• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pendekatan dan Jenis Penelitian

Pendekatan yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini berdasarkan tujuan penelitian yakni menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Dengan pengertian bahwa penelitian ini berusaha menggambarkan fenomena-fenomena tertentu terkait dengan perilaku kepemimpinan Kiai dalam kaitannya dengan pengembangan wirausaha terkait dengan tiga Pesantren dimaksud.

Pendekatan deskriptif kualitatif merupakan pendekatan penelitian yang memerlukan pemahaman yang mendalam dan menyeluruh berhubungan

dengan obyek yang diteliti bagi menjawab permasalahan untuk mendapat data-data kemudian dianalisis dan mendapat kesimpulan penelitian dalam situasi dan kondisi yang tertentu.163 Metode penelitian kualitatif digunakan untuk mendapatkan data yang mendalam, suatu data yang mengandung makna. Makna adalah data yang sebenarnya, data yang pasti merupakan suatu nilai di balik yang tidak nampak.164

Karakter yang terdapat pada penelitian kualitatif memberikan kesempatan kepada peneliti untuk mendapatkan suatu informasi dari dalam, yaitu: pertama, penelitian dengan pendekatan kualitatif lebih ingin mengungkap urgensi makna di balik tindakan seseorang; kedua, posisi peneliti sebagai intrumen kunci (key Instrument) dan lebih menekankan natural setting, ketiga, jenis penelitian berfokus pada produk165. Sehingga penelitian ini berusaha mengungkap dunia makna (meaning) di balik tindakan seseorang.

Dengan demikian, pendekatan dengan menggunakan deskriptif kualitatif senantiasa berlandaskan pada prosedur penelitian yang berusaha mendeskripsikan fenomena alamiah secara holistik, dan berusaha menemukan makna subjek penelitian sebagai sumber data langsung, baik berupa ucapan, tindakan dan dokumen serta data-data pendukung lainnya penelitian dengan pendekatan kualitatif pada penelitian ini berusaha untuk memahami fenomena perilaku kepemimpinan kiai dalam pengembangan wirausaha di Pesantren

163 Iskandar, Metodologi Penelititan Pendidikan dan Sosial (Kuantitaif dan Kualitatif), (Jakarta: Gaung Persada Press, 2009), 17.

164Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R &

D, (Bandung: Alfabeta, 2008), 15.

165 Robert C. Bognan & Sari Knopp Biklen, “Qualitative Research in Education: an Introduction to Theory and Methods” (Boston: Allyn and Bacon, 1998). 4-7.

Modern Al-Ishlah Bondowoso, Pesantren Modern Ihyaus Sunnah Al-Hasany Jember dan Pesantren Salafiyah Abu Zairi Bondowoso, yang bersifat rasional, interpretatif, dan evaluatif. Interpretasi terhadap perilaku kepemimpinan dan pengembangan wirausaha di tiga pesanten tersebut dilihat dari perspektif konseptual, budaya pengembangan wirausaha, serta perspektif teoritik paradigmatik. Oleh sebab itu, pendekatan penelitian ini bersifat kualitatif yang berusaha untuk membuat suatu gambaran kompleks tentang perilaku kepemimpinan kiai berkaitan dengan pengembangan wirausahadi tiga Pesantren itu dengan meneliti kata-kata, laporan yang terperinci serta melakukan studi pada situasi yang alami.

Dengan pendekatan ini diharapkan mampu memberikan penjelasan secara mendalam (verstehen) tentang komunikasi kiai, motivasi, serta bagaimana kiai membangun kreativitas santri dalam pengembangan wirausaha di Pesantren Modern Al-Ishlah Bondowoso, Pesantren Modern Ihyaus Sunnah Al-Hasany Jember dan Pesantren Salafiyah Abu Zairi Bondowoso.

Dalam beberapa metodologi penelitian, ada beberapa istilah yang digunakan untuk penelitian kualitatif yaitu penelitian atau inkuiri naturalistik, etnografi, perspektif ke dalam, interpretatif, ekologis dan deskriptif.166

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengkajian multisitus dengan strategi penelitian yang mengkaji secara rinci latar belakang

166 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2002), 8.

atau orang subyek atau satu tempat penyimpanan dokumen atau peristiwa tertentu.167

Dengan demikian, penambahan multi disini berarti ada dua atau lebih situs (case phenomeno) yang sama, yaitu secara umum, multisitus merupakan strategi yang lebih cocok bila pokok pertanyaan suatu penelitian berkenaan dengan how (bagaimana) atau why (mengapa), bila peneliti hanya memiliki sedikit peluang untuk mengontrol peristiwa-peristiwa yang akan diselidiki, dan bilamana fokus penelitiannya terletak pada fenomena kontemporer (masa kini) di dalam konteks kehidupan nyata.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan multisitus dengan latar penelitian di Pesantren Modern Al-Ishlah Bondowoso, Pesantren Modern Ihyaus Sunnah Al-Hasany Jember dan Pesantren Salafiyah Abu Zairi Bondowoso.

