• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN

4.2.2.3 Pola Perkembangan Ekonomi

Perkenonomian masyarakat Desa Darmasari terdiri dari berbagai macam profesi perekonomian. Adapun berikut merupakan tabel 4.13 Penjelasan aktivitas perekonomian masyarakat Desa Darmasari:

Tabel 4.13

Sektor Mata Percaharian Desa Darmasari

No Sektor Mata pecaharian Jumlah

1. Pertani dan buruh tani 87

2. Perkebunan dan buruh kebun 133

3. Peternakan dan buruh ternak 4

4. Perikanan dan buruh ikan 63

5. Pertambangan dan bahan galian C 5

6. Perdagangan 97

7. Sektor industri kecil & Kerajinan Rumah tangga 22

8. Karyawan perusahaan swasta 213

10. Pemilik usaha jasa trasportasi 9

11. Buruh usaha jasa transportasi 6

12. Buruh usaha jasa informasi 1

13. kontraktor 2

14. Pemilik usaha jasa hiburan dan pariwisata 1

15. Buruh usaha jasa hiburan 1

16. Pemilik usaha hotel 12

17. Buruh usaha hotel 3

18. Pemilik usaha warung makan 67

19. Pegawai negeri sipil 13

20. Polri 1

21. Bidan Swasta 1

22. Jasa pengobantan alternatif 1

23. Pensiunan PNS 5

24. Pensiunan Swasta 8

25. Pembantu rumah tangga 4

26. Sopir 3

27. Wiraswasta lainya 305

28. Tidak mempunyai mata pencaharian tetap 243

JUMLAH 1312

Sumber: Desa Darmasari, 2016

Tabel diatas dapat disimpulkan bahwa Perekonomian Desa Darmasari di dominasi oleh Wiraswasta sebanyak 350 orang, dan disusul oleh karyawan perusahaan swasta yaitu sebanyak 213 orang, serta yang berprofesi sebagai pekebun dan buruh kebun sebanyak 133, petani dan buruh tani yaitu 87 orang adapun yang tidak mempunyai mata pencaharian tetap yaitu sangat tinggi

sebanyak 243 orang. Lahan pertanian dan perkebunan di Desa Darmaasri semakin sempit karena sudah banyak yang diambil alih oleh perusahaan PT Cemindo Gemilang Bayah. Bukan hanya itu, masyarakat yang berprofesi sebagai nelayanpun merasakan dampak adanya pelabuhan PT Cemindo Gemilang Bayah, seperti sekarang ikan semakin jarang dan menjauh, tidak adanya sandaran khusus untuk nelayan dan aktivitas nelayan terganggu oleh adanya kegiatan di pelabuhan PT Cemindo Gemilang Bayah. Seperti yang di ungkapkan oleh I1-1 selaku Nelayan Bayah: “Kalau untuk yang di darat meningkat, kalau untuk nelayan repot banyak terganggu soalnya masuk kapal tidak ada batas jadi bingung untuk melaut”. ( wawancara dengan I1-1 pada tanggal 11 April 2018 di Kediaman Bapak Maman, Pukul 09.20 WIB). Berdasarkan hasil wawancara dengan I1-1 diatas dapat kita ketahui bahwa sebagai masyarakat nelayan sangat di rugikan karena pada awalnya yang sekarang jadi pelabuhan merupakan sumber mata pencaharian nelayan, dan dulu sebelum ada pelabuhan merupakan gudangnya para ikan, akan tetapi sekarang nelayan harus mencari ikan lebih jauh dari bibir pantai, karena aktivitas keluar masuk kapal mengganggu para nelayan, Beda halnya orang yang mencari nafkah di darat mereka ekonominya meningkat. Adapun yang diungkapkan oleh I1-2 selaku Nelayan Bayah :

“Biasa saja malahan nurun soalnya sekarang sudah jarang ikan tidak tahu kenapa, yang kerja di pelabuhan saja tidak di bayar sudah tiga bulan nunggak, laut sekarang susah ikanya dulu enak sebelum ada pelabuhan nyari ikanya tidak terlalu jauh”. ( wawancara dengan I1-2

pada tanggal 11 April 2018 di Kediaman Bapak Imad, Pukul 13.20 WIB).

Berdasarkan hasil wawancara dengan I1-2 dapat diketahui bahwa masyarakat nelayan belum mengalami perubahan ekonomi, yang ada nelayan di rugikan karena sumber mata pencaharianya diambil alih oleh pihak pelabuhan di tambah lagi pada musim sekarang ikan semakin jarang dan banyak nelayan yang tidak melaut selama seminggu atau tiga hari karena hasil tangkapan ikan menurun, adapun yang bekerja di tenaga kerja bongkar muat belum di gajih selama tiga bulan tidak tahu alasanya kenapa. Di benarkan oleh I1-3 selaku pengusaha ikan :

“Biasa aja, malahan semakin terpuruk saya sebagai pengusaha ikan cari sesuap nasi harus ke daerah lain karena nelayan lokal tidak ada pendapatan dari hasil laut, dulu saya bisa belanja lima puluh juta tapi sekarang sedikit ikanya harus di datangkan dari pelabuhan .( wawancara dengan I1-3 pada tanggal 26 Maret 2018 di Kediaman Bapak Mahdi, Pukul 11.10 WIB).

