1 JUDUL THT - Rhinitis Alergi 2 KOMPETENSI DIUJIKAN (bold yang berhubungan) 1) Anamnesis 2) Pemeriksaan fisik/psikiatri
3) Interpretasi data/kemampuan prosedural pemeriksaan penunjang 4) Penegakan diagnosis dan diagnosis banding
5) Tatalaksana nonfarmakoterapi 6) Tatalaksana farmakoterapi 7) Komunikasi dan edukasi pasien 8) Perilaku professional
3 SKENARIO DAN INSTRUKSI PESERTA
SKENARIO KLINIK
Seorang perempuan 16 tahun datang dengan keluhan hidung tersumbat dan bersin-bersin hampir setiap pagi hari sejak 3 bulan terakhir.
TUGAS
1. Lakukan anamnesis pada pasien!
2. Lakukan pemeriksaan fisis yang diperlukan pada pasien! 3. Sebutkan diagnosis dan diagnosis banding kasus ini!
4. Pemeriksaan penunjang apakah yang diperlukan pada kasus ini? 5. Berikan tatalaksana farmakologis dan nonfarmakologis untuk pasien!
4 PASIEN
Identitas
Nama Devita
Usia 16 tahun
Jenis Kelamin Perempuan Pekerjaan Siswa
Status Nikah Belum menikah Pendidikan SMP
Keluhan
Keluhan utama Hidung mampet dan pilek
Riwayat penyakit sekarang
Sejak kapan Tiga bulan yang lalu Lokasi, durasi, frekuensi, karakteristik, memberat/ ringan dengan apa, dll
Hidung tersumbat dan bersin-bersin hampir setiap pagi hari sejak 3 bulan terakhir. Hidung juga dirasakan gatal terutama bila pasien terpapar debu. Pasien merasa tidak nyaman, tetapi aktivitasnya tidak terganggu.
Sudah diobati? Gejala membaik setelah pasien minum obat dari dokter 1 bulan yang lalu, tapi kemudian kambuh lagi
Riwayat Penyakit Dahulu
Gatal-gatal bila makan telur
Riwayat Keluarga
Ibu pasien memiliki asma
Riwayat Sosial, lingkungan, kebiasaan Tidak ada 5 MANEKIN+ALAT Manekin (-) Alat 1. Headlamp 2. Spekulum nasi 3. Spatel tongue 4. Alcohol swab
5. Foto mukosa nasi rinitis alergi PEMBAHASAN
Anamnesis
Menyapa pasien, memperkenalkan diri
Menanyakan identitas pasien (terutama nama dan usia) Membangun raport
Meyakinkan pasien bahwa kerahasiaan informasi yang diberikan pasien terjamin Menanyakan keluhan utama: hidung tersumbat dan bersin-bersin hampir setiap pagi
hari sejak 3 bulan terakhir
Menanyakan riwayat penyakit sekarang: o Gejala yang menyertai:
Sekret? JKonsistensi? Bau? Warna? Jumlah banyak/sedikit? Onset? Progresivitas?
Gejala lain: Demam, batuk , pilek, nyeri tenggorok, sakit kepala, nyeri daerah sinus? (gejala organ THT)
o Riwayat pengobatan: apa dan bagaimana responsnya
o Rekurensi: untuk menentukan klasifikasi rhinitis alergi intermiten vs persisten
o Tingkat serangan: ringan/sedang-berat
Menanyakan riwayat penyakit dahulu: atopi (alergi, asma, bersin-bersin pagi hari), riwayat seperti ini sebelumnya, kencing manis, tekanan darah tinggi, penyakit lain yang pernah diderita
Menanyakan riwayat penyakit keluarga dan lingkungan sekitar: riwayat penyakit serupa, riwayat atopi keluarga
Riwayat sosial, ekonomi, dan budaya: pendidikan, pekerjaan, asuransi, jaminan kesehatan, rumah tangga, riwayat kebiasaan berolahraga, kebiasaan (merokok, olahraga)
Pernyataan penutup: kesimpulan, izin melanjutkan pemeriksaan
Pemeriksaan Fisis
Mencuci tangan, memakai sarung tangan
Mengukur tanda vital dan pemeriksaan generalis singkat Pemeriksaan status lokalis hidung dan sinus paranasalis
o Memakai lampu kepala dan duduk berhadapan pasien dengan posisi kedua kaki pemeriksa tertutup di samping kaki kiri atau kanan pasien
o Inspeksi
Hidung luar: tanda radang, eritem, edema, deviasi septum Daerah sinus: tanda radang, eritem, edema,
Lubang hidung (memakai jari, tanpa rinoskopi anterior, mendorong cuping hidung ke atas, posisi kepala pasien agak tengadah): Kavum nasi lapang/sempit? Edema? Eritem? Sekret (warna, konsistensi, jumlah)?
