• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat dengan Indeks Harkamtibmas Polres Kota Bogor Kota, sebagai berikut:

Dalam dokumen BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang (Halaman 39-79)

SASARAN STRATEGI INDIKATOR KINERJA

A. Capaian Kinerja Organisasi:

1.1. Pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat dengan Indeks Harkamtibmas Polres Kota Bogor Kota, sebagai berikut:

a. Road Safety dengan indek 3,85 dapat dianalisis sebagai berikut: 1) Road Safety membandingkan target dan realisasi kinerja tahun ini

Tabel 1.1a1

Perbandingan Road Safety Target dan Realisasi Tahun 2020 Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaian

Road Safety Indeks 67 41 61%

Road Safety Index (RSI) atau indeks keselamatan berlalu-lintas

mengukur tingkat keamanan lalu lintas dan kepatuhan masyarakat dalam berkendaraan, dihitung dari agregat nilai indeks dua variable, yakni jumlah kematian akibat kecelakaan lalu lintas per 100 ribu penduduk dan jumlah kematian akibat kecelakaan per 10 ribu kendaraan.

LKIP POLRESTA BOGOR KOTA TA 2020| 40 Perbandingan Road Safety Target dan Realisasi Tahun 2020

Hasil capaian kinerja terhadap road safety indeks di bidang lalu lintas adanya penurunan jumlah kematian antara tahun 2020 yaitu sebanyak 41 kecelakaan, adanya penurunan sebanyak 23 kasus dari bulan Januari - Desember 2020 dengan target 64 kasus tahun 2019, adapun realisasi sebesar 66%, yaitu Polresta Bogor Kota dapat menekan kecalakaan yang mengakibatkan meninggal dunia.

2) Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir.

Tabel 1.1b2

Realisasi Kinerja Road Safety serta Capaian Kinerja Tahun Ini Dengan Tahun Lalu Tahun 2019-2020

Indikator Kinerja

Utama

Tahun 2019 Tahun 2020

Target Realisasi Capaian Target Realisasi Capaian Road

Safety Indeks

64 64 100% 67 41 61%

Hasil capaian kinerja terhadap Road Safety Indeks di bidang lalulintas atas kematian yang terjadi akibat kecelakaan yaitu pada tahun 2019 target 64 jumlah kematian dan yang terjadi sebanyak 64 orang sehingga capaian 100% dan kecelakaan yang mengakibatkan meninggal dunia tahun 2020 target 67 orang dan realisasi sebanyak 41 orang yang meninggal dunia. Polresta Bogor Kota dari bulan Januari - Desember 2020 dengan capaian 61%, Adapun tahun 2020 dengan hasil kinerja dari 337 kasus yang terjadi yang yang meninggal dunia sebanyak 41 orang, hal ini sudah diusahakan tidak terjadinya kecelakaan namun factor manusia penyebab utama dari kematian atau kecelakaan tersebut.

Padatahun 2020 korban lebih sedikit dikarenakan adanya pembatasan skala besar dari pemerintah sehingga banyak orang tidak melakukan aktifitas berkendara di rumah, hal ini sangat berbengaruh

LKIP POLRESTA BOGOR KOTA TA 2020| 41 sekali dengan tingkat kecelakaan dan kematian yang terjadi dalam berlalulintas, dapat lebih jelas lagi pada gambar tersebut dibawah ini:

Gambar 1.1b2

Realisasi Kinerja Road Safety serta Capaian Kinerja Tahun Ini Dengan Tahun Lalu Tahun 2019-2020

3) Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis organisasi.

Tabel 1.1c3

Realisasi Kinerja Road Safety sampai Tahun Ini dengan Target Jangka Menengah Tahun 2024 dan 2020 Indikator Kinerja Utama Terget 2024 Target 2020 Realisasi 2020 Capaian 2020 Road Safety Indeks 81 67 41 61%

Hasil capaian kinerja terhadap Road Safety Indeks Bidang Laka Lantas Akibat Meninggal Dunia di bidang Lakalantas, yang telah diidentifikasi oleh Satlantas Polresta Bogor Kota dari bulan Januari - Desember 2020 dengan target 67 kasus, adapun realisassi sebesar 41 kasus, dan capaian kinerja sebesar 61%. Adapun target jangka menengah pada tahun 2024 sebesar 81 kasus, kinerja yang ditetapkan belum sepenuhnya tercapai sehingga perlu adanya perbaikan kinerja