Desain penelitian dengan menggunakan multisitus memiliki karakteristik, yaitu:; (1) fenomena yang ada diidentifikasi untuk dijadikan sebagai studi; (2) situs tersebut terikat oleh waktu dan tempat ; (3) untuk memberikan gambaran yang terperinci dan mendalam tentang respon peristiwa, pengumpulan data pata situs diperoleh dari berbagai sumber informasi, dan (4) pendekatan multisitus digunakan untuk menggambarkan konteks atau setting untuk suatu peristiwa dalam situs penelitian168.

Selanjutnya, studi multisitus di tiga Pesantren tersebut ditelusuri dari gejala perilaku sosial (social action) yakni perilaku kepemimpinan kiai yang

167Robert C. Bognan & Sari Knopp Biklen, Qualitative Research..., 30.

168John W. Creswell, Qualitative Inquiry and Research Design : Choosing Among Five Tradition,” (London : SANGE Publication, 1998), 37-38

di dalamnya menggambarkan adanya hubungan (interaksi) antara komponen Pesantren seperti kiai, ustadz, dan santri.

Dalam memahami proses tersebut, peneliti menggunakan sudut pandang persepsi emik, yaitu suatu pendekatan yang berusaha memahami suatu fenomena yang menggunakan titik pandang dari dalam (internal) atau (domestic).169 Kriteria kebenaran emik berada dalam pribadi masing-masing.

Emik merupakan personal values. Kebenaran emik bersifat intrinsik dan bersifat personal. Personal experience, dan dicari lewat representasi orang-orang terpilih.170

Peneltian yang dilakukan oleh peneliti dengan menggunaan desain multisitus ini terletak di tiga Pesantren di dua Kabupaten (Jember dan Bondowoso) yang berfokus pada penelitian, pemahaman dan penginterpretasian perilaku kepemimpinan kiai pada ketiga Pesantren tersebut.

Hal ini berarti, bahwa dengan latar lingkungan tersebut, mendorong peneliti untuk memfokuskan diri untuk melakukan kajian, analisa dan penelaahan terhadap pola-pola perilaku kepemimpinan kiai dalam pengembangan wirausaha Pesantren, dan pada gilirannya akan mendapatkan hasil yang optimal/maksimal terhadap konsep, proses, dan dampak bagi ketiga Pesantren tersebut.

Dari sini dapat dijelaskan bahwa penelitian dalam disertasi ini adalah penelitian lapangan. Pendekatan dalam penelitian ini adalah kualitatif karena hendak mengungkap makna dibalik pandangaan, sikap atau

benda-169Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif..., 55.

170 Noeng Muhadjir, Metodologi Penelitian: Edisi VI Pengembangan, (Yogyakarta:

Penerbit Rake Sarasin, 2011),167.

benda yang ada untuk digali secara mendalam, dianalisis secara komprehensif dan ditemukan maknanya sesuai fenomena-fenomena yang diperoleh dilapangan. Penelitian ini menggunakan rancangan multisitus karena pada tiga lokasi penelitian lebih banyak persamaan, yakni dari dimensi karakteristik, visi dan misi, tujuan, penyelenggara, kepemimpinan, dan unit usaha sebagaimana terlihat pada table berikut:

Dimensi Persamaan Situs Penelitian

NO Dimensi

Lokasi Penelitian Al Islah Ihyaus Sunnah

Al-Hasany

Abu Zairi 1 Karakteristik Pesantren

Kewirauusahaan

Pesantren

Kewirauusahaan

Pesantren

Kewirauusahaan 2 Visi dan Misi Penguatan

nilai-nilai

kewirausahaan santri

Penguatan nilai-nilai

kewirausahaan santri

Penguatan nilai-nilai

kewirausahaan santri

3 Tujuan Mencetak santri

berwawasan nlai-nilai kewirausahaan

Mencetak santri berwawasan nlai-nilai kewirausahaan

Mencetak santri berwawasan nlai-nilai kewirausahaan

4 Kepemimpinan Mapan Mapan Mapan

5 Unit usaha Mini Market Mini Market Mini Market