• Tidak ada hasil yang ditemukan

Menurut Anda, bagaimanakah Potensi produksi produk aneka pengolahan makanan awetan hewan Homemade pengolahan makanan awetan hewani bahan

Dalam dokumen RPP PKWU Pengolahan Kelas X Revisi Ok (Halaman 194-200)

STRATEGI KOMPETITIF

C. Indikator Pencapaian Kompetensi 1. Indikator KD Pada KI-3

2. Menurut Anda, bagaimanakah Potensi produksi produk aneka pengolahan makanan awetan hewan Homemade pengolahan makanan awetan hewani bahan

Dasar Ikan, Daging, Telur dan Ayam (Bakso, Nugget, Sosis, Abon, Dendeng, Ikan Asap, dan Telur Asin) dapat membantu perekonomian penduduk setempat? 3. Apakah pemerintah setempat memberikan bantuan atau dukungan terhadap

kegiatan produksi produk aneka pengolahan makanan awetan hewan Homemade pengolahan makanan awetan hewani bahan Dasar Ikan, Daging, Telur dan Ayam (Bakso, Nugget, Sosis, Abon, Dendeng, Ikan Asap, dan Telur Asin) panjang daerah sekitar?

Halaman | 195 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X

Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017 G. Media/Alat, Bahan dan Sumber Belajar

Sumber

1. Buku Prakarya dan Kewirausahaan SMA Kelas X Sesuai Kurikulum 2013 2. Internet

Alat

1. LCD Proyektor

2. Laptop/Notebook atau komputer 3. Jaringan Internet/Modem

Media Pembelajaran 1. White board

2. Video Pembelajaran Manajemen 3. Gambar-gambar pendukung

4. Presentasi Power Point (Bahan Ajar) PPT

Percut Sei Tuan, Agustus 2016

Guru Pamong Mahasiswa PPL

DAMAINI, S.Pd ... NIP. 19641231 200003 2 024 NIM.

Mengetahui,

Kepala SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan

MULIADI, S.Pd, M.Si NIP. 19651012 198811 1 003

Halaman | 196 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X

Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017 Lampiran Materi

Pengemasan Bahan Nabati dan Hewani

Cara merancang pengawetan bahan nabati dan hewani 1. Mencari ide

Ide perancangan yang dicari dapat berupa modifikasi atau penyempurnaan dari proses pengawetan yang sudah dilakukan di daerah setempat, atau berupa proses pengawetan yang belum pernah dilakukan di daerah tersebut.

2. Percobaan

Lakukan beberapa percobaan modifikasi terhadap proses pengolahan produk pengawetan yang sudah ada, atau percobaan untuk memperoleh resep baru pengawetan. Lakukan percobaan sampai ditemukan proses dan teknik yang tepat

3. Perencanaan Produksi

Rancangan proses pengawetan yang akan dilakukan dimulai dengan pengadaan dan persiapan bahan serta peralatan, langkah-langkah pada proses pengawetan hingga pengemasan. Buatlah perancangan sesuai dengan meliputi waktu, sarana, dan proses yang harus dilakukan

4. Pembuatan Produk

Lakukan proses sesuai rencana dengan hati-hati dan teliti. Kesalahan pada salah satu langkah akan mempengaruhi kualitas. Ingatlah selalu untuk memperhatikan keselamatan kerja dan kebersihan agar menghasilkan produk pengolahan yang higienis

Pengemasan dan perawatan produk hasil pengawetan bahan nabati dan hewani

Pengemasan dan pelabelan adalah tahap terkakhir dalam proses pengolahan pangan sebelum dipasarkan. Pengemasan adalah salah satu faktor penentu kesuksesan suatu produk. Jadi, peran teknis, ekonomis, dan sosial harus dipahami dengan baik.

Kemasan yang baik adalah kemasan yang memenuhi keinginan konsumen. Hal-hal yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut :

1. Kemasan harus melindungi isi dnegan baik, mudah dibuka dan mudah ditutup serta mudah dibawa.

2. Bentuk dan ukuran menarik serta sesuai kebutuhan. 3. Labeling harus jelas dan komplit.

4. Bahan kemasan haruslah ramah lingkungan. A. Fungsi Kemasan

Halaman | 197 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X

Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017

1. Fungsi perlindungan, meliputi melindungi isi dari kerusakan fisik, perubahan kadar air, dan sinar matahari

2. Fungsi penanganan, meliputi kemudahan dalam membuka, mudah dalam tahap penanganan, pengangkutan dan distribusi ; mempunyai fisik yang baik, efisien, ekonomis ; aman untuk lingkungan ; mempunyai ukuran, bentuk dan bobot yang sesuai norma dan standar yang ada ; mudah dibuang dan mudah di bentuk atau dicetak ;

3. Pemasaran, meliputi menampakkan identifikasi, informasi, daya tarik, dan penampilan kemasan.

B. Jenis dan Bahan

A. Kemasan Primer : Kemasan yang berhubungan langsung dengan produk, ukurannya relatif kecil dan biasa disebut kemasan eceran. Contoh : air putih (cup), botol mizon*, botol aqu*

B. Kemasan Sekunder : Kemasan kedua yang berisi sejumlah kemasan primer, kemasan ini tidak kontak langsung dengan produk yang dikemas. Contoh : kemasan krat kayu untuk sirup dalam botol.

