• Tidak ada hasil yang ditemukan

Nilai Reformasi Birokrasi dengan indek 87,5

Dalam dokumen BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang (Halaman 154-178)

SASARAN STRATEGI INDIKATOR KINERJA

A. Capaian Kinerja Organisasi:

4) Analisis penyebab kinerja Nilai SAKIP keberhasilan/ kegagalan atau peningkatan/ penurunan kinerja serta alternatif solusi yang telah

5.2 Nilai Reformasi Birokrasi dengan indek 87,5

1) Nilai Reformasi Birokrasi yang diklarifikasi membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun ini dengan indek 87,5

Tabel 5.2a1

Perbandingan Nilai Reformasi Birokrasi yang Diklarifikasi Target dan Realisasi Tahun 2020

Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaian Nilai Reformasi Birokrasi 87,50 76,32 87%

Nilai Reformasi Birokrasi dengan target tahun 2020 nilai sebesar 87,50, realisasi nilai 76,32, dan capaian sebesar 87%. Polri telah mencanangkan program Reformasi Birokrasi guna mewujudkan harapan masyarakat menjadi “Polri yang dipercaya, yang memberikan pelayanan prima, minimal zero complain, menjadikan Polri unggul dan profesional berlandaskan revolusi mental“ dalam bidang Sumber Daya Manusia, administrasi, operasional dan pelayanan yang cepat, tepat, akurat, transparan, akuntabel, informatif dan mudah diakses. Hal ini seiring dengan program Reformasi Birokrasi Nasional dalam mewujudkan good governance dan clean government.

Sejak tahun 2004 sampai dengan tahun 2010 Polri melaksanakan program Reformasi Birokrasi gelombang pertama dengan lima area perubahan bidang kelembagaan, budaya organisasi, ketatalaksanaan, regulasi-deregulasi dan SDM, dilanjutkan Reformasi Birokrasi gelombang kedua tahun 2011-2014 dengan delapan area perubahan bidang Organisasi, Tata Laksana, Peraturan Perundang-undangan, SDM Aparatur, Pengawasan, Akuntabilitas, Pelayanan Publik dan Mind Set dan Culture Set Aparatur dalam mewujudkan aparatur Polri yang bersih dan bebas dari KKN, meningkatkan

LKIP POLRESTA BOGOR KOTA TA 2020| 155 pelayanan prima kepolisian dan meningkatan kapasitas dan akuntabilitas kinerja.

Arah kebijakan Polri dalam rangka pencapaian sasaran strategis terpenuhinya Alpalkam/Almatsus Polri guna mendukung penguatan Tupoksi Polri, yaitu: membangun dan mengembangkan sarana prasarana yang berbasis teknologi dan informasi dalam rangka sebaran pelayanan Kamtibmas dan penegakan hukum. Melanjutkan pembangunan Laboratorium Forensik yang belum tersedia pada tingkat pusat dan Polda serta melakukan renovasi bangunan Labfor cabang yang diperlukan.

Arah kebijakan Polri dalam rangka pencapaian sasaran strategis terbangunnya teknologi kepolisian dan sistem informasi secara berkelanjutan yang terintegrasi melalui penelitian dan kajian ilmiah dalam mendukung kinerja Polri yang optimal, yaitu: Penguatan lembaga penelitian dan pengembangan dalam rangka membangun kemampuan industri Kepolisian melalui rintisan perangkat inovasi teknologi Kepolisian yang mencakup semua bentuk Almatsus Polri menuju standar minimal pelayanan Polri. Membangun sistem teknologi informasi dan komunikasi secara terpadu mulai dari Mabes Polri sampai dengan Polda dan Polres.

Gambar 5.2a1

Perbandingan Nilai Reformasi Birokrasi Target dan Realisasi Tahun 2020

LKIP POLRESTA BOGOR KOTA TA 2020| 156 2) Membandingkan antara realisasi kinerja nilai Reformasi Birokrasi serta

capaian kinerja tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir.

