• Tidak ada hasil yang ditemukan

MANAJEMEN PRODUKS

4.2 Manajemen Produksi Methodist-2 Chamber Choir 1 Program kegiatan sebagai tujuan dasar produks

4.2.1.1 Pelayanan mingguan di gereja

Kegiatan rutin pelayanan MCC adalah tampil pada ibadah mingguan di Gereja Methodist Indonesia Jemaat Gloria di Jl. P. Merak Jingga No. 5 Medan. Dalam ibadah tersebut MCC menyanyikan kidung pujian secara rutin dan konsisten, kecuali saat MCC mendapatkan undangan pelayanan dari luar GMI Jemaat Gloria.

4.2.1.2 Memenuhi undangan

Methodist-2 Chamber Choir (MCC) menyenggarakan konser bukan hanya di Medan saja namun sering mengadakan konser di luar Medan dan bahkan di luar negeri dalam memenuhi undangan dari Gereja Methodist Indonesia (GMI) seperti GMI Banda Aceh, GMI Wesley, GMI Ingmi, GMI Perdagangan, GMI Lubuk Pakam, GMI Siantar, GMI Rantau Prapat, GMI Kantor Pusat, PGTI, GMI yang ada di Jakarta, Gereja-gereja HKBP dan Katolik, juga gereja Methodist yang ada di luar negeri seperti Singapura, Malaysia, Taiwan, Korea.

Memenuhi undangan menjadi salah satu program di tubuh pelayanan MCC. Kegiatan yang dilaksanakan dalam memenuhi undangan dapat berupa

konser, berupa musical drama, dan dapat juga berupa persembahan puji-pujian dengan jumlah lagu kurang lebih 5 (lima) lagu. STBA (Sekolah Tinggi Bahasa Asing) Medan sering menyenggarakan konser dengan mengundang paduan suara- paduan suara dari gereja Methodist Tionghoa.

Pada tanggal 15 Mei 2017 nanti misalnya, MCC akan konser di Korea Selatan. MCC di Undang oleh gereja Methodist di Korea Selatan. 10 (sepuluh) tahun yang lalu tepatnya tanggal 7-15 Februari 2007, MCC sudah pernah di undang untuk mengadakan konser. Tema konser yang dibawakan adalah “One Blessed Journey in Korea.”

Pada konser yang akan di gelar bulan Mei nanti, seluruh biaya selama di Korea akan ditanggung oleh pihak gereja Methodist di Korea, kecuali tiket pesawat pergi dan pulang. Dalam memenuhi pendanaan untuk tiket pesawat, MCC menggelar aski dana. Selain dalam rangka konser, internal MCC menggunakan kesempatan tersebut untuk menikmati keindahan wisata alam di Korea. Selama di Korea, MCC akan dipandu oleh pihak gereja untuk melaksanakan berbagai kegiatan, mulai dari kegiatan kerohanian sampai dengan kegiatan wisata. Dalam menyukseskan kegiatan ini, pengurus MCC akan membentuk Panitia yang kinerjanya akan dibina diawasi sekaligus olah Pengurus dan Asisten Pelatih dan Pelatih. Lagu yang akan dibawakan adalah lagu-lagu rohani dan juga lagu sekuler.

4.2.1.3 Konser

Konser merupakan kegiatan rutin yang diselenggarakan oleh MCC setiap tahunnya di Medan dalam menunjukkan eksistensinya. Selain itu konser bertujuan

untuk menyanyikan karya-karya yang disukai oleh banyak orang, dengan harapan orang-orang tersebut dapat menikmatinya. Di samping itu, konser juga tidak jarang diselenggarakan di luar negeri. Jumlah lagu yang ditampilkan dalam sebuah konser pada awal-awal konser pernah diselenggarakan adalah berjumlah kurang lebih 25 (dua puluh lima) lagu. Namun seiring perjalanan waktu, berdasarkan pengalaman bahwa jumlah lagu tersebut memakan waktu hampir 2 (dua) jam. Durasi tersebut ternyata tidak begitu efektif karena akhirnya meimbulkan kebosanan. Di samping itu, jam selesainya konser terlalu larut untuk sebagian orang yang menyebabkan adanya beberapa orang yang harus meninggalkan gedung konser sebelum acara selesai.

Berdasarkan pengalaman tersebut, akhirnya pengurus dan pembina menetapkan jumlah lagu paling banyak 20 lagu dengan durasi kurang lebih 90 menit. Konser umumnya dimulai dari pukul 19.30WIB, dan mengupayakan agar konser tersebut selalu dimulai dengan ontime untuk menciptakan citra, image di tengah masyarakat pencinta dan penikmat paduan suara. Keadaan cuaca hujan deras umumnya merupakan faktor yang tidak bisa hindari yang membuat MCC pernah terlambat dalam memulai sebuah konser.

