• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peraturan/Konstitusi Kongregas

Dalam dokumen BERTOLAK DARI SPIRITUALITAS PENDIRI pdf (Halaman 90-94)

ke dalam dunia dan dipraktikkan menjadi suatu kebaikan hati terhadap mereka yang membutuhkan. St. Vinsensius de Paul dipandang sebagai kharakter paling representatif dari cinta kasih Gereja di dalam dunia modern. Paguyuban Persaudaraan Cintakasih yang ia organisir (1617) di antara umat paroki Châtillon-les-Dombes untuk mengunjungi orang-orang miskin yang sakit di rumah-rumah mereka merupakan benih bagi tumbuhnya lembaga-lembaga cinta kasih. Ia mendirikan Paguyuban Perempuan-perempuan Cinta kasih yang melayani karya-karya cinta kasih. Karena mereka tidak dapat menangani kebutuhan-kebutuhan orang-orang miskin, bersama dengan Luisa de Marillac, ia mendirikan Serikat Puteri kasih (1633), suatu tarekat religius yang mengabdikan diri kepada pelayanan terhadap orang miskin.220

Pada dasar pertimbangan terminologis istilah karitas dan bagaimana istilah itu digunakan dalam gerakan Vinsensian, membantu untuk menafsirkan motif pendirikan Kongregasi. Ada sedikitnya lima nama pada awal berdirinya Kongregasi: Bruder-bruder Karitas, Bruder-bruder Dina,221 Kongregasi Bruder-bruder Santo Vinsensius dibawah perlindungan Keterkandungan Tak Bernoda dari Maria,222 Kongregasi Bruder-bruder dari Keterkandungan Tak Bernoda Maria dibawah Perlindungan St. Vinsensius de Paul,223 dan Kongregasi Bruder-bruder dari Keterkandungan Tak Bernoda dari Maria.224 Dari sudut pandang ini, jelaslah bahwa nama-nama ini menunjukkan bagaimana para Pendiri kita memulai Kongregasi dalam spirit St. Vinsensius.

4. Peraturan/Konstitusi Kongregasi

220

Bdk. M. SCADUTO, “Charity, Work of”, dalam BERARD L MARTHALER, O.F.M. CONV., S.T.D., Ph.D., ex. ed., New Catholic Encyclopedia, vol 3 Can-Col., Washington DC 2003, 417. Lihat juga LUIGI NUOVO, “Carità (Confraternite di)”, dalam LUIGI MEZZADRI, Dizionario Storico Spirituale Vincenziano, Roma 2003, 62-65.

221 Nama-nama yang pertama dan kedua tertulis pada

Proyek Rutten.

222 Nama ini tertulis di dalam naskah asli untuk pengesyahan Aturan Kongregasi yang pertama oleh Mgr. Paredis, Uskup Roermond.

223 Nama ini sesuai dengan nama Aturan Hidup Kongregasi yang ditulis oleh Br. Bernardus: Regula bagi Bruder Santa Maria yang Terkandung tak Bernoda di bawah perlindungan St.Vinsensius de Paul.

224

Seperti telah dikatakan di muka, ketika Hoecken tiba dari St. Truiden ke Maastricht, ia membawa Peraturan Bruder-bruder Karitas, bertahun 1832. Dipandu oleh Peraturan Bruder-bruder Karitas, ia menggubahnya menjadi Peraturan yang lebih ringkas bagi Bruder-bruder dari Keterkandungan Tak Bernoda dari Maria. Peraturan pertama Kongregasi kemudian diserahkan kepada Uskup Roermond. Mgr. Paredis menerimanya sementara pada awal 1841 dan menunjuk Rutten sebagai “direktur” Kongregasi. Pada tahun 1848 Peraturan tersebut menerima pengesyahan sementara dari Roma. Roma menemukan kekurangan tentang Kepemimpinan dan Keuangan Kongregasi pada Peraturan pertama Kongregasi. Tambahan lagi, tidak ada penjelasan detil tentang penerapan Peraturan itu ke dalam kehidupan seharí- hari. Pada tahun 1855 diadakan pertemuan para bruder untuk merumuskan apa yang disebut “Kebiasaan-kebiasaan Domestik dan Penerapan-penerapan Peraturan”. Pada tahun 1870 Peraturan Kongregasi menerima pengesyahan final dari Roma, yang mencakup Penerapan-penerapannya. Dari saat itu dan seterusnya, Peraturan dan Penerapannya disebut Konstitusi. Kebiasaan- kebiasaan Domestik dipisahkan tersendiri, dan dikenal dengan sebutan Direktorium. Karena pada tahun 1917, terbit Kitab Hukum Gereja yang baru, beberapa naskah Konstitusi disesuaikan. Pada tahun 1936 Roma mengesyahkan Konstitusi yang telah direvisi ini. Semua penyesuaian dan perubahan tidak mengubah esensi pandangan-pandangan Br. Bernardus seperti dituliskan sekitar tahun 1850.225

