• Tidak ada hasil yang ditemukan

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009

31 DESEMBER/DECEMBER 2011, 2010 DAN/AND 2009

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman 23 Page

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued) d. Instrumen keuangan derivatif dan

akuntansi lindung nilai (lanjutan) d. Derivative financial instruments and hedge accounting (continued)

Lindung nilai arus kas Cash flow hedges Bagian yang efektif atas perubahan nilai wajar

derivatif yang ditujukan dan memenuhi kualifikasi sebagai lindung nilai arus kas, diakui sebagai pendapatan atau beban komprehensif lainnya pada bagian ekuitas.

Keuntungan atau kerugian atas bagian yang tidak efektif diakui langsung pada laporan laba rugi komprehensif. Jumlah akumulasi keuntungan atau kerugian dalam ekuitas dibebankan ke laporan laba rugi komprehensif ketika unsur yang dilindungi nilainya mempengaruhi laba bersih. Ketika instrumen lindung nilai kadaluwarsa atau dijual atau ketika suatu lindung nilai tidak lagi memenuhi persyaratan sebagai akuntansi lindung nilai, akumulasi keuntungan maupun kerugian yang ada pada ekuitas saat itu dibebankan dalam laporan laba rugi komprehensif.

The effective portion of changes in the fair value of derivatives that are designated and qualify as cash flow hedges are recognised in equity under other comprehensive income or expenses. The gain or loss relating to the ineffective portion is recognised immediately in the statements of comprehensive income. Amounts accumulated in equity are recycled to the statements of comprehensive income in the periods in which the hedged item will affect net profit. When a hedging instrument expires or is sold, or when a hedge no longer meets the criteria for hedge accounting, any cumulative gain or loss existing in equity at that time is charge in the statements of comprehensive income.

e. Kas dan setara kas e. Cash and cash equivalents Kas dan setara kas mencakup kas dan kas di

bank, yang tidak dibatasi penggunaannya dan tidak digunakan sebagai jaminan atas pinjaman.

Cash and cash equivalents include cash on hand and cash in banks which are not restricted and pledged as collateral for any borrowing.

f. Investasi bersih dalam sewa pembiayaan f. Net investment in direct finance leases Investasi bersih dalam sewa pembiayaan

pada awalnya diakui sebesar nilai wajar dikurangi pendapatan administrasi dan ditambah biaya-biaya transaksi (jika ada) yang dapat diatribusikan secara langsung dan selanjutnya diukur dengan biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode tingkat bunga efektif.

Net investment in direct finance leases are recognised initially at fair value, deducted by administration income and plus directly attributable transactions costs (if any) and subsequently measured at amortised cost using the effective interest rate method.

Pada saat pengakuan awal, nilai wajar investasi bersih dalam sewa pembiayaan merupakan jumlah piutang sewa pembiayaan ditambah nilai sisa yang akan diterima oleh perusahaan sewa pada akhir masa sewa pembiayaan dikurangi dengan pendapatan sewa pembiayaan yang ditangguhkan dan simpanan jaminan. Selisih antara nilai piutang bruto dan nilai kini piutang diakui sebagai pendapatan sewa pembiayaan yang belum diakui. Pendapatan sewa pembiayaan yang belum diakui dialokasikan sebagai pendapatan tahun berjalan menggunakan metode tingkat suku bunga efektif. Investasi bersih dalam sewa pembiayaan diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. Lihat Catatan 2c untuk kebijakan akuntansi atas pinjaman yang diberikan dan piutang.

At initial recognition, the fair value of net investment in direct finance lease represents lease financing receivables plus the residual value at the end of the lease period deducted by unearned lease income and security deposits. The difference between the gross lease receivables and the present value of the lease receivables is recognised as unearned lease income.

Unearned lease income is allocated to the current year statement of income using the effective interest rate. Net investment in finance lease are classified as loans and receivables. Refer to Note 2c for the accounting policy of loans and receivables.

Halaman 24 Page

(lanjutan) f. Net investment in direct finance leases

(continued) Penyewa memiliki hak opsi untuk membeli

aset yang disewa-pembiayaankan pada akhir masa sewa pembiayaan dengan harga yang telah disetujui bersama pada saat dimulainya perjanjian sewa pembiayaan.

