• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Paparan Analisis Kebutuhan

Pada tahap analisis kebutuhan terdiri dari dua kegiatan, yaitu studi pendahuluan dan studi literatur. Peneliti melakukan studi pendahuluan menggunakan kuesioner dan wawancara. Kuesioner diberikan terhadap guru mata pelajaran Bahasa Indonesia tingkat SMP yang telah melaksanakan UKG. Wawancara dilakukan terhadap ketua Musyawarah Guru Mata Pelajaran mapel Bahasa Indonesia Kabupaten Gunungkidul. Selain menggunakan kuesioner dan wawancara, peneliti juga menggunakan studi literatur. Penggunaan studi literatur memberikan landasan yang kokoh bagi diperolehnya permasalahan penelitian (research problem)

(Nurkamto, 2020). Peneliti menggunakan studi literatur yang disusun oleh Warganegara, dkk. dan Yuswono, dkk.

a. Studi Pendahuluan

Studi pendahuluan yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan kuesioner dan wawancara. Kuesioner atau angket merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pernyataan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk diberikan respon sesuai dengan permintaan pengguna (E. P.

Widoyoko, 2016). Responden dalam penelitian ini adalah guru mapel Bahasa Indonesia tingkat Sekolah Menengah Pertama di Kabupaten Gunungkidul. Kuesioner merupakan sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui (Arikunto, 2011). Kuesioner yang diberikan kepada guru berfungsi untuk menjaring informasi berdasarkan pengalaman dan hal-hal yang diketahui oleh guru mengenai UKG. Kuesioner yang disusun merupakan kuesioner tertutup, dimana jawaban terbatas dengan memilih salah satu jawaban yang telah tersedia.

Penggunaan empat alternatif dalam kuesioner ini mengondisikan responden (guru) tidak dapat berpendapat netral/ragu-ragu.

Teknik analisis data yang diperoleh dari kuesioner analisis kebutuhan, validasi desain, dan validasi produk menggunakan teknik analisis kuantitatif. Untuk menganalisis hasil kuesioner analisis kebutuhan menggunakan teknik perhitungan nilai tiap alternatif jawaban dan presentase tiap butir pernyataan.

Tabel 4.1 Rekapitulasi kuesioner analisis kebutuhan

*instrumen terlampir

Berdasarkan table 4.1 nilai tiap butir pernyataan memperoleh nilai di atas 100 dengan interpretasi sangat baik. Dapat diartikan bawa respon yang diberikan oleh reponden sangat baik. Selain itu, berdasarkan rekapitulasi pada tabel di atas dapat diketahui tanggapan responden terhadap pernyataan-pernyataan mengenai:

1) Instrumen/soal latihan diperlukan sebelum mengikuti UKG yang diselenggarakan pemerintah, responden memberikan sikap postif, yakni 50%

menyatakan sangat setuju, 50% menyatakan setuju, 0% tidak setuju dann 0%

sangat tidak setuju. Skor nilai yang diperoleh pernyataan ini sebesar 105 dengan interpretasi sangat baik. Dapat diartikan bahwa, insturmen latihan diperlukan sebelum mengikuti UKG. Oleh karena itu, penelliti akan Menyusun instrumen penilaian kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional guru guna menjadi sarana berlatih guru.

2) Instrumen yang dikembangkan harus memiliki tingkat kesukaran mulai dari mudah, sedang, dan sukar, responden memberikan pendapatnya sebesar 53,3%

sangat setuju, 46,7% menyatakan setuju, 0% menytakan tidak setuju, dan 0%

menyatakan sangat tidak setuju. Berdasarkan respon tersebut, nilai yang

N F NF F% N F NF F% N F NF F% N F NF F%

1. 4 15 60 50 3 15 45 50 2 0 0 0 1 0 0 0 105

2. 4 16 64 53,33333 3 14 42 46,66667 2 0 0 0 1 0 0 0 106

3. 4 15 60 50 3 15 45 50 2 0 0 0 1 0 0 0 105

4. 4 20 80 66,66667 3 10 30 33,33333 2 0 0 0 1 0 0 0 110

5. 4 13 52 43,33333 3 17 51 56,66667 2 0 0 0 1 0 0 0 103

6. 4 13 52 43,33333 3 17 51 56,66667 2 0 0 0 1 0 0 0 103

7. 4 20 80 66,66667 3 10 30 33,33333 2 0 0 0 1 0 0 0 110

8. 4 12 48 40 3 18 54 60 2 0 0 0 1 0 0 0 102

9. 4 14 56 46,66667 3 16 48 53,33333 2 0 0 0 1 0 0 0 104

10. 4 15 60 50 3 15 45 50 2 0 0 0 1 0 0 0 105

11. 4 17 68 56,66667 3 13 39 43,33333 2 0 0 0 1 0 0 0 107

12. 4 14 56 46,66667 3 16 48 53,33333 2 0 0 0 1 0 0 0 104

No. Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju

Nilai

diperoleh pernyataan butir kedua sebesar 106 dengan interpretasi sangat baik.

Artinya instrumen yang akan dikembangkan harus memiliki tiga tingkat kesukaran, yakni mudah, sedang, dan sukar.

