• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

F. Pembahasan

Produk media audio visual sejarah lokal bermuatan pendidikan karakter pada Candi Borobudur bagi siswa SMA kelas X, sudah melalui beberapa tahap sesuai dengan metode penelitian Dick and Carey hingga sampai pada tahap kesembilan. Video Candi Borobudur yang dikembangkan merupakan perpaduan antara video dokumentasi pribadi, dan sumber dari youtube. Setelah produk video Candi Borobudur selesai dikerjakan, peneliti memberikan produk kepada ahli materi untuk dilakukan validasi. Ahli materi memberikan kritik dan saran terhadap produk, yang kemudian kritik dan saran tersebut digunakan peneliti untuk merevisi produk. Setelah produk direvisi oleh ahli materi, kemudian produk diberikan kepada ahli media untuk dilakukan validasi. Ahli media memberikan kritik dan saran terhadap produk, yang kemudian kritik dan saran tersebut digunakan peneliti untuk merevisi produk. Lalu setelah ahli media merevisi produk, kemudian diberikan kepada ahli pendidikan karakter untuk dilakukan validasi. Setelah ahli pendidikan karakter memvalidasi, dan memberikan saran untuk peneliti agar dapat lebih baik lagi dalam pembuatan produk khususnya pada nilai-nilai karakter.

Setelah produk selesai direvisi, maka peneliti melanjutkan pada tahap uji coba perorangan oleh 2 guru sejarah. Uji coba perorangan ini dilakukan oleh guru sejarah yang berasal dari SMA Negeri 1 Tanah Grogot. Pada tahap uji coba perorangan ini, 2 guru tersebut tidak memberikan kritik dan saran terhadap produk. Sehingga peneliti melanjutkan pada tahap uji coba kelompok kecil. Uji coba kelompok kecil dilakukan oleh 10 siswa yang berasal dari SMA Negeri 1

Tanah Grogot. Dari hasil data validasi 10 siswa tidak terdapat kritik dan saran terhadap produk.

Hasil validasi oleh ahli materi pada aspek pembelajaran dan aspek isi menunjukkan bahwa produk video Candi Borobudur termasuk dalam kriteria

“Sangat Baik”, dengan rata-rata skor 4,25. Hasil validasi oleh ahli media pada aspek tampilan dan aspek audio, menunjukkan bahwa produk video Candi Borobudur termasuk dalam kriteria “Baik” dengan rata-rata skor 3,95. Hasil validasi oleh ahli pendidikan karakter pada aspek muatan nilai-nilai karakter, menunjukkan bahwa produk video Candi Borobudur termasuk dalam kriteria

“Sangat Baik” dengan skor rata-rata 4,4.

Kemudian hasil penilaian dari guru I pada aspek isi, aspek pembelajaran, aspek tampilan, aspek penyajian, aspek muatan nilai-nilai karakter, dan aspek kebahasaan menunjukkan bahwa produk video Candi Borobudur termasuk kriteria

“Sangat Baik” dengan rata-rata skor 4,4. Hasil penilaian dari guru II pada aspek isi, aspek pembelajaran, aspek tampilan, aspek penyajian, aspek muatan nilai-nilai karakter, dan aspek kebahasaan menunjukkan bahwa produk video Candi Borobudur termasuk kriteria “Sangat Baik” dengan rata-rata skor 4,4. Dari hasil skor rata-rata oleh guru I dan guru II menghasilkan skor rata-rata gabungan sebanyak 4,4 yang termasuk dalam kriteria “Sangat Baik”. Kemudian uji coba kelompok kecil oleh 10 siswa pada aspek tampilan, aspek penyajian, aspek kebahasaan, aspek pembelajaran, aspek isi, dan aspek muatan nilai-nilai karakter menunjukkan bahwa produk video Candi Borobudur termasuk dalam kriteria

“Sangat Baik” dengan rata-rata skor 4,3.