Dalam mempersiapkan sebuah konser, MCC membutuhkan persiapan kurang lebih 5 (lima) bulan. Penentuan tema konser diadakan dengan mufakat. Kebanyakan tema konser merupakan usulan dari Wakil Pembina. Berdasarkan penyelenggaraan konser selama ini, biaya yang dibutuhkan untuk konser adalah biaya untuk membayar pengadaan partitur, biaya gedung, biaya lighting,biaya dekorasi, biaya pemusik, biaya sound system, biaya kostum, biaya pencetakan

tiket, biaya penetakan buku acara, biaya pencetakan poster, biaya pencetakan spanduk, biaya dokumentasi, dsb.

Untuk menutupi biaya konser, panitia mencetak tiket masuk konser dengan harga yang telah disepakati sebelumnya. Harga tiket umumnya diklasifikasikan dengan Tiket Platinium dengan harga Rp 120.000,-, Tiket Silver dengan harga Rp 80.000,- dan Tiket Silver dengan harga Rp 50.000,-. Dalam menjalankan tiket, anggota diberikan target sebanyak 5 (lima) tiket satu orang. Batas waktu untuk menjalankan tiket tersebut juga diberikan oleh panitia. Sealin itu, tiket-tiket di antar ke paduan suara-paduan suara untuk diminta bantuan mendistribusikanna. Pantia akan memantau selalu perkembangan distribusi tiket secara berkala. Berdasarkan pengalaman, biaya konser dapat tertutupi dari penjualan tiket.

Dalam sebuah konser, penampilan dari sisi kostum sebagai bagaian estetika perlu menjadi perhatian. Penoton yang hadir umumnya selain menimati artistik yang disajikan, juga memperhatikan bagaimaa penampilan dari sisi kostum yang dikenakan. Pemilihan kostum merupakan bagian penting yang harus diperhatikan dan disesuaikan dengan tema-tema konser.

Kendala dalam menjalankan tiket salah satunya adalah kejenuhan yang dialami oleh calon penonton. Untuk mengantisipasinya, pengurus menyarankan agar para anggota datang kepada mayarakat yang jarang menonton konser. Setiap konser digelar, MCC mendokumentasikan konser tersebut dalam rekaman bentuk DVD, namun DVD tersebut tidak diperjualbelikan melainkan hanya dibagikan kepada setiap anggota sebagai kenang-kenangan bersama.

4.2.2 Partitur sebagai bahan dasar produksi

Setiap paduan suara umumnya memilih alasan tersendiri dalam pemilihan reportoir. Ada paduan suara yang memilih gospel, ada yang memilih reportoir karya musica sacra dengan alasan tertentu. MCC dalam menentukan reportoirnya mempertimbangkan materi suara anggota dan umur rata-rata anggotanya. Hampir seluruh kategori lagu pernah dibawakan oleh MCC, kecuali lagu karya musica sacra dari jaman music abad ke-16 sampai abad ke-19, menurut Daud tidak mungkin memaksakan reportoir tersebut pada usia remaja75.

Daud Kosasih memilih reportoir folklore (lagu daerah) dan lagu-lagu yang diminati anggotanya yang sebagian besar merupakan reportoir yang dihasilkan internal MCC, baik oleh Daud Kosasih maupun oleh Ken Steven yang sama-sama lulusan Asian Institutu of Liturgy and Music – Philippina jurusan kompisisi. Penetapan formasi yang menarik dengan pemakaian koreografi pada setiap konsernya merupakan bukti kedisiplinan MCC dalam mengembangkan minat dan bakat anggota MCC dan juga dalam membangun image atau citra di kalangan masyarakat penikmat dan pencinta paduan suara. Membuat anggota enjoy di dalam menikmati music. Reportoir karya abad ke-20 atau abad kontemporer juga menjadi salah satu reportoir pilihan MCC dalam menentukan lagu pada konser-konsernya selain beberapa karya gospel.

Dalam memperoleh partitur belakangan ini mengalami banyak kemudahan. Partitur diperoleh dengan membeli dari penyedia jasa penjualan partitur lewat

media internet dan membeli dari toko-toko musik yang menyediakan penjualan partitur yang ada di Bandung (Bandung Choral Society), Taiwan, Malaysia, dsb saat MCC pernah ke kota/ Negara tersebut. Di samping itu ada juga karya dari internal, karya Daud Kosasih dan Ken Steven yang merupakan komposer di Medan. Pembelian lewat media on line juga dilakukan dalam memenuhi kebutuhan partitur.

4.2.3 Program latihan sebagai proses produksi

Program latihan yang ada di MCC adalah dengan melaksanakan latihan regular dan latihan khusus perkelompok suara. Latihan yang konsisten akan sangat berpengaruh dengan hasil yang akan dicapai. Karena keterbatasan waktu yang dimiliki oleh seluruh anggota paduan suara, maka latihan fisik sangat jarang dilaksanakan. Untuk Latihan teknik pernafasan, teknik vocal, teknik bernyanyi, dan pemahaman lagu umumnya sama dengan paduan suara Consolatio.