• Tidak ada hasil yang ditemukan

RHINITIS ALERGI

Dalam dokumen 7. Buku OSCE Pengajar (Halaman 142-148)

1 JUDUL THT - Rhinitis Alergi 2 KOMPETENSI DIUJIKAN (bold yang berhubungan) 1) Anamnesis 2) Pemeriksaan fisik/psikiatri

3) Interpretasi data/kemampuan prosedural pemeriksaan penunjang 4) Penegakan diagnosis dan diagnosis banding

5) Tatalaksana nonfarmakoterapi 6) Tatalaksana farmakoterapi 7) Komunikasi dan edukasi pasien 8) Perilaku professional

3 SKENARIO DAN INSTRUKSI PESERTA

SKENARIO KLINIK

Seorang perempuan 16 tahun datang dengan keluhan hidung tersumbat dan bersin-bersin hampir setiap pagi hari sejak 3 bulan terakhir.

TUGAS

1. Lakukan anamnesis pada pasien!

2. Lakukan pemeriksaan fisis yang diperlukan pada pasien! 3. Sebutkan diagnosis dan diagnosis banding kasus ini!

4. Pemeriksaan penunjang apakah yang diperlukan pada kasus ini? 5. Berikan tatalaksana farmakologis dan nonfarmakologis untuk pasien!

4 PASIEN

Identitas

Nama Devita

Usia 16 tahun

Jenis Kelamin Perempuan Pekerjaan Siswa

Status Nikah Belum menikah Pendidikan SMP

Keluhan

Keluhan utama Hidung mampet dan pilek

Riwayat penyakit sekarang

Sejak kapan Tiga bulan yang lalu Lokasi, durasi, frekuensi, karakteristik, memberat/ ringan dengan apa, dll

Hidung tersumbat dan bersin-bersin hampir setiap pagi hari sejak 3 bulan terakhir. Hidung juga dirasakan gatal terutama bila pasien terpapar debu. Pasien merasa tidak nyaman, tetapi aktivitasnya tidak terganggu.

Sudah diobati? Gejala membaik setelah pasien minum obat dari dokter 1 bulan yang lalu, tapi kemudian kambuh lagi

Riwayat Penyakit Dahulu

Gatal-gatal bila makan telur

Riwayat Keluarga

Ibu pasien memiliki asma

Riwayat Sosial, lingkungan, kebiasaan Tidak ada 5 MANEKIN+ALAT Manekin (-) Alat 1. Headlamp 2. Spekulum nasi 3. Spatel tongue 4. Alcohol swab

5. Foto mukosa nasi rinitis alergi PEMBAHASAN

Anamnesis

 Menyapa pasien, memperkenalkan diri

 Menanyakan identitas pasien (terutama nama dan usia)  Membangun raport

 Meyakinkan pasien bahwa kerahasiaan informasi yang diberikan pasien terjamin  Menanyakan keluhan utama: hidung tersumbat dan bersin-bersin hampir setiap pagi

hari sejak 3 bulan terakhir

 Menanyakan riwayat penyakit sekarang: o Gejala yang menyertai:

 Sekret? JKonsistensi? Bau? Warna? Jumlah banyak/sedikit?  Onset? Progresivitas?

 Gejala lain: Demam, batuk , pilek, nyeri tenggorok, sakit kepala, nyeri daerah sinus? (gejala organ THT)

o Riwayat pengobatan: apa dan bagaimana responsnya

o Rekurensi: untuk menentukan klasifikasi rhinitis alergi intermiten vs persisten

o Tingkat serangan: ringan/sedang-berat

 Menanyakan riwayat penyakit dahulu: atopi (alergi, asma, bersin-bersin pagi hari), riwayat seperti ini sebelumnya, kencing manis, tekanan darah tinggi, penyakit lain yang pernah diderita

 Menanyakan riwayat penyakit keluarga dan lingkungan sekitar: riwayat penyakit serupa, riwayat atopi keluarga

 Riwayat sosial, ekonomi, dan budaya: pendidikan, pekerjaan, asuransi, jaminan kesehatan, rumah tangga, riwayat kebiasaan berolahraga, kebiasaan (merokok, olahraga)

