• Tidak ada hasil yang ditemukan

ot ent ik mana yang akan dipakai oleh Majelis Hakim?

Dalam dokumen Majalah PA Edisi 10 2016 (Halaman 35-37)

bahwa Tanah Wakaf tersebut adalah harta warisan dari (. Anwar Bin (. Subki.

Bahwa tindakan Para Tergugat dengan maksud menguasai Tanah Wakaf tersebut dilakukan pula pada tahun dimana Para Tergugat telah memohon kepada Pengadilan Agama Bogor untuk membuat Akta Kewarisan, dengan memberikan yang menyatakan bahwa Tanah Wakaf tersebut merupakan harta warisan yang ditinggalkan oleh (. Anwar bin (. Subki, sehingga akhirnya Pengadilan Agama Bogor mengeluarkan Akta Kewarisan No. /PPP(/ / PA.Bgr tertanggal Mei .

Sempat terjadi gugat-menggugat antara Penggugat dan Para Tergugat di Pengadilan Negeri dalam perkara Pengadilan Tinggi Bandung No. / P)D/ /PT.Bdg tertanggal Januari yang intinya menyatakan bahwa sebidang tanah yang tercatat dalam buku C Desa Nomor : / atas nama (j. Arnas binti (. Thoyib, sejak tahun telah diwaka kan kepada Masjid Jami Al-Munawaroh yang sebagian hasil tanah tersebut diserahkan/disetorkan ke kas DKM Masjid Jami Al-Munawaroh untuk pengembangan syiar )slam.

Para Tergugat pun pernah mengajukan gugatan Perdata di Pengadilan Negeri Bogor terhadap Tanah Wakaf tersebut, hingga tingkat Kasasi Mahkamah Agung R) dalam Putusan No: /K/ PDT/ dimana dalam salah satu pertimbangan putusannya menyatakan bahwa tanah sawah bebera seluas lebih kurang . M yang tercatat dalam buku C No. adalah tanah wakaf.

Pada akhirnya, Penggugat mengajukan tuntutan agar Pengadilan Agama Bogor menyatakan Para Tergugat telah melakukan tindakan penguasaan Tanah Wakaf secara tidak sah dan penyalahgunaan Tanah Wakaf, dan menyatakan bahwa tanah seluas ± . M yang dahulunya seluas ± . M yang dicatat dalam buku C No. persil No. S. )) adalah Tanah Wakaf yang berasal dari (j. Arnas binti (. Thoyib kepada Masjid Jami Al-Munawaroh dahulu Masjid Parung Banteng.

Untuk menguatkan dalil gugatannya, Penggugat telah mengajukan alat-alat bukti berupa bukti tertulis dan saksi-saksi. Diantara alat bukti tertulis yang diserahkan adalah Keputusan Musyawarah Ahli Waris Almarhumah (j. Arnas Binti (. Thoyib, pada hari Jum at, tanggal Februari tentang hasil musyawarah penegasan kembali bahwa Tanah Bebera sejak semula tetap menjadi hak wakaf Masjid Parung Banteng P. , dan Surat Pernyataan Pelimpahan Tanah Zariah/Wakaf Masjid Jami Al-Munawaroh tertanggal Januari , yang dibuat dan ditandatangani oleh (. Anwar Bin (. Subki Orang Tua Para Tergugat dan Tergugat ) (. Komarudin Bin (. Anwar P. , beberapa kwitansi tanda bukti penerimaan pengelolaan Tanah Wakaf P. a dst , juga Pernyataan Batas

Tanah Wakaf sawah bebera tertanggal April , yang isinya berupa pernyataan batas tanah antara Ahli Waris (j.Arnas dengan para pemilik tanah yang berbatasan langsung dengan Tanah Wakaf tersebut.

Untuk menguatkan dalil bantahann, Tergugat telah pula mengajukan alat-alat bukti berupaalat bukti tertulis dan saksi- saksi. Diantara alat bukti tertulis yang diserahkan adalah Surat Waris Tanah/ Sawah tanggal Maret yang di tandatangani oleh (. Subki bin (. Abdul dan diketahui oleh Kepala Desa Katulampa (. Moh. Syafei T- , Surat Keterangan Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan Kedunghalang No: K- / BA. . / /)))/ tanggal Maret yang menerangkan sebidang tanah atas nama (.Subki bin (.Arnas, letter C no : seluas kurang lebih m terletak di Desa Katulampa, Kecamatan Kedunghalang, Kabupaten Bogor, belum tercatat pada data tanah wakaf di Kantor Urusan Agama Kecamatan Kedunghalang T , dan Akta Kewarisan No: /PPP(P/ / PA.Bgr, tanggal Mei yang di keluarkan oleh Pengadilan Agama Bogor T. .

Pertimbangan Hukum Singkat

Putusan bagian Pertimbangan (ukum yang dibuat oleh Majelis (akim Pengadilan Agama Bogor setebal kurang lebih halaman sangat menarik untuk dikaji.

Amar putusan perkara ini memang berakhir dengan mengabulkan sebagian gugatan Penggugat, dan menolak selebihnya, terutama tentang status tanah sengketa aquo yang ditetapkan oleh Majelis (akim Pengadilan Agama Bogor sebagai tanah wakaf, dan bukan tanah warisan.