Peraturan/Konstitusi merupakan dokumen yuridis dan operasional, dokumen spiritual, naskah yang inspiratif yang mencirikhaskan gaya hidup dan perilaku pendiri dan melestarikan kekhasan serta menginspirasi kehidupan dan perilaku tiap anggota maupun kongregasi secara

225“Regula bagi Bruder Santa Maria yang Terkandung tak Bernoda di bawah perlindungan St.Vinsensius de Paul (Regel voor de Broeders der Onbevlekte

Ontvangenis van Maria onder de bersherming van den H.Vincentius à Paulo)”, Tahun

1967, Ubachs menerbitkan buku tentang regula-regula Kongregasi dimana ia membandingkan Regula Bruder-bruder Karitas, bertahun 1832 dengan Regula-regula Kongregasi bertahun 1848, 1870, dan 1936. Lihat BR.WINIFRED UBACHS “Regula- regula Bruder-bruder dari Maastricht 1841-1936 (De Regels der Broeders van Maastricht 1841-1936)," Maastricht 1967.

keseluruhan.226 Br. Bernardus menyebut “Konsitusi sebagai jalan kita menuju kesempurnaan dan kekudusan”. Dalam arti ini, kita menghadirkan beberapa kutipan dari Peraturan/Konstitusi, Direktorium yang mengindikasikan Spiritualitas Vinsensian Kongregasi. Kita diundang kembali untuk memperjelas prinsip-prinsip fundamental dan hubungan- hubungan yang menentukan serta makna yang hakiki, agar sampai kepada pengetahuan tentang kharakteristik-kharakteristik kehidupan religius awali yang oleh Pendiri dimaksudkan untuk dipeluk atau yang telah dihidupi.227

Pada saat-saat awal pendirikan Kongregasi, contoh hidup St. Vinsensius memiliki pengaruh yang amat besar, khususnya dalam melayani orang miskin dan yatim-piatu, mereka yang lanjut usia, sakit dan orang-orang yang tidak mampu. Kita akan menyelidiki pengaruh besar itu di dalam Peraturan- peraturan/Konstitusi-konstitusi lama. Dari satu pihak, kata “Spiritualitas Vinsensian” belum digunakan. Kita tidak menemukan definisi Spiritualitas Vinsensian seperti itu di dalam Peraturan-peraturan/Konstitusi-konstitusi lama atau Direktorium. Di lain pihak, Peraturan-peraturan/Konstitusi- konstitusi atau Direktorium memberikan suatu deskripsi spirit tersebut, deskripsi yang tidak sempurna. Umumnya, spiritualitas berhadapan dengan dasar-dasar yang tidak berubah tentang relasi pribadi dengan Allah: doa, Kitab Suci, bacaan-bacaan spiritual yang lain, relasi dengan orang-orang lain, nilai-nilai dan disiplin pribadi.

Judul Peraturan Kongregasi yang ditulis tangan oleh Br. Bernardus bertahun 1848, yang sama persis dengan Peraturan Kongregasi bertahun 1841 adalah “Peraturan Bruder-bruder dari Keterkandungan Tak Bernoda dari Maria dibawah Perlindungan St. Vinsensius de Paul”.228

Tajuk yang sama diberikan ketika Peraturan Kongregasi menerima pengesyahan final dari Roma,229 tahun 1870. Mempertimbangkan bahwa nama

226

Bdk. M.COSTA, “Le Costituzioni degli Istituti Religiosi come espressione del

carisma”, La Civiltà Cattolica 4 (2001), 450. 227 Bdk. E

MILIO FOGLIASSO, “Il Decreto Perfectae Caritatis sul rinnovamento

della Vita Religiosa in risondenza alle odierne circostanze”, Torino, 1967, 303.

