• Tidak ada hasil yang ditemukan

Memberikan Persetujuan/Dukungan Terhadap Artikel yang Terdapat dalam Media Cetak

Dalam dokumen sma10bhsind BelajarEfektifBhsInd EKunasdi (Halaman 197-200)

Memahami dan Memberi Dukungan Terhadap Inti Permasalahan yang Diungkapkan dalam Suatu Artikel

Artikel merupakan bentuk karya tulis lengkap yang ditulis dalam suatu majalah atau surat kabar. Sebuah karya tulis dalam bentuk apa pun pada dasarnya memiliki tujuan yang sama, yaitu ingin menyampaikan atau mengkomunikasikan sesuatu pada para pembaca. Artikel tergolong karya tulis ilmiah. Sesuatu atau pokok permasalahan yang disampaikan oleh penulis harus berdasarkan pemikiran yang objektif, tidak didasari kepentingan tertentu. Gagasan atau pendapat yang disampaikan dalam suatu artikel pada umumnya murni untuk meningkatkan wawasan dan pengetahuan pembaca. Oleh sebab itu, jika kita membaca suatu artikel maka kita pun harus memahaminya secara objektif dan berdasar pemikiran ilmiah pula. Sependapat atau tidak sependapat mengenai suatu permasalahan yang disampaikan dalam suatu artikel harus berdasarkan pemikiran yang logis, berdasar data-data yang benar, serta didukung argumentasi yang tepat. Bacalah artikel di bawah ini secara cermat!

Budaya Anarkis Telah Mengakar

Oleh Andris Susanto

Mahasiswa Program Pendidikan bahasa Jerman FPBS UPI Bandung

Indonesia adalah negeri yang kaya akan budaya. Mulai ciri khas ketimuran yang mengedepankan sopan santun, ramah tamah, dan taat akan agama, sampai peradaban yang meninggalkan cerita tentang kejayaan, ketangguhan, sampai kehormatan. Namun, bukan hanya kisah indah yang mewarnai kebesaran bangsa ini. Predikat buruk yang sedianya merendahkan harga diri negeri pun tak sedikit dikoleksi oleh negara yang tak pernah sepi dari masalah ini. Setelah terkenal dengan budaya korupsinya yang kini menduduki posisi puncak di antara negara-negara terkorup, akhir-akhir ini, budaya anarkis juga kembali muncul menambah sederet sifat buruk yang dimiliki bangsa Indonesia. Budaya anarkis yang memandang kekerasan sebagai jalan dalam menyelesaikan persoalan memang bukanlah hal yang baru di negeri ini. Tengoklah kerusuhan Poso dan kerusuhan ‘98, sebagai contohnya. Dalam skala kecil kita bisa lihat setiap hari di berita kriminal di televisi. Brutalisme, premanisme, dan anarkisme adalah pertunjukan sehari-hari yang tidak pernah sepi. Bahkan lucunya, hal tersebut dijadikan komoditas yang menguntungkan bagi beberapa pihak.

Untuk sampel yang paling anyar, aksi Satgas PDI perjuangan yang menghancurkan kantor DPCPDI Perjuangan Sragen dan aksi penyerangan pos polisi di Purwakarta yang di beberapa media televisi

187

187

187

187

187

u Belajar Efektif Bahasa Indonesia 1Bahasa Indonesia 1Bahasa Indonesia 1Bahasa Indonesia 1Bahasa Indonesia 1 untuk SMA/MA Kelas X u

diberitakan dilakukan oleh oknum TNI. Keduanya adalah contoh konkret yang menegaskan, bahwa anarkisme masih jadi budaya di negara kita.

Untuk dua peristiwa terakhir, hal yang disayangkan bukan hanya tindakan yang mereka lakukan. Melainkan juga, predikat mereka yang tergolong sebagai elemen bangsa yang seharusnya memberikan contoh yang baik terhadap masyarakat awam. Satgas Parpol yang relatif terdidik dan bertugas mengamankan seharusnya tidak memilih kekerasan sebagai jalan keluar. Lalu, jika dugaan kedua benar, anggota TNI adalah alat negara yang telah dididik dan ditempa untuk mengabdikan diri guna mengharumkan nama bangsa. Maka, sungguh tak bijak jika lebih menyukai anarkisme sebagai problem solving.

Terlepas dari alasan melegalisasi tindakan sesuai versi yang mereka pahami, bagaimanapun aksi anarkisme bukan solusi yang patut dijadikan pegangan oleh pihak mana pun. Lebih jauh lagi, sifat tersebut juga menerangkan kepada kita betapa masih kurangnya kedewasaan dan budaya komunikasi tataran masyarakat kita. Kebiasaan mengemukakan pendapat, berani berbicara, dan taat terhadap hukum yang masih belum membudaya, ditenggarai sebagai beberapa penyebab maraknya aksi-aksi anarkis yang terjadi di negeri ini.