LKIP POLRESTA BOGOR KOTA TA 2020| 42 karena masyarakat yang tidak menginginkan kasus laka lantas meninggal dunia. Dengan dijelaskan dengan gambar dibawah ini:

Gambar 1.1c3

Realisasi Kinerja Road Safety sampai Tahun Ini dengan Target Jangka Menengah Tahun 2024 dan 2020

4) Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/ penurunan kinerja Road Safety serta alternatif solusi:

a) Penyebab kegagalan capaian kinerja Road Safety belum ada. b) Keberhasilan pencapaian kinerja, karena dari hasil survei yang

dilakukan Polresta Bogor Kota dalam melakukan pelayanan Road Safety Indeks bidang laka lantas akibat meninggal dunia, ada berapa pelayanan yang meningkat dan dapat dijadikan patokan banyak atau sedikit pelayanan laka lantas, yang dilakukan penilaian atas kepuasan dilakukan secara survei terhadap pelayanan diluar kejadian laka lantas, yaitu dengan melakukan survei kepada masyarakat yang melaporkan dirinya tentang kecelakaan lalulintas sebanyak 337 kasus laka lantas yang ditangani di Polresta Bogor Kota. Adapun laporan yang diterima dari keseluruhan dari Polres 157 kasus laka lantas dan 180 kasus laka ringan Polsek pada tahun 2020.

Tabel 1.1c4

LKIP POLRESTA BOGOR KOTA TA 2020| 43 Indikator Kinerja

Utama Terget 2018 Target 2019 Target 2020

Road Safety Indeks 54 64 67

Gambar 1.1d4

Penyebab Kegagalan/Keberhasilan kinerja Road Safety

5) Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya dalam Road Safety a) Sumber Daya Manusia untuk DSP di Sat Lantas Polresta Bogor

Kota dengan DSP sebanyak 147 orang dan riil ada 167 orang, melihat tersebut adanya kelebihan personel 20 personel, namun apabila dihitung sesuai analisa beban kerja sat lantas memerlukan 175 personel dikarenakan setiap saat harus memberikan mengamanan jalur presiden baik pulang maupun pergi dan sering Polresta Bogor dijadikan kantor oleh presiden serta kedatangan tamu dari luar sehingga perlu pengamanan VVIP, serta penurunan kecelakaan lalulintas.

b) Keuangan yang didukung untuk sat lantas Polresta Bogor Kota belum terdukung sepenuhnya dikarenakan setiap kegiatan yang ada sangat padat sehingga dalam memproses kecelakaan memerlukan waktu cepat dan anggaran yang cukup.

c) Sarana dan prasarana yang ada belum terpenuhi seluruhnya karena belum didukung kendaraan yang baik, adapun lantas sudah didukung kendaraan untuk penurunan kecelakaan lalulintas.

d) Metode yang ada belum begitu maksimal karena hubungan tata cara kerja sering dipengaruhi dengan kebijakan-kebijakan, serta setiap tahunnya harus ada penekanan tentang SOP yang ada

LKIP POLRESTA BOGOR KOTA TA 2020| 44 e) Manfaat dari penurunan kecelakaan lalu lintas yang terjadi di

Polresta Bogor Kota Tahun 2020 yaitu adanya rasa aman dan nyaman dalam melakukan atau mengendarai kendaraan, kesadaran masyarakat cukup tinggi dibandingkan dengan pemilik kendaraan sekitar 573.582 kendaraan, namun yang timbul kecelakaan lalu lintas sebanyak 337 kasus. Namun hal ini terus harus ditingkatkan kesadaran masyarakat Kota Bogor untuk mengendarai kendaraan dengan baik dan benar untuk mematuhi segala peraturan lalu lintas di jalan

6) Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan pencapaian pernyataan kinerja Road Safety adalah.

