• Tidak ada hasil yang ditemukan

‘Menjadikannya bagian dari DNA perusahaan’

Dalam dokumen pedoman untuk perusahaan (Halaman 66-71)

Suatu kebijakan hanyalah kata-kata yang tertulis di atas kertas tanpa tindakan untuk mempraktikkannya. Agar perusahaan da pat menerapkan komitmennya, peng-hor matan HAM perlu menjadi bagian dari budaya atau ‘DNA’ perusahaan – penghormatan HAM harus menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari cara beroperasi perusahaan.

Menanamkan artinya menciptakan ‘ling-kungan makro’ yang tepat agar kebijakan tersebut bisa efektif diterapkan dalam praktik. Hal ini meliputi pelatihan, struktur kinerja dan pertanggungjawaban, instruksi dari manajemen senior dan dewan direksi, serta rasa memiliki tanggung jawab bersama untuk memenuhi komitmen HAM perusahaan.

67

bab 3.2

Menanamkan

RINGK ASAN PED OMAN P OKOK

Pedoman pokok Menugaskan tanggung jawab untuk HAM Pedoman pokok Kepemimpinan dari puncak sangat penting

Pedoman pokok Mempertimbangkan komitmen perusahaan dalam perekrutan Pedoman pokok 4 Membicarakan HAM secara jujur dan terbuka

Pedoman pokok 5 Melatih staf-staf utama

Pedoman pokok 6 Mengembangkan insentif dan disinsentif

Pedoman pokok 7 Mengembangkan kapasitas untuk mencari pemecahan atas dilema dan menanggapi keadaan yang tidak terduga

Manajemen senior: Terlibat dalam menentukan target, insentif dan disinsentif; membina budaya perusahaan yang menghormati HAM melalui pengaturan dari atas; memimpin perubahan manajemen yang diperlukan (difokuskan pada manajemen tingkat menengah)

Sumber daya manusia: Membantu menanamkan HAM di dalam proses umum SDM, seperti perekrutan, pengupahan, pelatihan, penilaian kinerja dan pemberhentian

CSR/keberlanjutan: Dapat menawarkan keahlian substantif pada tahap penanaman; membantu merancang dan mengadakan pelatihan

Manajemen tingkat menengah: Mengimple-mentasikan dan menjalankan kebijakan; pembinaan, mendukung dan mengawasi pegawai; mengambil langkah-langkah pendisiplinan yang sesuai jika diperlukan

Komunikasi: Dapat membantu manajemen senior dalam mengatur sikap dari atas, menyampaikan pada pegawai segala perkembangan penting dan menyebarluaskan kebijakan dan komitmen utama

Pedoman pokok

Menugaskan tanggung jawab untuk HAM

Menanamkan penghormatan HAM memerlukan penugasan tanggung jawab atas HAM yang tepat di dalam perusahaan.

Pada awalnya, satu fungsi atau departemen mungkin bisa memimpin prosesnya. Fungsi-fungsi perusahaan seperti pengadaan, SDM dan penjualan juga perlu dilibatkan untuk memastikan terdapatnya dukungan lintas fungsi untuk proses

FUNGSI-FUNGSI UTAMA DI PERUSAHAAN YANG MUNGKIN TERLIBAT DALAM PROSES

68

penanaman ini. Pada akhirnya, operasi bisnis harus mengambil alih pengelolaan risiko HAM dengan mempertimbangkan aktivitas dasar perusahaan yang ada di bawah kendali mereka.

Contoh pengalaman dari berbagai perusahaan dalam menye-lenggarakan tanggung jawab untuk HAM dapat ditemukan di bagian sumber pada akhir bagian ini.

Pedoman pokok

Kepemimpinan dari puncak sangat penting

Bagi banyak perusahaan, ketika memenuhi tanggung jawab untuk menghormati HAM seperti yang diatur di Prinsip-Prinsip Panduan seringkali melibatkan proses perubahan manajemen yang mana kepemimpinan dari puncak–

termasuk dari dewan direksi– sangat penting.Manajemen senior memiliki peran unik yang memberikan isyarat tentang pentingnya HAM bagi bisnis. Manajer senior menyampaikan pesan komunikasi perusahaan di dalam pidato-pidato dan percakapan pribadinya, manajemen puncak dapat menghimbau dan menunjukkan kepemimpinan dalam menangani HAM sebagai bagian dari nilai perusahaan.

Panduan yang bermanfaat untuk dewan direksi dapat diperoleh di terbitan Komisi Kesetaraan dan HAM Inggris tahun 2016 dengan judul‘Business and human rights: A five-step guide for company boards - Bisnis dan HAM: Panduan lima langkah untuk direksi perusahaan’.26

PETUGAS PENGHUBUNG (FOCAL POINT) HAM

Beberapa perusahaan menunjuk satu orang penanggung jawab HAM, yang sering kali disebut sebagai “petugas penghubung HAM” atau “pelindung HAM”. Petugas penghubung ini dapat beroperasi di kantor pusat atau di dalam satu satuan bisnis. Ia bisa jadi merupakan penasihat internal, koordinator atau juru bicara tentang pendekatan HAM yang digunakan oleh perusahaan. Petugas penghubung juga dapat membantu perusahaan agar tetap mengikuti perkembangan terbaru yang relevan tentang bisnis dan HAM.

