• Tidak ada hasil yang ditemukan

Treasury Stock

Dalam dokumen AKUNTANSI KEUANGAN 2 (Halaman 112-117)

6 MODAL SAHAM & HAK PEMEGANG SAHAM

8.2 Treasury Stock

Treasury stock adalah saham perusahaan yang dibeli kembali dari peredaran untuk sementara waktu. Perbedaan antara saham yang belum beredar dengan treasury stock adalah bahwa saham yang belum beredar itu merupakan modal saham yang belum dijual dan diedarkan sedangkan treasury stock merupakan modal saham yang beredar yang dibeli kembali.

Pembelian kembali saham yang beredar sebagai treasury stock bisa terjadi karena berbagai alasan sebagai berikut:

(a) Untuk menaikkan harga pasar saham.

(b) Akan dijual kembali pada karyawan perusahaan. (c) Akan dibagikan sebagai dividen.

(d) Untuk menukar surat-surat berharga perusahaan lain, dan sebagainya.

Treasury stock yang dijual kembali akan dikelompokkan kembali dalam modal saham yang beredar. Kadang-kadang treasury stock diperoleh dari hadiah, sumbangan atau dari pelunasan utang.

Modal Saham dan Kebijakan Deviden 107

Ada beberapa pendekatan yang digunakan dalam pencatatan transaksi

treasury stock. Pendekatan-pendekatan itu merupakan dasar dari metode pencatatan treasury stock sebagai berikut:

1. Pembelian treasury stock dipandang sebagai penghentian peredaran sebagian saham yang beredar dan metode pencatatannya disebut metode nilai nominal.

Dalam pandangan ini dianggap bahwa pembelian treasury stock merupakan pelunasan kembali saham dari pemegang-pemegang saham tertentu sehingga pemegang saham itu tidak lagi menjadi pemegang saham perusahaan. Apabila treasury stock itu dijual lagi maka penjualannya dianggap mencari pemegang saham baru. Dalam cara ini treasury stock yang dibeli dapat dicatat dengan cara:

(a) Mendebit rekening modal saham.

Transaksi Jurnal

2005

Penjualan 1.000 lembar saham, nominal @ Rp1.000,- dengan Rp1.200,- per lembar

Kas Rp1.200.000,-

Modal saham Rp1.000.000,-

Agio sham 200.000,-

Laba tahun 2005 sebesar Rp150.000,-

Laba-Rugi Rp150.000,-

Laba ditahan Rp150.000,- 2006

Pembelian kembali 100 lebar sham dengan harga @ Rp1.300,- Modal saham Rp100.000,- Agio Saham 20.000,- Laba ditahan 10.000,- Kas Rp180.000,- 2006

Penjualan kembali 100 lebar yang dibeli dengan harga jual @ Rp1.500,-

Kas Rp150.000,-

Modal saham Rp100.000,-

Agio saham 50.000,-

Sesudah penjualan treasury stock modal saham dalam neraca nampak sebagai berikut:

Modal Modal Saham Rp1000.000,- Agio saham 230.000,- Laba ditahan 140.000.00 Rp1.370.000,- Keterangan:

Pada tahun 2006, saham yang beredar dibeli dengan harga Rpl.300,- /Jika dibandingkan dengan harga jualnya pada tahun 2005 (Rpl.200,- ) maka terdapat selisih sebesar Rpl.00,- per lembar. Selisih ini (Rpl00,- x 100 lembar) dianggap sebagai pembagian dividen dan dibebankan pada rekening laba ditahan. Rekening modal saham didebit sebesar Rpl.000,- (nominal) x 100 lembar dan rekening agio saham dibatalkan dengan jumlah yang sebanding dengan agio yang diperoleh pada saat saham tersebut dijual tahun 2005 yaitu sebesar Rp200,- per lembar. Penjualan kembali treasury stock pada tahun 2006 dengan harga Rpl.500,- per lembar dicatat dengan cara biasa. (b) Mendebit rekening treasury stock dan saldonya dilaporkan

mengurangi modal saham beredar dalam neraca.

