• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA

A. Perkembangan Bancassurance

1. Latar belakang timbulnya bancasssurance

Kehidupan masyarakat pada saat ini dengan berbagai pekerjaan juga kesibukan yang semakin mengimpit dan mendesak sehingga memakan begitu banyak waktu, pada akhirnya membuat masyarakat tidak mempunyai waktu untuk berlama-lama dan membutuhkan suatu yang sederhana dan kompleks dalam memenuhi kebutuhan termasuk dalam urusan keuangan dan perlindungan diri ataupun keluarga. Jika memang bisa melakukan berbagai kegiatan dan urusan dalam bidang keuangan dan perlindungan sekaligus, maka tidak perlu harus bersusah-susah melakukan urusan tersebut secara terpisah.

Bank sebagai lembaga keuangan dan perusahaan asuransi sebagai lembaga keuangan non-bank yang menjamin perlindungan. Pada dasarnya perusahaan asuransi dalam kegiatannya, secara terbuka mengadakan penawaran/ menawarkan suatu perlindungan/proteksi serta harapan pada masa yang akan datang kepada individu atau kelompok-kelompok dalam masyarakat atau institusi-institusi lain, atas kemungkinan menderita kerugian lebih lanjut karena terjadinya suatu peristiwa yang tidak tertentu atau belum pasti.

Bentuk kerja sama antara bank dan perusahaan asuransi dimana terjadi penggabungan produk asuransi dan produk bank kepada nasabah disebut

bancassurance. Pada prinsipnya, bancassurance merupakan sistem penjualan

produk asuransi melalui saluran distribusi bank. Istilah “bancassurance“ berasal dari bahasa Perancis, tempat lahirnya produk dan sistem bancassurance.30

Produk bancassurance yang lahir di Perancis kemudian berkembang dan khususnya di seluruh negara-negara Eropa maju pesat. Produk ini pertama kali diperkenalkan tahun 1970-an, namun baru dipasarkan secara efektif di negara tersebut pada tahun 1980.31 Istilah yang dipergunakan untuk menyatakan

bancassurance di negara asalnya adalah “Bank Insurance Model (BIM)” yang

menggambarkan kemitraan/kerjasama yang saling menguntungkan antara bank dan perusahaan asuransi dalam memasarkan produk asuransi.32

2. Pengertian bancassurance

Istilah bancassurance sesungguhnya telah disebutkan di dalam Peraturan Bank Indonesia, yaitu bahwa laporan terkait aktivitas tertentu meliputi antara lain laporan pelaksanaan keagenan dan/atau laporan pelaksanaan kegiatan

bancassurance.33

Menurut Lafferty Business Research, bancassurance adalah distribusi produk asuransi jiwa melalui kantor-kantor cabang bank. Istilah lainnya yang sering dipakai untuk menjelaskan bancassurance adalah bank-insunrance atau

Meskipun demikian, pengertian bancassurance tidak dimuat sama sekali.

30 Ketut Sendra, Bancassurance = Bank + Asuransi ( Jakarta: Penerbit PPM, 2007), hlm.1.

31 Ketut Sendra, Loc Cit.

32 Yenny Sigalingging, Sejarah Bancassurance, http://www.sejarah-bancassurance.html (diakses tanggal 12 Januari 2016)

33 Penjelasan Pasal 11 ayat (2) Peraturan Bank Indonesia No. 11/25/PBI/2009 Tentang Perubahan Atas Peraturan Bank Indonesia No. 5/8/PBI/2003 Tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum.

allfinanz. Asia Insurance Review menyebutkan bancassurance sebagai “ The provision of a complete range of banking, investment and insurance products and services, to meet the individual needs of the customers of the bank and it’s associates. (Ketentuan yang lengkap dan jelas mengenai produk dan jasa

perbankan, asuransi maupun investasi untuk memenuhi kebutuhan individu nasabah).34 Sedangkan dalam Surat Edaran Bank Indonesia No. 12/35/DPNP Tahun 2010, yang dimaksud dengan aktivitas kerjasama pemasaran antara bank dengan perusahaan asuransi yang selanjutnya disebut bancassurance ini adalah aktivitas kerjasama antara bank dengan perusahaan asuransi dalam rangka memasarkan produk asuransi melalui bank.35

