• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perubahan Harga Perolehan Dan Masa Manfaat

Dalam dokumen AKUNTANSI KEUANGAN 2 (Halaman 163-167)

11 REVALUASI AKTIVA

11.1 Perubahan Harga Perolehan Dan Masa Manfaat

Dalam masa penggunaan aktiva tetap seringkali timbul biaya-biaya yang akan dikapitalisasi dalam rekening aktiva, sehingga harga perolehannya akan berubah. Perubahan ini mempengaruhi depresiasi aktiva tersebut. Begitu juga bila diketahui bahwa taksiran umur aktiva sudah dilakukan dengan tidak benar dapat mengakibatkan perhitungan depresiasinya juga menjadi tidak benar.

Perhitungan depresiasi selama umur suatu aktiva mungkin perlu dirubah jika terjadi pengeluaran-pengeluaran yang dikapitalisasi dalam rekening aktiva tersebut. Pengeluaran-pengeluaran yang dikapitalisasi adalah pengeluaran-pengeluaran untuk memperbesar fungsi aktiva. Karena harga perolehan aktiva berubah, maka perhitungan depresiasinya perlu diubah juga. Sebagai contoh misalnya mesin yang dibeli dengan harga Rp200.000,- ditaksir umurnya 20 tahun. Sesudah mesin ini digunakan selama 12 tahun, dikeluarkan biaya untuk memperbaiki keadaan mesin itu sebesar Rp40.000,-. Perbaikan ini tidak menambah umur mesin. Depresiasi sesudah adanya perbaikan dihitung sebagai berikut:

Harga perolehan pertama = Rp200.000,- : 20 = Rpl0.000,-

Perbaikan = Rp40.000,- : 8 = 5.000,-

Depresiasi tahunan sesudah adanya perbaikan Rpl5.000,-

jurnal yang dibuat untuk mencatat biaya perbaikan di atas adalah sebagai berikut:

Mesin Rp40.000,-

Kas Rp40.000,-

Apabila perbaikan di atas itu dapat menambah umur aktiva, maka biaya perbaikan-nya akan dicatat dengan mendebit rekening akumulasi depresiasi mesin.

Misalnya dalam contoh tersebut, perbaikan dengan biaya Rp40.000,- dapat memperpanjang umur mesin dengan waktu 2 tahun. Dengan demikian sisa umur mesin adalah = (20 -12) + 2 = 10 tahun. Depresiasi sesudah adanya perbaikan dihitung sebagai berikut:

Harga perolehan mesin Rp200.000,- Akumulasi depresiasi =

12/20 x Rp200.000,- = Rp120.000,- Rpl20.000,-

Perbaikan mesin 40.000,-

80.000,-

Nilai buku (sisa umur = 10 tahun) Rpl.20.000,-

Depresiasi tiap tahun menjadi = Rpl20.000,- :10 = Rpl2.000,-.

Biaya perbaikan Rp40.000,- yang dapat menambah umur 2 tahun di atas dicatat dengan jurnal sebagai berikut:

Akumulasi depresiasi – Mesin Rp40.000,-

Kas Rp40.000,-

Kadang-kadang suatu bagian dari mesin harus diganti dengan bagian yang baru. Penggantian-penggantian seperti ini harus diperhitungkan dalam perhitungan depresiasi sesudah penggantian. Selanjutnya disajikan contoh, mesin dibeli dengan harga Rp200.000,-, umur 5 tahun Sesudah dipakai selama 3 tahun, suatu suku cadang mesin yang ditaksir merupakan 20% dari harga perolehan mesin, rusak dan diganti. Harga beli suku cadang yang baru sebesar Rp50.000,- dan suku cadang ini akan dapat dipakai sampai mesin itu habis umurnya. Suku cadang yang lama laku dijual dengan harga Rp5.000,-.

Kejadian-kejadian di atas dicatat dengan jurnal sebagai berikut:

Kas Rp5.000,-

Akumulasi depresiasi mesin 24.000,-

Rugi penggantian suku cadang 11.000,-

Mesin Rp40.000,-

Perhitungan:

Harga perolehan suku cadang (taksiran) = 20% x

Rp200.000,- = Rp40.000,-

Revaluasi Aktiva 159

Nilai buku Rpl6.000,-

Harga jual 5.000,-

Rugi Rpl.1.000,-

Pembelian suku cadang baru dicatat sebagai berikut:

Mesin Rp50.000,-

Kas Rp50.000,-

Karena ada penggantian suku cadang, maka perhitungan depresiasi sekarang dihitung sebagai berikut:

Harga perolehan pertama = (Rp200.000,- - Rp40.000,-) : 5 = Rp32.000,- Suku cadang baru = Rp50.000,-:2 25.000,-

Depresiasi tahunan Rp57.000,-

Apabila sudah diketahui lebih dahulu bahwa selama waktu penggunaan mesin akan diadakan penggantian suku cadang, maka depresiasi untuk suku cadang itu harus dihitung lebih tinggi agar pada saat penggantian, nilai buku suku cadang itu sudah menjadi 0 dan tidak ada kerugian yang timbul pada saat penggantian.