Transaksi Jurnal

2005

Penjualan 1.000 lembar saham, nominal @ Rp1.000,- dengan Rp1.200,- per lembar

Kas Rp1.200.000,-

Modal saham Rp1.000.000,-

Agio sham 200.000,-

Laba tahun 2005 sebesar Rp150.000,-

Laba-Rugi Rp150.000,-

Laba ditahan Rp150.000,- 2006

Pembelian kembali 100 lebar sham dengan harga @ Rp1.300,- Treasury stock Rp100.000,- Agio Saham 20.000,- Laba ditahan 10.000,- Kas Rp180.000,- 2006

Penjualan treasury stock dengan harga @ Rp1.500,-

Kas Rp150.000,-

Treasury stock Rp100.000,-

Agio saham 50.000,-

Sesudah penjualan treasury stock modal saham dalam neraca nampak sebagai berikut:

Modal

Modal Saham Rp1000.000,- Agio saham 230.000,- Laba ditahan 140.000.00 Rp1.370.000,-

Modal Saham dan Kebijakan Deviden 109

Keterangan:

Metode b adalah sama dengan metode a, hanya rekening yang dipakai mencatat pembelian sham sendiri yang berbeda. Dalam metode a, saham sendiri yang dibeli didebitkan ke rekening modal saham, sedangkan dalam metode b yang didebit adalah rekening

treasury stock. Begitu juga pada saat penjualan treasury stock, dalam metode a yang dikredit adalah rekening modal saham, sedangkan dalam metode b yang dikredit adalah rekening treasury stock. Debit dalam rekening modal saham atau treasury stock dilakukan dengan jumlah sebesar nilai nominal saham-saham yang dibeli. Selisih harga beli dengan nominal dicatat dalam rekening agio, disagio atau laba ditahan tergantung dari harga jualnya dulu dan harga belinya sekarang.

2. Pembelian treasury stock dipandang sebagai tambahan terhadap elemen modal yang belum ditentukan penyelesaiannya. Metode pencatatannya disebut metode harga perolehan. Saldo rekening treasury stock ini dikurangkan pada modal perusahaan (yaitu me- ngurangi jumlah modal). Metode yang berdasarkan pada anggapan ini dibuat dengan tujuan sebagai berikut:

Treasury stock yang dibeli dianggap sebagai elemen modal yang negatif, dan tidak usah diidentifikasikan dengan elemen-elemen modal yang ada seperti modal saham atau laba ditahan. Apabila treasury stock tadi dihentikan peredarannya dalam arti tidak dijual lagi maka saldo rekening ini akan dialokasikan ke elemen-elemen modal . Apabila treasury stock ini dijual lagi, maka penjualan ini dianggap sebagai penyelesaian terakhir dari saham-saham tersebut. Jadi sesudah diputuskan apakah treasury stock itu akan dihentikan peredarannya, atau sesudah treasury stock itu dijual kembali, barulah dapat diketahui akibat dari transaksi treasury stock ini terhadap elemen-elemen modal yang ada. Selanjutnya disajikan contoh sebagai berikut :

Transaksi Jurnal

2005

Penjualan 1.000 lembar saham, nominal @ Rp1.000,- dengan Rp1.200,- per lembar

Kas Rp1.200.000,-

Modal saham Rp1.000.000,-

Agio sham 200.000,-

Rp150.000,- Laba ditahan Rp150.000,- 2006

Pembelian kembali 100 lebar saham dengan harga @ Rp1.300,-

Treasury stock Rp100.000,-

Kas Rp180.000,-

2006

Penjualan kembali 100 lembar yang dibeli dengan harga @ Rp1.500,-

Kas Rp150.000,-

Treasury stock Rp130.000,-

Agio saham 20.000,-

Sesudah penjualan treasury stock modal saham dalam neraca nampak sebagai berikut:

Modal Modal Saham Rp1000.000,- Agio saham 230.000,- Laba ditahan 140.000.00 Rp1.370.000,- Keterangan:

Dalam cara ini treasury stock yang dibeli dicatat dalam rekening treasury stock sebesar harga beli/harga perolehannya. Jika sebelum ada penjualan treasury stock dibuat neraca, maka treasury stock ini akan mengurangi jumlah modal sebagai berikut:

Modal saham Rpl.000.000,- Agio wham 200.000,- Laba ditahan 150.000,- Rpl.350.000,- Treasury stock 130,-0,- Rpl.220.000,-

Jika treasury stock dijual dijual, makaterdapat dua kemungkinan: a. Harga jual treasury stock lebih tinggi daripada harga

perolehannya. Selisihnya dicatat dalam rekening agio saham atau rekening tersendiri yang akan dilaporkan menambah modal yang disetor.

Modal Saham dan Kebijakan Deviden 111

b. Harga jual treasury stock lebih rendah daripada harga perolehannya. Selisihnya didebitkan ke rekening laba ditahan

Dalam dokumen AKUNTANSI KEUANGAN 2 (Halaman 112-117)