• Tidak ada hasil yang ditemukan

Soerjono Soekanto mendefenisikan bahwa :

”Metode adalah proses, prinsip-prinsip dan tata cara memecahkan suatu masalah, sedang penelitian adalah pemeriksaan secara hati -hati, tekun dan tuntas terhadap suatu gejala untuk menambah pengetahuan manusia, maka metode penelitian dapat diartikan sebagai proses p rinsip-prinsip dan tata cara un tuk memecahkan masalah yang di hadapi dalam melakukan penelitian”.33

33

1. Sifat Penelitian

Sifat penelitian yang dilakukan adalah yuridis normatif dengan mempertimbangkan bahwa titik tolak penelitian analisis terhadap peraturan perundang-undangan34 yang berkaitan dengan cessie tagihan piutang sebagai jaminan kredit/pembiayaan.

Penelitian hukum ini dilakukan dengan mempertimbangkan bahwa analisa penelitian bertititk tolak dari peraturan perundang -undangan yang berkaitan dengan resiko hukum cessie (tagihan piutang) sebagai jaminan hutang pada PT. Permodalan Nasional Madani (Persero) Cabang Medan, yang bertujuan untuk menjelaskan dengan melakukan analisa terhadap data yang di peroleh secara sistematis, faktual dan akurat dikaitkan dengan ketentuan -ketentuan yuridis yang terdapat dalam peraturan perundang -undangan yang berkaitan dengan Resiko hukum cessie tagihan piutang sebagai jaminan kredit pada perusahaan pembiayaan (studi pada PT. Permodalan Nasional Madani (Persero) cabang Medan.

2. Pendekatan Penelitian

Johnny Ibrahim menuliskan bahwa:

”Oleh karena tipe penelitian yang digunakan adalah tipe penelitian yuridis

normatif, maka pendekatan yang digunakan adalah pendekatan perundang -undangan (statute approach). Pendekatan tersebut melakukan pengkajian peraturan perundang-undangan yang berhubungan dengan tema sentral penelitian.

34 Bambang sunggono, Metodologi Penelitian Hukum , PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2010 , hal. 37 -38

Selain itu juga dilakukan pendekatan lain yang diperlukan guna memperjelas

analisis ilmiah yang diperlukan dalam penelitian normatif”.35

Penelitian yuridis normatif menitik beratkan pada penelitian kepustakaan di tambah dengan wawancara guna memperoleh data primer . Untuk menunjang dilakukan penelitian hukum normatif, dilakukan pendekatan melalui kajian peraturan perundang-undangan dan bahan hukum yang terkait dengan penelitian ini. Selain itu juga melihat bagaimana pengaturan cessie tagihan piutang di dalam KUHPerdata pasal 613 dan sebagai jaminan kredit menurut undang -undang yang berlaku seperti Undang-Undang Nomor 42 tahun 1999 tentang jaminan Fidusia dan peraturan terkait lainnya. Selanjutnya ingin melihat pula bagaimana pelaksanaan cessie tagihan piutang sebagai Jaminan kredit pada PT. Permodalan Nasional Madani (Persero).

3. Sumber Data

Untuk mendapatkan data dan fakta yang akurat tersebut bahan hukum yang dikaji adalah data sekunder yang di tam bahkan dengan wawancara.

a. Data sekunder diperoleh dari penelitian kepustakaan, data sekunder meliputi bahan hukum primer, bahan hukum sekunder dan bahan hukum tersier.

b. Untuk mendukung data sekunder maka dilakukan wawancara terhadap para informan dan narasumber. Wawancara dilakukan dengan maksud untuk mengetahui lebih mendalam tentang proses pemberian kredit dengan jaminan

35 Johnny Ibrahim, Teori & Metodologi Penelitian Hukum Normatif, Bayumedia, Jakarta, 2007, hal. 295.

Cessie daftar tagihan piutang pada PT. Permodalan Nasional Madani Persero

cabang medan.

4. Teknik Pengumpulan Data.

Adapun alat pengumpulan data yang digunakan dalam penulisan ini terdiri dari :

1. Penelitian Kepustakaan ( library reseach) yaitu menghimpun data dengan melakukan penelaahan bahan kepustakaan atau data sekunder yaitu meliputi bahan hukum primer, bahan hukum sekunder dan baha n hukum tersier.36

Adapun alat pengumpulan data yang digunakan dalam penulisan ini terdiri dari :

a. Bahan Hukum Primer

”Bahan hukum primer yakni bahan hukum yang terdiri atas

peraturan perundang-undangan yang di urut berdasarkan hierarki Undang-undang Dasar 1945, Undang-Undang (UU)/Peraturan Pemerintah (PP), Peraturan Presiden (Pepres), Peraturan Daerah

(Perda)”.37

36 Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, Penelitian Hukum Normatif Suatu Tinjaun Singkat, Rajawali Press, Jakarta, 1995, hal.39.