C. Kemasan Tersier : Bahan Kemasan kemasan tersier adalah kemasan yang banyak diperuntukan sebagai kemasan transport. Contoh : container dan kotak karton gelombang

C. Bahan Kemasan

Bahan-bahan kemasan yang umumnya digunakan yaitu : 1. Logam 2. Gelas 3. Plastic 4. Kertas 5. flexsibel. D. Persyaratan Kemasan

1. Kemasan harus melindungi isi : dari pengaruh luar, pengaruh dalam, dan menjaga kestabilan mutu agar tetap sama.

2. Kemasan harus menjadi media penandaan terhadap barang yang dikemas sehingga label harus tercetak dengan jelas dan komplit.

3. Kemasan harus mudah dibukadan mudah ditutup kembali serta berdesain atraktif 4. Kemsan harus dapat mempromosikan diri sendiri jika dipajang etalase toko swalayan. 5. Bahan kemasan harus ramah lingkungan dan dapat didaur ulang

E. Pelabelan

Label dan pelabelan berkaitan dengan fungsi pengemasan, yaitu fungsi identifikasi. Fungsi identifikasi mengandung arti bahwa kemasan harus berbicara kepada konsumen ; memberikan

Halaman | 198 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X

Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017

informasi tentang bahan yang dikemas, cara menggunakan produk, cara penganganan kemasan bekas, kapan tanggal kadaluarsa, komposisi produk, ukuran, volume, bobot, dan siapa

produsennya, lokasi produksi, customer service, identifikasi persyaratan lingkungan.

Label juga harus mengikuti UU Pangan No.7 Tahun 1996 Pasal 30 Bab IV menyebutkan bahwa “setiap orang yang memproduksi atau memasukan ke dalam wilayah Indonesia, pangan yang dikemas untuk diperdagangkan wajib mencantumkan label pada, didalam dan atau dikemasan pangan”

Label yang dimaksud adalah sekurang-kurangnya : 1. Nama Produk

2. Nama dagang 3. Komposisi 4. Berat/isi bersih

5. Nama dan alamat produsen 6. Nomor pendaftaran (PIRT/MD) 7. Tanggal/bulan dan tahun kadaluarsa 8. Kode Prouduksi

Halaman | 199 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X

Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan

Mata Pelajaran : Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas/Semester : X / 2

Materi pokok :

Perhitungan biaya produksi (Harga Pokok Produksi) produk makanan awetan dari bahan pangan hewani

Waktu : 3 JP (6 x 45 Menit) A. Kompetensi Inti

KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

KI 2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia

KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

B. Kompetensi Dasar 1. KD Pada KI-3

KD 3.9. Memahami perhitungan biaya pengolahan (harga pokok pengolahan) makanan awetan dari bahan pangan hewani

2. KD Pada KI-4

KD 4.9. Menghitung biaya pengolahan (harga pokok pengolahan) makanan awetan dari bahan pangan hewani

C. Indikator Pencapaian Kompetensi 1. Indikator KD Pada KI-3

Halaman | 200 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X

Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017 3.9.1. Memahami pengertian komponen biaya produksi

3.9.2. Menganalisis Penentuan harga jual 3.9.3. Memahami cara perhitungan laba-rugi 2. Indikator KD Pada KI-4

4.9.1. Mencoba Latihan menghitung Harga Pokok Produksi sesuai kasus yang diberikan guru dan mengevaluasi hasil perhitungan

4.9.2. Menyajkan hasil Latihan menghitung Harga Pokok Produksi sesuai kasus yang diberikan guru dan mengevaluasi hasil perhitungan

D. Materi Pembelajaran

 Komponen biaya produksi  Penentuan harga jual  Perhitungan laba- rugi E. Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan Ke 9 (2 x 45 Menit) Kegiatan

Pembelajaran Deskripsi Pembelajaran

Alokasi Waktu Kegiatan Pendahuluan Kegiatan Pendahuluan a. Apersepsi

 Guru mengkondisikan ruangan kelas dan taman yang bersih dengan meminta petugas kelas untuk membuang sampah pada tempatnya sehingga tercipta lingkungan yang bersih dan sehat dan kenyamanan ruang belajar

Memastikan peserta didik siap mengikuti PBM: Menyanyikan Lagu Indonesia Raya jika pada jam

pelajaan pertama

 Melaksanakan Doa bersama dipimpin oleh ketua kelas sebagai implementasi wujud syukur kepada Tuhan YME

Absensi kehadiran siswa

Membaca Buku Referensi selama 15 menit

 Menjelaskan cakupan materi yang akan dipelajari “Perhitungan biaya produksi (Harga Pokok Produksi) produk makanan awetan dari bahan pangan hewani”

b. Memotivasi

 Guru menjajaki kesiapan belajar siswa dengann memberikan beberapa pertanyaan tentang materi yang akan diajarkan.

Dalam dokumen RPP PKWU Pengolahan Kelas X Revisi Ok (Halaman 194-200)