• Tidak ada hasil yang ditemukan

Teknik Pembelajaran RICA-RICAE Peningkat Hasil Belajar Siswa Sekolah Dasar

3. Perkembangan Anak Usia Siswa sekolah dasar

Keadaan perkembangan anak usia siswa sekolah dasar bisa dimasuk pada tahap middle dan late childhood. Masa ini dimulai dari usia enam sampai sebelas tahun. Pada masa ini anak mulai menguasai membaca, menulis, dan menghitung. Prestasi menjadi tema utama dari kehidupan anak dan mereka semakin mampu mengendalikan diri. Dalam periode ini, mereka berinteraksi dengan dunia sosial yang lebih luas di luar keluarganya (Santrock, 2007: 41-42).

Menurut teori perkembangan kognitif yang menyangkut perkembangan anak usia sekolah dasar dapat dijadikan pertimbangan guru dalam merancang pembelajaran mengambil dari Teori Piaget. Teori Piaget mengatakan bahwa anak usia SD berada pada fase operasi konkret (kurang lebih usia 7-11 tahun) sampai awal fase operasional formal (usia 11 hingga 15 tahun) karena anak SD pada saat ini kadang lulus pada usia 12-13 tahun.

187

Pada fase operasi konkret ini anak mulai dapat bernalar atau berpikir logis, mengenai peristiwa-peristiwa sejauh hal-hal tersebut diterapkan dengan contoh-contoh yang spesifik atau konkret dan mengklasifikasikan benda-benda ke dalam bentuk-bentuk yang berbeda.

Pada fase ini kurang lebih dari anak berada di kelas 1-5. Sedangkan pada kelas 6 anak berada di akhir fase Operasi konkret sampai awal fase operasional formal. Teori-teori tersebut menjadi dasar guru dalam merancang pembelajaran. Implikasi dari teori tersebut pada pembelajaran kelas 1-5 guru harus menyiapkan pembelajaran yang bersifat lebih konkret, spesifik, dan memakai contoh-contoh yang nyata agar mudah diterima oleh peserta didik.

Sedangkan pada pembelajaran di kelas 5 akhir sampai kelas 6, selain pembelajaran masih menekankan pada pembelajaran bersifat konkret namun sudah mulai bisa diberikan pembelajaran yang mulai bersifat abstrak, karena pada umur 11 tahun anak sudah mulai bisa berfikir secara abstrak dan lebih logis. Pada kelas 6 diberikan pembelajaran yang mulai bersifat abstrak karena untuk mempersiapkan peserta didik ke jenjang sekolah lanjutan (Santrock, 2006: 28-29).

Hasil dan Pembahasan

1. Hasil

Best Practice ini umumnya pernah berhasil mencapai tujuan. Keberhasilan itu adalah

salah satunya berhasil meningkatkan hasil belajar siswa melalui penggunaan pendekatan CTL dengan Teknik Pembelajaran RICA-RICAE pada pembelajaran IPS pada Standar Kompetensi 2. Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Sedangkan kompetensi dasarnya yaitu Kompetensi Dasar 2.1 Mendeskripsikan perjuangan para tokoh pejuang pada pada penjajah Belanda dan Jepang, di kelas V SDN Ciparay 01 Kec. Ciparay Kab. Bandung sehingga pembelajaran IPS menjadi lebih meningkat hasilnya. Selain itu pembelajaran menjadi lebih bermakna (meningfull), mudah dipraktekan, menimbulkan kreatifitas bagi siswa dan dapat tidak verbalisme.

188

Penggunaan Teknik Pembelajaran RICA-RICAE telah dipraktekan salah satunya dalam pelajaran IPS. Hasil penggunaan teknik ini memberikan peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS. Pengunaan teknik ini dilakukan di kelas V SDN Ciparay 01 Kec. Ciparay Kab. Bandung pada tahun 2017/2018.

