu untuk memperbaiki keadaan mata kering yang terjadi pada konjungtivitis

 Tetes mata antihistamin (antazoline 0.5% atau naphzoline 0.05% dua kali per hari) bila terasa sangat gatal

 Penggunaan rutin antibiotik atau steroid topikal untuk konjungtivitis viral tidak dianjurkan

Tatalaksana nonfarmakologik

 Edukasi pasien bahwa konjungtivitis viral bersifat self-limited yang memburuk selama 4-7 hari setelah onset dan mungkin reda dalam 2-3 minggu atau lebih bila terdapat keterlibatan kornea

 Konjungtivitis viral sangat menular biasanya 10-12 hari setelah onset selama mata merah (jika tak diberi steroid). Pasien sebaiknya menghindari memegang mata mereka, berjabat tangan, memakai handuk bersama orang lain, dll. Batasi kegiatan bersama dengan orang lain selama mata masih berair.

 Sering mencuci tangan

 Kompres dingin beberapa kali per hari untuk mengurangi edema dan injeksi konjungtiva

Dalam dokumen 7. Buku OSCE Pengajar (Halaman 124-128)