• Tidak ada hasil yang ditemukan

MANAJEMEN PRODUKS

4.1 Manajemen Produksi Consolatio Choir

4.1.1 Program kegiatan sebagai tujuan dasar produks

4.1.1.5 Mengikuti Kompetisi Paduan Suara

Salah satu agenda Consolatio adalah mengikuti kompetisi paduan suara yang bertujuan untuk memacu paduan suara ini berkembang lebih baik lagi dalam kualitas bernyanyi. Kompetisi paduan suara yang diikuti memiliki maksud dan tujuan tersendiri bagi paduan suara Consolatio. Maksud dan tujuan mengikuti kompetisi adalah sebagai beriku:

A. Maksud:

1. Sebagai sarana bagi setiap generasi muda, mahasiswa dan masyarakat untuk mewujudkan pembangunan mental spiritual, yaitu dengan meningkatkan kesadaran dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945 dalam berbangsa dan bernegara.

2. Mengajak generasi muda khususnya mahasiswa untuk membuka pikiran dan mengembangkan wawasan bagi perkembangan musik khususnya paduan suara.

B. Tujuan:

1. Menunjukkan kemampuan dan eksistensi mahasiswa yang ada di Universitas Sumatera Utara, membina sikap dan mental.

2. Menampilkan Sumatera Utara yang memiliki kesenian dan kebudayaan yang unik serta potensi pariwisata yang tinggi.

3. Memotivasi setiap paduan suara yang ada di Sumatera Utara untuk meningkatkan kualitas, ketrampilan dalam teknik paduan suara dan manajemen organisasi.

4. Menampung, menggali dan meningkatkan aktifitas dan kreatifitas mahasiswa USU dan memberikan andil bagi perkembangan kualitas sumber daya manusia.

Salah satu kegiatan Consolatio saat ini adalah mempersiapkan diri dalam mengikuti 15th International Chamber Choir Competition Martoberdorf 2017, sebuah kegiatan kompetisi paduan suara di Jerman pada awal bulan Juni 2017. Pendaftaran sudah dilakukan sejak tahun 2015. Seluruh peserta yang mendaftar wajib mengirimkan rekaman konser, rekaman festival sebelumnya dan mengirimkan berkas lainnya untuk selanjutnya diseleksi oleh tim artistic panitia kompetisi paduan suara di Jerman. Setelah melalui proses seleksi, pada bulan Oktober 2016, sebagai perwakilan Indonesia, Consolatio dinyatakan lolos seleksi oleh panitia Martoberdorf.

Saat ini, Consolatio tengah mempersiapkan diri untuk menghadapi kompetisi bergengsi tersebut. Di samping harus mempersiapkan lagu, Consolatio juga harus mempersiapkan administrasi seperti passport dan visa. Hal tersebut juga merupakan hal yang sangat penting, mengingat waktu yang sudah semakin dekat. Berdasarkan pengalaman paduan suara lain pada bulan Februari 2017 lalu, yang pernah gagal berangkat ke luar negeri dikarenakan pengurusan visa yang gagal, membuat Consolatio semakin berhati-hati dan memberikan perhatian penuh untuk pengurusan visa tersebut. Dalam proses pengisian data-data visa, manajemen

Consolatio membuatkan pelatihan tatacara pengisian visa untuk meminimumkan kesalahan maupun kegagalan dalam pengurusan visa.

Manajemen Consolatio melakukan hubungan yang intens dengan pihak penyelenggara kompetisi di Jerman. Pihak penyelenggara kompetisi menyatakan akan mengupayakan semampunya untuk bisa mendukung keberangkatan Consolatio, termasuk dalam hal pengurusan visa. Dalam menghadapi kompetisi ini, Consolatio memberikan kesempatan kepada seluruh anggota dan anggota luar biasa untuk berlatih dan ikut berangkat ke Jerman. Perkembangan terakhir, komposisi dalam bernyanyi antara anggota biasa dan anggota luar biasa adalah 50% : 50%. Penetapan persentasi tersebut sebagai bagian dari strategi dalam memenangkan kompetisi sekaligus memperkuat regenerasi dan pengalaman anggota biasa. Jadwal latihan yang pasti untuk anggota luar biasa adalah Jumat, Sabtu, dan Minggu. Sebagian anggota luar biasa Consolatio saat ini berada di luar kota oleh sebab itu, media latihan yang dilakukan adalah dengan emnggunakan metode latihan virtual choir lewat video Call.

