• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

C. Hasil dan Analisis Pertemuan Online beserta Pengamatan

1. Hasil Pertemuan Katekese Online

a. Perasaan mengikuti perayaan Ekaristi secara daring dan penerimaan komuni batin.

Dalam mengikuti perayaan Ekaristi daring dan penerimaan komuni batin N09 menyatakan bahwa ia kurang puas, namun sebagai lansia dan sebagai warga negara yang baik ia mengikuti peraturan pemeritah di mana usia yang lebih dari 60 tahun ke atas dibatasi aktivitasnya. Selain itu, perayaan Ekaristi daring dan pergi ke gereja juga sama saja bahwa Tuhan benar-benar hadir di dalam diri dan di tengah-tengah kita. Sedangkan N10 menyatakan bahwa ia kurang puas, namun karena kondisi seperti ini kita harus mensyukuri saja. Sementara N11 merasa kurang mantap karena tidak terbiasa, namun lama kelamaan ia merasa puas karena dapat menyadari bahwa dalam menerima komuni secara langsung atau pun secara batin tetap sama bahwa Tuhan benar-benar hadir.

Berdasarkan pernyataan tersebut, para lansia merasa kurang puas dan mantap dalam mengikuti perayaan Ekaristi daring dan penerimaan komuni batin.

Karena kondisi dan keadaan para lansia dapat menerima dan mensyukurinya.

Selain itu para lansia juga menyadari bahwa dalam penerimaan komuni batin itu sama saja dengan penerimaan komuni di gereja di mana Tuhan benar-benar hadir di dalam diri kita dan di tengah-tengah kita.

b. Persiapan dalam mempersiapkan perayaan Ekaristi daring

Dalam mempersiapkan perayaan Ekaristi daring N09 dan N10 menyatakan bahwa alat-alatnya sudah dipersiapkan oleh cucu mereka. Hal yang paling penting untuk dipersiapkan adalah hati. Kalau hati kita berantakan, kita tidak bisa mengikuti perayaan Ekaristi dengan sepenuh hati. Oleh karena itu, yang paling penting adalah menata hati supaya dapat membangun iman, sehingga dapat mempersiapkan dan menanggapi kehadiran Tuhan. Sementara N11 menyatakan bahwa beliau dibantu oleh anak tetangganya dalam menggunakan HP atau televisi untuk mengikuti perayaan Ekaristi sedangkan untuk peralatan yang lain seperti lilin, salib dan lain sebagainya disiapkan oleh beliau sendiri.

Dari pernyataan di atas, para lansia membutuhkan bantuan orang lain dalam mempersiapkan media untuk mengikuti perayaan Ekaristi daring. Hal yang paling penting adalah menata hati supaya dapat membangun iman, sehingga dapat mempersiapkan dan menanggapi kehadiran Tuhan.

c. Pemahaman tentang perayaan Ekaristi daring dan komuni batin

Tentang pemahaman atas perayaan Ekaristi daring dan komuni batin, N09 menyatakan bahwa kesadaran secara rohani dan nyata itu sama bahwa Tuhan mendatangi kita. Ia tidak hanya datang saat penerimaan komuni saja, namun dalam perayaan Ekaristi dari awal hingga akhir Tuhan mendampingi kita setiap saat. Sedangkan N10 dan N11 menyatakan bahwa mereka sama seperti apa yang disampaikan oleh N09 bahwa Tuhan memang hadir di dalam diri kita.

Berdasarkan pernyataan di atas, para lansia memahami bahwa perayaan Ekaristi daring dan penerimaan komuni batin sebagai bentuk kesadaran secara rohani dan nyata itu sama saja, bahwa Tuhan hadir dari awal hingga akhir perayaan Ekaristi daring bukan hanya dalam penerimaan komuni saja karena Tuhan memang benar-benar hadir di dalam diri kita.

d. Memfokuskan diri secara khusyuk dan berdoa sepenuh hati

Dalam memfokuskan diri secara khusyuk dan berdoa sepenuh hati N09, N10, N11 menyatakan bahwa mereka menyatukan hati dengan diri supaya dapat memfokuskan diri dan siap untuk menyambut Tuhan di dalam diri mereka.

Dengan demikian para lansia menyatukan hati dan diri mereka untuk memfokuskan diri dan menyambut kehadiran Tuhan di dalam diri mereka.

e. Merayakan perayaan Ekaristi daring

Sehubungan dengan mengikuti perayaan Ekaristi daring, N11 mengungkapkan bahwa ia dalam mengikuti perayaan Ekaristi daring di ruang tengah dengan bersikap duduk. Sementara N09 dan N10 menyatakan bahwa dalam mengikuti perayaan Ekaristi daring kalau hari Minggu atau hari raya bersama dengan anak-anak, istri dan cucu mereka, sedangkan untuk misa harian mereka berdua saja. Selama mengikuti perayaan Ekaristi daring, N09 dan N10 berada di ruang kamar dengan bersikap duduk. Dengan demikian para lansia mengikuti perayaan Ekaristi daring dengan sikap duduk di ruangan yang telah

mereka siapkan bersama dengan istri, anak dan cucu mereka atau pun hanya sendiri.

f. Menerima komuni batin

Terkait dengan penerima komuni batin, N09 mengungkapkan bahwa sebelum menerima komuni batin ia berdoa spontan terlebih dahulu. Dalam doa spontan tersebut ia memohon agar Tuhan hadir di tengah-tengah mereka dan memohon supaya diri mereka disucikan, sehingga layak menerima kehadiran-Nya. Sementara N10 juga menyatakan seperti itu dengan ucapan syukur kepada Tuhan. Sedangkan N11 menyatakan hal bahwa kurang lebih sama seperti N09 dan N10. Setelah doa spontan mereka menyanyikan lagu komuni batin sesuai peraturan atau panduan yang sudah ada.

Dengan demikian para lansia dalam penerimaan komuni batin berdoa spontan untuk mengucapkan syukur dan memohon rahmat untuk disucikan, sehingga mereka merasa pantas untuk menyambut kehadiran Tuhan di dalam diri mereka. Setelah itu mereka menyanyikan lagu doa komuni batin sesuai dengan panduan yang diberikan oleh Gereja.

g. Harapan dalam pewartaan di era digital

Tentang harapan untuk dunia pewartaan ke depannya N09, N10 dan N11 mengungkapkan bahwa perayaan Ekaristi daring dapat ditinjau ulang mulai dari aturan dan pelaksanaannya, karena dampaknya kurang baik bagi anak muda, yaitu bahwa mereka yang mempunyai akses untuk pergi ke gereja ternyata tidak pergi

ke gereja dan jika mengikuti perayaan Ekaristi daring masih ada yang menyepelekan perayaan Ekaristi. Dengan demikian para lansia berharap semoga para Gembala meninjau ulang peraturan perayaan Ekaristi supaya tidak disalahgunakan oleh anak muda.

h. Niat dalam pewartaan di era digital

Tentang niat yang akan dilakukan dalam pewartaan di era digital ini, menurut N09 dan N10 kita harus terbuka dengan perkembangan lingkungan yang ada. SedangkanN11 menyatakan bahwa ia harus mempunyai kesadaran untuk bergabung dalam pewartaan secara online walaupun masih membutuhan bantuan orang lain. Dengan demikian para lansia berniat untuk mempunyai kesadaran dan keterbukaan dengan perkembangan yang ada untuk terlibat dalam pewartaan secara online.