Taksiran umur aktiva tetap kadang-kadang tidak sesuai dengan kenyataannya. Apabila selama waktu penggunaannya tidak diketahui adanya kesalahan, maka nanti pada saat pemberhentian aktiva atau pada saat habisnya taksiran umur akan dapat diketahui, apakah taksiran umur aktiva dibuat dengan benar atau tidak. Kesalahan-kesalahan penaksiran umur aktiva akan berakibat kesalahan dalam menghitung beban depresiasi. Apabila diketahui bahwa taksiran umur aktiva dibuat dengan tidak benar maka tindakan perbaikan/koreksi dapat dilakukan dengan salah satu cara sebagai berikut: (a) Nilai buku aktiva pada saat diketahui adanya kesalahan tidak diubah,

perubahan dilakukan terhadap perhitungan depresiasi untuk sisa umur aktiva untuk mengimbangi kesalahan-kesalahan yang sudah terjadi. seperti pada mesin dengan harga perolehan Rpl00.000,- umur ekonomis 5 tahun. Sesudah dipakai selama 2 tahun, ditaksir mesin masih dapat dipakai selama 4 tahun. Karena adanya perubahan umur mesin, maka akan terjadi perubahan dalam beban depresiasi. Depresiasi sebelum perubahan umur (untuk tahun pertama dan kedua) = Rpl00.000,- : 5 =

Rp20.000,- per tahun. Depresiasi untuk tahun ke-3 dan seterusnya dihitung sebagai berikut:

Harga perolehan mesin Rpl00.000,-

Akumulasi depresiasi mesin (2 tahun) 40.000,- Nilai buku mesin awal tahun ke-3 Rp60.000,-

Depresiasi untuk tahun ke-3 dan berikutnya sebesar : Rp60.000,- : 4 = Rpl5.000,- per tahun.

Dalam cara ini tidak ada koreksi untuk depresiasi tahun-tahun yang sudah lewat.

(b) Nilai buku aktiva direvisi sehingga menunjukkan jumlah yang sesuai dengan taksiran umur yang baru. Depresiasi tahun-tahun yang lewat direvisi dan perhitungan depresiasi tahun-tahun yang berikutnya didasarkan pada taksiran umur yang baru. Seperti pada mesin dibeli dengan harga Rpl00.000,-. Umur ditaksir 4 tahun tanpa nilai residu. Sesudah dipakai selama 2 tahun diketahui bahwa mesin tersebut masih dapat dipakai selama 3 tahun.

Nilai buku mesin sebelum koreksi:

Harga perolehan mesin Rpl00.000,-

Akumulasi depresiasi mesin - 2/4 x Rpl00.000,- 50.000,-

Nilai buku mesin Rp 50.000,-

Dengan adanya taksiran umur yang baru, nilai buku mesin pada akhir tahun kedua seharusnya sebesar:

Harga perolehan mesin Rpl00.000,-

Akumulasi depresiasi mesin = 2/ 5 x Rpl00.000,- 40.000,-

Nilai buku mesin Rp 60.000,-

Nilai buku mesin sebelum koreksi jumlahnya terlalu rendah Rpl0.000,- dibandingkan dengan nilai buku yang baru sehingga nilai buku mesin harus dinaikkan menjadi Rp60.000,-. Jurnal untuk membetulkan nilai buku di atas sebagai berikut:

Akumulasi depresiasi mesin Rpl0.000,-

Revaluasi Aktiva 161

Jika koreksi atas beban depresiasi yang sudah lewat akan dilaporkan di dalam laporan laba rugi maka rekening yang dipakai adalah seperti dalam jurnal di atas. Tetapi apabila koreksi ini akan dilaporkan di dalam laporan laba tidak dibagi maka kreditnya adalah rekening laba tidak dibagi. Jika depresiasi tahun-tahun yang lewat ternyata terlalu kecil maka jurnal koreksinya sebagai berikut:

Koreksi laba tahun-tahun lalu (laba tidak dibagi) Rpxx

Akumulasi depresiasi mesin Rpxx

Dalam dokumen AKUNTANSI KEUANGAN 2 (Halaman 163-167)