• Tidak ada hasil yang ditemukan

2 9 MATRIKS PEMERINGKATAN

Teknik ini merupakan perangkat serba guna unt uk mengurut kan berbagai hal yang dipriorit askan. Teknik ini dapat digunakan cermat dibanding dengan sebelumnya, misalnya t eknik “ meranking” hubungan kelembagaan desa. Kegunaan t eknik ini unt uk mengat ur beberapa (berbagai) inf ormasi ke dalam susunan yang t erat ur dengan cara membanding-bandingkan, sehingga masyarakat desa dapat menilai dan membuat priorit as. Oleh karenanya t eknik ini boleh dibilang merupakan cara menganalisis inf ormasi yang t erkumpul. 

t epat , sesuai dengan kondisi lingkungannya, kapasit as dan kerent anannya. Cara ini memungkinkan program dapat berj alan dengan baik. Pemeringkat an dilakukan dengan membuat krit eria yang dit ent ukan / disepakat i. 

Pengurut an bisa berdasarkan pada (misalnya) kekayaan, t ingkat keunt ungan, t ingkat kebut uhan, urut an produkt if it as, t ingkat kerent anan, kesesuaian lahan, kapasit as lahan, penyebab ket idaknyamanan, pemberi inf ormasi dini dan hubungan yang mungkin ada diant ara masalah-masal ah t ersebut . Priorit as dapat berubah set iap wakt u, t ergant ung kebut uhan dan t uj uan masyarakat . Oleh karena it u, biarkan masyarakat mengat urnya sendiri. 

Variasi ranking dalam manaj emen bencana misalnya, dapat dilakukan dengan mencari hubungan t ingkat kerent anan dan t ingkat kapasit as kawasan berdasarkan bat as area / wilayah masyarakat (berdasarkan j enis t anah, kemiringan lereng, lokasi t erhadap sungai). Mat rik ranking j uga dapat dibuat dengan ket erangan t ambahan yang diperlukan menyangkut kemungkinan-kemungkinan yang ada dalam pemecahan masalah yang diident if ikasi. 

Alat ini sebenarnya lebih t epat sebagai cara unt uk memut uskan at au menent ukan pilihan. Berbagai j enis kaj ian yang dilakukan ant ara lain : 

• Memilih t eknol ogi yang dit erapkan (misalnya menent ukan pilihan t eknologi bendung: dari bambu, at au kayu, bet on, t anah, bat u?; t eknol ogi bunker: bent uk vert ikal at au lat eral?; bahan papan, kayu, bet on at au bambu?) 

• Memilih priorit as masalah ut ama yang akan diat asi, misal: penanganan kesehat an, inf rast rukt ur at au pemukiman 

• Memilih priorit as / peringkat pendapat an 

• Cara meranking dengan memilih sebagian ini dapat digunakan unt uk membant u membuat peringkat cara sebelumnya t elah dilakukan, t et api mempunyai nilai yang sama. 

• Pemeringkat an masalah ini akan lebih baik j ika diikut i dengan analisis sebab akibat dengan menggunakan diagram pohon. 

2. 10. TRANSEK

Secara harf iah, t ransek adalah penampang / irisan / prof il muka bumi. Dalam pengkaj ian part isipat if , t ransek merupakan kegiat an pengamat an sekaligus langsung membuat prof il kawasan sekaligus melakukan pengamat an. Kegiat an ini dilakukan dengan cara berj alan menelusuri / memot ong suat u wilayah yang t elah disepakat i, yang dianggap memiliki inf ormasi yang dibut uhkan. Transek dikenal sebagai perangkat pengkaj ian part isipat if yang pokok dan represent at if j ika dit erapkan pada manaj emen bencana. Perangkat ini t idak hanya memberikan inf ormasi sit uasi kawasan dari sisi dimensi panj ang dan t inggi, t et api j uga hal-hal lain sebagai penj elas pet a / model yang dibuat . Hasil pengamat an at as lint asan t ersebut dit uangkan ke dalam bagan at au penampang unt uk didiskusikan lebih lanj ut . 

  Gambar 2. 4 : Transek Kampung Marsinam

(Sumber: Sigit Purwanto, 2009)

Transek dapat dilakukan dengan melint ang (“ lurus” / pot ong kompas, lurus melint asi desa) dari ket inggian ke rendahan dan kembali ke ket inggian, sehingga

ekspresi morf ologi / prof il t erlihat j elas. Selain t ransek dapat dilakukan secara membuj ur (menelusuri alur sungai, j alan, bat as desa / hut an, aliran lahar, j alan baru, j alan set apak dan sebagainya). Alt ernat if lainnya, t ransek dapat dilakukan dengan melingkar, bolak-balik maupun zig-zag. Dalam suat u kegiat an, t ransek dapat dibagi menj adi beberapa kelompok yang berbeda dapat melakukan t ransek dengan lint asan yang berbeda. 

 

Transek dapat dilakukan dengan memperhat ikan pokok permasalahan (t emat is). Maksudnya, komponen inf ormasi yang digali dit ekankan pada hal-hal pent ing yang sesuai dengan permasalahan / t ema it u. Oleh karena it u, selain t ransek sumber daya desa (umum), dapat pula dilakukan t ransek sumber daya alam, t ransek ekologis, t ransek (unt uk menilai) dampak bencana dan lainnya. Prinsipnya, t ransek menj elaskan makna dan komponen yang dit emui, dan dikait kan dengan t ema-t ema yang dipilih, j ika t ema it u t erbuka, maka penj elasnya akan sangat luas (maksudnya, menj adi panj ang dan lebar). 

