BAB IV. PELAKSANAAN PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA
A. Program Pembinaan Iman kaum Muda
1. Pelaksanaan Pembinaan Iman Kaum Muda I
Pembinaan iman pertama ini mengambil tema “anugerah pengharapan”. Adapun pelaksanaan mengalami kemunduran waktu. Program yang direncanakan akan dilaksanakan tanggal 15 Februari 2007 akhirnya baru dilaksanakan tanggal 25 Februari 2007. Dalam kesempatan ini penulis melaporkan beberapa hal
mengenai teknis (tempat, waktu, peserta, sarana, pelaksanaan), materi dan proses. a. Tempat : Gereja St. Paulus Sambeng
b. Waktu : 20.00 – 21.30 WIB c. Peserta : 24 orang
134 d. Sarana : - Film “A Gift of Hope”
- White board dan spidol
- 1 unit televisi dan 1 unit VCD player - Alat tulis
- Kamera Creative DiVi CAM 316 e. Proses:
1) Pembukaan
- Lagu pembukaan “Chiki Chaka” - Doa pembukaan dipimpin oleh Dian. - Pengantar singkat:
“Selamat malam teman-teman yang terkasih dalam Tuhan Yesus Kristus, malam ini kita akan mengadakan katekese audio visual. Sesuai dengan rencana kita bersama beberapa waktu yang lalu, malam ini kita akan mendalami pengalaman hidup kita melalui tema ‘anugerah pengharapan’. Melalui tema tersebut saya mengajak teman-teman untuk menyadari potensi diri yang teman-teman miliki serta membangun harapan demi kemajuan kita secara pribadi dan juga perkembangan kita bersama sebagai generasi penerus Gereja.
Kita akan mengawali proses dengan menyaksikan film berjudul ‘A Gift of Hope’ yang sekaligus menjadi inspirasi tema kita bersama. Setelah itu saya akan mengajak teman-teman untuk berdiskusi bersama melalui metode diskusi SOTARAE. Metode ini akan kita gunakan untuk menganalisis film. Melalui metode ini kita akan bersama-sama menggali situasi yang muncul
135
setelah pemutaran film, melihat film secara objektif, menemukan tema-tema yang sesuai, menganalisis tema-tema, serta masalah yang
melatarbelakanginya. Selain itu kita juga akan merangkum seluruh persoalan yang telah kita bahas bersama, membuat aksi nyata serta
mengevaluasi seluruh proses kita. Demikian metode diskusi yang akan kita gunakan. Sekarang marilah kita menyimak bersama film ‘A Gift of Hope’.”
2) Pemutaran film - Sinopsis
Film “A Gift of Hope” mengisahkan seorang Tony Melendez yang menderita cacat sejak lahir. Dia tidak memiliki tangan seperti layaknya manusia normal. Dengan kekurangannya tersebut dia tidak merasa putus asa dan mudah mengeluh, namun justru lebih kuat dan tegar menghadapi segala hal. Kelebihannya adalah bermain gitar dengan kaki dan menyanyi. Dengan kekurangan yang dia miliki, Tony justru menjadi duta pengharapan dan perjuangan hidup bagi orang lain yang dilahirkan sempurna. Berkat kekuatan dan harapan yang dimilikinya dia menjadi istimewa bagi orang lain. Hadiah istimewa yang diperoleh Tony karena harapannya kehidupan layaknya manusia normal. Dia dianugerahi seorang istri yang setia dan seorang anak yang menggembirakannya. Karena harapannya yang begitu besar dia dipertemukan dengan Paus Yohanes Paulus II dan mendapatkan ciuman hangat dari Paus.
136 3) Diskusi Film
Tabel 7. Hasil Diskusi SOTARAE Pertemuan I Tahap Pertanyaan Penuntun Jawaban Peserta/Tanggapan
Peserta Keterangan Situasi Situasi macam apa
yang teman-teman temukan dan rasakan setelah menyaksikan film tersebut
- Haru: melihat situasi yang dialami Tony
- Kagum: melihat
perjuangan hidup Tony - Bahagia: melihat Tony
yang meskipun cacat tapi tetap punya semangat hidup Jawaban peserta ditulis dalam white board Bagaimana karakter tokoh dalam film tersebut
- Hebat: walaupun cacat tapi tetap seperti manusia normal
- Sabar: menjalani hidup yang sulit dengan kedua kaki yang tidak berfungsi
- PD: percaya diri,
meskipun cacat tapi tetap percaya bahwa dirinya punya kemampuan.
- Penuh syukur: Meskipun Tuhan memberi kedua kaki yang cacat tapi Tony tetap beriman pada Tuhan. - Pantang menyerah: kaki
boleh cacat tapi kemampuan tetap tidak kalah dari orang normal.