Tabel 5.2b2

Realisasi Kinerja Nilai Reformasi Birokrasi serta Capaian Kinerja Tahun Ini Dengan Tahun Lalu Tahun 2019-2020

Indikator Kinerja Utama

Tahun 2019 Tahun 2020

Target Realisasi Capaian Target Realisasi Capaian Nilai

Reformasi Birokrasi

87,00 75,50 87% 87,50 76,32 87%

Data target dan realisasi tahun 2019 dan 2020 sebagai berikut pada tahun 2019 diperoleh dari Nilai Reformasi Birokrasi Polres Kota Bogor Kota dengan target sebanyak 87,00, realisasi 75,50 dan capaian 87.00%, sedangkan pada tahun 2020 target 87,50, sedangkan realisasi 76,32 dan capaian 87%. Adapun indek yang akan dicapai sebesar 87,50.

Gambar 5.2b2

Realisasi Kinerja Nilai Reformasi Birokrasi serta Capaian Kinerja Tahun Ini Dengan Tahun Lalu Tahun 2019-2020

LKIP POLRESTA BOGOR KOTA TA 2020| 157 3) Membandingkan realisasi kinerja Nilai Reformasi Birokrasi sampai

dengan tahun ini dengan target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis organisasi.

Tabel 5.2c3

Realisasi Kinerja Nilai Reformasi Birokrasi Sampai Tahun Ini Dengan Target Jangka Menengah Tahun 2024-2020

Indikator Kinerja Utama Terget 2024 Target 2020 Realisasi 2020 Capaian 2020 Nilai Reformasi Birokrasi 89.50 87,50 76,32 87% Data target pada tahun 2024 yaitu dengan nilai 89,50 yang ditargetkan dan target pada tahun 2020 dengan nilai 87,50 dan hanya terealisasi 76,32 dengan capaian 87%. Sasaran strategis meningkatnya pelayanan prima dalam memelihara Kamtibmas dengan mengedepankan upaya preemtif dan preventif yang didukung oleh penegakan hukum yang tegas, yaitu: 1) optimalisasi pelayanan masyarakat yang prima melalui penggelaran personel dan peralatan Polri yang berbasis teknologi; 2) penguatan bidang kehumasan melalui implementasi keterbukaan informasi publik guna mewujudkan kepercayaan masyarakat; 3) mengoptimalkan pengelolaan keamanan dalam negeri terhadap segenap warga negara dan penciptaan rasa aman masyarakat; 4) mempersiapkan seluruh satuan wilayah dalam rangka pengamanan Pemilukada sepanjang tahun.

Gambar 5.2c3

Realisasi Kinerja Nilai Reformasi Birokrasi Sampai Tahun Ini Dengan Target Jangka Menengah Tahun 2024-2020

LKIP POLRESTA BOGOR KOTA TA 2020| 158 4) Analisis penyebab kinerja nilai Reformasi Birokrasi keberhasilan/

kegagalan atau peningkatan/ penurunan kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan:

a) Penyebab kinerja nilai Reformasi Birokrasi dari kegagalan capaian kinerja belum ada.

b) Keberhasilan pencapaian kinerja Nilai Reformasi Birokrasi , dapat terlihat adanya peningkatan tahun 2018 target nilai 86,50, pada tahun 2019 naik menjadi 87,00 dan pada tahun 2020 naik lagi menjadi 87,50 di Polresta Bogor Kota dalam perkembangannya untuk peningkatan pelayanan terhadap masyarakat yang lebih baik lagi yang ditunjang dengan anggaran yang cukup.

Tabel 5.2d4

Penyebab Nilai Reformasi Birokrasi keberhasilan/ kegagalan atau peningkatan/ penurunan kinerja

Indikator Kinerja Utama Terget 2018

Target 2019

Target 2020 Nilai Reformasi Birokrasi 86,50 87,00 87,50 Kenaikan yang signifikan setiap tahunnya kinerja dengan Nilai

Reformasi Birokrasi yang diraih menandakan personel yang dapat menjalankan tugasnya secara professional dan terukur dan dapat dipertanggung jawabkan.

LKIP POLRESTA BOGOR KOTA TA 2020| 159 Penyebab Persentase Nilai Reformasi Birokrasi keberhasilan/

kegagalan atau peningkatan/ penurunan kinerja

5) Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya atas kinerja Nilai Reformasi Birokrasi untuk peningkatan harkamtibmas:

a) Sumber Daya Manusia untuk DSP di Bagren Polresta Bogor Kota dengan DSP sebanyak 16 orang dan riil ada 12 orang, melihat tersebut adanya kekurangan 4 personel, namun apabila dihitung sesuai analisa beban kerja Bagren memerlukan 16 personel dikarenakan tingkat pelayanan bagren cukup banyak terutama dalam verifikasi anggaran yang ada di Polresta Bogor Kota.