Berdasarkan pada hasil skor validasi oleh ahli materi, ahli media, ahli pendidikan karakter, 2 guru dan 10 siswa, maka dapat disimpulkan bahwa produk media audio visual berupa video Candi Borobudur layak digunakan bagi siswa SMA kelas X untuk pembelajaran. Produk video Candi Borobudur yang dikembangkan dapat digunakan sebagai media pembelajaran sejarah untuk siswa.

Dalam hal ini melalui media audio visual atau video pembelajaran, siswa diberikan kemudahan untuk mempelajari objek yang tidak bisa dijangkau bahkan sebuah peristiwa yang tidak bisa dilihat secara langsung. Penggunaan media audio visual atau video sangat sesuai dengan kondisi pembelajaran dalam jaringan (daring) saat ini. Selain menambah daya tarik siswa pada pembelajaran, media audio visual atau video pembelajaran sejarah ini juga dapat memudahkan siswa dalam memahami materi. Hal ini dikarenakan siswa dapat memutar ulang video dan kemudahan mengakses video kapanpun dan dimanapun. Produk video Candi Borobudur yang dikembangkan ini mempunyai ciri khas yang membedakan dengan video Candi Borobudur yang lainnya, yaitu adanya nilai-nilai karakter di dalamnya seperti nilai peduli sosial dan cinta damai.

Berdasarkan pada kerucut pengalaman Edgar Dale yang dijabarkan pada Bab II, dapat disimpulkan bahwa produk yang dikembangkan dalam penelitian ini berada pada bagian pengalaman melalui gambar hidup, dimana siswa memperoleh pengalaman melalui gambar hidup atau film yang dilihatnya.65 Produk yang dikembangkan dalam penelitian ini memberikan pengalaman langsung pada siswa, sehingga siswa dapat mempunyai gambaran tentang Candi Borobudur

65 Nizwardi Jalinus, Ambiyar. Op.cit. hlm. 12.

tanpa harus pergi ke lokasi tersebut. Kemudian berdasarkan kerucut pengalaman Edgar Dale, produk ini juga terdapat pengalaman melalui rekaman. Oleh karena itu dalam video Candi Borobudur disajikan rekaman suara narasi yang digunakan untuk memperjelas gambar dan video yang ditampilkan pada produk. Sehingga melalui gambar hidup dan rekaman suara narasi tersebut, dapat memberikan pengalaman belajar siswa yang lebih nyata dan menarik serta dapat jauh lebih memahami dan mengerti materi yang disampaikan.

Berikut ini adalah karakteristik dari produk media audio visual berupa video Candi Borobudur:

1) Media audio visual berupa video yang berdurasi 09 menit 58 detik.

2) Media audio visual menjelaskan serta menampilkan tentang sejarah dan arsitektur bangunan pada Candi Borobudur.

3) Media audio visual yang bermuatan nilai karakter yaitu peduli sosial dan cinta damai.

4) Media audio visual ini ditampilkan dengan gambar bergerak, gambar tidak bergerak, suara narasi dan musik instrumental, serta teks narasi.

Video produk Candi Borobudur yang dikembangkan ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Berikut ini merupakan kelebihan dari video Candi Borobudur yang dikembangkan oleh peneliti:

1) Pada produk video Candi Borobudur ini memuat nilai karakter peduli sosial dan cinta damai, dimana sampai saat ini belum ada video Candi Borobudur lainnya mengenai nilai-nilai karakter yang serupa.

2) Pada produk video Candi Borobudur yang dikembangkan ini memuat animasi dan gambar yang diberi efek bergerak dan tidak bergerak, disertai dengan teks-teks penjelas sehingga membuat produk lebih menarik.

3) Pada produk video Candi Borobudur ini dapat memberikan gambaran langsung pada siswa, dapat disaksikan berkali-kali, dan dapat diakses dimanapun melalui gadget seperti ponsel atau laptop.

4) Durasi pada video Candi Borobudur ini tidak memakan waktu yang lama, sehingga dapat menjadi saran guru dalam mengajar serta tidak mudah membuat siswa merasa bosan saat menyaksikannya.

