• Tidak ada hasil yang ditemukan

Oleh: Agoes Loeqman

Tandikat (Tandikai, Tandike) merupakan gunungapi aktif tipe A, berbentuk strato dengan beberapa kawah di puncaknya. Secara administratif G. Tandikat berada di wilayah Kabupaten Padang Pariaman dan Agam, Provinsi Sumatera Barat, sementara posisi geografis puncaknya berada pada 0º25’57,30” LS dan 100º19’01,69” BT, dengan tinggi puncak dari permukaan laut mencapai 2438 m atau 1740 m dari dataran tinggi Minangkabau.

Gunungapi Tandikat memiliki berbagai sumber daya yang dapat dimanfaatkan, selain produk hasil erupsi masa lampau yang dapat digunakan sebagai bahan galian golongan C untuk bahan bangunan serta adanya potensi sumber daya panasbumi, di sekitar G. Tandikat ini terdapat pula kawasan perkebunan, beberapa mata air panas, air terjun, kawasan hutan lindung yang berfungsi sebagai tempat cadangan

Informasi Umum

airtanah, yang dapat dikembangkan untuk wisata alam dan argowisata.

Aktivitas erupsi G. Tandikat tercatat 2 kali dalam sejarah, yaitu pada tahun 1889 dan 1914, berdasarkan data diatas, terlihat bahwa gunungapi ini sudah lama tidak menunjukkan peningkatan aktivitasnya, untuk itu perlu dilakukan pemantauan terus-menerus.

Salah satu akses menuju G. Tandikat adalah melalui Kota Padang, setelah melewati Pos PGA Tandikat yang berada di Jorong Sikadunduang Singgalang kecamatan X koto, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat (0º 25’ 8.82” LS dan 100º 22’ 2.4” BT), perjalanan menuju kompleks solfatar dan fumarol G. Tandikat yang berada di puncak G. Tandikat ditempuh dengan jalan kaki selama 5-6 jam.

Peta lokasi G. Tandikat, Sumatera Barat. G. Tandikat adalah gunungapi kembar dengan G. Singgalang, yang tumbuh diatas granit tua, sekis dan batu gamping dari Bukit Bari-san, juga merupakan bagian dari 3 puncak gunung di dataran tinggi minangkabau yang dikenal dengan Puncak Tri Arga (yaitu Singgalang, Marapi dan Tandikat).

Tandikat 47

Sejarah dan Karakteristik Letusan

Aktivitas erupsi G. Tandikat tercatat sebanyak 2 kali, yaitu pada tahun 1889 dan 1914. Tidak ada laporan korban jiwa, dan berdasarkan produk yang dihasilkan G. Tandikat, tidak ditemukan adanya endapan piroklastik jatuhan, hanya ditemukan aliran piroklastik dan aliran lava. Data erupsi yang tercatatpun hanya abu yang tipis dan tampak di sekitar kawah. Karakter erupsinya cenderung bertipe letusan strombolian dan aliran lava yang terkadang menghasilkan pula aliran piroklastik.

Dari rangkaian sejarah erupsi diatas, terlihat bahwa G. Tandikat memiliki periode erupsi 15 tahun dan pasca erupsi

Tahun Keterangan

1889 19 Februari, Di puncak G. Tandikat terlihat tiang asap dan nyala api dan juga terasa getaran gempa yang diiringi suara letusan. Sampai tanggal 17 April tiang asap masih terlihat kadang disertai oleh hujan abu. Kegiatan yang terjadi pada tahun ini bergantian dengan kegiatan letusan yang terjadi di G. Marapi, Bukittinggi.

1914 31 Mei, Administratur Veen (Natuurk. Tijdschr. Nederl. Ind. 1915, p 188) mengatakan telah terjadi leleran lava yang mengalir hanya di bagian puncak saja. Tetapi menurut

Kemmerling (1921, p.21) yang terjadi bukan leleran lava tetapi hanya lontaran bom gunungapi.

Strategi Mitigasi

Tandikat di masa mendatang maka kegiatan pemantauan aktivitas G. Tandikat harus dilakukan baik secara visual maupun instrumental dengan bermacam metoda. Pemantauan visual meliputi kondisi cuaca, tinggi asap, sementara metoda seismic (kegempaan) dilakukan secara menerus dari Pos Pengamatan Gunungapi Tandikat, pada posisi 0º 25’ 8,82” LS dan 100º 22’ 2,4” BT di Jorong Sikadungduang, Desa Ganting, Kecamatan X Koto, Kabupaten Tanah Datar. Peralatan permanen yang digunakan untuk memonitor kegempaan G. Tandikat selama 24 jam terdiri dari satu unit seismograf PS-2, dengan sensor seismometer ditempatkan pada tubuh G. Tandikat (Sta. TDK) pada posisi stasiun 0º 25’ 44,3” LS dan 100º 21’ 18,8” BT, di ketinggian 1279 m dpl.

