• Tidak ada hasil yang ditemukan

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di PT Setyanda Duta Makmur, Jalan moh kahfi 1 gang pembangunan Rt 02 Rw 02 Cipedak Jagakarsa, Jalan Muhammad Kahfi I Blok Pembangunan No.68, DKI Jakarta. Penelitian dijalankan dalam waktu tiga bulan yaitu dari bulan Juli 2016 – Oktober 2016.

3.2 Jenis dan Sumber Data 3.2.1 Data Primer

Data Primer merupakan data yang diperoleh dari pihak top manajemen dari PT. Setyanda Duta Makmur melalui pengamatan langsung (observasi), wawancara dan pengisian kuisioner responden dari pihak internal. Responden dalam penelitian ini berjumlah empat orang yakni, Manager Pemasaran, Asisstant Manager HRD, Assistant Manager Logistik dan Pemilik Herbal Chicken. Pemilihan responden

dalam penelitian ini dilakukan secara sengaja (purposive). Reponden merupakan para ahli yang mengetahui dan memahami dengan baik tentang situasi yang sedang ditelaah yaitu pihak-pihak yang terkait dengan pengambilan keputusan manajerial di PT. Setyanda Duta Makmur. Wawancara dilakukan dengan menggunakan daftar pertanyaan yang telah disiapkan sebelumnya. Kuesioner digunakan untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan pengembangan PT. Setyanda Duta Makmur. Kuesioner yang diberikan merupakan daftar pertanyaan tertutup, artinya responden hanya menjawab pertanyaan yang telah disediakan. Kemudian disamping itu peneliti juga melakukan pendukung data terhadap konsumen

37 D’BestO dan pesaing guna mencari informasi yang berkaitan dengan penelitian berupa kuesioner dan wawancara.

3.2.2 Data Sekunder

Data sekunder merupakan data pelengkap dari data primer. Data sekunder diperoleh dari laporan kantor seperti laporan bulanan, tahunan, peraturan yang berlaku, struktur organisasi, bahan-bahan pustaka dan tulisan-tulisan yang berhubungan dengan penilitian. Data penunjang dikumpulkan informasi dari perpustakaan, Badan Pusat Statistik, Internet serta instansi terkait lainnya.

3.3 Metode Pengambilan Sampel dan Pengumpulan Data

Teknik Pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Purposive sampling, yaitu suatu teknik penelitian yang digunakan untuk

memperoleh tanggapan, pendapat dan pandangan-pandangan secara individual dari beberapa pakar strategi dari luar dan Sumber Daya Manusia yang berada pada stuktural perusahaan D’BestO dan Pemilik perusahaan sejenis yang dipilih secara sengaja dan dianggap sebagai pakar karena memiliki pengetahuan, kemampuan, mengenal betul dinamika dan keadaan bisnis yang dijalani. Sampel pada penelitian ini dipilih berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara pada studi pendahuluan serta saran dari pimpinan perusahaan. Teknik pengumpulan data yang akan menunjang penelitian ini menggunakan beberapa metode yaitu :

1. Wawancara, langsung dengan para responden dari PT. Setyanda Duta Makmur dan pakar strategi dari luar perusahaan dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan terkait tentang keadaan internal dan eksternal

38 perusahaan. Para responden dipilih berdasarkan rekomendasi pimpinan perusahaan yang sesuai dengan kriteria yang diminta oleh penulis.

2. Observasi, yaitu dengan mengadakan pengamatan langsung di lapangan pada kegiatan yang dilakukan oleh PT. Setyanda Duta Makmur dan hal-hal lainnya yang mendukung penelitian.

3. Kuesioner, yaitu memberikan daftar petanyaan kepada responden. Responden dipilih dengan sengaja, dengan pertimbangan bahwa responden merupakan orang-orang yang berpengaruh dan memahami kondisi internal dan eksternal perusahaan yaitu :

1) Manajer Pemasaran 2) Asisten Manajer Logistik 3) Asisten Manajer HRD

4) Pemilik Perusahaan Sejenis (Herbal Chicken) Tahapan pembuatan dan penyebaran kuesioner : 1. Mencari landasan teori penunjang kuesioner 2. Perumusan poin-poin kuesioner sementara

3. Penyebaran kuesioner tahap pertama untuk menentukan kekuatan, kelemahan, ancaman dan peluang dari faktor-faktor kunci yang sudah dirumuskan.

4. Penyebaran kuesioner tahap kedua untuk mendapatkan bobot dan rating dari faktor-faktor kunci internal maupun eksternal.

5. Penyebaran kuesioner tahap ketiga untuk penentuan prioritas strategi.

39 3.4 Metode dan Analisis Data

3.4.1 Tahapan Masukan (Input Stage)

Tahap input menggunakan matriks IFE dan matriks EFE untuk dapat menganalisis lingkungan eksternal dan internal perusahaan, yang dapat melihat kekuatan, kelemahan, peluang serta ancaman yang terdapat di perusahaan menurut David (2011)

3.4.1.1 Analisis Matriks Internal Factor Evaluation (IFE) dan Matriks Eksternal Factor Evaluation (EFE)

Menurut (David, 2011),Penelitian internal ditujukan untuk mengukur sejauhmana kekuatan dan kelemahan suatu perusahaan. Untuk meringkas dan mengevaluasi kekuatan dan kelemahan utama dalam area fungsional bisnis, dan memberikan dasar untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi hubungan antara area digunakan Matriks Internal Factor Evaluation (IFE), sedangkan matriks Eksternal Factor Evaluation (EFE) memungkinkan para penyusun strategi untuk merangkum

dan mengevaluasi informasi ekonomi, sosial, budaya, demografi, lingkungan politik, pemerintah, hukum, teknologi dan persaingan usaha. Matriks IFE dan Matriks EFE diolah dengan langkah-langkah seperti berikut :

1. Identifikasi Faktor Internal dan Eksternal

Pada awalnya langkah yang dilakukan adalah dengan mengidentifikasi faktor-faktor internal ke dalam daftar kekuatan dan kelemahan perusahaan.

