• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN

4.2.2.7 Perubahan Lapangan Pekerjaan

Dengan adanya suatu pembanguna di suatu daerah akan menimbulkan lapanagan pekerjaan baru baik secara langsung maupun tidak langsung karena perkembangan struktur ekonomi perlu di perhatikan, tidak selalu perubahan itu menguntungkan bagi masyarakat secara umum adapaun yang akan di rugikan dengan adanya aktivitas perusahaan. Adapun I1-4 selaku ketua Tani Desa Darmasari mengatakan: “Di kampung Tenjo laut yang tadinya berprofesi sebagai petani punya tanah di jual terus di bangunkan kos kosan, ada juga yang kerja di pelabuhan jadi TKBM”. ( wawancara dengan I1-4 pada tanggal 26 Maret 2018 di Kantor Desa Darmasari, Pukul 11.05 WIB). Berdasarkan wawancara dengan I1-4 Bahwa, adanya perubahan lapangan pekerjaan, akan tetapi tidak secara langsung seperti halnya orang sekitar Pelabuhan tadinya seorang petani menjual tanahnya dan membuat kos - kosan selain itu membuat toko kelontong dan warung makan di sekitar pelabuhan. Hal senada di benarkan oleh I2-2 selaku Sekertaris Desa Darmasari: “Ya berubah seperti yang tadinya banyak petani tapi sekarang menjadi pekerja di pelabuhan atau di perusahaan Cemindonya”. ( wawancara dengan I2-2 pada tanggal 26 Maret 2018 di Kantor Desa Darmasari, Pukul 09.10 WIB). Berdasarkan wawancara

dengan I2-2 Bahwa, secara langsung banyak yang bekerja di Perusahaan PT Cemindo dan Pelabuhan PT Cemindo rata-rata merupakan sebagai tenaga kerja bongkar muat yang di bawah naungan koperasi laut Qidul, ada juga yang menjadi Security dan OB ( Office Boy). Selanjutnya oleh I1-8 selaku Ketua RT 008 Kp Sawah: “Tetep saja kalau kelaut kelaut, nelayanmah tetapi bekerja di pelabuhan juga, ada juga yang jualan di pinggir jalan”. ( wawancara dengan I1-8 pada tanggal 26 Maret 2018 di kediaman Bapak Saptari, Pukul 09.15 WIB). Berdasarkan hasil wawancara dengan I1-8 bahwa banyak para nelayan yang bekerja sebagai buruh karas akan tetapi para nelayan tidak adanya perubahan lapangan pekerjaan masih tetap melaut sebagai mata pencaharian utama, dan bekerja di pelabuhan merupakan mata pencaharian sampingan karena menurutnya bekerja di pelabuhan sering terjadi telat bayar upah untuk tenaga kerja buruh kasar. Selanjutnya oleh I1-1 selaku nelayan Bayah: “Sama saja masih seperti ini masih melaut kalau tidak kelaut kan tidak ada pendapatan, walaupun mau berjualan kan bapak tidak terbiasa soalnya bukan bidangnya bapak kalau dagang”. ( wawancara dengan I1-1 pada tanggal 26 Maret 2018 di kediaman Bapak Maman, Pukul 09.15 WIB). Berdasarkan hasil wawancara dengan I1-1 bahwa, untuk selama ini masyarakat nelayan Bayah tidak adanya perubahan lapangan pekerjaan mereka hanya mengandalkan hasil melaut, kalau tidak ada musim ikan nelayan menunggu dan berdiam diri di rumah tidak ada aktivitas ekonomi lain lagi selain melaut. Hal senada di sampaikan oleh I1-2 Selaku Nelayan Bayah: “Tidak ada berubah kalau nelayan