Dengan tanpa mengenyampingkan

FENOMENAL

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 10 | Des 2016

pertimbangan-pertimbangan hukum lain yang tertera dalam putusan, tulisan ini hendak memfokuskan tentang kekuatan pembuktian, terutama penilaian tentang saat ada dua atau lebih alat bukti otentik yang mempunyai kekuatan pembuktian yang sama.

Tentang bukti P. sebagaimana telah disebutkan diatas, Majelis (akim berpendapat bukti P. adalah Akta dibawah tangan, karena dibantah oleh Para Tergugat, maka bukti tersebut menjadi bukti permulaan, dan agar bukti P. tersebut mempunyai kekuatan pembuktian yang sempurna dan mengikat, maka bukti tersebut harus didukung oleh bukti lain. Dan dengan mempertimbangkan bahwa bukti P. tersebut telah didukung oleh bukti orang saksi yang keterangannya menguatkan alat bukti P. tersebut, maka bukti P. mempunyai kekuatan pembuktian.

Tentang bukti P- yaitu Surat Pernyataan Pelimpahan Tanah Zariah/ Wakaf Masjid Jami Al-Munawaroh tertanggal Januari , dikuatkan oleh keterangan saksi, dan mengingat bahwa bantahan Para Tergugat tidak didukung oleh bukti-bukti yang dapat mematahkan bukti P- , dengan demikian terbukti telah terjadi penyerahan kembali tanah obyek sengketa tersebut, dan bukti P- ini memperkuat bukti P- .

Tentang bukti P- a, P- b dan P- c

yaitu Kwitansi penerimaan uang yang dikeluarkan oleh DKM Jami Al-Munawaroh kepada (. Anwar Bin (. Subki atas penyerahan hasil pengurusan dan pengelolaan Tanah Wakaf dimaksud, dengan demikian Majelis (akim berpendapat bahwa bukti P- a, P- b dan P- c merupakan pengakuan (.Anwar ayah Para Tergugat terhadap objek sengketa sebagai Tanah Wakaf yang berasal dari (j. Arnas Binti (. Thoyib yang telah diwaka kan sejak tahun kepada Masjid Jami Al-Munawaroh dahulu Masjid Parung Banteng.

Yang menarik dalam putusan ini adalah pertimbangan (ukum Majelis (akim terhadap Akta Kewarisan No. /PPP(P/ /PA.Bgr, tanggal Mei P. & T. dengan segala akibat-akibat hukumnya, dan Para Tergugat menanggapi bukti ini sebagai Akta Autentik yang tidak bisa dibatalkan.

Untuk menilai Akta Otentik P (P, Majelis (akim memberikan penilaian materiil terhadap Akta tersebut. Majelis berpendapat bahwa bukti P- dan T- yang berupa Akta Kewarisan sebenarnya adalah Permohonan Pertolongan Pembagian (arta Peninggalan PPP(P di luar sengketa sebagaimana diatur dalam Pasal ayat Undang-Undang Nomor tahun yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor tahun terakhir dengan Undang-Undang Nomor tahun .

Karena nomor Akta Kewarisan tersebut adalah No. /PPP(P/ / PA.Bgr. dan mengandung prinsip bahwa obyek dalam Akta tersebut harus tidak mengandung sengketa dan tidak mengikat pihak ketiga. Dengan diajukannya gugatan wakaf ini oleh Penggugat terhadap tanah obyek sengketa yang tertera dalam Akta Kewarisan tersebut menunjukkan adanya sengketa atas obyek tanah

yang tertera dalam Akta Kewarisan tersebut.

Majelis akhirnya sampai pada kesimpulan bahwa Akta Kewarisan N o . / P P P ( P / / PA . B G R , tertanggal Mei diproses tanpa didukung dengan fakta yang benar dan sah menurut hukum, sebab ternyata obyek tanah yang tertera dalam Akta Kewarisan tersebut terbukti sebagai Tanah Wakaf, oleh karenanya proses pembuatan Akta tersebut cacat menurut hukum, maka Akta Kewarisan No. /PPP(P/ / PA.BGR, tertanggal Mei tidak mempunyai kekuatan hukum.

Epilog

Beradunya dua atau lebih alat bukti akta otentik yang isinya saling bertolak belakang dalam proses pembuktian sebuah perkara adalah keniscayaan. Bukan sekali-dua kali hal ini terjadi, tapi sangat sering terjadi dalam dunia peradilan, entah itu dalam perkara perdata, maupun dalam pidana.

Kemampuan intelektual seorang (akim akan diuji saat menemui proses persidangan yang rumit dan menuntut penilaian terhadap kekuatan alat bukti. Saat ada dua atau lebih akta otentik yang beradu, maka penilaian yang dilakukan oleh hakim tidak hanya semata dari sisi formil akta tersebut, tapi juga dari sisi materiil, dan bahkan terkadang dari sisi iloso is dasar peraturan atau proses yang menjadi landasan dikeluarkannya akta otentik tersebut.

Tidak ada kejadian yang tidak mungkin dalam proses penyelesaian sebuah perkara, maka (akim dituntut untuk terus belajar, meningkatkan diri dan kemampuan secara terus menerus, tanpa henti, sedemikian rupa hingga asas Ius Curia Novit

menemukan esensinya.

(Ade Firman Fathony)

Kemampuan int elekt ual

Dalam dokumen Majalah PA Edisi 10 2016 (Halaman 35-37)