b) Keuangan yang mendukung untuk bagren Polresta Bogor Kota belum terdukung sepenuhnya dikarenakan setiap kegiatan yang ada sangat padat dan pada tahun 2020 adanya pemotongan anggaran yang ada beberapa kegiatan yang dianggarkan sangat kecil sehingga kinerjanya belum memuaskan.

c) Sarana dan prasarana yang ada belum terpenuhi seluruhnya karena belum didukung kendaraan yang baik, adapun bagren sudah didukung kendaraan dan bangunan yang belum sesuai prototype yang terkukupi untuk peningkatan penunjang operasional guna mendukung harkamtibmas.

d) Metode yang ada belum begitu maksimal karena hubungan tata cara kerja sering dipengaruhi dengan kebijakan-kebijakan, serta setiap tahunnya harus ada penekanan tentang SOP yang ada. e) Manfaat dari Bagren meningkatnya kualitas tata hubungan antara

pemerintah daerah, meningkatnya penerapan keterbukaan informasi publik, meningkatnya penerapan sistem pengadaan barang dan jasa secara elektronik, meningkatnya penerapan manajemen kearsipan yang handal, meningkatnya kualitas pelayanan.

6) Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan pencapaian pernyataan kinerja dalam nilai Reformasi Birokrasi.

LKIP POLRESTA BOGOR KOTA TA 2020| 160 a) Keberhasilan kinerja nilai Reformasi Birokrasi bertujuan untuk

membentuk organisasi pemerintahan yang tepat stuktur, efektif, efisien dan berkinerja tinggi dan hasil yang diharapkan melalui program ini adalah : 1) meningkatnya kualitas pelaksanaan agenda reformasi birokrasi nasional; 2). meningkatnya ketepatan ukuran, ketepatan fungsi dan sinergisme/kesinergisan kelembagaan Kementerian/lembaga pemerintah non kementerian/lembaga non struktural; 3). menurunnya tumpang tindih tugas dan fungsi antar Kementerian/ Lembaga dan antar Kementerian/Lembaga dengan Pemerintah daerah; 4). meningkatnya kejelasan pembagian kewenangan antara pemerintah pusat, pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota; 5) meningkatnya sinergisme kelembagaan antara instansi pemerintah pusat dan daerah; 6). meningkatnya sinergisme dan penguatan kelembagaan pada masing-masing bidang pembangunan; 7). meningkatnya kinerja aparatur. Program Penguatan Kelembagaan, dilaksanakan dengan satu kegiatan yaitu evaluasi dan restrukturisasi kelembagaan di lingkungan Polri

b) Kegagalan belum ada yang menonjol dalam nilai Reformasi Birokrasi. Bertujuan untuk membentuk proses manajemen birokrasi yang sederhana, transparan, efektif dan efisien berbasis TIK dan hasil yang diharapkan melalui program ini untuk meningkatnya penerapan sistem, proses dan prosedur kerja yang jelas, efektif, efisien, cepat, terukur sederhana, transparan, partisipatif, dan berbasis e-Government.

5.3.1 Persyaratan, Prosedur, Waktu Pelayanan, Biaya/tarif, Produk Layanan, Kompetensi Pelaksanaan, Penanganan Pengaduan, Saran dan Masukan, Sarana dan Prasarana, pelayanan SIM dan STNK dengan nilai 87.

1) Persyaratan Pelayanan SIM dan STNK membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun ini dengan indek 87

LKIP POLRESTA BOGOR KOTA TA 2020| 161 Perbandingan Pelayanan SIM dan STNK Target dan Realisasi

Tahun 2020

Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaian Pelayanan SIM dan STNK 87,00% 86,35% 99%

Pelayanan SIM dan STNK dengan target tahun 2020 nilai sebesar 87,00%, realisasi nilai 86,35%, dan capaian sebesar 99%.

Kualitas pelayanan seringkali digunakan untuk melihat bagaimana kinerja pelayanan organisasi publik. Pelayanan umum di Kantor Urusan SIM Satlantas Polresta Bogor Kota merupakan salah satu fungsi tugas pokok. Kualitas pelayanan tersebut mencerminkan kualitas dari instansi dalam menjalankan tugas dan fungsinya. Melalui pelayanan publik yang dilaksanakan untuk masyarakat, maka wajah sosok instansi akan banyak dinilai oleh masyarakat. Kualitas pelayanan yang baik akan mencitrakan instansi pemerintah yang baik dimata masyarakatnya. Pelayanan umum yang kurang baik tidak akan menciptakan suatu kepuasan pada masyarakat.