 Pernyataan penutup: kesimpulan, izin melanjutkan pemeriksaan

Pemeriksaan Fisis

 Mencuci tangan, memakai sarung tangan

 Mengukur tanda vital dan pemeriksaan generalis singkat  Pemeriksaan status lokalis hidung dan sinus paranasalis

o Memakai lampu kepala dan duduk berhadapan pasien dengan posisi kedua kaki pemeriksa tertutup di samping kaki kiri atau kanan pasien

o Inspeksi

 Hidung luar: tanda radang, eritem, edema, deviasi septum  Daerah sinus: tanda radang, eritem, edema,

 Lubang hidung (memakai jari, tanpa rinoskopi anterior, mendorong cuping hidung ke atas, posisi kepala pasien agak tengadah): Kavum nasi lapang/sempit? Edema? Eritem? Sekret (warna, konsistensi, jumlah)?

o Palpasi

 Hidung luar: nyeri tekan, diskontinuitas, krepitasi

 Daerah sinus (maksilaris, ethmoidalis, frontalis): nyeri tekan sinus o Inspeksi kavum nasi/rinoskopi anterior dengan spekulum hidung

 Inspeksi septum, konka inferior, meatus inferior, konka media, meatus media, dasar hidung: Apakah konka hipertrofi, hiperemis, atau livide? Apa ada sekret di meatus (konsistensi, warna, jumlah)?

 Pemeriksaan tenggorok

o Minta pasien membuka mulut, inspeksi lidah dengan spatel tounge dan penlight (geographic tongue --> rhinitis alergi), mukosa, palatum durum, palatum mole, uvula (di tengah atau tidak), arkus faring anterior, arkus faring posterior, tonsil (detritus, kripta, ukuran), dinding faring posterior

(cobblestone appearance, hiperemis, post nasal drip)

Diagnosis : Rhinitis alergika persisten ringan Diagnosis banding: Common cold

Pemeriksaan penunjang: Uji cukit kulit untuk mengidentifikasi alergen penyebab Tatalaksana nonfarmakologis : Edukasi pasien bahwa terapi utama adalah menghindari

alergen dan eliminasi

Tatalaksana farmakologis : Antihistamin oral ATAU kortikosteroid topikal. Evaluasi

EPISTAKSIS

1 JUDUL Hidung - Epistaksis

2 KOMPETENSI DIUJIKAN (bold yang berhubungan) 1) Anamnesis 2) Pemeriksaan fisik/psikiatri

3) Interpretasi data/kemampuan prosedural pemeriksaan penunjang 4) Penegakan diagnosis dan diagnosis banding

5) Tatalaksana nonfarmakoterapi 6) Tatalaksana farmakoterapi 7) Komunikasi dan edukasi pasien 8) Perilaku professional

3 SKENARIO DAN INSTRUKSI PESERTA

SKENARIO KLINIK

Seorang laki-laki 18 tahun datang dengan keluhan mimisan luar darah dari hidung sejak 10 menit yang lalu

TUGAS

1. Lakukan anamnesis pada pasien!

2. Lakukan pemeriksaan fisis yang diperlukan pada pasien! 3. Sebutkan diagnosis dan diagnosis banding kasus ini!

4. Pemeriksaan penunjang apakah yang diperlukan pada kasus ini? 5. Berikan tatalaksana farmakologis dan nonfarmakologis untuk pasien!

4 PASIEN

Identitas Nama Jatmiko

Usia 18 tahun

Jenis Kelamin Laki-laki

Pekerjaan Belum bekerja

Status Nikah Belum menikah

Pendidikan SMA

Keluhan Keluhan utama Mimisan

Riwayat penyakit sekarang Sejak kapan 10 menit yang lalu

Lokasi, durasi, frekuensi, karakteristik, memberat/ ringan dengan apa, dll

Pasien keluar darah dari lubang hidung kanan sejak 10 menit yang lalu. Darah tidak mengalir, hanya menetes, jumlah sekitar 50 cc. Dari lubang hidung kiri tidak ada darah. Awalnya keluar darah saat pasien sedang mengorek. Hari ini sudah mimisan sebanyak tiga kali, dengan durasi masing-masing sekitar 10-15 menit, tidak banyak, dan berhenti sendiri. Tidak ada keluar darah dari mulut. Pasien tidak sedang batuk pilek, dan tidak ada cairan lain yang keluar dari hidung.