5) Video Candi Borobudur ini juga dapat dijadikan sebagai sarana media pembelajaran sejarah, karena dapat menunjukkan kepada siswa mengenai bukti peninggalan dari Kerajaan Mataram Kuno, meskipun tidak bisa secara langsung melihat dan mendatanginya.

Disisi lain video Candi Borobudur ini juga masih memiliki kekurangan.

Berikut ini merupakan beberapa kekurangan dari video Candi Borobudur yang dikembangkan oleh peneliti:

1) Beberapa bagian dalam Candi Borobudur seperti pada bagian inti relief dan arsitektur bangunan-bangunan tidak dapat diperlihatkan secara jelas, dikarenakan adanya penutupan pintu masuk Candi Borobudur yang disebabkan oleh Pandemi Covid-19 sehingga hanya dapat mengambil gambar dari halaman depan Candi Borobudur.

2) Terdapat beberapa bagian video yang bersumber dari youtube, hal ini dikarenakan keterbatasan sumber data akibat adanya pademi Covid-19 dan keterbatasan waktu yang dimiliki oleh peneliti.

Media audio visual pada Candi Borobudur yang bermuatan nilai karakter peduli sosial dan cinta damai merupakan inovasi terbaru yang dapat diterapkan dalam pembelajaran sejarah. Adanya kemajuan teknologi dan kondisi pembelajaran dalam jaringan (daring) yang pada saat masa pandemi covid 19 ini, membuat video sebagai media pembelajaran yang sangat sesuai atau efektif untuk digunakan dalam pembelajaran di sekolah. Sebab media pembelajaran video dapat diakses dimana saja dan kapan saja, serta dapat memberikan gambaran nyata kepada siswa mengenai materi yang disampaikan oleh guru. Oleh karena itu, kiranya melalui produk yang dikembangkan dalam penelitian ini mampu memberikan pengalaman langsung dan menarik minat siswa dalam belajar sejarah, terutama dalam memahami peninggalan-peninggalan sejarah khususnya pada Candi Borobudur.

131 BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang berjudul “Pengembangan Media Audio Visual Sejarah Lokal Bermuatan Pendidikan Karakter Pada Candi Borobudur Dalam Pembelajaran Sejarah Bagi Siswa SMA Kelas X” menghasilkan produk yang layak digunakan sebagai media pembelajaran sejarah. Dalam penelitian ini menggunakan prosedur pengembangan Dick and Carey hingga tahap ke 9 yaitu tahap revisi. Untuk menghasilkan produk yang layak, produk telah mengalami dan melakukan beberapa tahapan yaitu yang pertama tahap validasi oleh ahli media, ahli materi, dan ahli pendidikan karakter, kemudian dilanjutkan dengan revisi produk I. Tahap kedua yaitu uji coba perorangan yang dilakukan oleh 2 guru sejarah, karena tidak ada kritik dan saran dari guru I dan II maka dilanjutkan pada tahap uji coba kelompok kecil. Uji coba kelompok kecil dilakukan pada 10 siswa kelas X, berdasarkan hasil uji coba tersebut produk tidak direvisi dikarenakan tidak ada kritik dan saran yang diberikan dari siswa.

Berdasarkan hasil validasi yang diperoleh dari para ahli media, ahli materi, ahli pendidikan karakter, uji coba perorangan pada 2 orang guru sejarah serta kelompok kecil, maka kelayakan media audio visual video Candi Borobudur ditunjukkan sebagai berikut:

1) Hasil validasi oleh Ahli Media menunjukkan bahwa video Candi Borobudur termasuk dalam kriteria “Baik”, dengan jumlah rata-rata skor 3,95.

2) Hasil validasi oleh Ahli Materi menunjukkan bahwa video Candi Borobudur termasuk dalam kriteria “Sangat Baik” dengan jumlah rata-rata skor 4,25.

3) Hasil validasi oleh ahli Pendidikan Karakter menunjukkan bahwa video Candi Borobudur termasuk dalam kriteria “Sangat Baik” dengan jumlah rata-rata skor 4,4.