PEMBEL AJARAN DARI PRAK TIK

Di perusahaan Coca-Cola, setiap Hari HAM Sedunia (10 Desember), perusahaan akan mengeluarkan pesan khusus tentang HAM yang dikirimkan ke seluruh karyawan melalui surel dan/atau intranet perusahaan. Pesan ini menekankan ulang pentingnya komitmen perusahaan untuk menghormati HAM dan menyoroti kegiatan-kegiatan perusahaan untuk mengimplementasikan Prinsip-Prinsip Panduan PBB dalam satu tahun tersebut.

Pesan ini membantu menunjukkan bahwa perusahaan berkomitmen terhadap HAM, dan menyoroti tantangan baru, serta kemajuan tahunan, untuk diketahui para karyawan yang tidak terlibat dalam upaya HAM yang dilakukan perusahaan dalam pekerjaan sehari-harinya.

26 Panduan ini dikembangkan dengan dukungan dari Shift, panduan ini tersedia di www.goo.

gl/4LvQrB.

CONTOH DARI PRAK TIK

Menerapkan penghormatan HAM:

Langkah-langkah praktis Menanamkan

'Menjadikannya bagian dari DNA Perusahaan'

69

Pedoman pokok Mempertimbangkan komitmen perusahaan dalam perekrutan

Perusahaan sering kali ingin memastikan bahwa orang-orang yang mereka pekerjakan menerima nilai-nilai perusahaan – termasuk penghormatan ter hadap HAM. Perusahaan dapat bertanya kepada calon karyawan tentang rencana mereka menye-imbangkan antara peng-hormatan terhadap nilai-nilai perusahaan dengan tekanan bisnis lain, dan bagaimana mereka meng-hadapi dilema serupa se-be lumnya. Misalnya, ca-lon karyawan bank yang prospektif dapat ditanya apa yang akan mereka lakukan jika mereka mengetahui bah-wa salah satu agen pen jualan bank bersikap diskriminatif terhadap nasabah.

Tentu saja, perusahaan juga perlu merekrut orang dengan keterampilan yang tepat: misalnya, satu kesalah-pahaman yang umum terjadi di per usahaan adalah meng-anggap siapa saja ‘bisa melakukan’ pelibatan ma sya -rakat ‘karena hanya sekadar berbicara dengan orang-orang’. Ternyata penga la-man menunjukkan bahwa perencanaan, pelaksanaan dan pengelolaan pelibatan dengan masyarakat lokal yang berhasil memerlukan keterampilan dan keahlian tertentu. Hal ini dibahas di Bab 3.7.

Untuk mengetahui lebih lanjut perjalanan perusahaan Coca-Cola dalam menanamkan HAM dan tujuannya agar semua karyawan memikirkan mengenai bagaimana kegiatan sehari-hari mereka, termasuk video singkat tentang perspektif karyawan, lihat di: www.goo.gl/flZ8ie

“Dalam proses [konsultasi dengan masyarakat], Asia Pulp and Paper [APP] dibantu oleh orang-orang yang melaksanakannya. Pemimpin implementasi yang mengatur operasi di lapangan memiliki banyak pengalaman dalam mengelola konflik lahan di dalam dan di luar APP. Selain itu, orang-orang yang bekerja untuk timnya berasal dari masyarakat lokal juga. Menurut saya, ini adalah kunci keberhasilan APP dalam menjembatani komunikasi dengan penduduk lokal. Mengidentifikasi orang-orang yang tepat di masyarakat yang dilibatkan dan terus dilibatkan secara reguler sampai sekarang.”

Dini Widiastuti, Direktur Keadilan Program Ekonomi, Oxfam di Indonesia. Informasi lebih rinci dapat dilihat di cerita dari Indonesia di situs internet proyek ini.

“Saya memberikan presentasi untuk kelompok retail kami [tentang beban biaya bagi perusahaan karena kelakuan buruk karyawan, termasuk dalam hal HAM]. Kepala kelompok retail melihat beban tersebut dan berkata, ‘sebenarnya, kita tidak perlu membuat produk baru; satu-satunya yang perlukita lakukan adalah mengelola SDM kita dengan baik.’

Jika kita mengelola tim kita dengan baik, maka mereka akan lebih sedikit membebani perusahaan. Ini merupakan suatu pelajaran yang mendalam jika kita menyadari bahwa orang-orang yang kita miliki, walaupun mereka adalah aset terbesar kita, tetapi juga bisa menjadi beban terbesar. Masalah [HAM]

tidak terjadi karena sistem perusahaan. Masalah terjadi karena orang-orangnya.”

Driekie Havenga, Petugas Etika Kelompok, Nedbank. Informasi lebih rinci dapat dilihat di cerita dari Afrika Selatan di situs internet proyek ini.