Maraknya aksi kekerasan di negara ini sudah mencapai ambang yang mengkhawatirkan dan harus segera dihentikan. Masyarakat kita harus dibiasakan mampu mengutamakan dialog dalam menyelesaikan masalah. Bahkan, dengan kekerasan, kita telah memperkeruh, memperpanjang, dan memperbesar masalah yang sebenarnya bisa diselesaikan dengan kepala dingin.

Sindo, November 2006

1

Kerjakan pelatihan dengan langkah berikut!

1. Baca kembali artikel “Budaya Anarkis Telah Mengakar” secara cermat!

2. Tentukan dan catat pendapat yang merupakan pokok per- masalahan yang ingin disampaikan penulis dalam artikel tersebut!

3. Tulis dan ungkapkan pendapat kamu dalam rangka mendukung pendapat penulis dengan menambahkan keterangan, alasan, bukti yang masuk akal!

4. Sampaikan hasil kerja kamu di depan kelas secara bergilir dengan menggunakan bahasa yang baik, benar, dan komunikatif! 5. Siswa yang lain mengomentari kesalahan atau ketidaktepatan

dukungan yang disampaikan, baik dalam memberikan alasan-alasan atau argumentasinya, maupun dalam cara penyampaiannya!

188

188188

188188

u

Belajar Efektif Bahasa Indonesia 1Bahasa Indonesia 1Bahasa Indonesia 1Bahasa Indonesia 1Bahasa Indonesia 1 untuk SMA/MA Kelas X u

Menulis Gagasan dalam Bentuk Paragraf

Persuasif

Pada pembelajaran yang lalu kamu telah memahami dan berlatih menulis paragraf persuasif. Dalam bentuk karangan atau tulisan utuh, seorang penulis menulis dalam bentuk persuasif, bertujuan agar para pembaca mengikuti atau menuruti yang ia sampaikan dalam tulisannya. Contoh tulisan persuasif yang mudah kamu temui dalam kehidupan sehari-hari adalah tulisan tentang penyuluhan-penyuluhan dan brosur- brosur penawaran suatu produk tertentu.

Sasaran Kompetensi

1. Carilah sebuah artikel yang dimuat di salah satu surat kabar nasional!

2. Tentukan dan catat pendapat yang merupakan pokok per- masalahan yang ingin disampaikan penulis dalam artikel tersebut!

3. Tulis dan ungkapkan pendapat kamu dalam rangka mendukung pendapat penulis dengan menambahkan keterangan, alasan, bukti yang masuk akal!

4. Sampaikan hasil kerja kamu di depan kelas secara bergilir dengan menggunakan bahasa yang baik, benar, dan komunikatif!

B

Kerjakan pelatihan dengan langkah berikut!

1. Carilah sebuah contoh tulisan persuasif di perpustakaan sekolahmu, baik tulisan berbentuk penyuluhan-penyuluhan maupun dalam bentuk brosur tentang profil suatu perguruan tinggi yang sering ditawarkan ke sekolah kamu!

2. Tulislah sebuah tulisan persuasif dengan mengacu contoh yang kamu temukan!

3. Tukarkan hasil kerja kamu dengan teman untuk saling menyunting atau mengoreksi kekurangan dan ketidaktepatan dalam penulisan. Hal-hal yang perlu dikoreksi mencakup: a. kesesuaian bentuk tulisan;

b. ketepatan bahasa;

c. ketepatan data dan fakta yang disampaikan;

d. ketepatan dalam penggunaan tanda baca dan EYD-nya. 4. Presentasikan hasil kerja temanmu di depan kelas dengan

berbagai koreksi yang harus diperbaikinya!

5. Penulis boleh mempertahankan hasil kerjanya, jika ia tidak sependapat dengan pengoreksi atau penyunting!

6. Siswa yang lain mengomentari proses penyuntingan yang sedang berlangsung, sehingga menjadi bentuk diskusi kelas yang interaktif.

189

189

189

189

189

u Belajar Efektif Bahasa Indonesia 1Bahasa Indonesia 1Bahasa Indonesia 1Bahasa Indonesia 1Bahasa Indonesia 1 untuk SMA/MA Kelas X u

Dalam dokumen sma10bhsind BelajarEfektifBhsInd EKunasdi (Halaman 197-200)

Dokumen terkait