• Tidak ada hasil yang ditemukan

MEMINIMALISIR PENGGUNAAN SUMBER DAYA TAK TERBAHARUI

Quintarina Uniaty *)

MEMINIMALISIR PENGGUNAAN SUMBER DAYA TAK TERBAHARUI

(minyak bumi, mineral-mineral, hilangnya keberagaman makhluk hidup)

QUINTARINA UNIATY ECO URBAN DESIGN

SEBUAH PENDEKATAN PERANCANGAN URBAN YANG BERKELANJUTAN

CONTOHKASUS

Thu Thiem New Urban Center Master Plan - Ho Chi Minh City Vietnam

A project of Sasaki & Associate, Inc.

Selama selang waktu 300 tahun, Ho Chi Minh City awalnya bermula dari sebuah Daerah Aliran Sungai. Kemudian berkembang

sebagai kota metropolis dengan penduduk le-bih dari 6 juta di Delta Mekong. Pada abad ke-21, Ho Chi Minh mengembangkan fisik kota berorientasi pada sungai sebagai batas tapak. Sebagai salah satu perkembangan Ho Chi Minh City terdapat pusat kesejarahan kawasan yang menjadi basis perkembangan terletak di Sun-gai Saigon dengan pusat perkembangan di kota Thu Thiem – seluas 700 ha.

Gambar 1. Thu Thiem Urban Center Master Plan

Tahun 2003, Sasaki Associate memenangkan sayembara internasional dengan objek kompetisi berlokasi di Thu Thiem sebagai salah satu tujuan wisata dunia. Sedangkan proses pengembangan detil perancangan urban dilakukan pada tahun 2004, didasarkan pada system pola transportasi, peruntukan lahan, dan lansekap untuk dapat mengakomodir pandangan hidup masyarakat Vietnam. Penggunaan elemen

dalam perencanaan perkotaan berbasis lingkungan; area permukiman tepi air,

lokalisasi daerah komersial disepanjang badan air, serta perancangan area pejalan kaki sebagai daya tarik kegiatan kawasan. Strategi

pendekatan ekologis menjadi basis utama dalam pengelolaan Thu Thiem sebagai sebuah sistem ‘terbuka’, seperti mengatur

fluktuasi debit dan pasang surut air, dan juga secara fisik dikembangkan sistem pengelolaan kawasan kanal – danau – mangrove. Sedangkan

strategi perancangan urban tentang kepadatan, integrasi antara badan air –

terminal air, jalan – bangunan, kesemuanya berorientasi kepada pendekatan sistem ekologi.

ECO URBAN DESIGN QUINTARINA UNIATY

SEBUAH PENDEKATAN PERANCANGAN URBAN YANG BERKELANJUTAN Singapore River

URA (Urban Redevelopment Authority) – Singapore

Gambar 2. Singapore River Master Plan

Tata guna lahan

Perencanaan area zona campuran permuki-man dan komersial. Perubahan tata guna la-han dari zona industri dan pergudangan men-jadi zona lahan dengan nilai komersial tinggi. Lansekap perkotaan

Konservasi nilai arsitektural dan kesejarahan. Menghadirkan focal points & simpul aktifitas berbeda dalam kreasi lingkungan yang atraktif. Pembangunan pedestrian mall & promenade serta jembatan sebagai lintasan & aksesibilitas.

Transportasi

Pengembangan parkir boat – fasilitas aktifitas air. Perluasan badan air – antisipasi kenaikan volume lalu lintas akibat pengembangan kawasan.

KESIMPULAN

Sustainable development dapat dilihat

sebagai dasar pengenalan baru dari jaringan interkoneksi antar isu, bidang, dan pelaku dalam lingkup Urban Design. Pandangan antar ilmu pengetahuan ini, berdasarkan pada perubahan ekologis bumi sebagai sebuah sistem organik, memiliki implikasi yang besar

bagi perencanaan dan perancangan perkotaan.

Sustainable urban environment dapat di-definisikan sebagai pembangunan yang mem-perbaiki keberadaan fisik,sosial-ekonomi dan ekologi kota dalam jangka panjang yang me-rupakan kebijakan pendekatan Eco Urban

Planning in Design.

