Tahapan kerj a PRBBK dari berbagai pengalaman7, dapat dilakukan sebagai berikut :
• Memilih Komunitas Sasaran. Ini merupakan proses memilih komunit as yang paling rent an unt uk kemungkinan mendapat kan dukungan program pengelolaan peredaman risiko dengan menggunakan serrangkaian krit eria yang dit et apkan. Pada dasarnya ini merupakan t ahapan membangun hubungan dan kepercayaan dengan komunit as set empat . Tahap ini merupakan t ahap kunci unt uk mewuj udkan “ kit a menj adi bagian dari mereka” . Tahap ini merupakan t ahap pencit raan awal at as rencana PRBBK.
Gambar 5. 1. Proses PRBBK
• Membangun Hubungan dan Memahami Komunitas. Pada dasarnya ini merupakan t ahapan membangun hubungan dan kepercayaan dengan komunit as set empat . Set elah hubungan t erbangun, dipahami posisi umum komunit as dalam aspek sosial, ekonomi, dan polit ik. Pemahaman lebih
7
Buku Sat u | PENTINGNYA PRBBK | 39/ 54
mendalam mengenai dinamika komunit as akan t erj adi kemudian, ket ika dilakukan penj aj akan risiko secara part isipat if .
• Penj aj akan Risiko Bencana secara Partisipatif (Part icipat ory Disast er Risk Assessment /PDRA). Ini merupakan proses diagnost ik unt uk mengident if ikasi risiko-risiko yang dihadapi komunit as dan bagaimana mereka mengat asi risiko-risiko t ersebut . Tahap ini dilakukan unt uk memprakirakan kebut uhan penanggulangan bencana. Hal ini perlu dilakukan agar t erj adi kesesuaian ant ara kebut uhan dan ket ersediaan sumber daya. Ini merupakan pengkaj ian yang menyeluruh mengenai ket erpaparan komunit as t erhadap bahaya dan analisis mengenai kerent anan mereka sert a kapasit as mereka merupakan dasar dalam semua akt ivit as, proyek dan program unt uk meredam risiko bencana. Penj aj akan risiko bencana merupakan proses part isipat if dalam menent ukan sif at , cakupan, dan besarnya dampak negat if dari bahaya t erhadap komunit as dan rumah t angga di dalamnya dalam suat u periode wakt u yang dapat diramalkan. Penj aj akan risiko bencana komunit as j uga memf asilit asi suat u proses menent ukan dampak negat if yang mungkin at au cenderung t erj adi (kerusakan dan kerugian) pada aset penghidupan yang berisiko. Pengkaj ian bersama t ingkat risiko di masyarakat meliput i: persepsi masyarakat at as risiko, pemet aan (karakt er) bahaya, pemet aan kerent anan, pemet aan kapasit as dalam menangani bahaya, pemet aan kapasit as dalam menangani kerent anan, ident if ikasi risiko, evaluasi dan penilaian risiko, pemeraan pot ensi sumberdaya yang t ersedia dan mobilsasi sumberdaya, sert a analisis dan pelaporan bersama ke komunit as. Analisis sit uasi ini dapat mulai dengan menyusun prof il komunit as unt uk memahami risiko bencana melalui riset part isipat if t ent ang: inf ormasi hist oris kebencanaan, ciri-ciri geoklimat , f isik, keruangan, t at anan sosiopolit ik dan budaya, kegiat an- kegiat an ekonomi sert a kelompok-kelompok rent an.
• Perencanaan program dan memformulasikan rencana. Tahapan ini dilakukan set elah analisis hasil-hasil penj aj akan risiko secara part isipat if .
Buku Sat u | PENTINGNYA PRBBK | 40/ 54
Komunit as sendiri yang mengident if ikasi t indakan-t indakan peredamanrisiko yang akan mengurangi kerent anan dan meningkat kan kapasit as. Tindakan-t indakan peredaman risiko t ersebut kemudian diej awant ahkan ke dalam rencana pengelolaan bencana komunit as (meningkat kan kapasit as & mengurangi kerent anan unt uk meningkat kan kemampuan mencegah, memi t igasi dan menyiapkan diri), manf aat dan hasil (mengurangi risiko), merencanakan kegiat an pent ing, mengident if ikasikan dan mencari dukungan f inansial, memf ormulasikan rencana kegiat an.