37

Bahan hukum primer dalam penelitian ini terdiri dari: Kitab undang-undang Hukum perdata, Undang -Undang Republik Indonesia Nomor 42 tahun 1999 tentang Jaminan Fidusia. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 61 tahun 1988 tentang lembaga Pembiayaan, Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 9 tahun 2009 Tentang Lembaga Pembiayaan, Peraturan Mentri Keuangan Nomor 84/PMK.012/2006 tentang Perusahaan Pembiayaan, Akta perjanjian Kredit dan akta perjanjian Fidusia yang berlaku di PT. Permodalan Nasional Madani (Persero). b. Bahan Hukum Sekunder

”Bahan hukum sekunder adalah bahan hukum yang terdiri atas

buku-buku teks (teks books) yang di tulis para ahli hukum yang berpengaruh (deherseende leer), jurnal-jurnal hukum, yurisprudensi, dan hasil -hasil simposium mutakhir yang berkaitan

dengan topik penelitian”.38

c. Bahan Hukum Tersier

”Bahan hukum tersier adalah bahan hukum yang memberikan

petunjuk atau penjelasan terhadap bahan hukum primer atau bahan hukum sekunder seperti kamus hukum, encyclopedia, dan

lain-lain”.39

38Ibid, hal.296 39

2. Wawancara.

Untuk mendapatkan data yang terkait dengan proses pemberian kredit dengan jaminan Cessie tagihan Piutang pada PT. Permodalan Nasional Madani (Persero), Maka dilakukan wawancara yang terstruktur dengan para informan dan narasumber yang terkait dengan penelitian ini yakni antara lain bagian legal team PT.Permodalan Nasional Madani (Persero) cabang Medan, melakukan wa wancara dengan Notaris yang menjadi rekanan dengan PT. Permodalan Nasional Madani (Persero) cabang Medan, juga wawancara dengan pejabat di kantor wilayah Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Sumatera Utara Khusunya Bagian yang membidangi Fidusia Medan.

5. Alat Pengumpulan Data.

Penelitian ini menggunakan 2 (dua) alat pengumpulan data yaitu:

1. Studi dokumen untuk mengumpulkan data sekunder yang terkait dengan permasalahan yang akan diajukan, dengan cara mempelajari buku -buku, hasil penelitian dan dokumen -dokumen perundang-undangan yang terkait sebagai kerangka teoritis pada penelitian di lapangan.

2. Wawancara dilakukan dengan pedoman wawancara yang terstruktur kepada, informan dan narasumber yang telah di tetapkan terkait dengan resiko hukum atas cessie tagihan piutang sebagai jaminan kredit studi pada PT. Permodalan Nasional Madani (Persero) cabang Medan yaitu :

a. Wawancara dengan legal team kredit PT. Permodalan Nasional Madani (Persero) cabang Medan.

b. Wawancara dengan Notaris yang menjadi reka nan PT. Permodalan Nasional Madani (Persero) cabang Medan.

c. Wawancara dengan pejabat di kantor wilayah Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Khususnya bagian yang membidangi Fidusia sebagai seksi pelayanan hukum pendaftaran fidusia. Wawancara dilakukan dengan maksud untuk mengetahui lebih mendalam tentang proses pemberian kredit dengan jaminan Cessie tagihan Piutang, pada PT. Permodalan Nasional Madani (Persero).

6. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di kota Medan, pada Perusahaan Pembiayaan PT. Permodalan Nasional Madani (Persero), Cabang Medan.

7. Analisa data

Sumber data pada penelitian ini berupa bahan hukum yang diperoleh dari studi kepustakaan (library reseach), Peraturan perundang-undangan, Buku-buku , Jurnal-jurnal hukum, Yurisprudensi, Kamus hukum, Ensclopedia, serta hasil wawancara yang diuraikan dan di hubungkan sedemikian rupa, sehingga disajikan dalam penulisan yang sistematis. Data primer dan data sekunder yang diperoleh akan dianalisis dengan menggunakan analisis kualitatif yaitu hasil analisa data tanpa menggunakan rumus matematis, dengan menggunakan logika deduktif

yakni berfikir dari hal yang umum menuju kepada hal yang khusus atau spesifik dengan menggunakan perangkat normatif sehingga dapat memberikan jawaban yang jelas atas permasalahan.