The lessee has the option to purchase the leased asset at the end of the lease period at a price mutually agreed at the commencement of the agreement.

Penyelesaian kontrak sebelum masa sewa pembiayaan berakhir diperlakukan sebagai pembatalan kontrak sewa dan laba atau rugi yang timbul dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif.

Early termination is treated as a cancellation of an existing contract and the resulting gain or loss is credited or charged to the statement of income.

Sesuai dengan PSAK 30 (revisi 2007), klasifikasi sewa didasarkan atas sejauh mana risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset sewaan berada padalessor ataulessee.

Under SFAS 30 (revised 2007), the classification of leases is based on the extent to which risks and rewards incidental to ownership of a leased asset lie with the lessor or the lessee.

Pembiayaan bersama Joint financing

Piutang sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen yang dibiayai bersama pihak lain, di mana masing-masing pihak menanggung risiko kredit sesuai dengan porsinya (without recourse) disajikan di laporan posisi keuangan secara bersih.

Joint financing receivables where the Company and joint financing providers bear credit risk in accordance with their portion (without recourse) are presented on a net basis in the statement of financial position.

Pendapatan sewa pembiayaan dan pembiayaan konsumen serta beban bunga yang terkait dengan pembiayaan bersama without recourse disajikan secara bersih di laporan laba rugi komprehensif.

Direct financing leases income and consumer financing income as well as interest expenses related to joint financing without recourse are presented on a net basis in the statements of comprehensive income.

Dalam pembiayaan bersama without recourse, Perseroan berhak menentukan tingkat bunga yang lebih tinggi kepada pelanggan dari tingkat bunga yang ditetapkan dalam perjanjian dengan pemberi pembiayaan bersama. Selisihnya merupakan pendapatan bagi Perseroan dan disajikan sebagai “Pendapatan Sewa Pembiayaan/

Pendapat Pembiayaan Konsumen”.

For joint financing without recourse, the Company has the right to set higher interest rates to customers than those as stated in the joint financing agreements with joint financing providers. The difference is recognised as the Company’s revenue and recorded as “Direct Financing Leases Income/ Consumer Financing Income”.

g. Pembiayaan konsumen g. Consumer financing Piutang pembiayaan konsumen diakui pada

awalnya dengan nilai wajar dikurangi pendapatan administrasi dan ditambah biaya-biaya transaksi (jika ada) yang dapat diatribusikan secara langsung dan selanjutnya diukur dengan biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode tingkat suku bunga efektif setelah dikurangi dengan pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui, penyisihan kerugian penurunan nilai dan jumlah yang dibiayai bersama pihak-pihak lain. Tidak terdapat biaya transaksi yang diamortisasi.

Consumer financing receivables are recognised initially at fair value, deducted by administration income and plus directly attributable transactions costs (if any) and subsequently measured at amortised cost using the effective interest rate method net of unearned income on consumer financing, allowance for impairment losses and amount jointly financed by other parties.

There are no amortised transaction costs.

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman 25 Page

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued) g. Pembiayaan konsumen (lanjutan) g. Consumer financing (continued)

Piutang pembiayaan konsumen merupakan jumlah piutang setelah dikurangi dengan bagian pembiayaan bersama dimana risiko kredit ditanggung oleh pemberi pembiayaan bersama sesuai dengan porsinya (without recourse), pendapatan pembiayaan yang belum diakui dan penyisihan kerugian penurunan nilai.

Consumer financing receivables are stated net of joint financing receivables where joint financing providers bear credit risk in accordance with its portion (without recourse), unearned consumer financing income and allowance for impairment losses.

Pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui merupakan selisih antara jumlah keseluruhan pembayaran angsuran yang akan diterima dari konsumen dengan jumlah pokok pembiayaan, yang akan diakui sebagai penghasilan sesuai dengan jangka waktu kontrak dengan menggunakan metode tingkat suku bunga efektif. Piutang pembiayaan konsumen diklasifikasikan sebagai aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang. Lihat Catatan 2c untuk perlakuan akuntansi aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang.