a) Keberhasilan penurunan kecelakaan lalulintas sudah cukup baik, namun ada kendala dan hambatan yang terjadi dalam kecelakaan lalu lintas 80% disebabkan oleh faktor manusia, karena pengendara mengantuk, pengendara yang melanggar rambu lalu lintas, pengendara yang karena mengejar waktu sampai di tujuan, adapun faktor masalah kendaraan sangat kecil dan faktor jalan pada umumnya pengendara di waktu hujan mengendari kendaraan dengan kecepatan tinggi, maka timbulnya kecelakaan tersebut. b) Kegagalan belum baiknya imprastruktur yang ada, karena yang

diakibatkan jalan dan kendaraan menjadi dominan, namun perlu adanya perbaikan upaya yang dilakukan meningkatkan sosialisasi tentang tertib dalam berlalu lintas serta selalu memberikan perhatian disetiap lampu merah/trafic life yang besar dengan memberikan satu penyuluhan kepada pengendara jalan raya untuk senantiasa berhati-hati kerena keluarga dirumah menunggu saudara. Bekerja sama dengan DLLAJR atau Dishub Kota Bogor untuk memasang rambu-rambu lalu lintas di setiap yang berpotensi yang akan menjadikan kecelakaan lalu lintas di Kota Bogor.

1.2 Indeks Community Policing dengan indek realisasi 3,25 sebagai berikut: 1) Indeks Community Policing membandingkan antara target dan realisasi

LKIP POLRESTA BOGOR KOTA TA 2020| 45 Tabel 1.2a1

Perbandingan Target Indeks Community Policing dan Realisasi Tahun 2020

Indikator Kinerja Utama

Tar get Rea li s a s i C a pai a n

Bhabinkamtibmas 1 Kelurahan / Bhabin

68 68 100%

Siskamling Aktif 465 279 60%

Peningkatan jumlah FKPM/Pokdar Kamtibmas 68 68 100%

Lembaga yang memiliki Polsus 1 1 100%

Indeks Community Policing merupakan indikator yang dimiliki oleh Satbinmas untuk melihat sudah seberapa besar tingkat partisipasi polisi dan masyarakat dalam memelihara keamanan dan ketertiban dari lingkup pemerintahan terkecil. Tingkat partisipasi pemeliharaan keamanan dan ketertiban ini dibentuk dari empat variabel, yakni

1. Bhabinkamtibmas 1 Kelurahan / Bhabin 2. Siskamling Aktif

3. Peningkatan jumlah FKPM/Pokdar Kamtibmas 4. Lembaga yang memiliki Polsus.

LKIP POLRESTA BOGOR KOTA TA 2020| 46 Perbandingan Target Indeks Community Policing

dan Realisasi Tahun 2020

Hasil capaian kinerja terhadap Indeks Community Policing di bidang pembinaan masyarakat adanya penurunan terhadap keaktifan siskamling yang ada dikota Bogor tahun 2020 yaitu sebanyak 465 siskamling yang ada dan sebanyak 279 siskamling yang aktif, atau hanya 60% yang aktif, sehingga dari 4 point yang ada hanya siskamling hanya belum maksimal dan kinerja yang ada secara keseluruhan 90%, dari bulan Januari - Desember 2020 bhabinkamtibmas dapat menyelesaikan 77 kasus ringan serta dapat memberikan kontribusi terhadap pemeliharaan keamanan dan ketertiban dengan indek 3,25.

2) Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir.

Tabel 1.2b2

Realisasi Kinerja Indeks Community Policing serta capaian Kinerja Tahun Ini Dengan Tahun Lalu Tahun 2019-2020

Indikator Kinerja Utama

Indeks Community Policing

Tahun 2019 Tahun 2020 Targ e t Rea lisa si Cap a ian Targ e t Rea lisa si Cap a ian Bhabinkamtibmas 1 Kelurahan / Bhabin 68 68 100% 68 68 100% Siskamling Aktif 465 275 59% 465 279 60% Peningkatan jumlah FKPM/ Pokdar Kamtibmas 68 68 100% 68 68 100% Lembaga yang memiliki Polsus 1 1 100% 1 1 100%

Hasil capaian kinerja terhadap Indeks Community Policing di bidang pembinaan masyarakat yaitu tentang bhabinkamtibmas jumlah desa atau kelurahan yang ada 68 kelurahan yang sudah terisi bhabinkamtibmas 100%. siskamling yang aktif sebanyak 275 setara