• Pelaksanaan program yang Dikelola Komunitas. Tahapan ini hampir selalu dit empat kan sebagai puncak upaya peredaman risiko bencana. Tahapan ini adalah menj alankan kesepakat an perencanaan yang t elah dif ormulasikan yang dianggap mampu meredam risiko. Dalam t ahapan ini t erdapat serangkaian kegiat an yang t erdiri dari: pengorganisasian pelaksana kegiat an, memobilisasi sumberdaya, melaksanakan kegiat an-kegiat an yang t elah direncanakan, melakukan pemant auan kegiat an dan menggunakan hasil pemant auan unt uk memperbaiki rencana peredaman risiko yang dilaksanakan. PRBBK harus menuj u pada pelaksanaan rencana komunit as dan mendorong anggot a-anggot a komunit as lainnya unt uk mendukung akt ivit as-akt ivit as dalam rencana t ersebut . Tindakan peredaman risiko secara part isipat if . Tahapan ini hampir selalu dit empat kan sebagai puncak upaya peredaman risiko bencana. Tahapan ini adalah menj alankan kesepakat an perencanaan yang t elah dif ormulasikan yang dianggap mampu meredam risiko. Dalam t ahapan ini t erdapat serangkaian kegiat an yang t erdiri dari: pengorganisasian pelaksana kegiat an, memobilisasi sumber daya, melaksanakan kegiat an-kegiat an yang t elah direncanakan, melakukan pemant auan kegiat an dan menggunakan hasil pemant auan unt uk memperbaiki rencana peredaman risiko yang dilaksanakan.
Buku Sat u | PENTINGNYA PRBBK | 41/ 54
• Monit oring dan Evaluasi secara Partisipat if. Ini merupakan sebuah sist em komunikasi di mana inf ormasi mengalir ant arsemua orang yang t erlibat dalam proyek: komunit as, st af pelaksana dan lembaga pendukung, lembaga pemerint ah dan donor t erkait . Penilaian dan memberikan umpan balik cenderung j arang dilakukan. Menilai hasil kegiat an yang disesuaikan dengan hasil yang diharapkan unt uk meredam bencana diharapkan dapat digunakan unt uk sej ak dini menget ahui ef ekt ivit as usaha yang t elah dilakukan. Unt uk selanj ut nya menggunakan hasil evaluasi unt uk pemberdayaan komunit as lain dalam meningkat kan kemampuan peredaman bencana.
Berbagai pendapat baik prakt isi maupun ahli dalam komunit as MPBI sepakat bahwa pelembagaan merupakan syarat PRBBK yang berkelanj ut an. PRBBK merupakan kegiat an t anpa akhir. Namun dalam kont eks proyek/ program yang menginginkan keberlanj ut an prakt ik di t ingkat akar rumput , akhir dari proses input ekst ernal adalah mengagendakan kelembagaan peredaman bencana yang bert umpu pada komunit as (mendorong pembent ukan organisasi dan at uran komunit as dalam penanggulangan risiko bencana) unt uk menj aga keberlanj ut an, penyebarluasan, dan pengint egrasian. Pada t ahap ini pula dibangun mekanisme konsult at if ant ara organisasi rakyat dengan akt or lain. Hal ini pent ing dilakukan karena proses int ervensi peredaman risiko bencana yang melibat kan pihak lain pada umumnya bersif at ” sebagian” dari upaya peredaman seluruh risiko. Dalam posisi ini t ent unya komunit as secara mandiri yang harus melanj ut kan upaya- upaya peredaman t ersebut . Pelembagaan ini pada dasarnya merupakan sebuahpemast ian bahwa upaya peredaman risiko bencana t idak berhent i.