Orang-orang dapat menciptakan perbedaan WAWASAN TENTANG NEGARA:

INDONESIA & AFRIKA SELATAN

70

Pedoman pokok 4

Membicarakan HAM secara jujur dan terbuka

Menanamkan penghormatan terhadap HAM berarti meng-hindari kata-kata indah berlebihan tentang betapa baiknya perusahaan dalam memenuhi komitmen, dan berbicara secara jujur dan terbuka tentang tantangan yang dihadapi dan bagaimana memperbaikinya. Perusahaan menemukan berbagai cara untuk mendorong diskusi yang lebih mendalam, di antaranya:

Mengembangkan panduan HAM internal yang mengu-raikan pendekatan HAM perusahaan, dan kasus-kasus nyata ketika staf menghadapi tantangan HAM (lihat contoh di kotak informasi di halaman ini);

Membuat panduan internal tersebut tersedia untuk pihak eksternal agar pemangku kepentingan lain dapat memahami bagaimana perusahaan menangani situasi yang berat, melampaui pernyataan tingkat tinggi yang ada di dalam kebijakan publiknya;

Mengembangkan dilema-dilema HAM berdasarkan penga laman nyata yang dapat dikerjakan staf dalam pengaturan yang interaktif, mendiskusikan bagaimana mereka akan menangani kasus-kasus seperti itu;

Bertukar tantangan dan praktik baik untuk mengatasinya melalui intranet perusahaan dan presentasi;

Memaparkan dampak HAM langsung kepada staf, misalnya, ketika mengunjungi anak perusahaan, klien atau pemasok, atau melalui presentasi foto atau video jika paparan langsung tidak memungkinkan.

Banyak perusahaan membuat panduan internalnya sendiri untuk membantu staf dalam mengimplementasikan komitmen HAM perusahaan. Biasanya, panduan ini menerjemahkan komitmen tingkat tinggi perusahaan ke ‘bahasa bisnis’ yang dipahami oleh semua orang di perusahaan tersebut, dilengkapi dengan pedoman untuk risiko-risiko khusus yang dihadapi perusahaan dan diskusi tentang contoh kasus dan/atau dilema yang mungkin dihadapi staf.

Berkonsultasi dengan pemangku kepentingan eksternal pada saat pembuatannya mungkin akan makan waktu lebih lama. Akan tetapi, perusahaan telah merasakan bahwa konsultasi seperti ini akan membuat isi panduan lebih kuat dan dapat disediakan untuk publik. Contoh panduan yang diterbitkan untuk eksternal, misalnya:

L Milik ABN AMRO: ‘Our path towards respecting human rights’ (Jalan kami menuju penghormatan HAM)27

L Milik Total: ‘Human Rights Guide’ (Panduan HAM)28

L Milik Rio Tinto: ‘Why human rights matter’ (Kenapa HAM penting)29 CONTOH: PANDUAN HAM

27 www.goo.gl/VHO24X 28 www.goo.gl/PJRjwQ 29 www.goo.gl/L29QBO Menerapkan penghormatan HAM:

Langkah-langkah praktis Menanamkan

'Menjadikannya bagian dari DNA Perusahaan'

71

Pedoman pokok 5 Melatih staf-staf utama

Banyak perusahaan melatih staf mereka tentang prinsip-prinsip atau aturan perilaku perusahaan. Pelatihan seperti ini dapat memasukkan diskusi tentang dilema HAM.

Pelatihan yang sudah disesuaikan harus tersedia bagi staf yang menghadapi dilema HAM tertentu (misalnya, petugas pengadaan yang sering berhadapan dengan tekanan bisnis terkait dengan harga dan

waktu pengantaran, serta kinerja sosial) atau yang beroperasi di situasi HAM yang menantang (misalnya, dalam konteks yang mana terjadi pelanggaran HAM sistematis terhadap kelompok tertentu). Pelatihan harus ditinjau secara berkala untuk menilai apakah masih efektif untuk mencapai sasarannya.

Pedoman pokok 6

Mengembangkan insentif dan disinsentif

Sistem penghargaan dan pengakuan harus diperluas dengan memasukkan penghormatan terhadap HAM. Sistem ini harus ditinjau ulang untuk memastikan bahwa sistem tidak memberikan insentif untuk perilaku yang salah – misalnya, jika staf pengadaan diberikan bonus ketika pemasok memenuhi tenggat waktu yang ketat agar lebih cepat mengirimkan produknya untuk memenuhi sasaran bisnis, tetapi ternyata pemasok hanya bisa melakukan itu dengan mewajibkan pekerjanya bekerja dengan jam kerja yang jauh lebih panjang dari seharusnya atau tidak diberikan uang lembur. Sama pentingnya agar kegagalan menghormati HAM diberikan konsekuensi internal yang sesuai. Beberapa contoh sistem insentif, termasuk:

Mengharuskan setidak-tidaknya satu sasaran terkait HAM untuk dimasukkan sebagai sasaran untuk semua manajer;

Mengaitkan bonus atas kinerja HAM dengan upaya bersama satu kelompok atau satu tim;

Membuat penghormatan HAM sebagai bagian dari

kerangka kompetensi karyawan pada saat dievaluasi. 7

Sistem

penghargaan

Dalam dokumen pedoman untuk perusahaan (Halaman 66-71)