BAB V PENUTUP
C. Saran
Saran peneliti untuk penelitian selanjutnya tentang pengembangan buku panduan guru mengenai penggunaan permainan tradisional dalam pembelajaran matematika tema 6 untuk kelas II sekolah dasar adalah sebagai berikut:
1. Pada saat melakukan kegiatan analisis kebutuhan sebaiknya dilakukan lebih dari dua sekolah dasar, supaya data yang diperoleh lebih akurat dan lengkap.
2. Pada saat melakukan analisis kebutuhan sebaiknya dilakukan lebih dari dua guru kelas II sekolah dasar, supaya data yang diperoleh lebih akurat dan lengkap.
3. Pada saat melakukan uji coba produk sebaiknya semua permainan tradisional yang terdapat dalam buku panduan dipraktikkan, supaya data yang diperoleh lebih akurat dan lengkap.
108
DAFTAR PUSTAKA
A, Supratiknya. (2012). Penelitian hasil belajar dengan teknik nontes.
Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Arifin, Z. (2009). Evaluasi pembelajaran prinsip, teknik, prosedur. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Aprinastuti, C. (2020). Developing 21st Century Skills for Elementary School Students Grade 1 by Implementing Indonesian Tradisional Games in Mathematic Learning. Proceedings of the International Conference on Progressive Education (ICOPE 2019). (422) 80 – 82. Diakses tanggal 22 April 2020, dari www.researchgate.net.
Darmadi, H. (2014). Metode penelitian pendidikan dan sosial. Bandung: PT Alfabeta.
Dharmamulya, S. (2005). Permainan Tradisional Jawa sebuah upaya pelestarian.
Kepel Press, Purwanggan.
Djemari, M. (2008). Teknik Penyusunan Instrumen Tes dan Non Tes. Yogyakarta:
Mitra Cendikia Press
Hermawan. (2018). Peningkatan hasil belajar menggunakan permainan tradisional pada tema 3 subtema 2 siswa kelas IV SDN Jongkang Yogyakarta. Skripsi.
Yogyakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2008). Peraturan Mendiknas tentang buku (Permendiknas Nomor 2 Tahun 2008). Jakarta: Biro Hukum dan Organisasi. Diakses pada Selasa, 21 Januari 2020 pukul 18:56 WIB dari http://bsnp-indonesia.org/id/wp-content/uploads/2009/04/Permen-No.-20tahun-2008-Buku-08.pdf
Kurniati, E. (2016). Permainan tradisional dan perannya dalam mengembangkan Keterampilan sosial anak. Jakarta: Kencana.
Hasana, L. A. (2016). Pengaruh permainan tradisional (bekelan dan slentikan) terhadap peningkatan kemampuan problem solving anak usia sekolah.
Skripsi. Malang: Fakultas Psikologi, Universitas Muhammadiyah Malang.
Hudojo, H. (1988). Mengajar Belajar Matematika. Jakarta: Usaha Nasional.
Larasati, T. A. (2009). Permainan tradisional Yogyakarta sebagai media untuk meningkatkan keterampilan interaksi sosial pada anak sekolah dasar dengan kesulitan bergaul. Tesis. Yogyakarta: Fakultas Psikologi, Universitas Gadjah Mada.
Mardapi. D. (2016). Pengukuran, penilaian, dan evaluasi pendidikan, Yogyakarta:
Parama Publising.
Mayasari, E. D. Dkk. (2014). The Use Of Creative Traditional Games To Increase The Children’s Calculation Skills. 340-347. Diakses tanggal 29 Juni 2020, dari reporsitory.usd.ac.id.
Mulyadi, C., Heru, B., dan Hendro, P. (2019). Metode penelitian kualitatif dan mixed method perspektif yang terbaru untuk ilmu-ilmu sosial, kemanusiaan dan budaya. Depok: Rajawali Pers.
Mulyani, N. (2016). Super Asik Permainan Tradisional Anak Indonesia.
Yogyakarata: DIVA PRESS.
Mulyatiningsih, E. (2011). Metode penelitian terapan bidang pendidikan, Bandung: Alfabeta.
Mardapi, D. (2017). Pengukuran, penilaian, dan evaluasi pendidikan.
Yogyakarta: Parama Publishing.
Muzdalipah, I dan Yulianto, E. (2015). Pengembangan desain pembelajaran matematika untuk siswa SD berbasis aktivitas budaya dan permainan tradisional masyarakat kampung naga. Tasikmalaya: Jurnal Siliwangi Vol.
1. No. 1.
Nataliya, P. (2015). Efektivitas penggunaan media pembelajaran permainan tradisional congklak untuk meningkatkan kemampuan berhitung pada
110
siswa sekolah dasar. Malang: Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan Vol. 03 (No. 02): 343-358. Diunduh dari https://ejournal.umm.ac.id
Pribadi, B. A. (2014). Desain dan pengembangan program pelatihan berbasis kompetensi: Implementasi model ADDIE edisi pertama. Jakarta: Kencana.