LKIP POLRESTA BOGOR KOTA TA 2020| 47 dengan 59%. Peningkatan Pokdar sebanyak 68 setara dengan 100% dan lembaga yang memiliki Polsus 1 instansi setara dengan 100% pada tahun 2019. Adapun pada tahun 2020 bhabinkamtibmas jumlah desa atau kelurahan yang ada 68 kelurahan yang sudah terisi bhabinkamtibmas 100%. siskamling yang aktif sebanyak 279 setara dengan 60%. Peningkatan Pokdar sebanyak 68 setara dengan 100% dan lembaga yang memiliki Polsus 1 instansi setara dengan 100%. Polresta Bogor Kota dari bulan Januari - Desember 2020 dengan target 90% atau setara dengan 3.25.

Gambar 1.2b2

Realisasi Kinerja Indeks Community Policing serta capaian Kinerja Tahun Ini Dengan Tahun Lalu Tahun 2019-2020

3) Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis organisasi.

Tabel 1.2c3

Realisasi Kinerja Indeks Community Policing sampai Tahun Ini Dengan Target Jangka Menengah Tahun 2024-2020

Indikator Kinerja Utama Terget 2024 Target 2020 Realisasi 2020 Capaian 2020 Bhabinkamtibmas 1 Desa/1 Bhabin. 99% 100% 100% 100% Siskamling aktif 304 280 279 99,6%

LKIP POLRESTA BOGOR KOTA TA 2020| 48 Peningkatan jumlah

FKPM/Pokdar Kamtibmas 72 68 68 100%

Lembaga yang memiliki Polsus 1 1 1 100%

Hasil capaian kinerja terhadap Indeks Community Policing bidang pembinaan masyarakat pada tahun 2020 target bhabinkamtibmas jumlah kelurahan yang ada 68 kelurahan yang sudah terisi bhabinkamtibmas 100%. Target siskamling 304 siskamling yang aktif sebanyak 279 setara dengan 60%. Peningkatan Pokdar sebanyak 68 setara dengan 100% dan lembaga yang memiliki Polsus 1 instansi setara dengan 100%, yang telah dilakukan oleh Satbinmas Polresta Bogor Kota dari bulan Januari - Desember 2020 dengan target jangka menengah pada tahun 2024 hanya mengaktifkan Kembali siskamling yang ada.

Tabel 1.2c3

Realisasi Kinerja Indeks Community Policing sampai Tahun Ini Dengan Target Jangka Menengah Tahun 2024-2020

4) Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/ penurunan kinerja Indeks Community Policing serta alternatif solusi yang telah dilakukan:

a) Penyebab kegagalan capaian kinerja Indeks Community Policing belum ada.

b) Keberhasilan pencapaian kinerja, karena dari hasil survei yang dilakukan Polresta Bogor Kota dalam melakukan Indeks Community

LKIP POLRESTA BOGOR KOTA TA 2020| 49

Policing bidang pembinaan masyarakat pada tahun 2020

bhabinkamtibmas jumlah desa atau kelurahan yang ada 68 kelurahan yang sudah terisi bhabinkamtibmas, siskamling yang aktif, peningkatan Pokdar dan lembaga yang memiliki Polsus pada instansi.

Tabel 1.2d4

Penyebab Keberhasilan/Kegagalan atau Peningkatan/ Penurunan Kinerja Indeks Community Policing

Indikator Kinerja Utama Terget 2018

Target 2019

Target 2020 Bhabinkamtibmas 1 Desa/1 Bhabin. 93% 94% 95%

Siskamling aktif 268 274 280

Peningkatan jumlah FKPM/Pokdar

Kamtibmas 66 67 68

Lembaga yang memiliki Polsus 1 1 1

Apabila kita dapat melihatsecara seksama target dua tahun kebelakang dapat menganalisis penyebab keberhasilan dan kegagalan yang ada di Polresta Bogor Kota tentang indicator community Policing:

Gambar 1.2d4

Penyebab Keberhasilan/Kegagalan atau Peningkatan/ Penurunan Kinerja Indeks Community Policing

5) Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya untuk Indeks

LKIP POLRESTA BOGOR KOTA TA 2020| 50 a) Sumber Daya Manusia untuk DSP di Sat Binmas Polresta Bogor