tetep kalaut cuma sekarang musim jarang ikan jadi di rumah aja tidak kemana-mana”.( wawancara dengan I1-2 pada tanggal 11 April 2018 di kediaman Bapak Imad, Pukul 13.20 WIB). Berdasarkan hasil wawancara dengan I1-2 bahwa, walupun adanya perusahan tidak ada perubahan pekerjaan untuk nelayan mereka malah di rugikan, lahan sumber mencari ikan di jadikan pelabuhan PT Cemindo Gemilang Bayah sehingga pendapatan mereka sampai saat ini semakin menurun. Selanjutnya adalah I1-3 selaku Pengusaha Ikan : “Tidak ada yang berubah begini saja soalnya bapak tetep jadi tengkulak ikan ada juga yang kerja di pelabuhan tapi kelaut tetep dalam arti kerja di pelabuhan sebatas sampingan”. ( wawancara dengan I1-3 pada tanggal 26 Maret 2018 di kediaman Bapak Mahdi Pukul 11.10 WIB). Berdasarkan hasil wawancara dengan I1-3 bahwa, sebagai pengusaha ikan tidak adanya perubahan lapangan pekerjaan, walaupun sekarang ikan semakin sedikit pengusaha ikan tetap bertahan bahkan untuk memenuhi kebutuhan maka di datangkan dari daerah luar seperti Palabuan Ratu dan Binuangeun. Selanjutnya oleh I1-5 selaku Sekertaris Qolaki Bayah: “Sebetulnya nelayan bukan alih profesi dari nelayan ke bongkar muat artinya dia bekerja berdasarkan shif tertentu jadi rangkap”. ( wawancara dengan I1-5 pada tanggal 26 Maret 2018 di kantor Kolaqi Pukul 13.40 WIB). Berdasarkan hasil wawancara dengan I1-5 bahwa, masyarakat yang bekerja di tenaga kerja bongkar muat merupakan para nelayan akan tetapi mereka tidak berenti sebagai nelayan, mereka membagi waktu seperti malam hari melaut dan siang

hari bekerja jadi buruh kasar. Hal senada di ungkapkan oleh I1-6 selaku Sekertaris Koperasi Nelayan Pantai Selatan: “Tidak berubah tetep kelaut cuma kerja bongkar muat saja di dermaga, kelaut masih”. ( wawancara dengan I1-6 pada tanggal 12 April 2018 di kantor Koperasi Pantai Selatan Pukul 09.20 WIB). Berdasarkan hasil wawancara dengan I1-6 bahwa, nelayan merupakan sumber mata pencaharian pokok Desa Darmasari yang sudah turun temurun dari nenek moyangnya maka dari itu walaupun sekarang sudah jarang ikan akibat pelabuhan makan mereka tidak akan berpindah pekerjaan. Seperti yang di ungkapkan oleh I1-7

selaku ketua PNB: “

Tidak ada kalau nelayan, memang dari dulu kelaut tidak akan bisa di tinggalkan”. ( wawancara dengan I1-7 pada tanggal 11 April 2018 di kediaman bapak Dadan Pukul 09.15WIB). Berdasarkan hasil wawancara dengan I1-7 bahwa, sesusah apapun para nelayan sampai saat ini nelayan tidak bisa meninggalkan kegiatan melaut karena itu sudah nyawa baginya, kalau ikan tidak sedang musim maka yang mempunyai sawah mereka garap sawah menunggu sampai saatnya datang musim ikan. Selanjutnya oleh I2-3 selaku kasi Ekbang di Kecamatan Bayah: “Enggk ada yang berubah orang penuduk asli nelayan tetep nelayan cuman dia kadang bekerja di kolaqi”. ( wawancara dengan I2-3 pada tanggal 11 April 2018 di kantor Kecamatan Bayah Pukul 10.30 WIB). Berdasarkan hasil wawancara dengan I2-3 bahwa, mayoritas tidak adanya perubahan lapangan pekerjaan di Kecamatan Bayah yang terjadi akan tetapi yang menjadi pedagang dan

bekerja di perusahaan/pelabuhan PT Cemindo Gemilang Bayah merupakan para pendatang, untuk masyarakat lokal ada juga yang bekerja di Pelabuhan atau di bagian prouduksi PT Cemindo Gemilang, untuk para nelayan mereka bekerja jadi buruh kasar akan tetapi melaut merupakan tujuan utama