• Tidak ada hasil yang ditemukan

Daya ungkit melalui kolaborasi multi pemangku kepentingan: daya ungkit yang dihasilkan melalui

Dalam dokumen pedoman untuk perusahaan (Halaman 97-101)

mempengaruhi perilaku pihak

E. Daya ungkit melalui kolaborasi multi pemangku kepentingan: daya ungkit yang dihasilkan melalui

tindakan kolektif dengan rekan-rekan bisnis, pemerintah, organisasi internasional dan/atau organisasi masyarakat sipil.

Tabel di bawah ini memberikan beberapa contoh upaya yang dilakukan berdasarkan kategori jenis daya ungkit yang berbeda; Tabel ini tidak dimaksudkan untuk mengevaluasi efektivitas pelaksanaannya.

98

Tabel: Contoh jenis-jenis daya ungkit

Jenis daya ungkit Contoh Bagaimana daya ungkit dibangun dan digunakan? A. Daya ungkit

komersil tradisional

DeFacto (lihat cerita dari Turki secara daring)

Perjanjian antara perusahaan ekstraktif dengan pasukan keamanan pemerintah52

Perusahaan mencantumkan kinerja keberlanjutan pemasok (termasuk HAM) di dalam sistem evaluasi pemasok, yang menjadi pertimbangan bagaimana pesanan dibuat. Kinerja yang lebih baik berarti hubungan kerja yang lebih panjang dan volume pemesanan yang lebih besar.

Dengan mencantumkan ketentuan tentang HAM di dalam perjanjian dengan pasukan keamanan pemerintah, perusahaan menciptakan mekanisme yang memaksa mitra usahanya menghormati HAM.

B. Daya ungkit bisnis yang lebih luas

‘Kunjungan untuk mendukung pemasok’

Akzonobel53

Akademi Pemasok Boyner Group untuk pengusaha perempuan54

Pelatihan HAM BP untuk pasukan pengamanan pemerintah dan swasta55

Melalui dukungan manajemen, laporan umpan balik dan kunjungan lanjutan, perusahaan membantu pemasok memenuhi dan kemudian meningkatkan standar secara bertahap. Informasi lebih lanjut tentang hal ini dipaparkan di kotak berikut di bab ini.

Selain mengaudit kondisi kerja, akademi ini mendukung pengusaha perempuan, termasuk melalui pelatihan, dan berupaya mengurangi risiko diskriminasi terhadap perempuan pemilik usaha kecil di rantai pasokan. Informasi lebih lanjut tentang hal ini dipaparkan di kotak yang ada di Bab 4.

Dengan mengadakan pelatihan HAM untuk pasukan pengamanan yang menjaga operasinya, BP bertujuan mengurangi kemungkinan terjadinya dampak terhadap HAM yang berhubungan dengan keamanan di sekitar operasinya.

C. Daya ungkit bersama mitra usaha

Program penilaian dan persyaratan pelaporan Bettercoal Code56

Perusahaan penyedia energi yang berpartisipasi di dalam prakarsa Bettercoal bertujuan untuk meningkatkan daya ungkit mereka dengan para pemasok batu bara dengan bersama-sama mendorong para pemasok agar meningkatkan standar dan transparansi dampak terhadap HAM yang berhubungan dengan pertambangan.

D. Daya ungkit melalui pelibatan bilateral

Unilever: laporan Oxfam tentang hak-hak pekerja di Vietnam57

H&M: Pertemuan antara Direktur Utama dengan Perdana Menteri Bangladesh58

Dengan memberikan akses kepada Oxfam ke operasi dan pemasoknya di Vietnam dan menyetujui dibuatnya satu laporan terbuka, Unilever mendapatkan manfaat dari keahlian organisasi untuk menangani dampak terhadap hak-hak pekerja di rantai pasokan global.

Melalui pelibatan tingkat tinggi, H&M berusaha mendorong kenaikan upah minimum (yang sangat tidak layak) untuk semua pekerja garmen dan tekstil di Bangladesh, termasuk di rantai pasokannya sendiri.

E. Daya ungkit melalui kolaborasi multi pemangku kepentingan

Kesepakatan tentang Keselamatan Gedung dan Kebakaran di Bangladesh59

Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO)60

Kesepakatan ini bertujuan untuk mengatasi masalah sistematis yang ada di industri tekstil Bangladesh dengan menggabungkan akses rantai pasokan dari beberapa merek dengan keahlian yang dimiliki pemangku kepentingan utama, terutama serikat pekerja

Dengan meningkatkan jumlah perusahaan yang mengikuti standar RSPO, OMS dan pemangku kepentingan lain berharap dapat meningkatkan standar industri sawit, menggunakan daya ungkit kekuatan pembelian perusahaan pangan, dan meningkatkan volume keseluruhan minyak kelapa sawit yang tersertifikasi.