Kota dengan DSP sebanyak 25 orang dan riil ada 16 orang, melihat tersebut adanya kekurangan personel 9 personel, namun apabila dihitung sesuai analisa beban kerja sat binmas memerlukan 16 personel dikarenakan setiap saat harus memberikan mengamanan jalur presiden baik pulang maupun pergi dan sering Polresta Bogor dijadikan kantor oleh presiden serta kedatangan tamu dari luar sehingga perlu pengamanan VVIP, serta penurunan kecelakaan lalulintas.

b) Keuangan yang didukung untuk sat binmas Polresta Bogor Kota belum terdukung sepenuhnya dikarenakan setiap kegiatan yang ada sangat padat sehingga dalam memproses pembinaan dengan

Indeks Community Policing memerlukan waktu cepat dan anggaran

yang cukup.

c) Sarana dan prasarana yang ada belum terpenuhi seluruhnya karena belum didukung kendaraan yang baik, adapun satbinmas sudah didukung kendaraan untuk Indeks Community Policing. d) Metode yang ada belum begitu maksimal karena hubungan tata

cara kerja sering dipengaruhi dengan kebijakan-kebijakan, serta setiap tahunnya harus ada penekanan tentang SOP yang ada. e) Manfaat dari Indeks Community Policing yaitu jumlah

bhabinkamtibmas, keaktifan siskamling, peningkatan kelompok sadar hukum dan instansi yang memiliki polsus yang terjadi di Polresta Bogor Kota Tahun 2020 yaitu adanya rasa aman dan nyaman dalam melakukan pembinaan baik oleh binmas ataupun Bhabinkamtibmas sebanyak 68 Bhabin, melakukan kunjungan aktif kepada 279 siskamling dan 68 kelompok sadar hukum serta polisi khusus yang ada di lapas Paledang Kota Bogor, dan pada tahun 2020 bhabinkamtibmas dapat menyelesaikan kasus ringan sebanyak 77 kasus.

6) Analisis program/ kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan pencapaian pernyataan kinerja Indeks Community Policing sebagai berikut:

LKIP POLRESTA BOGOR KOTA TA 2020| 51 a) Keberhasilan Indeks Community Policing yaitu adanya rasa aman

dan nyaman dalam melakukan pembinaan baik oleh binmas ataupun Bhabinkamtibmas disemua kelurahan, melakukan kunjungan aktif kepada siskamling dan kelompok sadar hukum serta polisi khusus yang ada di lapas Paledang Kota Bogor, dan pada tahun 2020 bhabinkamtibmas dapat menyelesaikan kasus ringan sebanyak 77 kasus. namun ada kendala dan hambatan yang terjadi dalam Indeks Community Policing disebabkan oleh faktor manusia atau personel yang kurang secara kuantitatif dan secara kualitatif belum memiliki jenjang sarjana, adapun faktor masalah material belum semuanya terdukung serta keuangan yang selama tahun 2020 adanya pemotongan anggaran untuk kebutuhan Covid 19.

b) Kegagalan belum ada yang menonjol, namun aplikasi yang ditawarkan oleh institusi Polri untuk memajukan Kepolisian yang ada masih belum maksimal dan terlalu berbelit belit sehingga masyarakat keberatan untuk memberikan data yang diinginkan, namun perlu adanya perbaikan upaya yang dilakukan meningkatkan sosialisasi dan pelatihan tentang Indeks Community

Policing yaitu melakukan pembinaan baik oleh binmas ataupun

Bhabinkamtibmas disemua kelurahan, melakukan kunjungan aktif kepada siskamling dan kelompok sadar hukum serta polisi khusus yang perlu pembinaan di lapas Paledang Kota Bogor.

1.3 Persentase penurunan potensi gangguan Indeks realisasi sebesar 3,22 : 1) Persentase penurunan potensi gangguan membandingkan antara target

dan realisasi kinerja tahun ini

Tabel 1.3a1

Perbandingan Persentase Penurunan Potensi Gangguan Target dan Realisasi Tahun 2020

Indikator Kinerja Utama

Persentase Penurunan Potensi Gangguan

Tar g et Rea li s a s i Capa ia n

LKIP POLRESTA BOGOR KOTA TA 2020| 52

Potensi Gangguan 5.234 1037 20%

Gangguan nyata yang dilaporkan 1037 672 65% Potensi gangguan merupakan kondisi atau situasi yang menjadi akar masalah atau faktor stimulan (pencetus) yang berkorelasi erat terhadap timbulnya ambang gangguan (ancaman gangguan keamanan yang belum terjadi namun telah menimbulkan kekhawatiran). Ambang gangguan ini perlu dicegah agar tidak menjadi gangguan nyata.

