• Tidak ada hasil yang ditemukan

IV. METODE PENELITIAN

4.8. Penentuan Closure

Dalam model CGE, secara spesifik mempunyai variabel yang lebih besar dibandingkan dengan jumlah persamaannya, sehingga untuk menutup kekurangan perlu diseimbangkan agar model yang dipergunakan dapat dipecahkan dimana selisih pada variabel mengharuskan adanya variabel eksogen. Horridge, et al

eksogen secara umum, dimana variabel tersebut tidak mempunyai persamaan sesuai variabel tersebut. Beberapa variabel eksogen tersebut diantaranya; perubahan teknologi, pajak, variabel shifter, luas lahan, stok modal industri, harga impor, rata-rata pengembalian modal, perubahan inventori, dan perubahan kurs.

Susunan penentuan closure sangat mempengaruhi hasil simulasi. Beberapa jenis closure yang dimasukkan dalam model CGE menunjukkan kepentingannya terhadap tujuan penelitian dan bersifat fleksibel. Oleh karena itu, sangat penting untuk menunjukkan variabel-variabel yang akan di-shock dan dilakukan simulasi sebagai variabel eksogennya. Selain itu, closure yang digunakan harus dilihat apakah digunakan untuk jangka panjang atau jangka pendek.

Dalam model CGE, jumlah persamaan harus sama dengan jumlah variable endogen. Umumnya jumlah variable lebih banyak daripada jumlah persamaan. Oleh karena itu diperlukan jumlah variabel eksogen untuk menutupnya (close). Dengan demikian, untuk menyeimbangkan jumlah variabel endogen dan persamaannya harus sama, maka membutuhkan apa yang disebut ‘closure’.

Pada model WAYANG (Wittwer, 1999) yang digunakan dalam penelitian ini, telah dimodifikasi dengan mempunyai lebih banyak jumlah variabelnya daripada persamaannya. Variabel dalam model ini dibedakan menjadi variable yang dijelaskan dalam model dan variabel eksogen yang nilainya ditentukan di luar model. Pilihan tertentu sesuai dengan tujuan penelitian dengan mendefinisikannya menjadi variabel eksogen disebut sebagai closure atau penutup model. Dalam penentuan closure ini dapat secara bebas dilakukan dengan ketentuan bahwa jumlah variabel endogen harus sama dengan jumlah persamaan. Ketentuan ini menunjukkan bahwa masing-masing persamaan hanya mampu menjelaskan satu variabel.

Analisis yang digunakan pada model CGE WAYANG dalam penelitian ini merefleksikan jangka waktu yang dibutuhkan terjadinya proses penyesuaian berbagai peubah ekonomi untuk mencapai kondisi keseimbangan yang baru (new equilibrium). Pada penelitian ini analisis jangka waktu yang digunakan adalah jangka pendek (short run) dan jangka panjang (long run). Masing-masing jenis analisis ini didasari oleh asumsi yang berbeda. Terdapat dua asumsi dasar pada analisis jangka pendek, yaitu pertama, stok kapital dianggap tetap (fixed), hal ini

didasari anggapan bahwa investasi barang modal membutuhkan waktu yang relatif lama untuk dapat memengaruhi perekonomian. Shock yang terjadi tidak dapat secara langsung menambah stok kapital. Kedua, adanya kekakuan dalam pasar tenaga kerja (rigidities in the labor market), pada kondisi ini upah riil dianggap tetap. Menurut Horridge (2001), durasi jangka pendek tidak dapat dinyatakan secara eksplisit, tetapi umumnya sekitar satu sampai tiga tahun. Analisis jangka panjang didasarkan pada asumsi bahwa (1) telah terjadi penyesuaian pada stok kapital dan (2) upah riil juga telah mengalami penyesuaian akibat adanya guncangan dalam perekonomian.