Peningkatan hasil belajar siswa terlihat pada peningkatan rata-rata nilai kelas yang baik yaitu rata-rata nilai remedial test di akhir pembelajaran tahap I terdapat lebih dari setengahnya siswa yaitu 20 siswa (55,5 %) dikategorikan tuntas, sedangkan hampir setengahnya yaitu 16 orang (44,4 %) dikategorikan belum tuntas. Sedangkan pada pembelajaran tahap II terdapat 28 siswa (78 %) dikategorikan sebagian besar tuntas/ diatas KKM, hanya 8 orang (22%) dikategorikan sebagian kecil saja belum tuntas. Selain itu menimbulkan motivasi siswa untuk belajar dan mempraktekan pembelajaran di lingkungan (dikehidupan nyata).

2. Pembahasan

Penerapan langkah-langkah pembelajaran teknik pembelajaran RICA-RICAE yaitu pensinkronan pedoman pendekatan CTL pada umumnya dengan teknik penyederhanaan khusus RICA-RICAE. Adapun teknik pembelajaran RICA-RICAE, secara umum adalah sebagai berikut:

Tahap 1 (RI: CARI)

Pada tahap ini siswa mencari dan menentukan permasalahan yang ada disekitar siswa akan dipelajari. Kemudian siswa mencari referensi baik yang berupa media cetak maupun elektronik. Bisa berupa artikel internet taupun dri referensi buku yang terpercaya.

Tahap 2 (CA: BACA)

Pada tahap ini siswa membaca secara intensif berbagai referensi baik media cetak, maupun media elektronik yang telah didapat mengenai permasalahan yang telah ditentukan.

189

Tahap 3: (RI : REVIU)

Setelah siswa membaca secara intensif. Pada tahap ini siswa dituntut untuk membuktikan hasil membacanya berupa mereviu hasil dari membaca intensif referensi yang didapat. Kemudian siswa berdiskusi bersama dikelompoknya untuk mencari solusi permasalahan berdasarkan referensi yang telah didapat tentang permasalahan yang telah ditentukan. Diakhir tahap ini siswa membuat argumentasi/ hipotesis sederhana sebagai solusi dari permasalahan yang terjadi.

Tahap 4: (CA: CANTUM - SEBARKAN)

Siswa mencantumkan hasil argumentasi/ hipotesis/ ide mengenai solusi dari permasalahan yang didapat dalam bentuk produk akhir. Sebagai bukti, solusi siswa siswa harus disebarkan. Hal yang disebarkan adalah sebagai produk akhir kepada pihak lain berupa poster, video himbauan, ataupun deskripsi solusi melalui media sosial (facebook, instagram, grup whatapps, dan lain-lain).

Tahap 5 (E: EVALUASI)

Pada tahap terahir ini siswa bersama guru mengevaluasi hasil kerja dari awal sampai akhir, jika ada yang masih harus dipecahkan dari permasalahannya maka melakukan kegiatan serupa, namun jika telah berhasil maka dicukupkan. Baik lewat media sosial maupun pada pembelajaran di ruang kelas mengenai produk yang dihasilkan. Siswa bersama guru merefleksikan pembelajaran yang telah dilaksanakan.

Adapun secara khusus contoh Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajarannya sebagai berikut (contoh ini dalam pembelajaran IPS): Kegiatan Pendahuluan (dilakukan sekitar 5 menit). Pada tahap ini guru melakukan pengkondisian kelas dan media pembelajaran, memberikan motivasi untuk bersemangat terlibat dalam pembelajaran dan penyelidikan. Learning by doing,

learning with game. Selain itu guru memberikan apersepsi berkaitan dengan materi yang akan

190

berhubungan dengan perjuangan pahlawan melawan penjajah Belanda dan Jepang? Selain itu bisa juga bratanya: Apakah anak-anak pernah mengetahui dari media cetak atau elektronik tentang berhubungan dengan perjuangan pahlawan melawan penjajah Belanda dan Jepang?

