• Tidak ada hasil yang ditemukan

Max Weber: Konsep Birokrasi

Dalam dokumen Reformasi Birokrasi & Pelayanan Publik (Halaman 42-45)

BAB II RUMUSAN KLASIK

D. Max Weber: Konsep Birokrasi

Konsep suatu birokrasi merupakan teori yang tidak pernah didefinisikan oleh Weber. Akan tetapi, konsep umum birokrasinya sebagai lawan tipe khusus tersebut, harus dibentuk melalui kesimpulan dari beberapa bagian-bagian kiasan yang dibuatnya untuk konsep tersebut. Salah satu petunjuk bagi konsep umum Weber tampak dalam identifikasinya terhadap jenis birokrasi yang lain yang terpisah dari tipe paling rasional. Inilah birokrasi patrimonial. Birokrasi patrimonial berbeda dengan tipe rasional terutama karena para pejabat yang bekerja tidak bebas dibanding orang-orang yang diangkat secara kontraktual. Weber menemukan contoh-contoh tersebut dalam Imperium Romawi terakhir, di Negara Mesir kuno, dan dalam Imperium Bizantium. Tetapi hakikat gagasan birokrasi patrimonial adalah keberadaan suatu badan tertentu. Konsep tentang pejabat (Beamter) merupakan dasar bagi konsep mengenai birokrasi. hal ini diperkuat dengan seringnya weber menggunakan beamtentum (staf pegawai) sebagai suatu alternatif bagi birokrasi dalam berbagai kesempatan.

Weber banyak menulis mengenai kedudukan pejabat pada masa masyarakat modern. Bagi Weber dirinya merupakan sebuah tipe peranan sosial yang makin penting. Adapun Ciri-ciri yang berbeda dari peranannya adalah: 1) seseorang memeroleh tugas-tugas khusus untuk melakukannya, dan 2) fasilitas yang dibutuhkan dan sumber dalam memenuhi tugas-tugas tersebut diberikan oleh orang lain, bukan para pemegang peranan. Seperti halnya pejabat memeroleh posisi sama dengan pekerja pabrik, sedangkan Weber merujuk teori Marx mengenai pemisahan individu secara modern dari alat-alat produksi. Akan tetapi para pejabat memeroleh ciri pembeda dengan pekerja yaitu; memeroleh otoritas.

Karena pejabat memeroleh ototritas, dan pada saat yang sama, inilah sumbangannya, ia berlaku hampir tanpa penjelasan

29 bahwa suatu jabatan tercakup dalam administrasi (setiap bentuk otoritas mengekspersikan dirinya sendiri dan fungsinya sebagai administrasi). Bagi Weber membicarakan pejabat-pejabat administrasi adalah hal yang sangat rumit. Tetapi ini berarti bahwa konsep tentang pejabat mengaitkan lebih banyak kategori pekerjaan daripada munculnya hal tersebut pertama kali. Perwira tentara modern, pendeta Roma Katolik, manajer pabrik semuanya juga pejabat, menghabiskan banyak waktu di kantor untuk menginterprestasikan dan memindahkan instruksi tertulis menjadi lisan. Namun Weber tidak memasukkan semua pejabat yang ada ke dalam konsep birokrasi (Albrow, 1989).

Weber menolak untuk menyebut birokrasi bagi mereka para pejabat terpilih atau seseorang yang diseleksi oleh sekumpulan orang. Ciri pokok pejabat birokratis, bahwa ia adalah orang yang terangkat. Dengan mengatakan ini, Weber telah hampir sampai pada definisi umumnya yang disinggung terhadap birokrasi. Ia menulis, “tidak ada pelaksanaan otoritas yang benar-benar birokratis, yakni semata-mata melalui pejabat yang dibayar dan diangkat secara kontraktual.”

