• Tidak ada hasil yang ditemukan

MANAJEMEN PRODUKS

4.1 Manajemen Produksi Consolatio Choir

4.1.1 Program kegiatan sebagai tujuan dasar produks

4.1.1.2 Memenuhi undangan

Kegiatan yang sifatnya undangan, setiap tahunnya datang dari pihak kegubernuran di Rumah Dinas Kegubernuran Sumatera Utara. Setiap tanggal 17 Agustus pada perayaan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia, Consolatio selalu diundang untuk tampil pada kegaitan Resepsi Kenegaraan Dalam Memperingati HUT Republik Indonesia. Undangan kepada Consolatio sudah ada sejak tahun 2005 (pada masa tugas Alm. Tengku Rizal Nurdin sebagai Gubernur).

Berawal dari persiapan Consolatio dalam menghadapi kompetisi paduan suara internasional World Choir Games di Xiamen China tahun 2005, Consolatio mengajukan permohonan dana ke kantor Gubernur. Pada masa itu Pembina

Consolatio yakni R. E. Nainggolan (kepala Bappeda Sumatera Utara masa itu berupaya menggiring proposal kegiatan tersebut sampai ke tingkat Gubernur. Kemudian pihak kegubernuran meminta kesediaan Consolatio untuk mengadakan audiensi.

Pertemuan tersebut akhirnya membuahkan hasil. Pihak kegubenuran menyetujui permohonan Consolatio dalam keikutsertaan kompetisi tersebut, dan pada tahun yang sama Consolatio untuk pertama kali di undang untuk menghadiri sekaligus mengisi acara kenegaraan dalam memperingati HUT RI di rumah dinas kantor kegubernuran.

Consolatio diminta untuk menghibur serta memeriahkan kegiatan tersebut dengan bernyanyi lagu-lagu daerah dan lagu sekuler lainnya. Dalam mempersiapkan reportoir, Consolatio berupa agar penampilan setiap tahunnya memiliki konsep penampilan yang berbeda dalam menarik perhatian pihak pengudang dan para tamu yang hadir. Lagu yang dipersiapkan untuk kegiatan tersebut sebanyak 10 (sepuluh) lagu.

Pada kegiatan tersebut juga turut hadir para tamu undangan seperti staf-staf pemerintahan, para tamu undangan swasta, tokoh-tokoh adat masyarakat, tokoh agama, dan tamu kenegaraan (para konsulat) yang ada di kota Medan. Setelah kegiatan resepsi kenegaraan tersebut selesai, pihak kegubernuran menemui pengurus Consolatio untuk memberikan dana pembinaan paduan suara sebagai bentuk dukungan terhadap program Consolatio pada masa-masa yang akan datang. Pada tahun-tahun berikutnya, Consolatio tetap diundang dalam kegiatan resepsi

tersebut sampai dengan tahun 2016 lalu walaupun gubernur selalu berganti sesuai masa periode masing-masing.

4.1.1.3 Konser

Konser merupakan program tahunan Consolatio sejak berdiri. Kegiatan ini umunya dilaksanakan setiap tahunnya pada bulan November akhir. Penetapan bulan ini menjadi bulan konser Consolatio oleh Consolatio sendiri adalah dalam upaya membangun image di tengah masyarakat penikmat paduan suara akan bulan November menjadi bulan kosernya Consolatio. Di samping hal tersebut, kondisi perkuliahan anggota Consolatio yang merupakan mahasiswa Universitas Sumatera Utara, tidak begitu sibuk.

Menurut Listya (2007:83) pemilihan reportoir akan menentukan keberhasilan konser, maka setidak-tidaknya ada beberapa pertanyaan yang perlu senantiasa dijadikan pertimbangan dalam memilih dan memutuskan reportoir yang akan dibawakan pada sebuah konser, yaitu:

a. Apakah reportoir tersebut berhasil? b. Siapa yang akan membawakan? c. Apakah tujuan dan bentuk konser? d. Dimana konser diselenggarakan? e. Apa tema konser?

f. Berapa lama durasi konser?

g. Siapakah yang akan menyaksikan konser? h. Berapa lama waktu yang tersedia untuk berlatih?

Untuk melaksanakan program konser, Consolatio biasanya membentuk kepanitiaan tersendiri dalam menjalankan kegiatan tersebut, dan memilih anggota yang memiliki tanggung jawab untuk menyukseskan kegiatan ini. Mulai dari materi konser, keuangan dalam melaksanakan kegiatan, dan mengokoordinir pemasaran tiket konser menjadi tugas dan tanggung jawab seluruh panitia yang dibentuk.

Setiap anggota berkewajiban untuk mengikuti setiap hal-hal yang direncanakan dan dipersiapkan oleh panitia dalam rangka menyukseskan kegiatan konser tahunan paduan suara Consolatio. Tema umumnya diusulkan oleh pelatih untuk selanjutnya didiskusikan pada rapat. Tema konser setiap tahunnya diupayakan semenarik mungkin agar tidak terkesan monoton.