3) Penggunaan ilustrasi yang sesuai instrumen dapat mempermudah menjawab soal, memperoleh nilai sebesar 105 dengan interpretasi sangat baik. Responden menyatakan sangat setuju 50%, setuju 50%, tidak setuju 0%, dan saangat tidak setuju 0%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa reponden bersikap positif terhadap penggunaan ilustrasi yang sesui dapat mempermudah menjawab soal.

4) Ilustrasi video dapat mempermudah menjawab soal, interpretasi dari pernyataan keempat adalah sangat baik dengan nilai 110. Responden menyatakan pendapatnya sangat setuju 66,7%, setuju 33,3%, tidak setuju 0%, sangat tidak setuju 0%. Dengan demikian dapat diartikan bawa ilustrasi video dapat digunakan sebagi ilustrasi yang mempermudah peserta menjawab soal. Oleh karena itu, instrumen yang akan disusun menggunakan video sebagai ilustrasi.

Penggunaan video sebagai pembeda dengan instrumen yang telah ada.

5) Instrumen yang dikembangkan harus menggunakan bahasa yang mudah untuk dipahami, responden menyatakan 43,3% sangat setuju, 56,7% setuju, 0% tidak setuju, 0% sangat tidak setuju. Nilai total yang diperoleh adalah 103 dengan interpretasi sangat baik. Dapat disimpulkan bahwa responden memberikan sikap positif terhadap butir pernyataan kelima, yakni menggunakan bahasa yang mudah dipahami untuk instrumen yang dikembangkan.

6) Instrumen yang dikembangkan harus menggunakan istilah baku bahasa Indonesia, memeproleh nilai 103 dengan interpretasi sangat baik. Responden

secara keseluruhan mmeberikan pendapat sangat setuju 43,3%, setuju 56,7%, tidak setuju 0%, sangat tidak setuju 0%. Dengan data tersebut dapat diartikan bahwa instrumen yang dikembangkan perlu menggunakan istilahyang baku dalam bahasa Indonesia.

7) Instrumen yang dikembangkan harus memiliki ketepatan tata bahasa, responden memebrikan pendapatnya mengenai butir ketujuh dari kuesioner ini adalah 66,7% sangat setuju, 33,3% setuju, 0% tidak setuju, dan 0% sangat tidak setuju.

Pemperoleh nilai sebesar 110 dengan interpretasi sangat baik. Melihat sikap positif yang diberikan oleh reponden, maka dapat disimpulkan bahwa instrumen yang dikekmbangkan haus memiliki tata bahasa yang tepat.

8) Instrumen yang dikembangkang harus menggunakan kalimat yang efektif, pendapat reponden terhadap pernyataan kedelapan adalah 40% sangat setuju, 60% setuju, 0% tidak setuju, dan 0% sangat tidak setuju. Nilai yang diperoleh pernyataan ini adalah 102 dengan interpretasi sangat baik. Dengan demikian dapat diartikan bahwa responden bersikap positif dalam memberikan pendpaat instrumen yang dikembangkan harus menggunakan kalimat yang efektif.

Penggunaan kalimat yang efektif dapat mempermudah peserta tes dalam menjawab soal.

9) Instrumen yang dikembangkan harus sesuai dengan kompetensi pedagogik guru, reponden menyatakan 46,7% sangat setuju, 53,3% setuju, 0% tidak setuju, dan 0% sangat tidak setuju. Pernyataan kesembilan ini memeproleh interpretasi sangat baik dengan nilai 104. Artinya instrument yang dikembangkan harus sesuai dengan kompetensi pedagogik guru.

10) Instrumen yang dikembangkan harus sesuai dengan kompetensi profesional guru mapel Bahasa Indonesia, responden memberikan pendapatnya 50% sangat setuju, 50% setuju, 0% tidak setuju, dan 0% sangat tidak setuju. Nilai yang diperoleh 105 dengan interpretasi sangat baik. Dengan demikian dapat diartikan bahwa instrmen yang dikembangkan harus sesuai dengan kompetensi profesional guru mapel Bahasa Indonesia.

11) Instrumen yang dikembangkan harus memiliki satu kunci jawaban, memperoleh nilai 107 dengan interpretasi sangat baik. Responden memberikan pendapatnya sangat setuju 56.7%, setuju 43,3% setuju, 0% tidak setuju, dan 0% sangat tidak setuju. Artinya instrumen yang dikembangkan harus memiliki satu kunci jawaban.

12) Pilihan jawaban pada instrumen yang dikembangkan harus logis dari segi materi, reponden memberikan pendapatnya sangat setuju 46,7%, setuju 53,3%, tidak setuju 0%, dan sangat tidak setuju 0%. Dengan demikian dapat diartikan bawa pilihan jawaban atau aternatif jawaban pada instrumen yang dikembangkan harus logis dari segi materi.

Berdasarkan hasil kebutuhan tersebut, responden menyetujui adanya soal latihan untuk menghadapi UKG. Hasil analisis kebutuhan inilah yang digunakan sebagai panduan dalam menyususun desain dan produk instrumen. Instrumen yang dikembangkan memperhatikan kebahasaan, materi, dan konstruk.