Sepert i t elah dikemukakan di at as, penanggulangan risiko bencana oleh komunit as merupakan proses unt uk mendorong komunit as di kawasan rawan bencana agar mampu secara mandiri menangani ancaman yang ada di lingkungannya dan kerent anan yang ada pada dirinya. Oleh sebab it u, komunit as
Buku Sat u | PENTINGNYA PRBBK | 42/ 54
yangmenghadapi risiko perlu t erlibat secara akt if dalam ident if ikasi, analisis, t indakan, pemant auan, dan evaluasi risiko bencana unt uk mengurangi kerent anan dan meningkat kan kapasit as mereka. Ini berart i bahwa komunit as menj adi pusat pengambilan keput usan dan pelaksanaan akt ivit as-akt ivit as pengelolaan risiko bencana. Apabila PRBBK t idak hanya dilihat sebagai proyek, t et api j uga sebuah proses pengorganisasian komunit as, maka keberlanj ut an pengelolaan risiko oleh komunit as dengan organ kelembagaan yang dimilikinya sendiri menj adi sebuah kebut uhan.
Hal lain yang t idak boleh t erlewat sebagai sebuah proses PRBBK adalah upaya- upaya (1) pendokument asian, (2) penilaian dan umpan balik, (3) penyebarluasan dan pengint regasian, sert a (4) pelembagaan dan konsult at if . Upaya t ersebut memungkinkan PRBBK dapat bekerj a dengan baik, dan bermakna bagi komunit as sekit ar sebagai sebuah pembelaj aran (Paripurno, 2006b).
• Pendokumentasian merupakan bagian int egral dari monit oring dan evaluasi. Di sisi lain, dilakukan pendokument asian proses pembelaj aran dan penyebarluasan prakt ik-prakt ik sukses ke komunit as dan wilayah lain menj adi proses pent ing agar sebanyak mungkin mengurangi t umpang t indih t indakan dalam peredaman risiko bencana yang sama. Penyebarluasan ini bukan hanya dari sisi geograf is, t et api sekaligus penyebarluasan secara sekt oral yang sekaligus j uga mengupayakan pengint egrasian usaha-usaha peredaman risiko bencana pada aspek pembangunan dan perikehidupan lainnya dan unt uk pembudayaan usaha-usaha
• Penilaian dan umpan balik. Penilaian dan memberikan umpan balik cenderung j arang dilakukan. Menilai hasil kegiat an yang disesuaikan dengan hasil yang diharapkan unt uk meredam bencana diharapkan dapat digunakan unt uk sej ak dini menget ahui ef ekt if it as usaha yang t elah dilakukan. Unt uk selanj ut nya menggunakan hasil evaluasi unt uk pemberdayaan komunit as lain dalam meningkat kan kemampuan peredaman bencana.
Buku Sat u | PENTINGNYA PRBBK | 43/ 54
• Penyebarluasan dan pengintegrasian. Mendokument asikan proses pembelaj aran dan penyebarluasan prakt ik-prakt ik sukses ke masyarakat dan wilayah lain menj adi proses pent ing agar sebanyakmungkin mengurang t umpang t indih t indakan dalam peredaman risiko bencana yang sama. Penyebarluasan ini bukan hanya dari sisi geograf is, t et api sekaligus penyebarluasan secara sekt oral yang sekaligus j uga mengupayakan pengint egrasian usaha-usaha peredaman risiko bencana pada aspek pembangunan dan perikehidupan lainnya dan unt uk pembudayaan usaha- usaha peredaman risiko bencana.
• Pelembagaan dan konsultatif. Akhir dari proses ini adalah melengkapi kelembagaan peredaman bencana yang bert umpu pada komunit as (mendorong pembent ukan organisasi rakyat dalam penanggulangan risiko bencana) unt uk menj aga keberlanj ut an, penyebarluasan dan pengint egrasian. Pada t ahap ini pula dibangun mekanisme konsult at if ant ara organisasi rakyat dengan akt orl ain. Hal in pent ing dilakukan karena proses int ervensi peredaman risiko bencana yang melibat kan pihak lain pada umumnya bersif at ” sebagaian” dari upaya peredaman sel uruh risiko. Dalam posisi ini t ent unya komunit as secara mandiri yang harus melanj ut kan upaya-upaya peredaman t ersebut . Pelembagaan ini pada dasarnya merupakan sebuah pemast ian bahwa upaya peredaman risiko bencana t idak berhent i.
Pada t ahapan pengelolan risiko bencana dapat dilakukan adapt asi t erhadap kerangka manaj emen risiko (ISO 3100) sebagai berikut :
Buku Sat u | PENTINGNYA PRBBK | 44/ 54 Gambar 5. 2. Proses Manaj emen Risiko