• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penunjukan 3 (tiga) bank umum sebagai tempat penyimpanan uang milik Pemerintah Kota Bima dengan saldo per 31 Desember 2007 sebesar Rp30.028.086.151,43 tidak ditetapkan

Dalam dokumen Contoh laporan keuangan daerah (Kota Bima).pdf (Halaman 111-114)

PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

HASIL PEMERIKSAAN ATAS KEPATUHAN

5. Penunjukan 3 (tiga) bank umum sebagai tempat penyimpanan uang milik Pemerintah Kota Bima dengan saldo per 31 Desember 2007 sebesar Rp30.028.086.151,43 tidak ditetapkan

dengan Surat Keputusan Walikota dan tidak diberitahukan kepada DPRD serta Pembukaan dan Pengoperasian 36 rekening Kas Daerah tidak diatur dengan Peraturan Walikota

Pemeriksaan atas tempat penyimpanan uang milik Pemerintah Kota Bima per 31 Desember 2007, diketahui bahwa uang tersebut disimpan pada 3 (tiga) bank umum dalam 36 rekening giro dengan saldo per 31 Desember 2007 seluruhnya sebesar Rp30.028.086.151,43. Rincian atas rekening dimaksud sebagai berikut :

No. Nomor Rekening Nama Rekening Saldo

Per 31 Des 2007 Bank

1 2 3 4 5

1 005.21.00048.02-3 Sisa UDP BPKD Kota Bima 57.660.083,92 Bank NTB 2 005.21.00004.02-5 DAK Dana Reboisasi 454.682.925,00 Bank NTB

PERWAKILAN BPK RI DI MATARAM 16 5 005.21.00015.02-0 Pemkot Bima/bagi Hasil

pajak 6.205.039,00

Bank NTB

6 005.21.02066.00-7 Pemkot Dana Propensi 797.177.475,61 Bank NTB

7 005.21.00018.02-3 Dana Penyeimbang/Dana Ad

Hoc 3.803.022.171,00

Bank NTB

8 005.21.00002.00-9 Kas Pemkot (PAD) 205.482.687,70 Bank NTB 9 005.21.02066.01-0 Pemkot Bima/DAU 1.653.796.988,17 Bank NTB

10 005.21.00025.02-6 Bend BPKD kota

Bima/Burhan ISM 283.480.561,83

Bank NTB

11 005.21.02102.00-6 DAK Khusus Pemkot-Bima 421.451,40 Bank NTB 12 0053757446 Kantor Pemerintah Kota

Bima

20.666.862,00 Bank BNI

13 0120647870 Kantor Pemerintah Kota Bima

2.769.734,00 Bank BNI

14 0053756431 BPHTB Pemkot Bima 99.212.413,00 Bank BNI 15 0120647304 Kantor Pemerintah Kota

Bima

1.627.407.872,00 Bank BNI

16 0053757219 PBB Pemkot Bima 3.035.152.587,00 Bank BNI 17 0053757435 Kantor Pemerintah Kota

Bima

883.214.926,00 Bank BNI

18 0136317196 DAK Infrastruktur Kota Bima

362,00 Bank BNI

19 0136317866 DAK Perikanan dan Kelautan 140,00 Bank BNI 20 0136317640 DAK Prasarana 683.900.000,00 Bank BNI 21 0136317334 DAK Kesehatan 463,00 Bank BNI 22 0136316283 DAK Lingkungan Hidup 90,00 Bank BNI 23 0136318065 DAK Pertanian 823,00 Bank BNI 24 0136318281 DAK Pendidikan 00,00 Bank BNI 25 0053763211 Badan Pengelola Keuangan 895.635,00 Bank BNI 26 00000079-01-000370-30-1 Bencana Alam qq Walikota

Bima

109.923,00 Bank BRI

27 00000079-01-000376-30-7 Dana Ad Hoc 00,00 Bank BRI 28 00000079-01-000373-30-9 Dana Bantuan Keg Sos.

Kemasy

45.792.676,00 Bank BRI

29 00000079-01-000262-30-4 Pemkot Bima CQ HM Nur A Latif

5.117.248.183,80 Bank BRI

30 00000079-01-000360-30-6 DAK Sarana/Prasarana 00,00 Bank BRI 31 00000079-01-000363-30-4 DAK Lingkungan Hidup 00,00 Bank BRI 32 00000079-01-000364-30-0 DAK Kesehatan 00,00 Bank BRI 33 00000079-01-000365-30-6 DAK Perikanan Kelautan 00,00 Bank BRI 34 00000079-01-000362-30-8 DAK Infrastruktur 3.055.714.961,00 Bank BRI 35 00000079-01-000361-30-2 DAK Pendidikan 00,00 Bank BRI 36 00000079-01-000359-30-5 DAK Prasarana Pemerintahan 00,00 Bank BRI

Hasil konfirmasi dengan Kepala BPKD Kota Bima tentang dasar penyimpanan uang pada ketiga bank umum dimaksud diketahui bahwa penunjukan ketiga bank ini tidak didasarkan atas Surat Keputusan Walikota dan tidak diberitahukan kepada DPRD Kota Bima. Demikian pula pada saat penunjukan bank tidak ada perjanjian yang dibuat antara pihak Bendahara Umum Daerah Kota Bima dengan masing-masing Bank, sehingga tidak jelas hak dan kewajiban masing-masing pihak. Lebih lanjut dijelaskan bahwa Pemerintah Kota Bima tidak mempunyai prosedur yang ditetapkan dalam mekanisme pembukaan, pengoperasian, pengawasan dan penutupan rekening milik Pemerintah Kota Bima.