Analisis pada model CGE WAYANG dalam penelitian ini belum memasukkan unsur dinamis (waktu), sehingga disebut sebagai model komparatif statik (Oktaviani 2008). Pada model ini analisis dilakukan dengan membandingkan perbedaan nilai peubah tertentu pada waktu yang akan datang (T), dengan atau tanpa adanya kebijakan (shock) pada peubah eksogen. Semua persamaan ataupun peubah pada model menunjukkan keadaan perekonomian pada periode yang akan datang.

Karena dalam penelitian ini menggunakan model CGE bersifat statik komparatif, maka closure yang dipakai dibedakan ke dalam jangka pendek dan jangka panjang. Closure jangka pendek dengan jangka panjang, perbedaannya adalah adalah dalam faktor market closure. Di sini, kapital bersifat spesifik, artinya tidak bisa bergerak (immobile) atau berpindah antar sektor. Kapital menjadi input tetap untuk setiap industri. Hal ini dilakukan dengan membuat variable permintaan kapital di semua industri yang eksogenus. Selain itu untuk pasar tenaga kerja, jumlah tenaga kerja aggregate (supply) bisa berubah. Hal ini dilakukan dengan membuat variable supply tenaga kerja menjadi endogenous, dan membuat harga tenaga kerja sebagai variabel eksogen. Dengan kata lain diasumsikan ada nominal wage rigidity di dalam perekonomian. Secara lebih jelas

closure jangka pendek dapat diilustrasikan pada Gambar 16. Secara program Gempack dapat dilhat pada Lampiran 2.

Upah Riil

Perubahan Teknis Penggunaan Faktor Produksi Tenaga

Kerja Tenaga

Kerja Stok Kapital

Tingkat Pengembalian Modal Tingkat Pengembalian Modal PDB PDB Konsumsi

Rumah Tangga InvestasiInvestasi

Neraca Perdagangan Neraca Perdagangan Konsumsi Pemerintah = + + + Eksogen Keterangan: Endogen Endogen

Sumber: Horridge, et al. (2001) (dimodifikasi)

Gambar 16. Closure Jangka Pendek pada Model CGE yang Digunakan

Selain jangka pendek, dalam penelitian ini closure yang digunakan juga dengan jangka panjang. Jangka panjang diasumsikan dalam closure pada penelitian ini adalah bahwa stok kapital sudah dapat diataur dari model, upah riil , perubaham teksnis penggunaan faktor produksi dan tingkat pngendaian modal. Dalam closure jangka panjang, supply of factor of production untuk semua faktor (tenaga kerja, modal dan lahan) yaitu variable adalah exogenous (artinya fully-employed), dan faktor produksi tersebut boleh bergerak atau berpindah antar sektor. Untuk itu harga faktor sama untuk semua sektor. Adapun closure jangka panjang yang mempengaruhi perubahan terhadap perekonomian dan rumahtangga perdesaan dalam jangka panjang. Adapun closure dalam model CGE penelitian ini disajikan secara jelas pada Gambar 17. Untuk closure jangka panjang melakukan swap dari beberapa variable eksogenus pada closure jangka pendek, yang secara program dapat dilihat pada Lampiran 3.

Perubahan Teknis Penggunaan Faktor Produksi

PDB = Konsumsi RT + Investasi + PemerintahKonsumsi +

Eksogen

Keterangan: Endogen

Upah Riil

Tenaga

Kerja Stok Kapital

Tingkat Pengembalian

Modal

Neraca Perdagangan

Sumber: Horridge, et al. (2001) (dimodifikasi)

Gambar 17. Closure Jangka Panjang pada Model CGE yang Digunakan

Hubungan antar peubah ekonomi makro dapat diubah-ubah sesuai dengan tujuan penelitian. Dengan demikian posisi peubah sebagai peubah pengaruh atau yang dipengaruhi dapat disesuaikan dengan kebijakan ekonomi makro apa yang akan kita lihat pengaruhnya. Misalnya, kita dapat melihat dampak dari perubahan nilai tukar rupiah terhadap peubah ekonomi makro lainnya. Nilai tukar dapat mempengaruhi besarnya nilai ekspor dan impor yang kemudian akan merubah penggunaan faktor produksi impor, investasi, produksi dan PDB riil.