• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

B. Penelitian yang Relevan

Berikut akan disajikan beberapa penelitian yang sudah dilakukan oleh peneliti sebelumnya yang akan dijabarkan sebagai berikut:

Penelitian pertama berjudul Efektivitas Penggunaan Media Pembelajaran Permainan Tradisional Congklak Untuk Meningkatkan Kemampuan Berhitung Pada Siswa Sekolah Dasar. Penelitian ini dilakukan oleh Nataliya (2015), jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif pra-eksperimental. Subjek penelitian ini adalah anak-anak masa sekolah dasar dan memiliki kriteria sebagai berikut: 1) anak sekolah dasar kelas III, 2) berusia 9-10 tahun, 3) laki-laki atau perempuan, 4) memiliki rata-rata nilai matematika 60-70, 5) mendapatkan skor pretest antara 45-65, 6) memiliki kategori IQ rata-rata. Dengan demikian, melalui kriteria tersebut peneliti akhirnya menggunakan 13 subjek yang sesuai dengan kriteria.

Penelitian ini dilaksanakan di SD Muhammadiyah 08 Dau Malang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ke efektivitas media pembelajaran permainan tradisional congklak untuk meningkatkan kemampuan dalam berhitung peserta didik sekolah dasar. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa terdapat perbedaan rata-rata kemampuan berhitung peserta didik sekolah dasar sebelum dan sesudah diberikan media pembelajaran berupa permainan tradisional congklak (t = -5,776; p = 0,000 <

0,05) dengan tingkat signifikansi 5%. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan rata-rata kemampuan berhitung peserta didik kelas III SD Muhammadiyah 08 Dau Malang sebelum dan sesudah diberikan media pembelajaran berupa permainan tradisional congklak. Terdapat nilai rata-rata posttest (68,46) lebih tinggi dibandingkan dengan nilai rata-rata pretest (58,56). Hal ini menunjukkan bahwa media pembelajaran menggunakan permainan tradisional congklak efektif untuk meningkatkan kemampuan berhitung peserta didik sekolah dasar. Peneliti terinspirasi dengan penelitian tersebut karena permainan tradisional congklak mampu meningkatkan kemampuan berhitung peserta didik sekolah dasar. Penelitian ini memiliki persamaan dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti yaitu 1)

penggunaan media permainan tradisional, 2) muatan pelajaran yang akan digunakan adalah matematika, 3) subjek penelitian yaitu anak sekolah dasar.

Maka, peneliti menggunakan permainan tradisional sebagai metode untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik khususnya dalam materi pengukuran satuan berat untuk kelas II SD dalam pembelajaran tematik tema 6.

Penelitian kedua berjudul Developing 21st Century Skills for Elementary School Students Grade 1 by Implementing Indonesian Tradisional Games in Mathematic Learning. Penelitian ini dilakukan oleh Aprinastuti (2020), jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif. Subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas I SDN 1 Kintelan Yogyakarta sebagai kelas uji coba produk dengan jumlah 30 peserta didik dan 5 guru sekolah dasar di Yogyakarta. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh hasil keterampilan abad ke-21 mampu dikembangkan dengan menerapkan permainan tradisional dengan konsep matematika. Penelitian ini memiliki persamaan dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti yaitu 1) penggunaan permainan tradisional sebagai metode pembelajaran di sekolah dasar, 2) subjek penelitian adalah anak sekolah dasar, 3) muatan pelajaran yang digunakan yaitu matematika. Peneliti terinspirasi dengan penelitian tersebut karena permainan tradisional Telor Penyok, Koba Tiup, Dakon, dan Sret-sretan mampu mengembangkan keterampilan abad ke-21 dengan konsep matematika. Maka, peneliti menggunakan permainan tradisional sebagai metode untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik khususnya dalam materi pengukuran satuan berat untuk kelas II SD dalam pembelajaran tematik tema 6.

Penelitian ketiga berjudul Peningkatan Hasil Belajar Menggunakan Permainan Tradisional pada Tema 3 Subtema 2 Siswa Kelas IV SDN Jongkang Yogyakarta. Penelitian ini dilakukan oleh Hermawan (2018), jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas IV SDN Jongkang Yogyakarta dengan jumlah 30 peserta didik yang terdiri dari 11 peserta didik putra dan 19 peserta didik putri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar menggunakan permainan tradisional pada Tema 3 Subtema 2

26

peserta kelas IV SDN Jongkang Yogyakarta. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan didapatkan hasil bahwa adanya peningkatan nilai rata-rata hasil belajar siswa peserta didik pada kondisi awal 74,17 meningkat menjadi 86,93 pada siklus I dan meningkat menjadi 88,80 pada siklus II.