Rohmah, N. (2012). Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: Teras.
Runtukahu, J. T., dan Kandao, S. (2014). Pembelajaran matematika dasar bagi anak berkesulitan belajar. Yogayakarta: Ar-Ruzz Media.
Salam, R., Nurfaizah., Latri., Pattabundu., dan Achmad, K.S. (2016). Sumber belajar penunjang PLPG 2016 mata pelajaran/paket keahlian guru kelas SD bab IV pengukuran. (diakses Selasa, 21 Januari 2020 pukul 11.15 WIB dari https://sertifikasiguru.uad.ac.id/wp-content/uploads/2016/10/BAB-IV-PENGUKURAN-27.pdf)
Saleh, A. R., Janti G., dan Sujana. (2009). Pengantar kepustakaan. Jakarta: CV Sagung Seto.
Santrock, J. W. (2009). Perkembangan anak. Edisi 11. Jakarta. Erlangga.
Siregar, N. (2018). Peranan permainan tradisional dalam mengembangkan kemampuan matematika anak usia sekolah dasar. Jurnal Mercumatika, 2 (2), 1-7. (diakses diunduh Selasa, 21 Januari 2020 pukul 12.30 WIB dari http://ejurnal.mercubuana yogya.ac.id/index.php/mercumatika)
Sitepu, B. P. (2012). Penulisan buku teks pelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Slavin, R. E. (2011). Psikologi Pendidikan: teori dan praktik edisi kesembilan, jilid 1. Jakarta Barat: PT Indeks.
Sugiyono. (2009). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta, CV.
________. (2010). Metode penelitian pendidikan (Pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta, CV.
________. (2015). Metode penelitian pendidikan dan pengembangan (Research and development/R&D). Bandung: Alfabeta, CV.
________. (2017). Metode penelitian pendidikan (Pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta, CV.
Suherman, Erman, dkk. 2003. Strategi Pembelajaran Matematik Kontemporer.
Bandung: JICA.
Sujarno, Sindu, G., Ani, L., dan Isyanti. (2013). Pemanfaatan Permainan Tradisional Dalam Pembentukan Karakter Anak. Yogyakarta: Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB).
Sukirman. (2012). Pengembangan Media Pembelajaran. Yogyakarta: Pedagogia.
Suryani, N., Achmad, S., dan Aditin, P. (2018). Media pembelajaran Inovatif dan pengembangannya. Bandung: PT. REMAJA ROSDAKARYA.
Susanto, A. (2013). Teori belajar dan pembelajaran di sekolah dasar. Jakarta:
Kencana.
Suyadi. (2009). Permainan edukatif yang mencerdaskan. Yogyakarta: Power Books.
Taniredja, T., dan Handayati. M. (2012). Penelitian Kuantitatif (Sebuah Pengantar). Bandung: ALFABETA.
Tegeh, I. M., Jampel, I. N., dan Pudjawan, K. (2014). Model penelitian pengembangan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Theodora, C. A. (2013). Memahami perkembangan anak. Jakarta. Indeks.
Utomo, A. P. Y. (2008). Pengembangan buku panduan menulis laporan dengan Pendekatan kontekstual bagi siswa kelas VIII SMP. Skripsi. Semarang:
Universitas Negeri Semarang.
Widoyoko, E. P. (2012). Teknik penyusunan instrumen penilaian. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
_________. (2014). Penilaian hasil pembelajaran di sekolah Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
112
LAMPIRAN
Lampiran 1
Hasil Observasi Analisis Kebutuhan
No. Indikator Objek yang Diamati Catatan
1. Kegiatan pembelajaran
Kondisi peserta didik dan guru selama pembelajaran
matematika berlangsung.
a. Sebelum pembelajaran dimulai guru memberikan pengantar seperti mengajak bernyanyi atau tepuk semangat.
b. Penguasaan guru kurang menarik saat menyampaikan materi pelajaran.
c. Peserta didik kurang tertarik saat pembelajaran berlangsung, dengan begitu peserta didik kurang bersemangat dan lemah dalam memahami materi.
d. Penggunaan model pembelajaran yang digunakan oleh guru yaitu ceramah.
e. Pada SD pertama terdapat 10 dan pada SD kedua terdapat peserta didik yang kurang fokus saat pembelajaran berlangsung. Peserta didik cenderung melakukan kegiatan yang lain seperti bermain dan berbicara dengan teman satu meja. Hal tersebut membuat peserta didik kesulitan dalam memahami materi yang telah diberikan oleh guru.
f. Guru mengalami kesulitan dalam mendapatkan referensi baru yang mampu mendukung kegiatan pembelajaran. digunakan oleh guru adalah penggaris sebagai alat ukur panjang dan kartu angka untuk materi penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian.
b. Peserta didik cenderung mengalami
114
kesulitan saat mengkonversikan satuan berat.
c. Peserta didik sangat tertarik apabila pembelajaran dilakukan menggunakan media pembelajaran atau alat peraga yang mereka praktekkan sendiri.