Tolok ukur dimana dalam mewujudkan kepuasan pada masyarakat terhadap pelayanan yang diberikan, instansi maupun pemerintah haruslah mampu untuk memberikan pelayanan sebaik mungkin dengan mengevaluasi aspek – aspek kualitas pelayanan yang ada.

LKIP POLRESTA BOGOR KOTA TA 2020| 162 Perbandingan Pelayanan SIM dan STNK Target dan Realisasi

Tahun 2020

2) Membandingkan antara realisasi kinerja Pelayanan SIM dan STNK serta capaian kinerja tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir.

Tabel 5.3.1b2

Realisasi Kinerja Pelayanan SIM dan STNK serta Capaian Kinerja Tahun Ini Dengan Tahun Lalu Tahun 2019-2020

Indikator Kinerja Utama

Tahun 2019 Tahun 2020

Target Realisasi Capaian Target Realisasi Capaian Pelayanan

SIM dan STNK

86,50% 86,25% 100% 87,00% 86,35% 99%

Data target dan realisasi tahun 2019 dan 2020 sebagai berikut pada tahun 2019 diperoleh dari Pelayanan SIM dan STNK Polres Kota Bogor Kota dengan target sebanyak 86,50, realisasi 86,25 dan capaian 100%, sedangkan pada tahun 2020 target 87,00%, sedangkan realisasi 86,35 dan capaian 99%. Adapun indek yang akan dicapai sebesar 87.00%. Suatu pemerintahan pada hakekatnya adalah pelayanan pada masyarakat. Pemerintahan tidaklah diadakan untuk melayani dirinya sendiri, tetapi untuk melayani masyarakat serta untuk menciptakan kondisi yang memungkunkan setiap anggota masyarakat mengembangkan kemampuan dan kreativitasnya demi mencapai tujuan bersama. Secara kodrati manusia dalam rangka mempertahankan hidupnya sangat memerlukan pelayanan baik dari diri sendiri maupun orang lain. Pada dasarnya layanan yang diperlukan manusia ada dua jenis yaitu; layanan fisik yang sifatnya pribadi sebagai manusia dan layanan administratif yang diberikan oleh orang lain selaku anggota organisasi.

Dalam perspektif good governance, maka masyarakat haruslah menjadi pihak yang diutamakan dalam pemberian pelayanan oleh Negara atau birokrasi pemerintahan. Masyarakat harus dipandang

LKIP POLRESTA BOGOR KOTA TA 2020| 163 sebagai pelanggan sehingga pemberian pelayanan haruslah berkualitas dan mampu memberikan kepuasan pada masyarakat. Pelayanan yang prima dan memuaskan harus menjadi tujuan dalam proses pemberian pelayanan, sehingga masyarakat tidak merasa dikecewakan dalam menerima pelayanan.

Gambar 5.3.1b2

Realisasi Kinerja Pelayanan SIM dan STNK serta Capaian Kinerja Tahun Ini Dengan Tahun Lalu Tahun 2019-2020

3) Membandingkan realisasi kinerja Pelayanan SIM dan STNK sampai dengan tahun ini dengan target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis organisasi.

Tabel 5.3.1c3

Realisasi Kinerja Pelayanan SIM dan STNK Sampai Tahun Ini Dengan Target Jangka Menengah Tahun 2024-2020

Indikator Kinerja Utama Terget 2024 Target 2020 Realisasi 2020 Capaian 2020 Pelayanan SIM dan STNK 89.50 87,00% 86,35% 99% Data target pada tahun 2024 yaitu dengan nilai 89,50 yang ditargetkan dan target pada tahun 2020 dengan nilai 87,00 dan hanya terealisasi 86,35 dengan capaian 99%. Pada umumnya pelayanan publik yang sering menimbulkan masalah adalah pelayanan yang