Gambar 1.3a1

Perbandingan Persentase Penurunan Potensi Gangguan Target dan Realisasi Tahun 2020

Hasil capaian kinerja terhadap persentase penurunan potensi gangguan di bidang satuan intelkam adanya penurunan tindak pidana yang dilaporkan dari bulan Januari - Desember 2020 laporan yang diterima sebanyak 1037 kasus dan dapat menyelesaikan 672 kasus atau setara dengan 65% serta dapat memberikan kontribusi terhadap pemeliharaan keamanan dan ketertiban dengan indek 3,22.

2) Membandingkan antara realisasi kinerja persentase penurunan potensi gangguan serta capaian kinerja tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir.

Tabel 1.3b2

Realisasi Kinerja Persentase Penurunan Potensi Gangguan serta Capaian Kinerja Tahun Ini Dengan Tahun Lalu Tahun 2019-2020 Indikator

Kinerja Utama

Tahun 2019 Tahun 2020

LKIP POLRESTA BOGOR KOTA TA 2020| 53 Prosentase Penurunan Potensi Gangguan 5.204 1004 19% 5.234 1.037 20%

Hasil capaian kinerja terhadap persentase penurunan potensi gangguan yang dilaporkan di bidang Intelejen yaitu jumlah potensi gangguan yang ada sebanyak 5.024 potensi yang diperkirakan muncul pada tahun 2019, namun kejadian yang nyata sebanyak 1004 kasus yang dilaporkan kepada Sentral Pelayanan Kepolisian Terpadu Polresta Bogor Kota, Adapun pada tahun 2020 target potensi gangguan yang diperkirakan muncul sebanyak 5.234 potensi namun secara rill yang dilaporakan sebanyak 1037 kasus yang dilaporkan atau 20% yang muncul dan dilaporkan di Polresta Bogor Kota dari bulan Januari - Desember 2020 atau setara dengan 3.22.

Gambar 1.3b2

Realisasi Kinerja Persentase Penurunan Potensi Gangguan serta Capaian Kinerja Tahun Ini Dengan Tahun Lalu Tahun 2019-2020

3) Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis organisasi.

Tabel 1.3b3

Realisasi Kinerja Persentase Penurunan Potensi Gangguan Sampai Tahun Ini Dengan Target Jangka Menengah Tahun 2024-2020

LKIP POLRESTA BOGOR KOTA TA 2020| 54 Indikator Kinerja Utama Terget

2024 Target 2020 Realisasi 2020 Capaian 2020 Prosentase Penurunan Potensi Gangguan 5.354 5.234 1.037 20% Hasil capaian kinerja terhadap Prosentase Penurunan Potensi Gangguan bidang satuan intelejen pada tahun 2020 Prosentase Penurunan Potensi Gangguan pada tahun 2024 diperkirakan akan muncul target sebanyak 5.354 potensi, sedangkan pada tahun 2020 muncul target yang akan terjadi sebanyak 5.234 dan yang muncul serta dilaporkan sebanyak 1.037 laporan sehingga yang muncul dapat dikatakan 20% dari potensi yang ada.

Gambar 1.3c3

Realisasi Kinerja Persentase Penurunan Potensi Gangguan Sampai Tahun Ini Dengan Target Jangka Menengah Tahun 2024-2020

4) Analisis penyebab penurunan potensi gangguan keberhasilan/ kegagalan atau peningkatan/ penurunan kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan

a) Penyebab penurunan potensi gangguan dari kegagalan capaian kinerja belum ada.

b) Keberhasilan pencapaian kinerja penurunan potensi gangguan, dapat terlihat adanya peningkatan tahun 2018 sebesar 5.174 potensi, pada tahun 2019 naik menjadi 5.204 potensi dan pada

LKIP POLRESTA BOGOR KOTA TA 2020| 55 tahun 2020 naik lagi menjadi 5.234 potensi yang akan terjadi di Polresta Bogor Kota dalam perkembangannya potensi yang ada anak selalu naik dikarenakan jumlah penduduk menjadi padat serta adanya kelasahan manusia akan lebih banyak muncul.