228 Regel voor de Broeders der Onbevlekte Ontvangenis van Maria onder de

bersherming van den H.Vincentius à Paulo”, Lihat BR.WINIFRED UBACHS, “De Regels der Broeders van Maastricht 1841-1936”, Maastricht 1967.

“Keterkandungan Tak Bernoda dari Maria” merupakan kehendak Paduka Mgr. Paredis, jelaslah bahwa para Pendiri kita telah membangun suatu visi yang jelas yang mereka persembahkan kepada bruder-brudernya, visi tentang St. Vinsensius sebagai model dalam melayani kaum miskin.

Pelindung utama Kongregasi ini adalah Santa Perawan yang Kudus dan Bunda Allah, Maria, yang Dikandung Tak Bernoda. Nama Kongregasi adalah Bruder-bruder Maria, Yang Terkandung Tak Bernoda. Mereka dengan sangat rajin akan berusaha menghormati dan menyebarluaskan kemuliaan Maria dan meniru keutamaan-keutamaannya. Pelindung Kongregasi ini adalah St. Vinsensius de Paul; bagi para novis St Yosef; bagi sekolah- sekolah St. Aloysius. Lagi pula, setiap komunitas memiliki Santo Pelindungnya sendiri-sendiri.230

Dengan tegas ditulis, St. Vinsensius adalah Pelindung kedua Kongregasi. Pada TR 1855,231 bab 19 mengatakan, “Pesta pelindung kedua adalah pesta St. Vinsensius de Paul, rasul cinta kasih, harus dirayakan dengan penuh hormat. Para bruder harus dengan rajin menirunya dalam melaksanakan karya cintakasih.” Cara lain untuk menghormati Santo ini, kita temukan pada dokumen yang sama, halaman 37, “Pada hari Minggu, para bruder akan berdoa litani St. Vinsensius agar mereka dengan perantaraannya memperoleh cinta sejati kepada sesama. Sebelum pestanya diadakan suatu novena, dengan berdoa: 10 kali Salam Maria dan litani St. Vinsensius.“ Kita temukan pula rumusan doa khusus kepada St. Vinsensius di dalam buku Direktorium dan Tata Cara.232 St. Vinsensius disebut juga di dalam formula untuk pengikraran prasetia atau profesi religius.233

230 Regula 1846, bab 8, Latihan dan Doa, art.9 “De Congregatie heeft voor Hoofdpatrones de H. Maagd en Moeder Gods Maria zonder vlek ontvangen. Zij draagt den Titel van: Congregatie der Broeders van de Onbevlekte Ontvangenis van Maria. Zij zullen met bijzonderen ijver Hare eer trachten voor te staan, te verbreiden en Hare deugden na te volgen. De Congregatie heeft voor Beschermheilige den H. Vincentius à Paulo, den H. Joseph als Patrron der Novicen, en den H. Aloysius als Patroon der scholen; daarenboven heeft nog elk onderhoorig Gesticht zijnen Patroon.”

231

Buku ini (TR 1855 merukapan singkatan dari Toepassingen op den H. Regel F.I.C. 1855 – Penerapan Aturan-aturan, 108 pages) ditambahkan oleh Uskup tahun 1885 dan ditandatanganinya: Diterima dan disyahkan 15 November, 1855. Tahun-tahun berikutnya buku ini disebut “Directorium”.

232 Lihat “Direktorium dan Buku Kebiasaan bagi para Bruder Santa Maria yang

Terkandung tak Bernoda, di Maastricht.” Maastricht, 1870, 98 “Santo Bapa Vinsensius,

Rasul Cintakasih, pelajaran Ilahi Sang Penyelamat saling mencintai, bukan saja kauajarkan kepada orang lain, melainkan melaksanakan sendiri sesempurna mungkin;

Dalam dokumen BERTOLAK DARI SPIRITUALITAS PENDIRI pdf (Halaman 90-94)