o Palpasi
Hidung luar: nyeri tekan, diskontinuitas, krepitasi
Daerah sinus (maksilaris, ethmoidalis, frontalis): nyeri tekan sinus o Inspeksi kavum nasi/rinoskopi anterior dengan spekulum hidung
Inspeksi septum, konka inferior, meatus inferior, konka media, meatus media, dasar hidung: Apakah konka hipertrofi, hiperemis, atau livide? Apa ada sekret di meatus (konsistensi, warna, jumlah)?
Pemeriksaan tenggorok
o Minta pasien membuka mulut, inspeksi lidah dengan spatel tounge dan penlight (geographic tongue --> rhinitis alergi), mukosa, palatum durum, palatum mole, uvula (di tengah atau tidak), arkus faring anterior, arkus faring posterior, tonsil (detritus, kripta, ukuran), dinding faring posterior
(cobblestone appearance, hiperemis, post nasal drip)
Diagnosis : Rhinitis alergika persisten ringan Diagnosis banding: Common cold
Pemeriksaan penunjang: Uji cukit kulit untuk mengidentifikasi alergen penyebab Tatalaksana nonfarmakologis : Edukasi pasien bahwa terapi utama adalah menghindari
alergen dan eliminasi
Tatalaksana farmakologis : Antihistamin oral ATAU kortikosteroid topikal. Evaluasi
EPISTAKSIS
1 JUDUL Hidung - Epistaksis
2 KOMPETENSI DIUJIKAN (bold yang berhubungan) 1) Anamnesis 2) Pemeriksaan fisik/psikiatri
3) Interpretasi data/kemampuan prosedural pemeriksaan penunjang 4) Penegakan diagnosis dan diagnosis banding
5) Tatalaksana nonfarmakoterapi 6) Tatalaksana farmakoterapi 7) Komunikasi dan edukasi pasien 8) Perilaku professional
3 SKENARIO DAN INSTRUKSI PESERTA
SKENARIO KLINIK
Seorang laki-laki 18 tahun datang dengan keluhan mimisan luar darah dari hidung sejak 10 menit yang lalu
TUGAS
1. Lakukan anamnesis pada pasien!
2. Lakukan pemeriksaan fisis yang diperlukan pada pasien! 3. Sebutkan diagnosis dan diagnosis banding kasus ini!
4. Pemeriksaan penunjang apakah yang diperlukan pada kasus ini? 5. Berikan tatalaksana farmakologis dan nonfarmakologis untuk pasien!
4 PASIEN
Identitas Nama Jatmiko
Usia 18 tahun
Jenis Kelamin Laki-laki
Pekerjaan Belum bekerja
Status Nikah Belum menikah
Pendidikan SMA
Keluhan Keluhan utama Mimisan
Riwayat penyakit sekarang Sejak kapan 10 menit yang lalu
Lokasi, durasi, frekuensi, karakteristik, memberat/ ringan dengan apa, dll
Pasien keluar darah dari lubang hidung kanan sejak 10 menit yang lalu. Darah tidak mengalir, hanya menetes, jumlah sekitar 50 cc. Dari lubang hidung kiri tidak ada darah. Awalnya keluar darah saat pasien sedang mengorek. Hari ini sudah mimisan sebanyak tiga kali, dengan durasi masing-masing sekitar 10-15 menit, tidak banyak, dan berhenti sendiri. Tidak ada keluar darah dari mulut. Pasien tidak sedang batuk pilek, dan tidak ada cairan lain yang keluar dari hidung.