Unearned consumer financing income is the difference between total installments to be received from customers and the total financing which is recognised as income over the term of the contract using the effective interest rate. Consumer financing receivables are classified as financial assets in loans and receivables. Refer to Note 2c for the accounting policy of loans and receivables.

Penyelesaian kontrak sebelum masa pembiayaan konsumen berakhir diperlakukan sebagai pembatalan kontrak pembiayaan konsumen dan laba atau rugi yang terjadi pada saat transaksi timbul diakui dalam laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan.

Early termination is treated as cancellation of an existing contract and the resulting gain or loss is credited or charged to the current year statement of income at the transaction date.

Pembiayaan bersama Joint financing

Lihat Catatan 2f untuk kebijakan akuntansi terkait dengan pembiayaan bersama untuk pembiayaan konsumen.

Refer to Note 2f for the accounting policy of joint financing for consumer financing.

h. Piutang dari jaminan yang dikuasai

kembali h. Receivables from collateral

Piutang dari jaminan yang dikuasai kembali dinyatakan berdasarkan nilai tercatat piutang pembiayaan konsumen terkait atau investasi bersih dalam sewa pembiayaan dikurangi penyisihan penurunan nilai wajar atas piutang dari jaminan yang dikuasai kembali. Lihat Catatan 2c untuk kebijakan akuntansi atas pinjaman yang diberikan dan piutang.

Receivables from collateral are stated at carrying value of related consumer financing receivables or net investment in finance leases which deducted with provision for diminution in market value of receivables from collateral. Refer to Note 2c for the acccounting policy of loans and receivables.

Konsumen memberi kuasa kepada Perseroan untuk menjual ataupun melakukan tindakan lainnya dalam upaya penyelesaian pinjaman konsumen bila terjadi wanprestasi terhadap perjanjian pembiayaan. Konsumen berhak atas selisih lebih antara nilai penjualan dengan liabilitas bersih konsumen. Jika terjadi selisih kurang, Perseroan akan mencatat sebagai kerugian atas penjualan piutang dari jaminan yang dikuasai kembali.

In case of default, the consumer gives the right to the Company to sell the receivables from collateral or take any other actions to settle the outstanding receivables.

Consumers are entitled to the positive differences between the proceeds from the sales of receivables from collateral and the outstanding loans. If there are negative differences, the Company will record these as losses from disposal of receivables from collateral.

Halaman 26 Page lain

Beban dibayar dimuka dibebankan selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garislurus.

Piutang lain-lain terdiri dari piutang premi asuransi, pinjaman karyawan, uang muka pembayaran dan piutang pelunasan dipercepat.

Beban dibayar dimuka dan piutang lain-lain merupakan instrumen aset keuangan yang termasuk dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang. Lihat Catatan 2c untuk perlakuan pengukuran dan pengakuan.

Prepaid expenses are amortised over the periods of benefit using the straight line method.

Other receivables consist of insurance premium receivable, employee loan, advance payment and early termination receivable.

Prepaid expenses and other receivables are the financial assets instruments which categorised as loan and receivables. Refer to Note 2c for the measurement and recognition method.

j. Aset tetap dan penyusutan j. Fixed assets and depreciation Aset tetap diakui sebesar harga perolehan,

setelah dikurangi akumulasi penyusutan. Fixed assets are stated at cost, less accumulated depreciation.

Semua aset tetap disusutkan berdasarkan metode garis lurus selama estimasi masa manfaat aset sebagai berikut:

Fixed assets are depreciated using the straight line method over their expected useful lives which are as follows:

Tahun/Years

Kendaraan 5 Motor vehicles

Peralatan kantor dan perabot 5 Office equipment and fixtures

Prasarana 5 Leasehold improvements

Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan ke dalam laporan laba rugi komprehensif selama periode dimana biaya-biaya tersebut terjadi. Pengeluaran yang memperpanjang masa manfaat aset atau yang memberikan tambahan manfaat ekonomis dikapitalisasi dan disusutkan.

Repairs and maintenance are charged to the statement of income during the financial period in which they are incurred.

Expenditures which extend the future life of assets or provide further economic benefits are capitalised and depreciated.