Selanjutnya mengidentifikasi faktor-faktor eksternal ke dalam daftar peluang dan

40 ancaman perusahaan. Dalam penelitian ini, identifikasi faktor internal diperoleh dari pengamatan dan wawancara. Hasil dari kedua identifikasi tersebut menjadi faktor internal kunci dan faktor eksternal kunci yang selanjutnya akan diberikan bobot dan rating. Rating mengacu pada manajemen perusahaan sedangkan bobot mengacu pada industri tempat perusahaan itu berada.

2. Penentuan Bobot

Penentuan bobot pada analisis faktor internal dan eksternal perusahaan dilakukan dengan mengajukan pertanyaan pada pihak manajemen perusahaan yang mengetahui benar kondisi dan permasalahan pada suatu perusahaan. Penentuan bobot untuk matriks IFE dan matriks EFE dilakukan dengan menggunakan metode Paired Comparison Strategic position and action evaluation. Metode tersebut

digunakan untuk memberikan penilaian terhadap setiap faktor penentu internal dan eksternal.

Menentukan bobot setiap variabel digunakan skala 1, 2, 3, 4 dan 5. Skala yang digunakan untuk pengisian kolom sebagai berikut :

- 1 = Jika indikator horizontal kurang penting dari indikator vertikal - 2 = Jika indikator horizontal sama penting dari indikator vertikal - 3 = Jika indikator horizontal lebih penting dari indikator vertikal Indikator horizontal dan indikator vertikal adalah variabel-variabel kekuatan dan kelemahan pada faktor strategis internal serta variabel peluang dan ancaman pada faktor strategis eksternal. Bentuk penilaian pembobotan dapat dilihat pada tabel dibawah.

41 Tabel 3 Penilaian Bobot Faktor Strategis Perusahaan

Sumber : David, 2011

Bobot setiap faktor diperoleh dengan menentukan nilai setiap faktor terhadap jumlah keseluruhan faktor. Adapun bobot yang diperoleh akan berada pada kisaran antara 0,0 (tidak penting), sampai 1,0 (terpenting) pada setiap faktor.

Tanpa mempedulikan apakah faktor kunci kekuatan atau kelemahan serta peluang dan ancaman perusahaan, faktor-faktor yang dianggap mempunyai pengaruh terbesar pada prestasi perusahaan diberi bobot tertinggi. Jumlah dari seluruh bobot yang diberikan harus sama dengan 1,0.

3. Penentuan Peringkat (Rating)

Penentuan peringkat (Rating) oleh manajemen dilakukan terhadap hasil analisis perusahaan. Pengukuran pengaruh masing-masing variabel terhadap kondisi perusahaan dilakukan sesuai peringkat dengan menggunakan skala 1,2,3 dan 4 terhadap masing-masing faktor kunci yang menandakan seberapa efektif strategi perusahaan saat ini. David (2011) menjelaskan penentuan peringkat matriks IFE untuk faktor kekuatan dan kelemahan menggunakan skala nilai peringkat adalah :

42 1 = kelemahan utama

2 = kelemahan kecil 3 = kekuatan kecil 4 = kekuatan utama

David (2011) menjelaskan penentuan peringkat pada Matriks EFE untuk faktor peluang dan ancaman yaitu dengan skala :

- 1 = Rendah yaitu respon perusahaan dalam meraih peluang atau mengatasi ancaman tersebut rendah

- 2 = Sedang, respon sama dengan rata-rata yaitu kemampuan perusahaan dalam memanfaatkan peluang dan mengatasi ancaman sedang.

- 3 = Tinggi, respon di atas rata-rata yaitu respon perusahaan dalam memanfaatkan peluang dan mengatasi ancaman tinggi.

- 4 = Sangat tinggi, respon superior yaitu respon perusahaan sangat tinggi dalam memanfaatkan peluang dan menghindari ancaman.

4. Perkalian Bobot dan Peringkat (Rating)

Nilai dari pembobotan dikaitkan dengan nilai rating untuk menghasilkan nilai skor pembobotan. Total secara skor pembobotan diperoleh dari semua hasil kali tersebut dan dijumlahkan secara vertikal. Total untuk pemberian skor para matriks IFE dan EFE berkisar 1,0 – 4,0 .

43 Tabel 4 Matriks Internal Factor Evaluation (IFE)

FAKTOR-FAKTOR

Tabel 5 Matriks Eksternal Factor Evaluation (EFE) FAKTOR-FAKTOR

Kisaran total skor untuk matriks IFE, dibagi dalam empat kategori yakni :

- 1,00 = Tak mampu menutupi kelemahan dengan kekuatan - < 2,50 = Posisi internal perusahaan lemah.

- > 2,50 = Posisi internal perusahaan kuat.

- 4,00 = Kekuatan dimanfaatkan dengan sangat baik.

Begitu juga untuk matriks EFE, total skor untuk matriks EFE :

- 1,00 = Perusahaan tidak mampu merespon peluang dan ancaman - < 2,50 = Posisi eksternal perusahaan lemah.

- > 2,50 = Posisi eksternal perusahaan kuat

- 4,00 = Respon perusahaan atas peluang dan ancaman sempurna.