Sudah diobati? Belum
Riwayat Penyakit Dahulu
Dari dulu sudah beberapa kali mengalami mimisan serupa
Riwayat Keluarga Tidak ada Riwayat Sosial, lingkungan, kebiasaan
Kebiasaan mengorek hidung
5 MANEKIN+ALAT
Manekin 1. Manekin hidung
Alat 1. Headlamp 2. Spekulum nasi 3. Spatel tongue
4. Epistaksis set (dengan forceps bayonet) 5. Kassa, kapas
6. Lidocaine dan epinefrin PEMBAHASAN
Anamnesis
Menyapa pasien, memperkenalkan diri
Menanyakan identitas pasien (terutama nama dan usia) Membangun raport
Meyakinkan pasien bahwa kerahasiaan informasi yang diberikan pasien terjamin Menanyakan keluhan utama: mimisan sejak 15 menit yang lalu
Menanyakan riwayat penyakit sekarang:
o Mendalami keluhan utama: Berapa banyak darah yang keluar? Dari kedua lubang hidung apa hanya satu? Mengalir atau menetes? Apa pencetusnya (trauma, olahraga, migren, benda asing)? Apa keluar darah dari mulut? o Gejala yang menyertai:
Sekret? Jika ya, konsistensi? Bau? Warna? Jumlah banyak/sedikit? Onset? Progresivitas?
Gejala lain: demam, batuk, pilek, nyeri tenggorok, sakit kepala, nyeri daerah sinus (gejala organ THT)
o Riwayat pengobatan: apa dan bagaimana responsnya
Menanyakan riwayat penyakit dahulu: riwayat mimisan sebelumnya, riwayat mudah memar, penyakit lain yang pernah diderita
Menanyakan riwayat penyakit keluarga dan lingkungan sekitar: riwayat penyakit serupa
Riwayat sosial, ekonomi, dan budaya: riwayat kebiasaan mengorek hidung,
pendidikan, pekerjaan, asuransi, jaminan kesehatan, rumah tangga, riwayat kebiasaan berolahraga, kebiasaan (merokok, olahraga)
Pernyataan penutup: kesimpulan, izin melanjutkan pemeriksaan
Pemeriksaan fisis
Menjelaskan dan meminta izin pasien untuk melalukan pemeriksaan Mencuci tangan, memakai sarung tangan
Pemeriksaan status lokalis hidung dan sinus paranasalis
o Memakai lampu kepala dan duduk berhadapan pasien dengan posisi kedua kaki pemeriksa tertutup di samping kaki kiri atau kanan pasien
o Inspeksi
Hidung luar: Apakah ada darah, tanda radang, eritema, edema, deviasi septum?
Daerah sinus: Tanda radang, eritema, edema
Lubang hidung (memakai jari, tanpa rinoskopi anterior, mendorong cuping hidung ke atas, posisi kepala pasien agak tengadah): Apakah ada darah? Kavum nasi lapang/sempit? Edema? Eritem? Sekret (warna, konsistensi, jumlah)?
o Palpasi
Hidung luar: Nyeri tekan? Diskontinuitas, krepitasi (bila fraktur)? Daerah sinus (maksilaris, ethmoidalis, frontalis): Nyeri tekan sinus? o Inspeksi kavum nasi/rinoskopi anterior dengan speculum hidung (lihat
checklist)
Inspeksi septum, konka inferior, meatus inferior, konka media, meatus media, dasar hidung: Apakah ada darah, dan apakah titik
perdarahannya terlihat? Apakah konka hipertrofi, hiperemis, atau livide? Ada apa sekret di meatus (konsistensi, warna, jumlah)? Apakah ada deviasi septum?
Pemeriksaan tenggorok
o Minta pasien membuka mulut, tekan lidah ke bawah dengan spatel tounge, terangi mulut dengan penlight: Periksa mukosa, palatum durum, palatum molle, uvula (di tengah atau tidak), arkus faring anterior, arkus faring
posterior, tonsil (detritus, kripta, ukuran), dinding faring posterior (apakah ada darah?)
Diagnosis : Epistaksis anterior ec. trauma minor Diagnosis banding : tidak ada
Pemeriksaan penunjang : tidak perlu
Edukasi : Edukasi pasien bahwa untuk mencegah rekurensi, tidak boleh mengorek hidung di
masa depan
Tatalaksana:
Kauter titik perdarahan dengan menggunakan AgNO3. Bila tidak berhasil, pasang tampon anterior (lihat checklist).