4) Hasil penilaian oleh Guru I dan Guru II menunjukkan bahwa video Candi Borobudur termasuk dalam kriteria “Sangat Baik” dengan jumlah rata-rata skor 4,4.

5) Hasil penilaian oleh Siswa menunjukkan bahwa video Candi Borobudur termasuk dalam kriteria “Sangat Baik” dengan jumlah rata-rata skor 4,3.

Dari hasil data ahli media, ahli materi, ahli pendidikan karakter, 2 guru sejarah, dan 10 siswa, maka dapat disimpulkan bahwa produk media audio visual berupa video Candi Borobudur yang bermuatan nilai karakter peduli sosial dan cinta damai layak digunakan sebagai media pembelajaran sejarah bagi siswa SMA kelas X.

B. Implikasi

1. Implikasi Teoritis

Penelitian pengembangan ini menghasilkan produk yang dapat digunakan sebagai sumber referensi bagi guru dalam pengembangan media pembelajaran sejarah, serta menjadi referensi bagi peneliti selanjutnya terutama yang berkaitan dengan pengembangan media audio visual sejarah bermuatan pendidikan karakter.

2. Implikasi Praktis

a. Untuk membantu dan memudahkan guru dalam menyampaikan materi pembelajaran sejarah terutama pada materi peninggalan-peninggalan Buddha khususnya pada Candi Borobudur.

b. Untuk memudahkan siswa dalam memperoleh ilmu dan belajar Sejarah Indonesia terutama mengenai materi peninggalan-peninggalan Buddha khususnya Candi Borobudur.

c. Untuk dijadikan sebagai tambahan sumber referensi atau sumber belajar siswa dalam pembelajaran sejarah.

d. Untuk menambah sumber referensi bagi peneliti selanjutnya yang akan atau sedang mengembangkan produk media audio visual yang bermuatan pendidikan karakter.

C. Saran

Berdasarkan penelitian dan pengembangan yang telah dilakukan, maka peneliti memberikan beberapa saran sebagai berikut:

1. Bagi Sekolah

Produk media audio visual berupa video Candi Borobudur yang telah dikembangkan ini, diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai media pembelajaran saat kegiatan belajar sejarah berlangsung di sekolah.

2. Bagi Guru

Produk media audio visual berupa video Candi Borobudur yang telah dikembangkan ini, diharapkan dapat digunakan oleh guru dalam menyampaikan

pembelajaran sejarah. Hal ini juga dapat memotivasi guru untuk mengembangkan media pembelajaran sejarah.

3. Bagi Siswa

Produk media audio visual berupa video Candi Borobudur yang telah dikembangkan ini, dapat digunakan dan dimanfaatkan sebagai sumber belajar, serta agar dapat mempermudah mengerti materi sejarah dengan baik.

4. Bagi Peneliti Selanjutnya

Pada peneliti selanjutnya diharapkan dapat lebih mengembangkan media audio visual pembelajaran sejarah yang lebih baik dan menarik untuk kemajuan media pembelajaran sejarah.

135

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku:

Agus Wibowo dan Gunawan, 2015. Pendidikan Karakter Berbasis Kearifan Lokal di Sekolah, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Cecep Kustandi dan Bambang Sutjipto. 2013. Media Pembelajaran. Bogor:

Ghalia Indonesia.

Eko Putro Widoyoko, 2009. Evaluasi Program Pembelajaran, Yogyakarta:

Pustaka Pelajar.

El Ibrahim dan Moh. Noor, 2019. Kerajaan Mataram Kuno, Semarang: Mutiara Aksara.

Hendarman, 2019. Pendidikan Karakter Era Millennial, Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Hendra Kurniawan, 2018. Kajian Kurikulum dan Bahan Ajar Sejarah SMA Menurut Kurikulum 2013, Yogyakarta: Sanata Dharma University Press:

Yogyakarta.

Heri Susanto. 2014. Seputar Pembelajaran Sejarah, Yogyakarta: Aswaja Pressindo

Herman Yosep Sunu dan Yustiana Wahyu. 2014. Penilaian Belajar Siswa di Sekolah, Yogyakarta: PT Kanisius.