LKIP POLRESTA BOGOR KOTA TA 2020| 164 langsung secara perorangan. Hal ini dapat dipahami, karena secara individu masing – masing orang mempunyai karakteristik yang berbeda sehingga sikap terhadap pelayanan yang diberikan berbeda satu dengan yang lainnya. Perbedaan karakteristik itulah yang mempengaruhi dalam penilaian terhadap pelayanan yang diberikannya. Demikian pula karakteristik yang dimiliki aparat pemberi pelayanan pada berpengaruh terhadap sikap dalam pemberian pelayanan. Seiring dengan hal tersebut, pemerintah perlu menciptakan kondisi kompetitif diantara lembaga pemerintah dan swasta, antara swasta dan swasta,atau antara lembaga pemerintah baik yang menyangkut kualitas pelayanan maupun mutu hasil kerja. Kondisi kompetitif yang diciptakan oleh pemerintah ini diharapkan akan memberi manfaat yang cukup besar, berupa peningkatan efisiensi dan timbulnya pembaharuan pelayanan, baik yang menyangkut biaya operasional maupun kualitas pelayanan.

Gambar 5.3.1c3

Realisasi Kinerja Pelayanan SIM dan STNK Sampai Tahun Ini Dengan Target Jangka Menengah Tahun 2024-2020

LKIP POLRESTA BOGOR KOTA TA 2020| 165 4) Analisis penyebab kinerja Pelayanan SIM dan STNK keberhasilan/

kegagalan atau peningkatan/ penurunan kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan:

c) Penyebab kinerja Pelayanan SIM dan STNK dari kegagalan capaian kinerja belum ada.

d) Keberhasilan pencapaian kinerja Pelayanan SIM dan STNK , dapat terlihat adanya peningkatan tahun 2018 target nilai 86,00%, pada tahun 2019 naik menjadi 87,00 dan pada tahun 2020 naik lagi menjadi 87,50 di Polresta Bogor Kota dalam perkembangannya untuk peningkatan pelayanan terhadap masyarakat yang lebih baik lagi yang ditunjang dengan anggaran yang cukup.

Tabel 5.3.1d4

Penyebab Pelayanan SIM dan STNK keberhasilan/ kegagalan atau peningkatan/ penurunan kinerja

Indikator Kinerja Utama Terget 2018

Target 2019

Target 2020 Pelayanan SIM dan STNK 86,00% 86,50% 87% Kenaikan yang signifikan setiap tahunnya kinerja dengan

Pelayanan SIM dan STNK yang diraih menandakan personel yang dapat menjalankan tugasnya secara professional dan terukur dan dapat dipertanggung jawabkan.

LKIP POLRESTA BOGOR KOTA TA 2020| 166 Penyebab Persentase Pelayanan SIM dan STNK keberhasilan/

kegagalan atau peningkatan/ penurunan kinerja

5) Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya atas kinerja Pelayanan SIM dan STNK untuk peningkatan harkamtibmas:

a) Sumber Daya Manusia untuk DSP di Satlantas Polresta Bogor Kota dengan DSP sebanyak 147 orang dan riil ada 167 orang, melihat tersebut adanya kekurangan 20 personel, namun apabila dihitung sesuai analisa beban kerja Bagren memerlukan 170 personel dikarenakan tingkat pelayanan SIM dan STNK cukup banyak terutama dalam verifikasi anggaran yang ada di Polresta Bogor Kota. b) Keuangan yang mendukung untuk bagren Polresta Bogor Kota

belum terdukung sepenuhnya dikarenakan setiap kegiatan yang ada sangat padat dan pada tahun 2020 adanya pemotongan anggaran yang ada beberapa kegiatan yang dianggarkan sangat kecil sehingga kinerjanya belum memuaskan. Kualitas pelayanan merupakan suatu konsep yang disusun dari berbagai indikator yang sangat bervariasi sesuai dengan fokus dan konteks penggunaannya, dengan demikian kualitas pelayanan publik sebenarnya dapat dilihat dari banyak dimensi atau kriteria yang mempengaruhinya. Beberapa literature yang membahas mengenai kualitas pada umumnya memiliki kesamaan substansial yakni untuk melihat seberapa jauh pelanggan dapat merasa puas terhadap pelayanan yang diberikan oleh instansi maupun birokrasi, karena itu dengan memilih salah satu dari beberapa dimensi atau kriteria, penulis berpendapat telah dapat mewakili dimensi lainnya yang digunakan dalam mengukur kualitas pelayanan publik

c) Sarana dan prasarana yang ada belum terpenuhi seluruhnya karena belum didukung kendaraan yang baik, adapun Satlantas sudah didukung kendaraan dan bangunan yang belum sesuai prototype yang terkukupi untuk peningkatan penunjang operasional guna mendukung harkamtibmas.