Salah satu penggalangan dana adalah penjualan tiket konser yang dibedakan dengan 3 (tiga) kategoti, yakni: Utama, VIP dan Reguler). Penjualan tiket diharapkan mampu menutupi biaya penyelenggarakan konser. Consolatio dalam upaya penggalangan dana tidak memiliki sponsor tetap. Hal tersebut diakibatkan peraturan perundang-undangan membahas tentang pengelolaan dana CSR (Coorporate Social Responsibility)64.

Tempat pelaksanaan konser belakangan ini adalah Grha Methodist Lantai 2. Biaya yang dikeluarkan untuk penyewaan gedung concert tersebut adalah senilai Rp 30.000.000,- Harga tersebut sudah termasuk pemakain sound system.

64 CSR pada Undang-undang Perseroan Terbatas No. 40 Tahun 2007, di dalam pasal satu

butir tiga berisi: "Tanggung jawab sosial dan lingkungan adalah komitmen Perseroan untuk berperan serta dalam pembangunan ekonomi berkelanjugan guna meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat, baik bagi Perseroan sendiri, komunitas setempat, maupun masyarakat pada umumny.

Waktu yang dibutuhkan dalam mempersiapkan sebuah konser adalah kurang lebih 10 (sepuluh) bulan. Konser yang digelar setiap tahunnya mempunyai maksud dan tujuan tertentu. Maksud dan Tujuannya adalah:

1. Sebagai ucapan terima kasih atas dukungan masyarakat luas Provinsi Sumatera Utara yang telah diberikan kepada Paduan Suara Consolatio. 2. Menggali dan meningkatkan aktivitas serta kreativitas mahasiswa bagi

perkembangan kualitas sumbet daya manusia terutama dalam bidang musik. 3. Memberikan dorongan bagi perkembangan paduan suara dan seni Sumatera

Utara.

4. Memberikan kontribusi bagi perkembangan musik paduan suara yang bermutu di Indonesia.

5. Mengajak generasi muda khususnya mahasiswa untuk membuka piikiran dan mengembangkan wawasan bagi perkembangan musik khususnya paduan suara.

6. Sebagai sarana dalam peningkatan kualitas kehidupan rohani manusia. Materi konser yang dibawakan disesuaikan dengan tema konser yang dibuat. Lagu-lagu yang dinyanyikan bisa berupa lagu-lagu yang bersifat gerejani maupun bersifat sekuler. Konser tahunan dibagi menjadi 2 (dua) sesi; pada sesi pertama selalu menyajikan reportoir dengan lagu-lagu bernuansa musica sacra (musik sakral) dan sesi kedua membawakan lagu-lagu sekuler dan pop.

Lagu-lagu yang di pelajari pada musica sacra adalah lagu-lagu yang diambil dari berbagai zaman musik gereja, mulai dari Gregorian, abad Pertengahan, Renneisance, Barok, Classic, Romantik, sampai dengan abad ke-20 (kontemporer).

Dan terkadang konser ini membawakan satu karya komposer di dalam l (satu) sesi musica sacra, seperti Requiem Gabriel Faure, Requiem Mozart, Messiah G.F. Handell, Mass AILM (Asian Institue of Liturgical Music), dan karya Rhoderick McNaill yang mengaransemen lagu-lagu buku ende dari gereja HKBP.

Pada sesi sekuler dan pop biasanya membawakan lagu-lagu yang lebih bebas alirannya, lagu-lagu kontemporer dari abad ke-20 misalnya, kemudian lagu- lagu daerah, baik dari daerah sendiri maupun dari daerah lain di nusantara. Berikut ini adalah beberapa lagu daerah dari Sumatera Utara yang sudah pernah dinyanyikan pada konser Consolatio, yakni: Si Gulempong, O Tano Batak, Serma Dengan-dengan, Selayang Pandang, Piso Surit, dan lain-lain. Berikut ini adalah beberapa lagu daerah nusantara yang sudah pernah dinyanyikan, antara lain: Keraban Sape, Gambang Suling, Yamko Rambe Yamko, O ina ni keke, Saman dance, dan lain-lain. Lagu-lagu pop dan bergenre Rock n rool, R&B, pop jazz, slow rock, hip-hop juga dinyanyikan, seperti lagu: Crazy Liitle Think Called Love (Queen: rock n rool), My Way (Frank Sinatra: Pop), Honey Pie (King Singers: Pop Jazz), Survivor (Destiny Child: Hip-hop).

Pada hari pelaksanaan konser, Consolatio membutuhkan tenaga sukarelawan untuk membantu perjalanan konser. Tenaga tersebut terdiri dari stage manager, assisten manager, crew lighting, crew perlengkapan dan crew Penerima Tamu. Mereka menggunakan alat kimunikasi HT (Handy Talkie) 65sebagai alat

65 Handy talky atau biasa disebut HT ini merupakan alat komunikasi yang bentuknya mirip

dengan telepon genggam, tetapi sifatnya searah. Karena searah, maka si pengirim pesan dan si penerima tidak bisa berbicara pada saat yang bersamaan. HT menggunakan gelombang radio frekuensi khusus, dan sering dipakai untuk komunikasi yang sifatnya sementara karena salurannya dapat diganti-ganti setiap saat.

yang sangat terjangkau. Consolatio pernah berencana untuk menyerahkan pengelolaan konser pihak EO (Even Organizer)66. Namun hal tersebut belum pernah terlaksana dikarenakan keterbatasan dana.