Tujuan utama dari pendekatan diatas me-rupakan pertimbangan dalam urban

sustaina-bility, mencakup hal-hal sebagai berikut:

• Pemanfaatan lahan yang kompak dan efisien

batasan pertumbuhan urban harus disertai kebijakan-kebijakan untuk meningkatkan efisiensi penggunaan lahan dalam area terbangun, dan untuk membuat daerah ini lebih hijau, aman, atraktif dan nyaman. • Mengurangi penggunaan kendaraan

bermotor dan akses yang lebih baik

• Penggunaan sumber daya secara efisien, mengurangi polusi dan limbah

• Restorasi sistem alam

• Pemukiman dan lingkungan tempat tinggal yang baik

• Ekologi sosial yang sehat • Ekonomi yang berkelanjutan

secara umum, sustainable regional economy berorientasi pada 3 prinsip;

QUINTARINA UNIATY ECO URBAN DESIGN

SEBUAH PENDEKATAN PERANCANGAN URBAN YANG BERKELANJUTAN restorasi ekonomi, human-centered

economy, dan ekonomi berorientasi lokal. • Partisipasi dan keterlibatan masyarakat • Preservasi nilai-nilai dan budaya lokal

Inisiatif Eco Urban Design dalam Sustainable City untuk masa depan dapat

menciptakan reaksi yang berlawanan dengan budaya abad-20 yang lebih didominasi oleh nilai-nilai ekonomi daripada nilai-nilai lingkungan dan sosial. Transisi menuju kota yang berkelanjutan tidak terjadi dalam sekejap, namun melalui perkembangan bertahap kesadaran ekologis dan sosial.

PENUTUP

Eco Urban Design sebagai sebuah

pendekatan perancangan urban yang berkelanjutan didukung Undang Undang Republik Indonesia No. 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang diharapkan dapat menjadi alat kendali bagi pemanfaatan,

perencanaan dan perancangan kota-kota di

Indonesia. Sistem dan mekanisme pengawasan perlu dibangun setara

pelaksanaan undang-undangnya didukung adanya iklim public dialogue untuk berjalan secara konsisten. Pasal 28-30 UURI-PR menghendaki proporsi Ruang Terbuka Hijau (RTH) pada wilayah kota minimal 30%, dimana proporsi RTH publik pada wilayah kota minimal 20%. Dukungan sistem pengelolaan perkotaan terhadap moderasi iklim dan tempat berlindung, penanganan pencemaran, jaringan sanitasi dan drainase perkotaan, persampahan, pengendalian banjir, kawasan konservasi, akan mewujudkan kota yang nyaman untuk dihuni. Penerapan Urban Park

System dalam bentuk pengembangan urban

productive dan prospective landscape terhadap kota kota di Indonesia akan menjadikan kota-kota kita menjadi setting places yang berkelanjutan.

DAFTARPUSTAKA

Battle Guy and Christopher Mc.Carthy, 2001, Sustainable Ecosystems and The Built Environment, Wiley Academy, John Wiley and Sons Ltd., New York.

Benson, John. F, and Maggie H Roe, 2000, Landscape and Sustainability, Spon Press, London.

Chapman, David, 1996, Creating Neighbour-hoods and Places In The Built Envi-ronment, E & FN Spon, London.

Departemen Pekerjaan Umum, Direktorat Jenderal Penataan Ruang, Undang Undang Republik Indonesia No.26 Ta-hun 2007 tentang Penataan Ruang. Foo, A.F, Belinda Yuen, 1999, Sustainable

Cit-ies in the 21st Century, Faculty of Ar-chitecture, Building&Real Estate, Na-tional University of Singapore, Singa-pore University Press.

Hall, Peter and Ulrich Pfeiffer, 2000, Urban Future 21, A Global Agenda For Twenty First Century Cities, Federal Ministry of Transport, Building and Housing, E&FN Spon, New York.

Jack Todd, Nancy and John Todd, 1994, From Eco-Cities to Living Machines, Princi-ples of Ecological Design, North At-lantic Book, Berkeley, California. Leccese, Michael and Kathleen Mc. Cormick.

Editor, 2000, Charter of The New Ur-banism, Congress for The New Urban-ism, Mc. Graw Hill, London.

LeGates, T, Ricard and Frederic Stout, 2005, The City Reader, Third Edition, Routledge, London.

Parfect Michael and Gordon Power, 1997. Planning for Urban Quality, Urban Design in Towns and Cities, Routledge, London and New York. Uniaty, Quintarina, dkk 2007, Pengembangan

Kawasan Siap Bangun Berbasis Ling-kungan, Seminar Nasional Pengem-bangan Green Infrastructure Kawasan Permukiman Perkotaan Berwawasan Lingkungan, Kerjasama Fakultas Ar-sitektur Lansekap dan Teknologi Ling-kungan, Universitas Trisakti dan Di-rektorat Jenderal Cipta Karya Dept Pekerjaan Umum Republik Indonesia. Urban Redevelopment Authority, Towards A

Tropical City of Excellence, Singapore River Planning Area, Planning Report 1994