Jumlah team Consolatio yang direncanakan berangkat adalah 37 (tiga puluh tujuh) orang. Penyanyi sebanyak 32 orang, dirigen 1 orang, dan 4 orang pendamping serta official. Jumlah kategori yang akan diambil oleh Consolatio sebanyak 2 (dua) kategori, yakni kategori Mix Chamber Youth Choir dan kategori Pop and Jazz Choir. Lagu yang dibawakan pada kategori Mix Chamber Youth Choir adalah sebanyak 4 (empat) lagu. Lagu tersebut terdiri dari lagu wajib, merupakan lagu baru yang disediakan oleh panitia, dan 3 (tiga ) lagu lagi terdiri dari 1 (satu) lagu Era Romantic, 1 (satu) Era Renaissans, dan 1 (satu) lagu Era Modern.

Untuk menjaga kelancaran serta meningkatkan penghargaan terhadap karya cipta lagu, panitia kompetisi Martoberdorf di Jerman meminta agar seluruh administrasi yang berhubungan dengan ijin pemakaian lagu diselesaikan dan dikirimkan kepada panitia di Jerman. Hal ijin pemakaian lagu tersebut sudah selesai dan sudah dikirimkan Panitia Consolatio ke panitia kompetisi di Jerman. Pada proses permintaan ijin pemakaian lagu, hal yang Consolatio syukuri adalah dukungan dari para composer yang tidak membebankan biaya pemakaian lagu.

Keunikan kompetisi ini adalah bahwa seluruh biaya selama di jerman ditanggung oleh pihak pantia Jerman yang bekerja sama dengan pihak Dinas Pariwisata Jerman mulai dari penginapan, tranportasi, makanan, dan lain sebagainya. Selain mengikuti kompetisi, panitia penyelengara kompetisi mewajibkan seluruh kontingen untuk melaksanakan konser, dengan catatan lagu tersebut tidak merupakan lagu yang dibawakan saat kompetisi berlangsung. Konser tersebut dilaksanakan dengan salah satu tujuan, pihak Dinas Pariwisata Jerman dapat menjual kegiatan tersebut kepada khalayak ramai di Jerman. Selain keunikan tersebut, kepada pemenang kompetisi akan mendapatkan 3.500 Euro. Jika dikonversikan dengan rupiah, jumlah tersebut senilai dengan Rp 60.000.000,-.

Perkiraan biaya yang akan dikeluarkan perorang dalam keberangkatan tersebut adalah sebanyak Rp 15.000.000,-. Hal-hal yang dilakukan untuk mencapai dana tersebut adalah dengan mengadakan kegiatan pencarian dana lewat kunjungan gereja, pencarian sponsor dan donator dengan menggunakan proposal, dan pengumpulan dana lewat take and list yang wajib dijalankan oleh seluruh anggota Consolatio. Pencarian dana tidak semudah yang dibayangkan; keraguan,

ketidakpercayaan diri, rasa takut ditolak menjadi musuh yang paling utama didalam pencarian dana. Dalam hal ini BPH dan pelatih bekerja sama untuk memotivasi dan memberikan solusi serta membantu membangun rasa percaya diri anggotanya sehingga target dana yang dibutuhkan dapat dicapai dengan prinsip “sedikit demi sedikit, lama-lama jadi bukit.” Setiap latihan BPH dan Pelatih akan memantau perkembangan dana perorangan dan secara team serta mengevaluasi langkah pencarian dana yang dilakukan.

Nantinya, selesai kompetisi dan konser, Consolatio akan berangkat ke Bremen Jerman untuk meyelenggarakan konser “Tribute to Nommensen” & “Enchanting North Sumatera.” Konser tersebut merupakan persembahan kepada misionaris Jerman, I. L. Nommensen yang pernah membawa perubahan besar di Tanah Batak. Lagu-lagu yang akan dibawakan pada konser tersebut adalah lagu- lagu Buku Ende yang pernah di arransemen oleh Mc Neill pada tahun 1987, saat Mc Neill pernah bertugas di Universitas HKBP Nommensen. Lagu yang akan dibawakan pada Enchanting adalah lagu-lagu daerah Sumatera Utara.