Kegiatan Inti (dilakukan sekitar 50 menit). Pada tahap ini guru menjelaskan tentang pokok bahasan berdasarkan informasi terkini secara umum untuk merangsang daya kontruksi anak. Siswa diharapkan menyimak dan merespons penjelasan guru. Guru pun memberikan pengantar indikator yang hendak dicapai. Siswa dibuat menjadi beberapa kelompok untuk mendiskusikan pokok bahasan misalnya tentang perjuangan para tokoh pejuang pada Penjajah Belanda dan Jepang hasil dari mengkaji dari buku, koran dan sumber informasi lainnya. Pada tahap ini di teknik RICA-RICAE yaitu tahap RICA (Cari dan Baca). Guru bertanya apakah telah membawa peralatan dan bahan untuk penyelidikan, kepada para siswa. Selain itu Guru memberikan arahan kepada siswa dalam melakukan penyelidikan berupa memberikan petunjuk pengerjaan LKS.

Tahap selanjutnya setiap kelompok Siswa diberikan LKS. Siswa mengerjakan LKS secara berdiskusi didalam kelompok masing-masing. Pada tahap ini di teknik RICA-RICAE yaitu tahap Reviu. Guru memberikan pengarahan dan bimbingan kepada siswa jika ada yang mengalami kesulitan dalam pengerjaan tugas.

Siswa membuat kesimpulan sementara dengan mengisi lembar kerja siswa perkelompok dan anggota masing-masing kelompok mengomunikasikannya. Perwakilan siswa mempresentasikan hasil temuan dan diskusi kelompok. Pada tahap ini di teknik RICA-RICAE yaitu tahap Cantum-sebarkan. Kelompok audiens memberikan pertanyaan dan tanggapan terhadap presentasi kelompok yang sedang tampil secara bergiliran. Guru menanggapi jawaban siswa, meluruskan jawaban dan memberi informasi yang benar.

Diakhir, guru meminta setiap tim untuk memberikan penilaian terhadap tim lain, dan memilih tim terbaik untuk kategori penyelidikan dan pelaporan. Guru memberikan arahan agar hasil tugas dikumpulkan dalamsatu map untuk penilaian portofolio. Pada tahap ini di teknik RICA-RICAE yaitu tahap Evaluasi.

191

Kegiatan Penutup (dilakukan sekitar 15 menit). Pada tahap ini guru memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya jika masih ada yang belum difahami. Guru memberikan penguatan dan memberikan koreksi jika masih ada yang keliru. Selain itu juga memberikan komentar terhadap hasil kerja dan kerja sama tim. Guru bersama siswa melakukan refleksi dari pembelajaran yang telah dilakukan berupa membuat kesimpulan hasil belajar. Pada tahap ini di teknik RICA-RICAE yaitu masih tahap Evaluasi. Selain itu guru memberi test harian untuk mengetahui daya serap materi.

Simpulan

Pendekatan CTL dengan Teknik Pembelajaran RICA-RICAE dapat menjadi alternatif pendekatan pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa yang rendah. Teknik Pembelajaran RICA-RICAE dapat menjadi variasi pembelajaran dikelas yang bersifat global dan dinamis. Sehingga menjadikan pembelajaran yang lebih bermakna (meaningfull) dan aplikatif di kehidupan nyata bagi siswa.

Daftar Pustaka

Dahar, R.W. (2011). Teori-teori belajar dan pembelajaran. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Johnson, Elaine B (2002) Contextual Teaching And Learning; Menjadikan Kegiatan

Belajar-Mengajar Mengasyikan dan Bermakna. Bandung: Mizan Learning Centre (MLC).

Sanjaya, Wina. (2013) Kurikulum dan Pembelajaran: Teori dan Praktik Pengembangan

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Edisi Pertama. Jakarta: Penerbit Kencana

Prenada Media Group.

Santrock, J. W. (2006) Perkembangan masa hidup. Edisi ketigabelas. Jilid I. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Supardan, D. (2015). Pembelajaran ilmu pengetahun sosial perspektif filosofi dan kurikulum. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

192

PENGEMBANGAN MEDIA KOFASBULBER UNTUK MENINGKATKAN