Bancasurrance menurut G.M. Verrijn Stuart, adalah layanan bank dalam menyediakan produk asuransi yang memberi perlindungan dan produk investasi untuk memenuhi kebutuhan finansial jangka panjang. Bank merupakan salah satu badan usaha lembaga keuangan yang bertujuan memberikan kredit, baik dengan alat pembayaran sendiri, dengan uang yang diperolehnya dari orang lain, dengan jalan mengedarkan alat-alat pembayaran baru berupa uang giral.36

Sisi hukum dari bancassurance yakni merupakan aktivitas hukum yang timbul dari perjanjian antara perusahaan asuransi dengan pihak bank dimana bank sepakat untuk bertindak sebagai agen penjualan produk-produk asuransi di dalam wilayah jangkauan pasar yang dimiliki oleh bank tersebut. Dari hasil penjualan produk asuransi tersebut, bank akan mendapatkan pembayaran dalam

34 Manoj Kumar, “Marketing and Distribution Channel in Bancassurance”. Harian

Singapore Asian Insurance Review, 1998.

35 Surat Edaran BI No.12/35/DPNP butir I. 1

36

bentuk fee ataupun komisi dalam jumlah yang telah disepakati. Dari pengertian di atas, terlihat bahwa hubungan hukum yang terbangun antara pihak perusahaan asuransi dengan pihak bank lebih pada hubungan keagenan dimana pihak bank bertindak sebagai agen (sales representative) yang menjual produk-produk asuransi mitra berkontraknya, di wilayah aktivitasnya sebagai bank.37

Bancassurance dibentuk untuk melayani kebutuhan nasabah dan

memberikan solusi yang menyeluruh kepada nasabah bank, serta melakukan proteksi terhadap risiko bank. Dan tujuan bancassurance bagi bank itu sendiri ialah untuk meningkatkan fee based income, loyalitas nasabah dan efektifitas penjualan dalam bank serta melakukan proteksi terhadap risiko bank.38

3. Bancassurance di Indonesia

Bancassurance di Indonesia mulai diperkenalkan pada tahun 1990-an. Saat

itu yang dikembangkan hanyalah asuransi kredit yang merupakan bagian kecil dari bancassurance. Selanjutnya mulai tumbuh pola yang mengikuti bentuk

bancassurance, seperti Lippo Bank dan Lippo Life (sekarang AIG Life) dengan

produk Warisan-nya, BCA dan Indolife dengan produk Study Save-nya, Bank Niaga dan Niaga Cignalife, BRI dan BRIngin Life, Danamon dan Zurich Life dengan produk Primajaga-nya. Baru pada tahun 2000-an bisnis bancassurance di Indonesia mulai semarak dan dijadikan alternatif distribusi yang menguntungkan bank, perusahaan asuransi maupun nasabah. Bank yang mengembangkan bisnis

bancassurance sebagai unit bisnis antara lain BNI dengan BNI Life, Bank NISP

37 Ricardo Simanjuntak, “Tinjauan Hukum Bancassurance di Indonesia,”

(diakses 20 November 2015)

38 Ikatan Bankir Indonesia, Memahami Bisnis Bank (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2013), hlm. 102.

dengan Alliance Life dan Great Eatren Life Indonesia, Standard Chartered Bank dengan Alliance Life, Bank Mandiri dengan Axa Mandiri Life, Bank Mega dengan Mega Life, Takaful dengan Bank Muamalat.39

Terdapat berbagai produk bancassurance seperti produk kredit pemilikan rumah yang disertai dengan asuransi kebakaran bagi rumah dan asuransi jiwa bagi nasabah peminjam/debitur, atau kendaraan bermotor yang disertai dengan asuransi kerugian, kredit kepada pegawai/pensiunan yang disertai dengan asuransi jiwa terhadap nasabah peminjam/debitur, bundled product dan lain sebagainya. Namun produk-produk asuransi yang digunakan pada aktivitas bancassurance pada umumnya merupakan asuransi jiwa. Bahkan di Asia, 72 % produk bancassurance adalah asuransi jiwa.40

Beberapa faktor yang menyebabkan perkembangan bancassurance begitu pesat, antara lain:41

a. turunnya suku bunga dan depresi global, diyakini sebagai faktor utama yang menyebabkan perbankan gencar mencari alternatif pendapatan di luar bunga (fee based income);

b. bahwa upaya kerjasama dengan lembaga asuransi yang memiliki reputasi internasional, akan meningkatkan brand image bank (lokal) yang terlibat dan dengan adanya diversifikasi produk akan membuat bank tersebut menjadi lebih bonafit di mata nasabahnya;

39 Hendry Risjawan, “Bancassurance, Layanan Satu Atap yang Menggiurkan,” http://www. wikimu.com/News/DisplayNews.aspx?id=1624 ( diakses tanggal 7 Januari 2016).