Kondisi tersebut tidak sesuai dengan:

a. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2007 tanggal 16 Juli 2007 tentang Pengelolaan Uang

milik Negara/Daerah pada: 1) Pasal 18 ayat:

(1) Gubernur/bupati/walikota menunjuk Bank Umum sesuai dengan kriteria dan persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (1) dan/atau Bank Sentral untuk menyimpan Uang Daerah yang berasal dari penerimaan daerah dan untuk membiayai pengeluaran daerah.

(2) Kepala Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah selaku Bendahara Umum Daerah membuka rekening Kas Umum Daerah pada Bank Sentral dan/atau Bank Umum yangditunjuk oleh gubernur/bupati/walikota sebagaimana dimaksud pada ayat (1). (3) Penunjukan Bank Umum sebagaimana dimaksud pada ayat(1) dimuat dalam perjanjian

antara Bendahara Umum Daerah dengan Bank Umum yang bersangkutan.

(4) Perjanjian sebagaimana dimaksud pada ayat (3) sekurang-kurangnya mencakup:a.jenis pelayanan yang diberikan; mekanisme pengeluaran/penyaluran dana melalui bank;c.pelimpahan penerimaan dan saldo rekening pengeluaranke Rekening Kas Umum Daerah;d.pemberian bunga/jasa giro/bagi hasil atas saldo rekening;e.pemberian imbalan atas jasa pelayanan;f.kewajiban menyampaikan laporan;g.sanksi berupa denda dan/atau pengenaan bunga yang harus dibayar karena pelayanan yang tidak sesuai dengan perjanjian; dan h.tata cara penyelesaian perselisihan.

2) Pasal 19 ayat (7) yang menyatakan bahwa ketentuan lebih lanjut tentang pembukaan dan pengoperasian rekening penerimaan dan rekening pengeluaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2),ayat (4), dan ayat (5) diatur dengan Peraturan Kepala Daerah.

b. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006, tanggal 15 Mei 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah dalam Pasal 179 ayat (3) disebutkan bahwa penunjukan bank yang sehat sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan dengan keputusan kepala daerah dan diberitahukan kepada DPRD.

Tidak diterbitkannya Surat Keputusan Walikota tentang Penunjukan Bank yang sehat tempat pembukaan Rekening Kas Umum Daerah dan Peraturan Walikota yang mengatur pembukaan dan pengoperasian rekening penerimaan dan pengeluaran mengakibatkan terjadinya kesulitan dalam melakukan pemantauan hak dan kewajiban atas rekening bank dimaksud, sehingga membuka peluang penyalahgunaan keuangan daerah.

PERWAKILAN BPK RI DI MATARAM 18

Hal tersebut terjadi karena:

a. Kelalaian Kepala BPKD selaku BUD TA 2007 yang tidak membuat perjanjian bersama antara bank yang ditunjuk sebagai tempat penyimpanan uang daerah dengan BUD.

b. Kelalaian Walikota Bima tidak menerbitkan Surat Keputusan Walikota tentang Penunjukan Bank yang sehat tempat pembukaan Rekening Kas Umum Daerah dan Peraturan Walikota yang mengatur pembukaan dan pengoperasian rekening penerimaan dan pengeluaran dan tidak memberitahukan kepada DPRD.

Walikota Bima menyatakan bahwa penunjukan 3 (tiga) bank umum sebagai tempat penyimpanan uang milik Pemerintah Kota Bima dengan saldo per 31 Desember 2007 sebesar Rp.30.028.086.151,43 tidak ditetapkan dengan Surat Keputusan walikota dan tidak diberitahukan kepada DPRD. Dapat dijelaskan bahwa sejak Pemerintah Kota Bima terbentuk telah dilakukan pembukaan rekening pada 3 (tiga) Bank yaitu PT. Bank NTB, PT. Bank BRI, dan PT. Bank BNI telah dilengkapi dengan surat Keputusan Walikota Bima sehingga pihak Bank menerima pembukaan rekening tersebut dengan dilengkapi specimen tanda tangan pejabat yang berwenang menandatangani cek setiap tahunnya. Terhadap SK tersebut kami (pemkot Bima) akan lengkapi menyusul setelah SK tersebut ditemukan kembali di arsip surat kami.

BPK RI menyarankan kepada Walikota Bima agar:

a. Memberikan sanksi bagi Kepala BPKD selaku BUD TA 2007 karena tidak membuat perjanjian antara Pemerintah Kota Bima dengan bank yang ditunjuk sebagai tempat penyimpan uang daerah dan selanjutnya memerintahkan kepada BUD TA 2008 agar membuat perjanjian antara Pemerintah Kota Bima dengan bank yang ditunjuk sebagai tempat penyimpan uang daerah. b. Dalam menetapkan bank sebagai tempat penyimpanan kas daerah, ditetapkan berdasar SK

Walikota dan diberitahukan kepada DPRD dan membuat Peraturan Walikota yang mengatur pembukaan dan pengoperasian rekening penerimaan dan pengeluaran serta menertibkan rekening kas daerah yang tidak digunakan lagi.

6. Pengeluaran Kas dari Kas Daerah TA 2007 sebesar Rp1.571.233.500,00 yang dianggap sebagai

Dalam dokumen Contoh laporan keuangan daerah (Kota Bima).pdf (Halaman 111-114)