3. Permainan tradisional
Permainan tradisional yang dimainkan oleh peserta didik.
Permainan tradisional yang sering dimainkan peserta didik kelas II adalah sepakbola, engklek, petak umpet, boiboinan, kelereng, dan cendak ndondok.
Lampiran 2
Hasil Wawancara Guru Kelas II SD
Indikator Pertanyaan Jawaban
Kendala peserta didik
1. Apakah materi matematika masih menjadi kendala untuk peserta didik kelas II?
Ya, peserta didik tidak mudah dalam memahami materi.
Hanya sebagian peserta didik saja yang betul-betul paham.
2. Dalam proses pembelajaran, apakah ada kendala yang sering dihadapi?
Kurang fokus dalam menerima materi.
Kegiatan mengajar
3. Metode apa yang Bapak/Ibu gunakan dalam pembelajaran matematika kelas II SD?
Ceramah, PMRI.
4. Bagaimana pengaruh metode yang Bapak/Ibu gunakan terhadap peserta didik?
Sebagian peserta didik dapat menerima materi dengan baik.
6. Bagaimana pendapat Bapak/Ibu jika matematika diajarkan dengan permainan tradisional? pada saat pembelajaran matematika?
Menampilkan video motivasi atau mengajak tepuk semangat.
10. Apakah guru mengalami kesulitan dalam mencari referensi?
Ya.
Permainan tradisional
11. Permainan tradisional apa saja yang masih dimainkan oleh peserta didik?
Sunda manda, dakon, sepakbola, petak umpet, dan jamuran.
Hasil yang 12. Menurut Bapak/Ibu permainan apa Dakon.
116
diharapkan saja yang mampu diterapkan dalam pembelajaran matematika?
13. Apakah Bapak/Ibu pernah menggunakan referensi buku untuk belajar matematika yang menggunakan permainan tradisional?
Belum. Yang digunakan hanya buku pelajaran seperti BUPENA.
14. Bagaimana pendapat Bapak/Ibu mengenai buku panduan permainan tradisional anak dalam pembelajaran matematika untuk kelas II?
Sangat bagus. Apabila bisa mempraktekkan secara langsung.
15. Bagaimana isi buku yang Bapak/Ibu harapkan dan sekiranya mampu memenuhi kebutuhan guru?
Terdapat langkah-langkah permainan dan diberi
gambar-gambar yang mampu
memperjelas permainan.
Lampiran 3
Hasil Validasi Ahli Matematika
118
120
Lampiran 4
Hasil Validasi Ahli Literasi dan Kebahasaan
122
Lampiran 5
Hasil Validasi Guru Kelas Bawah
124
126
Lampiran 6
Rekapitulasi Skor Hasil Validasi
No. Validator Hasil Validasi
Skor Kategori
1. Ahli matematika 3,0 “Baik”
2. Ahli literasi dan kebahasaan 3,87 “Sangat Baik”
3. Guru kelas bawah 3,30 “Sangat Baik”
Jumlah 10,17
Rata-rata 3,39
Kategori Sangat Baik
Lampiran 7
Hasil Uji Coba Guru SD (II-A)
128
Lampiran 8
Hasil Uji Coba Guru SD (II-2)
Lampiran 9
Hasil Kuesioner Peserta Didik
130
132
Lampiran 10
Foto Penelitian
134
Lampiran 11
Surat Izin Penelitian
136
Lampiran 12
Surat Keterangan Penelitian
Lampiran 13
Produk Buku
138
140
142
144
146
148
150
152
154
156
158
160
162
164
166
168
170
172
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Catharina Kyky Monita atau sering dipanggil Kyky, lahir di Sleman, 13 April 1998. Peneliti telah menempuh jenjang pendidikan di SDN Nanggulan, SMP Kanisius Kalasan, dan SMK Bopkri I Yogyakarta. Saat ini peneliti sedang melanjutkan pendidikan S1 PGSD di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Peneliti memilih penelitian Research and Development (R&D) sebagai salah satu syarat memperoleh gelar sarjana. Skripsi yang telah disusun oleh peneliti berjudul
“Pengembangan Buku Panduan Guru Menggunakan Permainan Tradisional Dalam Pembelajaran Matematika Tema 6 kelas II SD”.
Selama menempuh pendidikan S1 di Prodi PGSD Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, peneliti telah mengikuti berbagai macam kegiatan dan organisasi.
Berikut merupakan daftar kegiatan dan organisasi yang pernah diikuti oleh peneliti:
1. Anggota Devisi Keamanan Kegiatan Dies Natalis Prodi PGSD ke-10
2. Peserta Lomba Pentas Seni Kegiatan Pemilihan Pak’e dan Bu’e PGSD 2018