Hujair AH. Sanaky. 2015. Media Pembelajaran Interaktif-Inovatif, Jakarta:

Kaukaba Dipantara.

I Gde Widja, 1989. Sejarah Lokal Suatu Perspektif dalam Pengajaran Sejarah, Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan.

Krisna Bayu Adji & Sri Wintala Achmad, 2014. Sejarah Raja-Raja Jawa Dari Mataram Kuno Hingga Mataram Islam, Yogyakarta: Araska.

Lickona, Thomas. 2013. Pendidikan Karakter: Panduan Lengkap Mendidik Siswa Menjadi Pintar dan Baik, Bandung: Penerbit Nusa Media.

Mohamad Mustari, 2014. Nilai Karakter Refleksi Untuk Pendidikan, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Nizwardi Jalinus, 2016. Media & Sumber Belajar, Jakarta: Kencana.

Nunuk Suryani, dkk. 2018. Media Pembelajaran Inovatif dan Pengembangannya Bandung: Remaja Rosdakarya.

Pupuh Fathurrohman, dkk. 2013, Pengembangan Pendidikan Karakter, Bandung:

PT Refika Aditama.

Robertus Angkowo dan A. Kosasih, 2007. Optimalisasi Media Pembelajaran, Jakarta: PT Grasindo.

Rudi Susilana dan Cepi Riyana, Media Pembelajaran (Hakikat, Pengembangan, Pemanfaatan, dan Penilaian), Bandung: CV Wacana Prima.

Soekmono, 1978. Candi Borobudur Pusaka Budaya Umat Manusia, Jakarta: PT Dunia Pustaka Jaya.

Sugiyono, 2015. Metode Penelitian & Pengembangan: Research and Development, Bandung: Alfabeta.

Taufik Abdullah, 1985. Sejarah Lokal di Indonesia, Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Yudhi Munadi, 2010. Media Pembelajaran, Jakarta: Gaung Persada Press.

Widja, I. Gde, 1989. Sejarah Lokal Suatu Perspektif dalam Pengajaran Sejarah, Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan

Winarsih, 2019. Pendidikan Karakter Bangsa, Tangerang: Loka Aksara.

Sumber Skripsi:

Yulia Monika, 2019. “Pengembangan Media Audio Visual Candi Tikus Yang Bermuatan Nilai Karakter Untuk Pembelajaran Sejarah Indonesia Siswa SMA Kelas X”

Elisabeth Bela, 2019. “Pengembangan Media Audio Visual Candi Bajang Ratu Yang Bermuatan Nilai Karakter Untuk Pembelajaran Sejarah Indonesia Bagi Siswa SMA Kelas X”.

Aris Wahyudi, 2016. “Pengembangan Media Audio Visual Berbasis Sejarah Perjuangan Adisutjipto Untuk Meningkatkan Sikap Kritis Siswa Dalam Pembelajaran Sejarah Di SMA Angkasa Adisutjipto Yogyakarta”.

Sumber Internet:

Widya Lestari Ningsih. “Relief Candi Borobudur: Susunan dan Maknanya”.

(Online) https://www.kompas.com/pedia/read/2021/04/08/161853579/relief-candi-borobudur-susunan-dan-maknanya, diakses pada 20 Maret 2021, pukul 19.30 WIB.

138

LAMPIRAN

139 Lampiran 1: Jadwal Penelitian

No Kegiatan Bulan

Maret April Mei Juni Juli

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 1. Persiapan

2. Pengambilan Data Video 3. Pembuatan Video 4. Validasi Ahli 5. Uji Coba Perorangan 6. Uji Coba Kelompok

Kecil 7 Analisis Data 8 Penyusunan Laporan

Lampiran 2: Lembar Validasi Ahli Media

Lampiran 3: Lembar Validasi Ahli Materi

Lampiran 4: Lembar Validasi Ahli Pendidikan Karakter

Lampiran 5: Lembar Validasi Guru Sejarah I

Lampiran 6: Lembar Validasi Guru Sejarah II