52 Lihat Prinsip-Prinsip Sukarela tentang Keamanan dan HAM, ‘Model Clauses For Agreements Between Government Security Forces And Companies With Respect To Security And Human Rights’ (Contoh Ketentuan dalam Perjanjian antara Pasukan Keamanan Negara dan Perusahaan sehubungan dengan Keamanan dan HAM), tersedia di www.goo.gl/3jYpz7.

53 www.goo.gl/lE1meB 54 www.goo.gl/iVMFYF

55 BP, ‘Voluntary Principles on Security and Human Rights: Implementation Guideline’ (Prinsip-Prinsip Sukarela tentang Keamanan dan HAM: Panduan Implementasi), (hal. 8–11): www.goo.gl/

fyqvjt

Menerapkan penghormatan HAM:

Langkah-langkah praktis Mengintegrasikan dan bertindak 'Mewujudkan ucapan dalam tindakan'

99

Pedoman pokok 5

Mengidentifikasi peluang untuk daya ungkit

Akan sangat menolong jika kita bisa mengidentifikasi momen-momen tertentu di dalam hubungan yang memberikan kesempatan khusus untuk menggunakan daya ungkit.

Contohnya, meskipun sebuah lembaga pemberi pinjaman memiliki daya ungkit yang terbatas setelah pinjaman dengan klien/nasabah disepakati, tetapi dengan mencantumkan persyaratan agar klien melaporkan implementasi rencana aksi untuk menangani dampak HAM, atau atas permasalahan utama yang dibawa ke mekanisme penanganan keluhan, di dalam perjanjian pinjaman, pemberi pinjaman menciptakan kesempatan untuk menindaklanjuti permasalahan HAM.

Peluang lain untuk daya ungkit, di antaranya:

Negosiasi kontrak

Perjanjian/perpanjangan izin lisensi

Membuat kriteria kualifikasi untuk proses tender

Laporan berkala mengenai implementasi suatu jasa atau rencana aksi

Perpanjangan perjanjian jasa

Ketika jasa atau produk memerlukan pemeliharaan

Pencairan dana

Pengawasan atau proses audit

Pemberian pendampingan teknis atau konsultasi

Proses pemeriksaan pengaduan.

Pedoman pokok 6

Mengakhiri hubungan bisnis

Prinsip-Prinsip Panduan menjelaskan bahwa perusahaan perlu berpikir dengan seksama sebelum mengakhiri satu hubungan bisnis, terutama karena adanya risiko dampak terhadap HAM yang tidak diduga sebelumnya. Misalnya, jika satu pabrik pemasok diketahui menggunakan pekerja anak dan perusahaan langsung memutus hubungan bisnis, pabrik tersebut mungkin akan memecat pekerja anak dan kemudian mereka mungkin akan terjebak di dalam bentuk pekerjaan yang lebih berisiko demi mendapatkan pemasukan untuk membantu keluarga. Ini sebabnya pendekatan untuk menangani masalah pekerja anak tidak langsung menyebabkan pemutusan hubungan bisnis, tetapi, justru, menanggapinya dengan mempertimbangkan kepentingan terbaik untuk anak dan berupaya untuk melindungi mereka– misalnya, dengan mensyaratkan agar pabrik terus membayar jumlah yang setara dengan upah ke keluarga si anak, sementara anak kembali bersekolah sampai mereka mencapai usia kerja.

100

Perusahaan perlu mempertimbangkan faktor-faktor berikut ketika sedang berpikir untuk mengakhiri hubungan bisnis karena alasan HAM:

Seberapa berat dampak negatif yang terjadi;

Sejauh mana perusahaan telah mencoba menggunakan daya ungkitnya dan/atau telah kehabisan pilihan untuk membangun daya ungkit yang lebih jauh;

Apakah hubungan tersebut sangat penting untuk salah satu perusahaan (artinya, apakah melalui hubungan tersebut menghasilkan produk atau jasa yang esensial dan tidak ada alternatif penggantinya); dan

Apakah mengakhiri hubungan ini akan mengakibatkan dampak negatif lain terhadap HAM.

Membangun opsi mengakhiri hubungan atas dasar pertimbangan HAM sejak awal merupakan salah satu sumber daya ungkit yang penting, dan terkadang, ancaman pengakhiran hubungan bisnis, di beberapa kasus, bisa menjadi insentif yang kuat untuk memperbaiki kinerja.

Pohon keputusan di bawah ini menjelaskan bagaimana perusahaan mempertimbangkan faktor-faktor yang ada untuk membangun dan menggunakan daya ungkit – dan, pada akhirnya, untuk mempertimbangkan kapan suatu hubungan bisnis harus diakhiri.

Gambar: Pohon keputusan untuk menggunakan dan membangun daya ungkit61

61 Direproduksi dengan izin dari Shift.

Menerapkan penghormatan HAM:

Langkah-langkah praktis Mengintegrasikan dan bertindak 'Mewujudkan ucapan dalam tindakan'

101

Dalam dokumen pedoman untuk perusahaan (Halaman 97-101)