LKIP POLRESTA BOGOR KOTA TA 2020| 167 d) Metode yang ada belum begitu maksimal karena hubungan tata cara

kerja sering dipengaruhi dengan kebijakan-kebijakan, serta setiap tahunnya harus ada penekanan tentang SOP yang ada.

e) Manfaat dari Satlantas meningkatnya kualitas layanan lebih sulit bagi konsumen untuk mengevaluasi daripada kualitas barang. Kualitas pelayanan hasil persepsi dari perbandingan antara harapan konsumen dengan kinerja pelayanan aktual; Kualitas harapan tidak dibuat sematamata pada hasil layanan, mereka juga melibatkan evaluasi dari proses layanan.

6) Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan pencapaian pernyataan kinerja dalam Pelayanan SIM dan STNK.

a) Keberhasilan kinerja Pelayanan SIM dan STNK kriteria atau dimensi kualitas pelayanan yang telah dijelaskan diatas merupakan alat untuk mengukur kualitas pelayanan.Pada prinsipnya mengukur kualitas pelayanan hampir saman dengan mengukur kepuasan pelanggan, yaitu ditentukan oloeh persepsi pelanggan dan harapan pelanggan akan kualitas pelanggan. Dalam mengukur kualitas pelayanan merupakan hal yang sulit, dan tidak semudah mengukur kualitas barang terutama berkaitan dengan keyakinan bahwa kualitas pelayanan tidak dapat diukur secara tepat dan reliable. Kriteria kualitas pelayanan pada dasarnya terkait dengan pelayanan baik berupa aktivitas, sikap dan cara aparat dalam melayani dan memuaskan masyarakat.

b) Kegagalan belum ada yang menonjol dalam Pelayanan SIM dan STNK. Bahwa kualitas itu bermakna mutu atau kecakapan, suatu mutu dan atau kualitas tersebut disebut baik jika penyedia jasa memberikan pelayanan yang setara atau melebihi dengan yang diharapkan pelanggan. Sedangkan mutu dan kualitas dikatakan kurang jika pelanggan memperoleh pelayanan yang lebih rendah dari harapannya. Dengan demikian pencapaian kepuasan pelanggan memerlukan keseimbangan antara kebutuhan dan keinginan (need and want) dari apa yang diberikan.

LKIP POLRESTA BOGOR KOTA TA 2020| 168 5.3.2 Persyaratan, Prosedur, Waktu Pelayanan, Biaya/tarif, Produk Layanan,

Kompetensi Pelaksanaan, Penanganan Pengaduan, Saran dan Masukan, Sarana dan Prasarana, pelayanan Urkes dengan nilai 79. 1) Persyaratan Pelayanan Urusan Kesehatan membandingkan antara

target dan realisasi kinerja tahun ini dengan indek 79 Tabel 5.3.2a1

Perbandingan Pelayanan Urusan Kesehatan Target dan Realisasi Tahun 2020

Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaian Pelayanan Urusan Kesehatan 79,00% 77,50% 98%

Pelayanan Urusan Kesehatan dengan target tahun 2020 nilai sebesar 79,00%, realisasi nilai 77,70%, dan capaian sebesar 98%.

Tujuan pelayanan kesehatan adalah tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang memuaskan harapan (consumer

satisfaction), melalui pelayanan yang prima oleh pemberi pelayanan

yang memuaskan harapan dan institusi pelayanan yang diselenggarakan (institutional satisfaction). Interaksi ketiga pilar utama pelayanan kesehatan yang serasi, selaras dan seimbang merupakan paduan dari kepuasan tiga pihak dan ini merupakan pelayanan kesehatan yang memuaskan

Untuk mewujudkan pelayanan kesehatan, pemerintah mendirikan suatu lembaga yang menangani masalah kesehatan tingkat pertama yaitu Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas). Puskesmas merupakan unit pelaksana pelayanan kesehatan di wilayah kecamatan yang melaksanakan tugas-tugas operasional pembangunan kesehatan. Pembangunan Puskesmas di tingkat kecamatan dituntut untuk memberikan pelayanan yang berkualitas sesuai dengan standar yang ditetapkan dan dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat.

