• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEDOMAN ISTILAH MERGER DAN AKUISIS

Dalam dokumen Untaian Pemikiran Sewindu Hukum Persaing (Halaman 175-177)

Istilah merger dan akuisisi akan banyak pembaca temukan dalam bagian selanjutnya tulisan ini, oleh sebab itu, penulis merasakan penting untuk menyampaikan definisi yang dipergunakan untuk istilah merger dan akuisisi yang dipergunakan dalam tulisan ini. 1. Merger dan Akuisisi (sering disingkat ”M&A”) adalah istilah dari Penggabungan, Peleburan

dan Pengambilalihan. Sering juga dipergunakan sebagai istilah dari ”Corporate Restructuring”. 2. Merger adalah Penggabungan atau Peleburan dua perusahaan atau lebih menjadi

satu perusahaan.

3. Istilah Penggabungan diperuntukkan untuk penyatuan dua perusahaan atau lebih dan perusahaan hasil gabungan menggunakan identitas perusahaan yang mengambil alih.

4. Istilah Peleburan diperuntukkan untuk penyatuan dua perusahaan atau lebih melebur membentuk satu perusahaan baru dengan identitas baru.

5. Pengambilalihan perusahaan yaitu tindakan satu perusahaan untuk membeli seluruh atau sebagian besar saham satu atau lebih perusahaan1

6. Penggabungan, Peleburan dan Pengambilalihan berbeda prosesnya, namun tindakan perusahaan pada intinya sama yaitu dua perusahaan atau lebih

bergabung menjadi satu perusahaan. Oleh sebab itu istilah merger sering dipakai secara bergantian untuk ketiga istilah tersebut diatas. Di Amerika istilah Merger dan Acquisition (M&A) dipakai untuk mencakup semua bentuk transaksi atau konsolidasi hak kepemilikan dan kontrol perusahaan baik dalam bentuk merger, akuisisi atau lainnya2

7. Untuk lebih cermat memahami masalah M&A, sebaiknya semua peraturan perundangan yang disebut dalam tulisan ini dibaca dan dipahami secara seksama.

1. Pasal 1 butir 9,10 dan 11, UU No.40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas 2. ABA Section of Antitrust Law, Antitrust Law Development (4th ed.1997) h.307

Pengendalian Praktek Merger dan Akuisisi dalam Kegiatan Usaha di Indonesia: Menuju Kegiatan Usaha yang Bersih dari Perilaku Anti Persaingan dan Praktek Monopoli

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

B

erawal dari pemikiran para pelaku usaha di Amerika Serikat di awal abad ke 19, merger dan akuisisi telah berkembang menjadi suatu strategi usaha yang banyak digunakan untuk menyelamatkan kegiatan usaha para pelaku bisnis agar aset usaha tetap berproduksi atau beroperasi dan kegiatan usaha tetap bertahan di pasar dengan mekanisme penggabungan dan pengambil alihan perusahaan. Hingga

kini, upaya mempertahankan kegiatan usaha tersebut terus berkembang pesat, seiring dengan berkembangnya inovasi dan efisiensi usaha, sehingga mewarnai dunia usaha di berbagai belahan dunia, dan bahkan usaha berskala internasional.

Perkembangan merger dan akuisisi di Indonesia juga menunjukkan peningkatan akhir-akhir ini, yang juga diiringi dengan peraturan-peraturan atau regulasi baru yang mengaturnya. Jadi, sebenarnya perkembangan aturan merger dan akuisisi yang awal mula dibuat oleh pemerintah Amerika Serikat itu selalu mengikuti alur tumbuh-kembang dari aktivitas Merger dan Akusisi (M&A) itu sendiri. Perkembangan pengaturan yang progresif tersebut memberi bukti bahwa pemerintah Amerika Serikat pada saat itu sudah cukup peka terhadap perilaku (conduct) pelaku usaha dalam aktivitas merger dengan segala permasalahan yang ditimbulkan serta permasalahan yang mungkin akan timbul di kemudian hari.

Hampir setiap bidang usaha, dengan segala jenis dan ukurannya, mengenal M&A sebagai strategi bisnis yang menguntungkan. Karena itu tidaklah

mengherankan apabila aktivitas M&A dapat terjadi pada usaha apa saja, bahkan pada tubuh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sekalipun. Oleh karena itu, sehubungan dengan eksklusivitas BUMN sebagai perusahaan negara yang menguasai hajat hidup orang banyak, aktivitas M&A di jalur ini perlu mendapat perhatian yang cukup serius dari pihak pemerintah.

Aktivitas Merger dan Akuisisi yang sarat dengan strategi bisnis, secara tidak langsung membawa pengaruh pada kondisi perekonomian negara. Oleh karena itu, pengendalian akan aktivitas Merger dan Akuisisi yang berpotensi menimbulkan praktek monopoli dan persaingan usaha tidak sehat sebagai akibat dari aktivitas merger dan akuisisi tersebut perlu ditegakkan demi menciptakan persaingan usaha yang sehat berlandaskan pada inovasi dan efisiensi yang pada akhirnya menciptakan kesejahteraan dan ekonomi nasional yang sehat.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian Latar Belakang Masalah tersebut di atas, maka pembahasan permasalahan dititikberatkan pada aktivitas merger dan akuisisi yang terjadi di Indonesia, khususnya di tubuh BUMN dan Perseroan Terbatas. Atas dasar itulah, penulis membatasi ruang lingkup kajian permasalahan yang ada sebagai berikut:

Dr. Ir. Tresna Priyana Soemardi, S.E.,M.S. 1. Bagaimana karakteristik atau kecenderungan mayoritas aktivitas merger

dan akuisisi di Indonesia?

2. Bilamana pada Perseroan Terbatas dan BUMN terjadi peningkatan praktek merger dan akuisisi serta bagaimana dampak terhadap iklim persaingan dan perekonomian Indonesia?

3. Bagaimana peraturan perundang-undangan merger dan akuisisi dan perkembangannya di Indonesia?

C. Tujuan dan Manfaat Penulisan

Berdasarkan perumusan masalah yang telah penulis kemukakan di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk menggambarkan dan menganalisis beberapa sifat kecenderungan merger dan akuisisi yang terjadi di Indonesia.

2. Untuk menggambarkan serta menganalisis dampak yang mungkin terjadi akibat merger dan akuisisi BUMN dan Perseroan Terbatas.

3. Untuk memberi analisis mengenai pengaturan merger dan akuisisi, baik secara nasional maupun internasional.

Adapun manfaat dari penulisan ini adalah: 1. Secara Teoritis :

a. Dapat menambah referensi mengenai kecenderungan umum yang terjadi pada aktivitas merger dan akuisisi di Indonesia.

b. Dapat menjadi bahan pemikiran mengenai aktivitas merger ditubuh BUMN dan Perseroan Terbatas pada umumnya beserta segala permasalahannya.

c. Dapat memberi gambaran mengenai pengaturan merger dan akuisisi, baik secara nasional maupun internasional.

2. Secara Praktis:

Sebagai bahan masukan yang nyata dalam penegakan hukum merger dan akuisisi, dalam rangka menegakkan Hukum Persaingan Usaha yang menjunjung tinggi nilai-nilai persaingan yang sehat dan wajar.

D. Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini termuat latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, serta sistematika penulisan.

Dalam dokumen Untaian Pemikiran Sewindu Hukum Persaing (Halaman 175-177)