Jawaban peserta ditulis dalam white board Objektif Bagaimana tokoh tersebut menjalani hidupnya dengan kecacatannya - Sabar
- Tidak mudah putus asa - Tabah
- Tidak menyerah pada keadaan
- Yakin pada dirinya dan kemampuannya
Jawaban peserta ditulis dalam white board
Tema Tema-tema apa saja yang bisa teman-teman temukan setelah menyaksikan film tersebut
- Tuhan sumber harapan
- Jadilah harapan bagi sesama
- Menjadi pembawa
harapan
- Tony tak kenal putus asa
Jawaban peserta ditulis dalam white board
137
Pada tahap analisis ini peserta dibagi menjadi 4 kelompok diskusi. Kelompok I:
Tema: “Tuhan Sumber Harapan”
Alasan: satu-satunya sumber harapan manusia adalah Tuhan. Sama seperti yang dialami Tony, dia menyerahkan seluruh hidupnya pada Tuhan sampai akhirnya dia mendapat hadiah istimewa yakni kehidupan layaknya manusia normal. Hasil diskusi peserta ditulis dalam kertas flep lalu diplenokan Kelompok II
Tema: “Tuhan sumber harapan”
Alasan: Tony sebagai tokoh dalam film memberikan teladan untuk menyandarkan diri pada Tuhan. Meskipun dia cacat dia tetap teguh penuh harapan pada Tuhan Hasil diskusi peserta ditulis dalam kertas flep lalu diplenokan Kelompok III
Tema: “jadilah harapan bagi sesama”
Alasan: dalam film Tony menunjukkan bahwa dirinya penuh harapan dan dia selalu
memberikan teladan pada orang lain untuk tetap punya harapan. Jangan mudah putus asa.
Hasil diskusi peserta ditulis dalam kertas flep lalu diplenokan Analisis Di antara 4 tema yang
telah teman-teman temukan, pilihlah satu tema yang menurut kelompok paling cocok dengan film. Mengapa tema tersebut teman-teman pilih?
Kelompok IV
Tema: “Tuhan sumber
Hasil diskusi peserta ditulis dalam kertas
138
harapan”
Alasan: Tony tidak pernah putus asa
meskipun dia cacat. Dia percaya bahwa Tuhan mencintainnya. Maka dia selalu penuh harapan pada Tuhan.
flep lalu diplenokan
Kita semua juga mempunyai cacat atau kelemahan. Salah satu cacat atau kelemahan kita adalah kurang siap ketika diberi tugas bahkan tidak jarang mengelak.
Mengapa hal tersebut bisa terjadi?
Kelompok I
- Tidak percaya diri - Minder
- Takut salah - Tidak bisa
- Tidak pernah disuruh _______________________
Kelompok II
- Malu tampil di depan umum - Takut ditertawakan - Takut salah - Minder _______________________ Kelompok III - Tidak bisa
- Merasa tidak mampu, tidak berani
- Takut salah Malu
_______________________ Kelompok IV
Tidak semua anggota kelompok yang tidak bersedia diberi tugas. Tapi biasanya mereka yang menolak tugas adalah karena:
- Merasa tidak mampu alias tidak Pe-de - Takut ditertawakan
banyak orang - Punya sifat pemalu - Tidak menyadari
139 Peserta kembali masuk dalam kelompok besar.
Rangku-man
Tony membawa pesan apa kepada teman-teman secara pribadi
- Sadar bahwa saya diciptakan lebih dari Tony, seharusnya saya lebih baik dari Tony
- Bersyukur kepada Tuhan karena mempunyai tubuh yang lengkap - Malu, karena Tony
yang cacat lebih pintar daripada saya - Seharusnya saya lebih
berguna untuk orang lain
- Kalau diberi tugas berani mencoba Peserta diajak untuk membuka perikop Matius 25:14-30 tentang talenta
Aksi Setelah melalui tahap-tahap menganalisa film tadi saya mengajak teman-teman untuk membuat aksi dalam bentuk tindakan nyata yang bisa buat dalam waktu dekat
- Giliran tugas mazmur, dirigen, lektor
- Membuat kotak dan saran
- Pembagian tugas untuk selesaikan buku induk Mudika yang sampai sekarang belum jadi Aksi dibuat dalam kelompok besar
Evaluasi Demi kemajuan dan perkembanagn kegiatan kita (Mudika) saya mengajak teman-teman untuk melihat kembali proses dari awal tadi hingga saat ini. Apakah yang perlu kita perbaiki bersama dan apa yang perlu kita pertahankan?
- Ruangan terlalu luas, jadi peserta duduk terpencar
- Ketika nonton jarak televisi dengan peserta terlalu jauh - Sudah baik hanya
tidak semua peserta aktif Peserta diminta mengungkap pendapatnya secara spontan 4) Penutup
140 - Doa penutup
- Lagu penutup “Yesus Jagoanku”