Tabel 1.3d4

Penyebab persentase penurunan potensi gangguan keberhasilan/ kegagalan atau peningkatan/ penurunan kinerja

Indikator Kinerja

Utama Terget 2018 Target 2019 Target 2020 Prosentase

Penurunan Potensi Gangguan

5.174 5.204 5.234

Kenaikan yang signifikan setiap tahunnya potensi gangguan kamtibmas dan prediksi- prediksi yang dilakukan sudah dengan kemungkinan situasi yang terjadi akan munculnya potensi gangguan.

Gambar 1.3d4

Penyebab persentase penurunan potensi gangguan keberhasilan/ kegagalan atau peningkatan/ penurunan kinerja

5) Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya atas persentase penurunan potensi gangguan:

LKIP POLRESTA BOGOR KOTA TA 2020| 56 a) Sumber Daya Manusia untuk DSP di Sat intelkam Polresta Bogor

Kota dengan DSP sebanyak 70 orang dan riil ada 48 orang, melihat tersebut adanya kekurangan personel 22 personel, namun apabila dihitung sesuai analisa beban kerja sat intelkam memerlukan 25 personel dikarenakan setiap saat harus memberikan mengamanan jalur presiden baik pulang maupun pergi dan sering Polresta Bogor dijadikan kantor oleh presiden serta kedatangan tamu dari luar sehingga perlu pengamanan VVIP, serta pengamanan jalur presiden menjadi salah satu hal yang terpenting dalam melaksanakan tugasnya.

b) Keuangan yang didukung untuk sat intelkam Polresta Bogor Kota belum terdukung sepenuhnya dikarenakan setiap kegiatan yang ada sangat padat sehingga dalam memproses penyelidikan dan pengumpulan bahan keterangan guna melihat atau membaca situasi yang terkini yang dilakukan dari hasil Analisa yang dilakukan oleh intelejen Polresta Bogor Kota.

c) Sarana dan prasarana yang ada belum terpenuhi seluruhnya karena belum didukung kendaraan yang baik, adapun satintelkam sudah didukung kendaraan untuk persentase penurunan potensi gangguan.

d) Metode yang ada belum begitu maksimal karena hubungan tata cara kerja sering dipengaruhi dengan kebijakan-kebijakan, serta setiap tahunnya harus ada penekanan tentang SOP yang ada. e) Manfaat dari persentase penurunan potensi gangguan yaitu jumlah

anggota intelkam yang ada dilapangan dapat memberikan informasi akurat guna persentase penurunan potensi gangguan yang diperkirakan terjadi di Polresta Bogor Kota Tahun 2020 yaitu adanya rasa aman dan nyaman dalam melakukan pembinaan baik oleh intelkam sebanyak 48 personel, melakukan pengumpulan bahan keterangan yang disajikan kepada pimpinan dan pada tahun 2020 satintelkam Polresta Bogor Kota dapat menekan potensi gangguan kamtibmas sebesar 80% yang timbul menjadi gangguan nyata 20%.

LKIP POLRESTA BOGOR KOTA TA 2020| 57 6) Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun

kegagalan pencapaian pernyataan kinerja persentase penurunan potensi gangguan.

a) Keberhasilan persentase penurunan potensi gangguan adanya rasa aman dan nyaman dalam melakukan pengumpulan data atau bahan keterangan yang silakukan oleh Satintelkam Polresta Bogor Kota, dan pada tahun 2020 satitelkam dari potensi yang ada tahun 2020 sebanyak5.234 potensi dan yang menjadi kenyataan yang dilaporkan sebanyak 1.034 kasus, serta adanya keuangan yang selama tahun 2020 belum maksimal karena adanya pemotongan anggaran untuk kebutuhan Covid 19.

b) Kegagalan belum ada yang menonjol, namun aplikasi yang ditawarkan oleh institusi Polri untuk memajukan Kepolisian yang ada masih belum maksimal dan terlalu berbelit belit sehingga masyarakat keberatan untuk memberikan data yang diinginkan,

Dalam dokumen BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang (Halaman 39-79)