Persentase peningkatan hasil belajar dari siklus I ke siklus II sebesar 3,33%.

Hal ini menunjukkan bahwa adanya peningkatan hasil belajar pada Tema 3 Subtema 2 pada peserta didik kelas IV SDN Jongkang dengan menggunakan metode permainan tradisional. Penelitian ini memiliki persamaan dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti yaitu 1) penggunaan permainan tradisional sebagai metode pembelajaran di sekolah dasar, 2) subjek penelitian adalah anak sekolah dasar. Peneliti terinspirasi dengan penelitian tersebut karena permainan tradisional mampu meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV. Maka, peneliti menggunakan permainan tradisional sebagai metode untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik khususnya dalam materi pengukuran satuan berat untuk kelas II SD dalam pembelajaran tematik tema 6.

Penelitian keempat berjudul Pengaruh Permainan Tradisional (Bekelan Dan Slentikan) Terhadap Peningkatan Kemampuan Problem Solving Anak Usia Sekolah. Penelitian ini dilakukan oleh Hasanah (2016), jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan desain penelitian mixed desain (between subjek design and within subjek design). Dimana pengukuran dilakukan dengan pengambilan subjek dengan tujuan tertentu dan situasi berbeda dengan satu kelompok kontrol dan 2 kelompok eksperimen.

Subjek penelitian ini adalah anak sekolah dasar SDN Sumber Sekar 1, SDN Sumber Sekar 2, SDN Landungsari 1, dan 1 anak di RW 03 Desa Pasiraman yang berada di usia 9-11 tahun. Subjek berjumlah 27 orang, yang terpilih akan dimasukkan dalam 3 kelompok yaitu eksperimen 1, eksperimen 2 dan kelompok kontrol dengan masing-masing 9 orang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh permainan tradisional terhadap peningkatan kemampuan problem solving anak usia sekolah. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa penelitian kelompok kontrol (P=

0,866 P= 0,834 P > 0,05) yang berarti tidak ada perubahan nilai dari

pretest-posttest 1- pretest-posttest 2. Sedangkan kelompok eksperimen 1 (P=0.001, P=0,001.

P < 0,05) dan eksperimen 2 (P0,010, =P=0,00, P<0,05). Hal tersebut menunjukkan bahwa kelompok Eksperimen 1 dan 2 mengalami peningkatan kemampuan problem solving yang signifikan setelah subjek diberi perlakuan permainan tradisional bekelan dan slentikan. Padahal subjek yang digunakan memiliki varian kemampuan problem solving yang sama (P=0,989).

Penelitian ini memiliki persamaan dengan penelitian yang dilaksanakan oleh peneliti yaitu 1) penggunaan permainan tradisional sebagai metode pembelajaran di sekolah dasar, 2) subjek penelitian adalah anak sekolah dasar. Peneliti terinspirasi dengan penelitian tersebut karena permainan tradisional bekelan dan slentikan mampu meningkatkan kemampuan Problem Solving peserta didik sekolah dasar. Maka, peneliti menggunakan permainan tradisional sebagai metode untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik khususnya dalam materi pengukuran satuan berat untuk kelas II SD dalam pembelajaran tematik tema 6.

Berikut peneliti memaparkan bagan kerangka berpikir:

Gambar II. 1Literature Map dari Penelitian yang Relevan

“Developing 21st

“Pengembangan Buku Panduan Guru Menggunakan Permainan Tradisional Dalam Pembelajaran

Matematika Tema 6 Kelas II SD”

“Peningkatan

28

Gambar II.1 berisikan penelitian yang diambil oleh peneliti untuk mendukung penelitian yang dilakukan. Relevansi penelitian-penelitian tersebut dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah pada penggunaan metode maupun media yang berupa permainan tradisional dalam pembelajaran matematika. Jurnal dan skripsi tersebut dianggap relevan oleh peneliti karena penelitian-penelitian tersebut berhasil meningkatkan hasil belajar dan kemampuan problem solving siswa dengan menggunakan permainan tradisional, sehingga peneliti membuat buku panduan permainan tradisional dalam pembelajaran matematika tema 6 kelas II sekolah dasar.

Kebaruan penelitian yang dikembangkan oleh peneliti berdasarkan penelitian yang relevan tersebut yaitu media yang dikembangkan berupa media buku panduan permainan tradisional dalam pembelajaran matematika dan ditujukan kepada guru kelas II sekolah dasar. Referensi skripsi dan jurnal tersebut dapat mendukung proses penelitian yang dilakukan dengan judul skripsi

“Pengembangan Buku Panduan Guru Menggunakan Permainan Tradisional Dalam Pembelajaran Matematika Tema 6 Kelas II SD”.