Konsep birokrasi yang diungkapkan Weber dapat dirangkum dari berbagai defenisi. Birokrasi merupakan suatu bagian administrasi mengenai pejabat yang diangkat. Pendapat tersebut, relevan dengan konsep yang diungkapkan oleh Michels dan Mosca. Selain itu, Weber memandang birokrasi merupakan hubungan kolektif dengan golongan pejabat, kelompok tertentu yang berbeda, sehingga setiap pekerjaan berdampak pada semua jenis organisasi. Akan tetapi Weber menekankan mengenai ciri organisasional tertentu, mengungkapkan bahwa prosedur pengangkatannya merupakan konsep umum birokrasi bukan hanya merupakan gagasan mengenai kelompok, akan tetapi tindakan yang berbeda. Konsep ini menurut Weber penting mengenai tipe birokrasi rasional.

Walaupun ternyata sampai pada butir ditekankan bahwa Weber memiliki suatu konsep birokrasi yang umum, namun tidak kurang benarnya bahwa arti pentingnya dikalahkan, baik baginya maupun bagi komentator berikutnya, oleh variant yang juga disebut rasional. Memang sampai pada batas tertentu Weber tidak konsisten. Kadang-kadang ia membicarakan birokrasi dalam arti umum dan luas, pada waktu lain ia menyediakan istilah ini untuk tipe murni dan rasionalnya. Penjelasan lengkap tentang ini memerlukan eksplorasi terhadap teori-teori Weber tentang pembentukan konsep ilmu sosial. Barangkali layak dikatakan bahwa tidak jelas dan tersebar secara luas tetapi mempunyai

30

signifikasikansi sejarah yang mendalam, Weber lebih senang menampilkan suatu ciri gejala secara tepat dan terperinci yang muncul dalam suatu periode waktu yang sangat pendek (atau, tidak pernah menampilkannya dalam detail yang menyeluruh) daripada untuk mencoba suatu definisi yang, dalam keseluruhannya, kurang spesifik dan kurang jelas. Seperti telah kita lihat, hal ini tidak menghambatnya untuk menulis tentang birokrasi dalam arti umum, khususnya dalam konteks polemik. Hal yang paling rasional mengenai Staf administratif birokratis merupakan birokrasi yang mempersyaratkan proposisi-proposisi berlandasakan legitimasi dan otoritas, selain itu memiliki ciri menurut Max Weber sebagai berikut;

1. Para anggota staf secara pribadi bebas, dan hanya menjalankan tugas-tugas impersonal jabatan mereka. 2. Terdapat Hierarki jabatan yang jelas.

3. Fungsi-fungsi jabatan ditentukan dengan tegas. 4. Pejabat diangkat berdasarkan suatu kontrak mereka. 5. Mereka dipilih dan diangkat berdasarkan kualifikasi

profesional, idealnya didasarkan dengan suatu diploma (ijazah) yang diperoleh melalui ujian.

6. Mereka yang dipilih dan diangkat memiliki gaji dan biasanya ada juga hak-hak pensiun. Gaji berjenjang menurut kedudukan dalam hierarki. Pejabat dapat selalu menempati posnya, dan dalam berbagai keadaan tertentu ia juga dapat diberhentikan.

7. Pos jabatan adalah lapangan kerjanya sendiri atau lapangan kerja pokok.

8. Terdapat suatu struktur karir, dan promosi dimungkinkan berdasarkan senioritas maupun keahlian (merit) dan menurut pertimbangan keunggulan (superior) yang mereka miliki.

9. Pejabat mungkin tidak sesuai dengan posnya maupun dengan sumber-sumber yang tersedia di pos tersebut. 10. Ia tunduk pada sistem disipliner dan kontrol yang sama.

Kesepuluh penciri dari tipe birokrasi ideal yang diperkenalkan oleh Marx Weber adalah merupakan suatu jenis staf administratif yang seringkali digunakan dalam suatu birokrasi. Ia tidak hanya menghapuskan bahan terdahulu dasar konseptualnya karena telah teruji. Pada bagian yang akan datang, spesifikasi konteks tersebut, yang Weber berusaha mengikat teori organisasinya dengan teori demokrasi, juga akan dibahas.

31

Dalam dokumen Reformasi Birokrasi & Pelayanan Publik (Halaman 42-45)