Sudah diobati? Belum

Riwayat Penyakit Dahulu

Dari dulu sudah beberapa kali mengalami mimisan serupa

Riwayat Keluarga Tidak ada Riwayat Sosial, lingkungan, kebiasaan

Kebiasaan mengorek hidung

5 MANEKIN+ALAT

Manekin 1. Manekin hidung

Alat 1. Headlamp 2. Spekulum nasi 3. Spatel tongue

4. Epistaksis set (dengan forceps bayonet) 5. Kassa, kapas

6. Lidocaine dan epinefrin PEMBAHASAN

Anamnesis

 Menyapa pasien, memperkenalkan diri

 Menanyakan identitas pasien (terutama nama dan usia)  Membangun raport

 Meyakinkan pasien bahwa kerahasiaan informasi yang diberikan pasien terjamin  Menanyakan keluhan utama: mimisan sejak 15 menit yang lalu

 Menanyakan riwayat penyakit sekarang:

o Mendalami keluhan utama: Berapa banyak darah yang keluar? Dari kedua lubang hidung apa hanya satu? Mengalir atau menetes? Apa pencetusnya (trauma, olahraga, migren, benda asing)? Apa keluar darah dari mulut? o Gejala yang menyertai:

 Sekret? Jika ya, konsistensi? Bau? Warna? Jumlah banyak/sedikit?  Onset? Progresivitas?

 Gejala lain: demam, batuk, pilek, nyeri tenggorok, sakit kepala, nyeri daerah sinus (gejala organ THT)

o Riwayat pengobatan: apa dan bagaimana responsnya

 Menanyakan riwayat penyakit dahulu: riwayat mimisan sebelumnya, riwayat mudah memar, penyakit lain yang pernah diderita

 Menanyakan riwayat penyakit keluarga dan lingkungan sekitar: riwayat penyakit serupa

 Riwayat sosial, ekonomi, dan budaya: riwayat kebiasaan mengorek hidung,

pendidikan, pekerjaan, asuransi, jaminan kesehatan, rumah tangga, riwayat kebiasaan berolahraga, kebiasaan (merokok, olahraga)

 Pernyataan penutup: kesimpulan, izin melanjutkan pemeriksaan

Pemeriksaan fisis

 Menjelaskan dan meminta izin pasien untuk melalukan pemeriksaan  Mencuci tangan, memakai sarung tangan

 Pemeriksaan status lokalis hidung dan sinus paranasalis

o Memakai lampu kepala dan duduk berhadapan pasien dengan posisi kedua kaki pemeriksa tertutup di samping kaki kiri atau kanan pasien

o Inspeksi

 Hidung luar: Apakah ada darah, tanda radang, eritema, edema, deviasi septum?

 Daerah sinus: Tanda radang, eritema, edema

 Lubang hidung (memakai jari, tanpa rinoskopi anterior, mendorong cuping hidung ke atas, posisi kepala pasien agak tengadah): Apakah ada darah? Kavum nasi lapang/sempit? Edema? Eritem? Sekret (warna, konsistensi, jumlah)?

o Palpasi

 Hidung luar: Nyeri tekan? Diskontinuitas, krepitasi (bila fraktur)?  Daerah sinus (maksilaris, ethmoidalis, frontalis): Nyeri tekan sinus? o Inspeksi kavum nasi/rinoskopi anterior dengan speculum hidung (lihat

checklist)

 Inspeksi septum, konka inferior, meatus inferior, konka media, meatus media, dasar hidung: Apakah ada darah, dan apakah titik

perdarahannya terlihat? Apakah konka hipertrofi, hiperemis, atau livide? Ada apa sekret di meatus (konsistensi, warna, jumlah)? Apakah ada deviasi septum?

 Pemeriksaan tenggorok

o Minta pasien membuka mulut, tekan lidah ke bawah dengan spatel tounge, terangi mulut dengan penlight: Periksa mukosa, palatum durum, palatum molle, uvula (di tengah atau tidak), arkus faring anterior, arkus faring

posterior, tonsil (detritus, kripta, ukuran), dinding faring posterior (apakah ada darah?)

Diagnosis : Epistaksis anterior ec. trauma minor Diagnosis banding : tidak ada

Pemeriksaan penunjang : tidak perlu

Edukasi : Edukasi pasien bahwa untuk mencegah rekurensi, tidak boleh mengorek hidung di

masa depan

Tatalaksana:

Kauter titik perdarahan dengan menggunakan AgNO3. Bila tidak berhasil, pasang tampon anterior (lihat checklist).

Pos Tindakan/Skill

Dalam dokumen 7. Buku OSCE Pengajar (Halaman 142-148)