Dalam perspekt if manaj emen bencana, t ransek / penelusuran desa secara umum bert uj uan memf asilit asi masyarakat unt uk melihat kembali sumber daya dan ancaman yang ada secara lebih rinci, sert a menilai kembali kapasit as dan kerent anan desa. Unt uk kebut uhan it u maka dalam pelaksanaan t ransek sekaligus didiskusikan: 

• Masalah - masalah manaj emen sumber daya: hama dan penyakit t anaman, berkurangnya kesuburan t anah, berkurangnya volume air di musim kemarau, ket inggian air pasang, t ingkat erosi, penggundulan hut an dan lainnya. 

• Pot ensi desa yang t ersedia namun belum dikelola dengan baik unt uk meningkat kan kapasit as dan mengurangi kerent anan: t anaman obat , bunker morf ologi, sist em pengelolaan air. 

• Pandangan dan harapan-harapan masyarakat berkait an dengan pengelolaan kawasan. 

Bagi masyarakat dalam, t ransek bermanf aat sebagai media “ berbagi rasa” , karena mereka bisa mengenal secara langsung segala permasalahan yang ada kepada orang luar. Dalam manaj emen bencana misalnya, t ransek unt uk merencanakan program penanggulangan bencana akan sekaligus dapat berf ungsi sebagai upaya membangkit kan semangat “ hidup” . 

Kegiat an ini akan membant u orang luar (t im pengkaj ian part isipat if ) mengamat i langsung keadaan lapangan sert a melengkapi inf ormasi yang sudah didapat . Masyarakat lokal akan menj elaskan berbagai aspek geograf is maupun aspek sosial selama kegiat an perj alanan. Diskusi akan t erbangun selama perj alanan, t erut ama pada lokasi-l okasi pent ing, yang berlanj ut pada saat penyusunan hasil perj alanan. 

 

Dalam perencanaan program, t ransek dapat digunakan sebagai observasi langsung bagi kegiat an penj aj agan kebut uhan dan pot ensi, sedang pada evaluasi program dapat digunakan unt uk melihat perubahan yang t erj adi. 

Transek dapat dikembangkan unt uk menggali inf ormasi perubahan ekologis (sebagai suat u peningkat an ancaman) dari wakt u ke wakt u yang t erj adi. Perubahan ini dapat disampaikan dalam beberapa penampang. Transek dapat dikembangkan pada imaj inasi masyarakat t erhadap perubahan yang t erj adi pada beberapa (20 misalnya) t ahun yang akan dat ang. Imaj inasi ini secara t idak langsung mencerminkan “ cit a-cit a” masyarakat t erhadap desanya, baik berupa rencana pembangunan maupun rencana penyelesaian masalah. (Unt uk kawasan rawan bencana misalnya t erencanakan lokasi dam penahan sedimen, pos P3K, bunker, j alur alt ernat if ). Imaj inasi j uga dapat dilakukan mundur beberapa t ahun (10 misalnya) yang lalu. Dari sisi manaj emen bencana bahkan dapat diimaj inasikan (bahkan diprat ekkan) dengan lebih baik j ika bencana (mendadak at au perlahan-lahan) dat ang ke sebagian wilayah model ini. Imaj inasi ini bisa menghubungkan sebab dan akibat yang t erj adi. Misalnya, bagaimana daerah ini j ika hut annya dipangkasi. Maka akibat nya, boleh j adi, akan dat ang banj ir t ahunan dan kekerinan t ahunan. Imaj inasi at as hal yang lebih spesif ik j uga bisa dilakukan.

Misalnya, perubahan apa yang t erj adi 20 t ahun mendat ang at as kawasan pant ai ini, j ika sel uruhnya dialihgunakan menj adi t ambak. Dan masih banyak lagi. 

Dalam melaksanakan t ransek, t erdapat beberapa hal yang baik dilakukan: 

• Sebaiknya senant iasa bert anya dan berdiskusi dengan anggot a t im (t erut ama masyarakat ) t ent ang hal-hal yang diamat i. Jangan menyela ket erangan warga masyarakat dan menunj ukkan sikap t idak percaya pada inf ormasi yang diberikan. Luangkan wakt u yang cukup unt uk berj alan dan unt uk diskusi selama dan set elah perj alanan. Jangan melakukan kegiat an dengan t erburu-buru. 

• Mencat at semua ket erangan masyarakat , baik yang ikut dalam t im maupun yang dij umpai di j alan, t erut ama yang berhubungan dengan pokok bahasan yang t engah dikumpulkan inf ormasinya (misalnya masalah-masalah, usulan pemecahan dsb). 

• Jika membawa kamera f ot o / video, abadikan obj ek-obj ek yang relevan dengan t ema unt uk dipakai sebagai penggerak diskusi bersama masyarakat pada wakt u-wakt u mendat ang. 

• Yang menj adi masalah kadang-kadang adalah pelaksanaan t ransek yang harus siang hari, cuaca baik (t idak huj an), dan wakt u lama. Wakt u lama di siang hari merupakan hambat an yang serius unt uk t ransek karena masyarakat pada umumnya mempunyai kegiat an sendiri pada siang hari sehingga sulit unt uk melakukan kegiat an sehari penuh. Oleh karena it u, j ika sangat t erpaksa, t ransek dapat dilakukan dalam ruangan. Perlakuannya serupa dengan pemet aan, yang secara imaj inasi. Mengingat masyarakat sangat mengert i seluk-beluk desa, hal ini masih mungkin unt uk dilakukan, t et api inf ormasi yang didapat j elas j auh lebih sedikit dibanding dengan perj alanan ke luar.