40

2016)

c. bagi perusahaan asuransi sendiri, bancassurance menjadi suatu cara untuk meningkatkan kemampuan penetrasi pasar dengan memanfaatkan

database nasabah dan jaringan kantor bank. Hal ini menjadi penyebab

mengapa umumnya lembaga asuransi yang gencar melakukan kerjasama ini adalah asuransi asing yang belum memiliki jaringan pada pasar lokal dengan memilih bank lokal yang mempunyai jaringan kantor yang luas; d. bagi nasabah, bancassurance memiliki nilai tambah tersendiri.

Kemudahan dalam pelayanan sebagai suatu one stop finance service dan tawaran premi yang umumnya lebih ringan menjadi nilai tambah tersendiri bagi nasabah;

Demikian pula di Indonesia, praktik bancassurance timbul dan berkembang dengan baik. Terdapat dua alasan utama yang mendorong bisnis bancassurance dapat berkembang, antara lain:42

a. Tuntutan kebutuhan nasabah yang semakin berkembang saat ini

Tuntutan kebutuhan nasabah sekarang ini semakin tinggi. Orang-orang kaya sangat demanding, hampir setiap bank memiliki layanan khusus bagi para nasabah ’berduit’ yang disebut dengan layanan priority banking dimana mereka akan mendapatkan prioritas layanan dibandingkan nasabah umum lainnya. Kebanyakan nasabah sekarang sudah semakin pintar, dan mereka menginginkan agar bank menyediakan produk yang dapat memberikan return yang tinggi atas investasi dana yang mereka tempatkan. Melalui produk bancassurance, nasabah

42Emy Trimahanani, http://www.vibiznews.com/news/banking_insurance/2009/07/02 ,/ penghargaan-insurance-company-terbaik-2009/30 (diakses tanggal 7 Januari 2016 ).

akan mendapatkan manfaat antara lain adanya rekomendasi atau advise yang diberikan oleh financial adviser di cabang-cabang bank.

b. Posisi bank sebagai lembaga keuangan yang strategis

Bank memiliki distribution channel yang luas melalui cabang bank biasa atau priority banking, maupun electronic channel yang sudah semakin canggih. Sehingga bank dianggap sangat strategis untuk memasarkan produk asuransi. Demikan juga dengan adanya financial adviser atau financial planner akan membantu nasabah dalam mengelola keuangan mereka secara lebih bijaksana dan menguntungkan.

Bank akan mencari mitra perusahaan asuransi yang bisa memberi value. Begitu juga dengan perusahaan asuransi, mereka akan mencari bank mana yang punya database yang banyak dan cabang yang luas. Karena, kekuatan

bancassurance adalah channel distribution. Makin banyak jumlah cabang akan

makin banyak kesempatan untuk mendapatkan bisnis atau revenue. 4. Manfaat bagi para pihak dalam kegiatan bancassurance

Bancassurance dalam kegiatannya dapat memberikan manfaat ataupun

keuntungan bagi para pihak baik pada bank, perusahaan asuransi maupun nasabah. Berikut adalah manfaat yang dapat diperoleh masing-masing pihak.

a. Bagi pihak bank 43

1) Memperkuat produk dan meningkatkan pangsa pasar.

2) Produk bancassurance sebagai salah satu strategi mengurangi ketidakpastian sumber pendanaan.

3) Meningkatkan efisiensi.

4) Meningkatkan loyalitas nasabah.

5) Memaksimalkan potensi penjualan dan costumer data based yang ada di bank.

6) Meningkatkan brand image bank (lokal).

7) Staf bank yang memasarkan produk bancassurance mendapatkan pengetahuan baru tentang perasuransian yang memungkinkan mereka menjadi perencana keuangan (financial planner atau financial

consultant ).

8) Bancassurance dapat dijadikan diversifikassi produk bank, di luar

produk-produk perbankan pada umumnya. Keuntungan ini dapat dirasakan secara signifikan apabila nama produk bancassurance tersebut mendekati nama dan istilah perbankan.

9) Merupakan sumber pendapatan (fee based income) dan sumber penggalian dana baru di luar jasa perbankan lainnya.