Apabila nilai tercatat aset lebih besar dari nilai yang dapat diperoleh kembali, nilai tercatat aset diturunkan menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali, yang ditentukan berdasarkan nilai tertinggi antara harga jual bersih dan nilai pakai.

When the carrying amount of an asset is greater than its estimated recoverable amount, it is written down immediately to its recoverable amount, which is determined based on the higher of net selling price or value in use.

Apabila aset tetap tidak digunakan lagi atau dijual, maka harga perolehan dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari laporan keuangan, dan keuntungan atau kerugian yang terjadi diakui dalam laporan laba rugi komprehensif.

When fixed assets are retired or disposed of, their costs and the related accumulated depreciation are eliminated from the financial statements, and the resulting gains or losses are recognised in the statement of income.

Berdasarkan PSAK 16 (revisi 2007), Perseroan memilih untuk menggunakan metode biaya.

Under SFAS 16 (revised 2007), the Company has chosen the cost model.

31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman 27 Page

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued) k. Pinjaman yang diterima k. Borrowings

Pinjaman yang diterima pada awalnya diakui sebesar nilai wajar setelah dikurangi biaya-biaya transaksi (jika ada) yang dapat diatribusikan secara langsung. Pinjaman yang diterima selanjutnya dicatat menggunakan biaya amortisasi, selisih antara jumlah yang diterima (bersih setelah dikurangi biaya-biaya transaksi) dan nilai penyelesaian pinjaman yang diterima tersebut diakui dalam laporan laba rugi komprehensif sepanjang masa pinjaman dengan menggunakan metode bunga efektif. Pinjaman yang diterima diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. Lihat Catatan 2c untuk kebijakan akuntansi atas liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.

Borrowings are recognised initially at fair value, net of directly attributable transaction costs (if any). Borrowings are subsequently stated at amortised cost, any difference between the proceeds (net of transaction costs) and the redemption value is recognised in the statement of income over the period of the borrowings using the effective interest method. Borrowings are classified as financial liabilities at amortised cost. Refer to Note 2c for the accounting policy of financial liabilities at amortised cost.

l. Imbalan kerja l. Employee benefits

Imbalan kerja jangka pendek Short-term employee benefits Imbalan kerja jangka pendek diakui pada

saat terhutang kepada karyawan.

Short-term employee benefits are recognised when they accrue to the employees.

Imbalan pensiun dan imbalan pasca kerja lainnya

Pension benefits and other post-employment benefits

Perseroan memiliki program pensiun imbalan pasti dan iuran pasti.

Program pensiun imbalan pasti adalah program pensiun yang menetapkan jumlah imbalan pensiun yang akan diterima oleh karyawan pada saat pensiun, yang biasanya tergantung pada satu faktor atau lebih, seperti umur, masa kerja, dan jumlah kompensasi.

The Company has defined benefit and defined contribution pension plans.

A defined benefit pension plan is a pension plan that defines an amount of pension that will be received by the employee on becoming entitled to a pension, which usually depends on one or more factors such as age, years of service and compensation.

Program pensiun iuran pasti adalah program pensiun di mana Perseroan akan membayar iuran tetap kepada sebuah entitas yang terpisah (dana pensiun) dan tidak memiliki liabilitas hukum atau konstruktif untuk membayar kontribusi lebih lanjut.

A defined contribution plan is a pension plan under which the Company pays fixed contributions into a separate entity (pension fund) and has no legal or constructive obligation to pay further contributions.

Liabilitas imbalan pensiun tersebut merupakan nilai kini liabilitas imbalan pasti pada tanggal laporan posisi keuangan dikurangi dengan nilai wajar aset program yang berasal dari program pensiun yang ada dan penyesuaian atas keuntungan atau kerugian aktuarial dan biaya jasa lalu yang belum diakui. Liabilitas imbalan pasti dihitung setiap tahun oleh aktuaris independen dengan menggunakan metodeprojected unit credit.

The pension benefit obligation is the present value of the defined benefit obligation at the balance sheet date less the fair value of plan assets from existing pension program, together with adjustments for unrecognised actuarial gains or losses and past service costs. The defined benefit obligation is calculated annually by an independent actuary using the projected unit credit method.

Halaman 28 Page