• Tidak ada hasil yang ditemukan

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Sulawesi Tenggara dengan mengambil para elit politik yang ikut dalam pemilihan gubernur Sulawesi Tenggara 2007 sebagai subyek penelitian atau tineliti. Unit analisis dalam kajian ini terfokus individu sebagai anggota politik pada salah satu kubu yang mengikuti pencalonan kepala daerah yaitu kubu NUSA. Pemilihan terhadap unit analisis ini disebabkan kepala daerah yang diusung berasal dari etnis Tolaki sehingga dianggap mewakili pumpunan penelitian yang ingin dikaji, selain itu kubu NUSA merupakan pasangan pemenang pilkada Sultra 2007 sehingga menjadi mungkin untuk menggali informasi tidak saja seputar masa pemilihan tetapi juga ketika pemilihan selesai digelar dan pemerintahan baru dijalankan termasuk peran serta kedudukan etnis Tolaki dalam peta politik Sultra pasca pilgub 2007.

Kajian ini merupakan kajian sosiologi politik dimana penelitian diarahkan mengenai hubungan antara masalah-masalah politik dan masyarakat, antara struktur sosial dan struktur politik, dan antara tingkah laku sosial dan tingkah laku politik. Studi sosiologi sendiri memusatkan perhatian pada tingkah laku manusia dalam hubungannya dengan masyarakat atau tingkah laku manusia dalam konteks sosial. Oleh karenanya, menjadi penting untuk melihat kasus masyarakat yang menggambarkan berlakunya kekuatan-kekuatan aspek non-formal dalam pemilihan kepala daerah sebagai aspek penting dasar pemilihan masyarakat. Kelurahan Lepo-Lepo, Kecamatan Baruga, Kota Kendari menjadi lokasi pilihan peneliti. Hal ini didasarkan atas keberagaman etnis yang ada dalam masyarakatnya, tetapi etnis Tolaki masih menjadi etnis dominan dalam hal jumlah. Di samping itu, masyarakat Kelurahan Lepo-Lepo memiliki basis kedekatan emosional terhadap pasangan kubu NUSA dan juga pasangan kubu AZIMAD sehingga semakin menarik untuk melihat fenomena politik yang terjadi dalam masyarakat.

Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari hingga Desember tahun 2008. PILKADA pertama Sulawesi Tenggara berlangsung 2 Desember 2007, sehingga

waktu penelitian dianggap tepat untuk meneliti bagaimana fenomena politik etnis yang telah berlangsung saat PILKADA 2007 tersebut. Meskipun demikian, karena proses-proses pemilihan kepala daerah berlangsung lama sebelum hari pemilihan sendiri, maka telah dilakukan pengamatan terhadap jalannya suksesi pemilihan tersebut dimulai dari bulan September 2007.

3.2 Metode Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif. Data kualitatif diperoleh melalui tehnik wawancara mendalam terhadap subyek penelitian baik melalui responden maupun informan kunci yang dilakukan dalam situasi informal, posisi kesetaraan dan akrab. Hasil informasi dan kajian yang diberikan oleh anggota tim sukses calon kepala daerah yang tetunya berasal dari etnis Tolaki, diharapkan menjadi representasi dari perilaku politik calon beretnis Tolaki. Hal ini dimungkinkan karena dilapangan, aksi-aksi politik lebih banyak diperankan oleh para anggota tim sukses calon kepala daerah.

Selain data primer yang diperoleh melalui hasil wawancara, data sekunder juga digunakan dalam penelitian ini. Data sekunder dibutuhkan untuk melengkapi data yang dibutuhkan dalam penelitian ini. Data sekunder tersebut diperoleh melalui penelusuran dokumentasi dari masyarakat, surat kabar maupun lembaga yang mampu memberikan informasi seputar sistem nilai budaya etnis Tolaki, peta politik Sultra pra Pilkada 2007 ataupun pasca Pilkada 2007. Data sekunder juga diharapkan diperoleh dari dokumentasi seputar pemilihan Gubernur yang berlangsung Desember 2007.

3.3 Topik Kajian, Jenis Data serta Sumber Data yang Digunakan

Tabel 1. akan menjelaskan sumber informasi baik dari informan kunci maupun dari responden seputar kajian penelitian. Pemilihan informan kunci hanya seputar aktor politik beretnis Tolaki yang direpresetatifkan dengan para tim sukses calon kepala daerah didasarkan atas tujuan penelitian yang ingin mengkaji perilaku politik aktor beretnis Tolaki seputar pemilihan gubernur 2007. Informan

kunci dari aktor politik non-etnis Tolaki diharapkan mampu memberikan penjelasan atas pertanyaan seputar pandangan aktor non-etnis Tolaki terhadap perilaku politik aktor beretnis Tolaki.

Informasi penting diharapkan didapat dari wawancara bebas dengan pengamat politik Sulawesi Tenggara dimana akan memberikan serangkaian informasi terkait proses pemilihan gubernur 2007. Informasi ini diharapkan menjadi bahan berarti dalam pembahasan dan proses pengambilan keputusan nantinya.

Tabel.1 Topik Kajian, Jenis Data serta Sumber Data yang Digunakan Topik Kajian Jenis Data Sumber Data Keterangan

1. Sistem nilai etnis Tolaki 2. Peta Politik Sultra Pra Pilgub 2007 3. Perilaku Politik etnis Tolaki terkait penggunaan ruang / aspek kekuatan politik 4. Peta politik Sultra pasca pilgub 2007

Primer dan sekunder

Primer dan sekunder Primer dan sekunder Primer dan sekunder Berbagai literatur etnografi etnis Tolaki. Tokoh Adat Etnis Tolaki, tim sukses beretnis Tolaki

Tim sukses, pengamat politik Sultra serta berbagai

literatur

Tim sukses, pengamat politik Sultra serta berbagai

literatur

Tim sukses, pemerhati politik Sultra serta berbagai

literatur Dilakukan pula pengamatan langsung terhadap penggunaan media massa selama proses pilkada 3.4 Analisis Data

Analisis data yang dilakukan pada penelitian ini terkait dengan jenis data yang digunakan yaitu data-data kualitatif. Data kualitatif yang diperoleh dari

wawancara mendalam terhadap informan kunci dan wawancara bebas terhadap informan selanjutnya akan disajikan sebagaimana adanya untuk menjaga kekhasan segala fenomena yang terjadi terkait dengan kajian di lokasi penelitian. Perbandingan antara data penelitian dengan berbagai konsep dan teori dilakukan untuk melihat kasus serta kekhasan peristiwa yang terjadi di lokasi penelitian.

Selanjutnya data yang telah diperoleh baik data primer maupun data sekunder akan dianalisis melalui pemilihan data dan penyederhanaan data sehingga hasil nalisis semakin tajam. Data-data yang ada akan direduksi dan dikelompokkan menjadi bagian-bagian yang saling berkaitan dan tersusun dalam bentuk yang padu sehingga memudahkan melihat apa yang terjadi dalam masyarakat. Setelah penyajian data berupa teks naratif dan kutipan langsung hasil wawancara mendalam selanjutnya data akan dianalisis lagi dan dilakukan penarikan kesimpulan untuk mejawab pertanyaan penelitian yang sebelumnya disusun.

GAMBARAN SISTEM POLITIK SULAWESI TENGGARA MASA