Consolatio akan sangat sibuk di Jerman, karena padatnya jadwal yang harus dilaksanakan, mulai dari kompetisi & konser di Martoberdorf dari tanggal 2-5 Juni 2017 dan dilanjutkan dengan konser di Bremen tanggal 8-12 Juni 2017. Dalam memantapkan persiapan tersebut, Consolatio melaksanakan simulasi konser sebanyak 5 (lima) kali di Indonesia. Hal ini dilakukan untuk mematangkan persiapan karena panitia Martoberdorf menganggap setiap peserta yang lolos tersebut merupakan paduan suara professional. Di samping itu, memang di Jerman tidak memiliki waktu lagi untuk latihan. Semuanya sudah terjadwal padat.

Pre-competition Concert (konser pra kompetisi) sering disingkat PCC digelar pada tangal 6 dan 7 Mei 2017 di Gelanggang Mahasiswa USU. Hal ini digelar sebagai bagian dari persiapan menuju kompetisi. Pada Pre Competition Concert tersebut, Consolatio akan mengundang para tokoh paduan suara di kota Medan untuk memberikan masukan dalam memantapkan persiapkan Consolatio menuju kompetisi Martoberdorf. Kertas saran juga akan dibagikan kepada seluruh penonton yang hadir dengan harapan seluruh penonton akan memberikan kritik dan sarannya lewat kertas saran tersebut.

Lamanya Consolatio di Jerman, akan menghabiskan waktu kurang lebih 2 (dua) minggu. Pada waktu keberangkatan tersebut, ketepatan masa perkuliahan sudah memasuki masa libur. Jadi para anggota yang masih aktif kuliah, tidak perlu mengurus ijin dari pihak kampus lagi. Namun untuk para anggota luar biasa haruslah mengurus permohonan cuti di kantor masing-masing.

Dalam mengontrol keberangkatan menuju Martoberdorf ini, BPH dan Pelatih bekerja sama untuk memaksimalkan persiapan yang dilaksanakan Panita. Kendala-kendala yang dihadapai Consolatio dalam mempersiapkan diri adalah penetapan jadwal latihan. Penetapan jadwal mengalami kendala dikarenakan seluruh team anggota luar biasa yang diperkirakan berangkat masih tersebar di berbagai daerah. Di samping itu, jadwal perkuliahan mahasiswa yang di rubah dari hari Senin-Sabtu menjadi hari Senin-Jumat. Sebelum perubahan tersebut, jam latihan dapat dimulai dari jam 17.00 WIB. Namun karena perubahan jadwal mahasiswa tadi, akhirnya jadwal latihan dapat maksimal dimulai dari jam 19.00 WIB- 22.00 WIB.

Dalam mempersiapkan dan meningkatkan kesiapan anggota dalam bernyanyi, tim pelatih Consolatio melaksanakan latihan privat atau pribadi dimana masing-masing anggota akan dilatih dengan durasi masing-masing 1 (satu) jam perorang. Tim pelatih melihat perkembangan yang significan saat dilaksanakan latihan private tersebut. Tim pelatih dapat menangani langsung setiap permasalahan yang dihadapi oleh masing-masing anggota. Kepercayaan diri anggotapun bertambah karena semakin memahami dalam hal bernyanyi, disamping chemistry juga terbangun. Chemistry merupakan hal yang sangat penting di dalam paduan suara yang harus dibangun dengan berinteraksi dan berkomunikasi70. Tim pelatih memberikan target yang tinggi kepada setiap anggota penyanyi dan mewajibkan menjaga kualitas suara. Jika hal tersebut tidak dapat dicapai dan dijaga oleh anggota maka anggota tersebut tidak akan diikutkan dalam bernyanyi sekalipun sudah berada di Martoberdorf, Jerman.

Latihan privat dilaksanakan dengan kesadaran akan tingginya tingkat artistic yang harus digapai mengingat 15th International Choir Competition Martoberdorf tersebut merupakan kompetisi yang sangat bergengsi. Di samping itu peserta-peserta lain merupakan paduan suara dari sanggar-sanggar dari paduan suara yang sudah professional yang memiliki keanggotaan dengan latar belakang musikalitas yang cukup tinggi. Lewat media internet, Consolatio melakukan eksplorasi siapa yang menjadi lawannya dalam berkompetisi dan menelusuri

bagaimana performance mereka, termasuk para sang juara pada kompetisi- kompetisi sebelumnya di Martoberdorf.