Pemantauan lainnya dilakukan secara temporer, misalnya pengukuran suhu solfatara dan fumarola, pengukuran

deformasi, pengukuran metoda geolistrik, pengukuran geomagnit dan pengukuran metoda geokimia gas dan air. terakhir pada 1914 hingga kini belum menunjukkan adanya peningkatan aktivitas.

Peta lokasi Pos PGA dan Stasiun Seismik G. Tandikat, Sumatera Barat.

KRB dan Potensi Ancaman Jiwa

Untuk mengantisipasi terjadinya erupsi G. Tandikat, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi telah membuat Peta Kawasan Rawan Bencana (KRB), yang identik dengan peta daerah bahaya gunungapi, merupakan peta petunjuk yang menggambarkan tingkat kerawanan bencana suatu daerah bila terjadi letusan gunungapi. Peta KRB biasanya disusun berdasarkan sejarah erupsi, kondisi geologi, demografi, dan perkiraan/model kejadian erupsi yang akan datang, sehingga dalam peta ini kita dapat memperoleh informasi mengenai jenis dan tipe bahaya gunungapi, kawasan rawan bencana, arah pengungsian, lokasi pengungsian dan pos-pos penanggulangan bencana. Peta KRB G. Tandikat dibagi kedalam tiga kawasan rawan bencana, yaitu:

1. KRB III adalah kawasan yang selalu terancam aliran awan panas, aliran lava, guguran lava, lontaran batu (pijar), dan/atau gas beracun, serta hujan abu lebat. Kawasan ini meliputi daerah pucak dan sekitarnya (radius 2 km). Tercatat 4 desa berada dalam KRB III ini, yaitu: Singgalang, Tandikek, Tandikek Utara, dan Malalak Selatan.

2. KRB II adalah kawasan yang berpotensi terlanda aliran awan panas, aliran lava, lontaran batu pijar dan/atau guguran lava, dan hujan abu lebat, serta lahar hujan (radius 5 km). Tercatat 6 desa berada dalam KRB II ini, yaitu: Singgalang, Guguak, Tandikek, Tandikek Utara, Malalak Selatan dan Malalak timur.

3. KRB I adalah kawasan yang berpotensi terlanda lahar hujan, lontaran batu pijar dan hujan abu. (radius 8 km serta sepanjang sungai-sungai yang berhulu dari puncak G. Tandikat).

Desa yang diperkirakan terdampak erupsi G. Tandikat pada Peta KRB sebanyak 18 desa yang yang tersebar di 4 Kabupaten dengan jumlah jiwa yang terancam sebanyak

96.006 jiwa. (khusus untuk KRB I, kemungkinan jumlah penduduk terdampak berkurang, mengingat tidak semua wilayah desa di KRB I terlewati oleh aliran sungai).

G. Tandikat.

Tandikat 49 Peta Kawasan Rawan Bencana G. Tandikat.

No Kabupaten Kecamatan Desa PendudukJumlah KRB

III II I

1 Tanah Datar X Koto Singgalang 9184

2 Kota Padang Panjang Padang Panjang Barat Silaing Bawah 5858

3 Kota Padang Panjang Padang Panjang Barat Silaing Atas 2603

4 Padang Pariaman 2XII Kayu Tanam Guguak 5336

5 Padang Pariaman 2XII Kayu Tanam Kapalo Hilalang 6555

6 Padang Pariaman 2XII Kayu Tanam Kayu Tanam 9436

7 Padang Pariaman 2XII Kayu Tanam Anduriang 3930

8 Padang Pariaman Patamun Tandikek 3871

9 Padang Pariaman Patamun Tandikek Utara 2677

10 Padang Pariaman Patamun Sungai Durian 5073

11 Padang Pariaman V Koto Tmur Gunung Padang Alai 6482

12 Padang Pariaman Padang Sago Batu Kalang 2537

13 Padang Pariaman Padang Sago Koto Baru 1960

14 Padang Pariaman VII Koto Sungai Sariak Sungai Sariak 15532

15 Padang Pariaman 2XII Enam Lingkuang Sicincin 6754

16 Agam Malalak Malalak Selatan 2753

17 Agam Malalak Malalak Timur 2826

18 Agam Malalak Malalak Barat 2639

Talang 51

Talang8