Kualitas pelayanan seringkali digunakan untuk melihat bagaimana kinerja pelayanan organisasi publik. Pelayanan umum di ruang kesehatan Polresta Bogor Kota merupakan salah satu fungsi tugas pokok. Kualitas pelayanan tersebut mencerminkan kualitas dari instansi dalam menjalankan tugas dan fungsinya. Melalui pelayanan

LKIP POLRESTA BOGOR KOTA TA 2020| 169 publik yang dilaksanakan untuk masyarakat, maka wajah sosok instansi akan banyak dinilai oleh masyarakat. Kualitas pelayanan yang baik akan mencitrakan instansi pemerintah yang baik dimata masyarakatnya. Pelayanan umum yang kurang baik tidak akan menciptakan suatu kepuasan pada masyarakat.

Gambar 5.3.2a1

Perbandingan Pelayanan Urusan Kesehatan Target dan Realisasi Tahun 2020

2) Membandingkan antara realisasi kinerja Pelayanan Urusan Kesehatan serta capaian kinerja tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir.

Tabel 5.3.2b2

Realisasi Kinerja Pelayanan Urusan Kesehatan serta Capaian Kinerja Tahun Ini Dengan Tahun Lalu Tahun 2019-2020 Indikator

Kinerja Utama

Tahun 2019 Tahun 2020

Target Realisasi Capaian Target Realisasi Capaian Pelayanan

Urusan Kesehatan

LKIP POLRESTA BOGOR KOTA TA 2020| 170 Data target dan realisasi tahun 2019 dan 2020 sebagai berikut pada tahun 2019 diperoleh dari Pelayanan Urusan Kesehatan Polres Kota Bogor Kota dengan target sebanyak 78,00%, realisasi 76,46% dan capaian 98%, sedangkan pada tahun 2020 target 79%, sedangkan realisasi 77,50 dan capaian 98%. Adapun indek yang akan dicapai sebesar 79.00%. Pada isu-isu strategis sektor kesehatan antara lain ketersediaan sumberdaya kesehatan yang masih minim, pelayanan kesehatan yang belum optimal, fasilitas pelayanan kesehatan lanjutan bagi penyandang cacat dan lansia belum memadai, penduduk miskin belum seluruhnya mendapat jaminan kesehatan, Sistem Informasi Kesehatan (SIK) yang belum optimal pemanfaatannya, dan lain sebagainya.

Isu-isu strategis yang dialami oleh sektor kesehatan di Polresta Bogor Kota yang perlu diantisipasi untuk kurun waktu mendatang adalah derajat kesehatan, angka kematian, masalah demografi, jumlah penduduk miskin, ketersediaan sumberdaya, kesehatan yang belum optimal, pelayanan kesehatan yang belum optimal, fasilitas pelayanan kesehatan lanjutan bagi peyandang cacat dan lansia belum memadai, penduduk miskin belum seluruhnya mendapat jaminan kesehatan, Sistem informasi Kesehatan (SIK) yang belum optimal pemanfaatan.

Gambar 5.3.2b2

Realisasi Kinerja Pelayanan Urusan Kesehatan serta Capaian Kinerja Tahun Ini Dengan Tahun Lalu Tahun 2019-2020

LKIP POLRESTA BOGOR KOTA TA 2020| 171 3) Membandingkan realisasi kinerja pelayanan urusan kesehatan

sampai dengan tahun ini dengan target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis organisasi.

Tabel 5.3.2c3

Realisasi Kinerja Pelayanan Urusan Kesehatan Sampai Tahun Ini Dengan Target Jangka Menengah Tahun 2024-2020

Indikator Kinerja Utama Terget 2024 Target 2020 Realisasi 2020 Capaian 2020 Pelayanan Urusan Kesehatan 83.00% 79,00% 77,50% 98% Data target pada tahun 2024 yaitu dengan nilai 83,00% yang ditargetkan dan target pada tahun 2020 dengan nilai 79,00% dan hanya terealisasi 77,50% dengan capaian 98%. Pelayanan publik pada Kesehatan adalah aktivitas yang dilakukan pemerintah yang ditujukan kepada masyarakat untuk memenuhi kebutuhannya yang berkaitan dengan urusan administrasi sebagai warga negara. Negara didirikan oleh publik (masyarakat) tentu saja dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pada hakikatnya dalam hal ini pemerintah (birokrat) harus dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. Kebutuhan

Dalam dokumen BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang (Halaman 154-178)