Hasil eksplorasi menemukan paduan suara-paduan suara dari Indonesia yang pernah berhasil sebagai juara pada kompetisi tersebut seperti Paduan Suara Universitas Hasanuddin, The Resonance Children Choir, Batavia Madrigal Singers, Paduan Suara Unpad, dan masih banyak lagi. Eksplorasi tersebut mendorong Consolatio untuk lebih berbenah diri, menggunakan waktu yang tersisa. Consolatio berkeinginan namanya disebut sebagai juara dan mendapatkan medali emas.

Selain latihan privat yang dilaksanakan setiap hari Senin, Rabu, Jumat, dan Sabtu. Hari Selasa dan Kamis adalah hari latihan khusus persuara yang wajib diikuti, tanpa kecuali. Di samping harus latihan super intensive, anggota Consolatio juga harus berupaya dalam memenuhi target dananya demikian juga Panitia Inti yang sedang berjuang untuk menjalakan proposalnya ke perusahaan-perusahaan seperti PT Pelindo, PT PLN, PT Pertamina, Goethe Institut, dan perusahaan lainnya.

4.1.1.6 Rekaman

Pada era tahun 1990-an, kaset rekaman paduan suara masih sangat jarang dan sulit untuk didapatkan apalagi diakses. Consolatio berkeinginan untuk memiliki kaset rekaman. Album rekaman yang pertama kali diterbitkan tahun 1993 berjudul: “Sungguh Indah Kabar Mulia”. Kaset tersebut dijual untuk kalangan sendiri, tanpa mendaftarkan ke bagian pajak bead an cukai. Rekaman tersebut mendapat respon yang baik dari masyarakat paduan suara di kota Medan.

Album rekaman yang kedua berjudul: “Hear my Prayer O, God” menggunakan pita kaset. Album rekaman yang ketiga pada tahun 2007 berjudul “Consolatio Choir” adalah berbentuk CD (Compact Disc)/ DVD (Digital Video Disk).71 Beberapa tantangan dalam proses rekaman adalah kebutuhan dana yang besar, studio rekaman yang ada di Medan umumnya tidak mampu menampung jumlah paduan suara.

Jumlah lagu yang direkam ada sebanyak 15 - 20 lagu. Persiapan dilakukan 6 (enam) bulan. Latihan yang dilakukan sangat intensive agar penguasaan lagu dapat maksimal, sehingga pada saat rekaman dana yang harus dikeluarkan untuk sewa studio dapat diminimumkan. Kesalahan yang minim akan mempercepat proses rekaman dan meminimumkan biaya sewa studio.

Biaya yang dibutuhkan Consolatio untuk proses rekaman, sudah termasuk penggandaan kaset 1000 (seribu) keping rekaman adalah Rp 30.000.000,-. Harga perkeping yang dijual Consolatio adalah Rp 50.000,-. Kaset dijual langsung oleh setiap anggota Consolatio. Pada perkembangan berikutnya Consolatio tidak lagi melakukan rekaman studio. Consolatio memanfaatkan rekaman setiap penyelenggaraan konser untuk dikemas dalam bentuk CD/ DVD untuk dijual di kalangan sendiri.

Sistem penjualan kaset/ CD/ DVD adalah dengan meminta kesediaan anggota untuk menjualakannya, dan BPH memberikan target kepada anggota

71DVD adalah singkatan dari Digital Versatile Disc atau Digital Video Disc, adalah media

penyimpanan optik yang populer. Penggunaan utamanya untuk menyimpan video dan data. Sesuai dengan namanya, ukuran fisik standarnya sama dengan CD (Compact Disc), namun dengan kapasitas enam kali lipat dari CD.

persatuan waktu. Target yang diberikan adalan10 (sepuluh) keeping/ orang dalam satu bulan. Selain itu, BPH akan meminta kesediaan pihak-pihak yang dapat menjualkan CD/ DVD, seperti keluarga, sahabat, bahkan toko music dengan pembicaraan system bagi hasil. Pada kepingan CD/ DVD tetap di berikan labek “Untuk Kalangan Sendiri”. Consolatio tidak mengurus hak cipta dan perijinan adalah dikarenakan kemampuan dana yang tidak mencukupi. Biaya yang dibutuhkan akan sangat besar sekali, mulai dari sewa studio, biaya pengurusan hak cipta, perijinan dengan dinas perindustrian, biaya notaris, perijinan dengan composer lagu, dan biaya lainnya.

Harga kepingan dalam bentuk CD adalah Rp 25.000,- dan DVD Rp 50.000,-. Langkah penjualan CD/ DVD ini dilakukan dalam rangka pencarian dana dalam memenuhi kebutuhan organisasi.