• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengertian Nikah

Dalam dokumen Agama (Halaman 114-119)

Kerangka Agama Islam

9.1 Pengertian Nikah

Nikah menurut istilah bahasa berarti ―gabungan atau kumpulan‖. Orang arab mengatakan Tanaakahatil Asyjaaru bilamana pohon-pohon saling bergabung satu sama lainnya.Nikah menurut istilah syara‘ ialah

―suatu akad (transaksi) yang intinya mengandung penghalalan wathi‘

(persetubuhan) dengan memakai kata nikah atau kawin‖. Menurut pendapat yang sahih, pengertian hakiki dari nikah adalah akadnya, sedangkan secara majaz menunjukkan makna wathi‘ (persetubuhan).

Dilihat dari subtansinya nikah merupakan perjanjian suci dari seorang atau beberapa orang perempuan kepada seorang laki-laki, se- bagaimana dapat dipahami dari beberapa ayan al-Qur‘an berikut ini : An Nisaa‘ : 21

And how could ye take it when ye have gone in unto each other and they have taken from you a solemn covenant ?

(Bagaimana kamu akan mengambilnya kembali, padahal seba- gian kamu telah bergaul (bercampur) dengan yang lain sebagai

suami-istri. Dan mereka (istri-istrimu) telah mengambil dari kamu perjanjian yang kuat).

An Nisaa‘ : 154

And for their covenant we raised over them (the towering heigt) of Mount (Sinai); and (on another occasion) we said: “enter the gate with humility” : and (once again) We commanded them;

“Transgress not in the matter of the Sabbath”, And We took from them a solemn Covenant.

(Dan telah Kami angkat ke atas (kepala) mereka bukit Thurisina untuk (menerima) perjanjian (yang telah Kami ambil dari) mer- eka. Dan kami perintahkan kepada mereka : “Masukilah pintu gerbang itu sambil bersujud”, dan Kami perintahkan (pula), ke- pada mereka : “Janganlah kamu melanggar peraturan mengenai hari sabtu”, dan Kami telah mengambil dari mereka perjanjian yang kokoh).

Al-Ahzab : 7

And remember We took from the Propheths their covenant : as (we did) from thee : from Noah, Abraham, Moses, and Jesus the son of mary: We took from them a solemn covenant.

(Dan (ingatlah) ketika Kami mengambil perjanjian dari nabi-nabi dan dari kamu (sendiri), dari Nuh, Ibrahim, Musa dan Isa putera Maryam, dan Kami telah mengambil dari mereka perjanjian yang teguh).

Al Baqarah : 221

Do not marry un believing women until they believe : a slave women who believes is batter than an unbelieving woman. Even though she allure you. Nor marry (your girls) to unbilieve until they believe : a slave man who believes is batter than an unbe- liever even though he allure you. Unbelievers do (but) beckon youtothefire.ButAllahbeckonsbyHisGracetotheGarden(of Bliss) and forgiveness, and makes His Signs clear to mankind : that they may receive admonition.

(Dan janganlah kamu nikahi wanita-wanita musryik, sebelum

mereka beriman. Sesungguhnya wanita budak yang mu‟min leb-

ih baik dari wanita musyrik, walupun dia menarik hatimu. Dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik (dengan wa- nita-wanita mu‟min) sebelum mereka beriman. Sesungguhnya budak yang mu‟min lebih baik dari orang yang musyrik walupun dia menarik hatimu. Mereka mengajak ke neraka, sedang Allah mengajak ke surga dan ampunan dengan izin-Nya. Dan Allah me- nerangkan ayat-ayat-Nya (perintah-perintah-Nya) kepada manu- sia supaya mereka mengambil pelajaran).

Ar Ruum : 21

And among His sign is this, that He Created for you mater from among yourselves, that ye may dwell in tranquillity with them,. And He has put love and mercy between your (hearts) : verily in thataresignsforthosewhoreflect.

(Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia mencip- takan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu

cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang de- mikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir).

Artinya : Dan dari sebagian tanda-tanda kebesaran Allah.

Maksudnya Allah menunjukan kebesaran-Nya dengan maksud supaya manusia membesarkan-Nya. Sebagaimana dalam suatu hadits yang diriwayatkan Imam Ahmad Rasulullah Saw., bersabda yang atin- ya : ‖ Ayat yang mulia, katakanlah segala puji bagi Allah yang tidak mempunyai anak dan tidak ada baginya sekutu dalam kekuasaan-Nya dan tidaklah Allah menjadi pemimpin orang-orang aniaya dan besar- kanlah Allah dengan segala Kebesarnannya‖. Adapun bukti kebesaran Allah SWT., di antaranya adalah Allah menciptakan pasangan kita dari jenis kita sendiri, sehingga hidup kita berpasangan yakni :

Artinya : Bahwasanya Allah telah menciptakan untuk kamu seka- lian manusia dari jenis kamu sendiri berupa pasangan (jodoh).

Allah menciptakan pasangan hidup kita dari jenis kita sendiri, yaknisebagaisuamidanistri.Laki-lakidengankelebihanfisikdantena- ga yang dimilikinya diwajibkan untuk menafkahi kebutuhan rumah tangga. Istri, dengan kelembutan dan kepekaan perasaannya diwajib- kan mengelola pemberian suami agar terpenuhi kebutuhan makanan, kenyamanan, kelembutan, dan kemesraan, bahkan keamanan anggota keluarga. Oleh karena itu tugas istri seperti tercantum dalam al-Qur‘an Surat An-Nisaa ayat ke 34, diperintahkan Isrti harus sholeh, taat, dan menjaga diri, kehormatan, harta suami ketika suaminya sedang tidak ada di rumah. Ketika kewajiban suami – istri dilaksanakan dengan

didasarkan kepada niat membesarkan (mengikuti syariat) Allah, maka Allah menetapkan pada suami-istri itu

Artinya : Supaya kami cenderung dan merasa tentram kepada- nya.

Apabila suami – istri kompak melaksanakan fungsinya masing- masing sesuai aturan Allah atau demi kebesaran Allah, maka Allah menetapkan ketenteraman, kenyamanan dan keamanan yang sering kita kenal dengan kata sakinah. Dan apabila sakinah telah diraih dan tetap istiqomah membesarkan Allah Swt., maka Allah menambahkan nikmatnya dengan menjadikannya di antara keduanya adalah

Artinya : Kasih sayang di antara mereka (suami – istri)

Pada keluarga yang demikian itulah terdapat tanda-tanda kebe- saranAllahbagikaumyangberfikir.

An Nuur :32

Marry those among you who are single, or the virtuous ones among your slaves, male of female : if they are in poverly, Allah will give them means out of His grace: for Allah encompasseth all, and He knoweth all things.

(Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian diantara kamu, dan orang-orang yang layak dan (berkawin) dari hamba- hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perem- puan. Jika mereka miskin Allah akan mempaukan mereka de-

ngan kurnia-Nya. Dan Allah maha luas (pemberi-Nya) lagi Maha mengetahui).

An Nisaa ayat 3

If ye fear that ye shall not be able to deal justly with the or- phans, marry women of your choice, two, or three, or four, but if ye fear ye shall not be able to deal justly (with them), then only one, or (a captive) that your right hands possess, that will be more suitable, to prevent you from doing in justice.

(Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak_ perempuan yatim (bilamana kamu mengawininya), maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi : dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (kawinilah) seorang saja, atau budak-budak yang kamu miliki. Yang demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya).

Dalam dokumen Agama (Halaman 114-119)