10) Menciptakan kesetiaan nasabah (customer retention) , karena kebutuhan jasa keuangan yang lengkap dapat dilayani oleh bank itu sendiri.

11) Memberikan peluang penghimpunan dan pengelolaan dana masyarakat melalui setoran pembayaran premi asuransi, karena dana yang terakumulasi di bank dapat dimanfaatkan oleh pihak banksesuai kesepakatan dan perjanjian dengan pihak perusahaan asuransi.

13) Produk dapat dibuat secara khusus untuk melengkapi produk perbankan bank dan nasabah bank.

b. Bagi pihak perusahaan asuransi

1) Bagi perusahaan asuransi bertambahnya saluran distribusi, akan memperluas pasar dan secara otomatis akan menambah pendapatan dari premi asuransi baru (new business) maupun premi lanjutannya (renewal).

2) Perusahaan asuransi dapat memposisikan diri sebagai lembaga jasa keuangan yang tidak hanya menjual jasa asuransi melalui keagenan ataupun broker.

3) Proses underwriting-nya lebih sederhana karena persyaratannya yang cukup sederhana dan keputusannyapun hanya memilih diterima atau ditolak. Umumnya proses underwriting pada produk bancassurance sederhana dan singkat serta diberlakukan sebagai asuransi kumpulan atau kolektif.

4) Biaya distribusi dan administrasi yang rendah karena penjualannya dilakukan oleh staf bank dan telah terintegrasi dengan teknologi dan sistem perbankan yang ada. Perusahaan asuransi tidak harus mengeluarkan biaya promosi yang besar untuk mempromosikan perusahaannya, cukup membantu biaya promosi produk bancassurance yang akan dipromosikan oleh bank.

5) Perusahaan asuransi tidak dalam kendali pihak bank, karena kesemuanya bekerja sesuai dengan kontrak kerja sama bancassurance yang sangat berbeda dengan perjanjian keagenan.

6) Mendapatkan kemudahan dalam transaksi dan transfer dana, karena kesemuanya dapat dilakukan secara otomatis menggunakan teknologi perbankan. Dana premi dapat ditempatkan dalam bentuk deposito di bank untuk mendapatkan bunga dan demikian juga dapat segera ditarik atau dialihkan tanpa mengalami kesulitan. Transaksi dapat dilakukan secara cepat, seperti dialihkan untuk membayar kewajiban klaim asuransi kepada tertanggung yang sekaligus sebagai nasabah bank. c. Bagi nasabah44

1) Kemudahan dalam bertransaksi.

2) Mendapatkan pelayanan perbankan yang lebih luas, membeli asuransi lebih mudah, sehingga nasabah lebih menghemat waktu dan biaya. 3) Istilah asuransi yang banyak sulit untuk dimengerti dapat dijembatani

dengan istilah perbankanyang sederhana dan mudah dimengerti (consumer friendly).

4) Desain produknya sederhana dan dirancang mendekati produk perbankan yang sangat memenuhi kebutuhan nasabah dan nasabah tidak merasa bingung, namun nasabah akan merasa membeli produk atau jasa perbankan dengan fitur yang lengkap.

44Hargo Utomo, http://www.mmugm.ac.id/index.php/indexmanagementthough/505-membangun-kesadaran-berasuransi (diakses tanggal 13 Januari 2016).

5) Produk dan jasa perbankan yang dibeli dapat memberi perlindungan atas jiwa dan benda yang diasuransikannya.

6) Nasabah merasakan adanya kepastian atas produk yang dibelinya, karena tempat membelinya jelas dan setiap permasalahan yang dirasakan memiliki tempat pengaduan yang jelas pula.

7) Nasabah akan mendapatkan produk asuransi yang dipercaya dengan tingkat premi asuransi yang lebih rendah.

Di samping itu, terdapat keuntungan lain yang dapat diperoleh nasabah dari produk bancassurance antara lain:45

1) Dapat digunakan untuk berbagai tujuan investasi.

2) Pilihan dana investasi yang beragam, sesuai dengan besarnya toleransi terhadap risiko dan potensi keuntungan yang sesuai dengan keinginan nasabah.

3) Jumlah perlindungan jiwa dapat dipilih dan dapat ditambahkan sesuai kebutuhan.

4) Kebebasan untuk melakukan penambahan maupun penarikan dana sewaktu-waktu dan perlindungan asuransi nasabah tetap berjalan.

5) Pertumbuhan dana investasi dapat dipantau setiap hari.