Berdasarkan hasil wawancara dengan I1-3 dapat diketahui bahwa sebagai pengusaha ikan dan sebagai pemasok ikan sekarang tidak ada pemasukan yang banyak dari nelayan lokal serta penjualanpun semakin menurun biasanya dulu ikan bayah terkenal dengan cita rasanya yang enak tapi sekarang harus mendatangkan ikan dari daerah luar untuk memenuhi kebutuhan di Kecamatan Bayah. Berbeda dengan yang diakatakan oleh I1-4 selaku Ketua Tani Desa Darmasari:” Otomatis Meningkat karena banyak yang bekerja juga di pelabuhan”. ( wawancara dengan I1-4 pada tanggal 26 Maret

2018 di Kantor Desa Darmasari, Pukul 11.05 WIB). Berdasarkan hasil wawancara dengan I1-4 dapat diketahu bahwa dengan adanya pelabuhan PT Cemindo Gemilang secara tidak langsung banyak yang bekerja di perusahaan dan meningkatkan perekonomian masyarakat, ada juga yang berjualan di pinggir jalan buka warung-warung kecil atau jajan, di bandingkan dulu meningkat sekarang. Selanjutnya oleh I1-6 selaku sekertaris Koperasi Nelayan Bayah Selatan: “Kalau masalah ekonomi sebenarnya lebih enak sebelum adanya pelabuhan jadi bahkan sangat sangat mengganggu buat para nelayan bahkan perekonomian nelayan sangat menurun soalnya sudah jarang ikan, sangat turun pendapatan nelayan”. ( wawancara dengan I1-6 pada tanggal 12 April 2018 di Kediaman Agung, Pukul 09.20 WIB). berdasarkah hasil wawancara dengan I1-6 bahwa masyarakat nelayan sangat tidak setuju dengan adanya pelabuhan karena menurutnya itu membuat perekonomian nelayan menurun dan menggangu aktivitas nelayan, pada tahun 2014 melayangkan surat ke PT Cemindo terkait masalah pengaturan jadwal kapal tapi sampai saat ini tidak adanya jawab mengenai hal tersebut. Hal senada disampaikan oleh I 1-7 : ”Sangat turun sekarang dua minggu tidak ada ikan, dulu nelayan aman yaman kelaut tiap hari tidak ada apa-apa fokus kalau sekarang merasa tidak nyaman karena keluar masuk kapal”. ( wawancara dengan I1-7 pada tanggal 11 April 2018 di Kediaman Bapak Dadan, Pukul 09.15 WIB). Akivitas Pelabuhan Sangat mengganggu nelayan apalagi keluar masuk kapal yang tidak teratur, bahkan kalau nelayan lagi melaut datang kapal tongkang, mau

tidak mau nelayan harus mengangkat jaring yang sudah di pasang, sempat terjadi jaring rusak oleh kapal togkang tapi kalau mau ganti rugi harus membuat surat permohonan dan disertai barang bukti. Selanjutnya oleh I1-8 selaku Ketua RT 008. Kp Sawah: “kalau meningkat tidak dari dulu juga begini saja sekarang belum ada yang berubah, cuman nelayan banyak yang bekerja di pelabuhan jadi tukang buruh kasar”. ( wawancara dengan I1-8 pada tanggal 26 Maret 2018 di Kediaman Bapak Saftari, Pukul 09.15 WIB). Berdasarkan hasil wawancara dengan I1-8 bahwa banyak para nelayan yang bekerja di pelabuhan menjadi buruh kasar, untuk pekerja yang di perusahaan PT Cemindo jarang, menurutnya untuk sekarang ini kalau yang bekerja di perusahan itu meningkat kalau yang jadi petani tetap jadi petani dari dulu sampai sekarang. Selanjutnya oleh I2-2 selaku sekertaris Desa Darmasari: “Yaitu tadi meningkat banyak yang bekerja, banyak yang jualan juga orang Desa Darmasari di Kampung Ci Bayawak”. ( wawancara dengan I2-2 pada tanggal 26 Maret 2018 di Kantor Desa Darmasari, Pukul 09.10 WIB). Berdasarkan hasil wawancara I2-2 bahwa dengan adanya pelabuhan otomatis akan meningkatkan ekonomi masyarakat karena timbul sumber pendapatan seperti penyerapan tenaga kerja, banyak kegiatan umkm warga, untuk tahun ini ada sedikit peningkatan tapi tidak tahu seberapa besar peningkatanya secara data satistik. Selanjutnya I2-3 selaku kasi Ekbang di Kecamatan Bayah: “Untuk perekonomian di kecamatan Bayah Biasa aja malahan yang diuntungan itu para pendatang yang jadi pedagang, untuk warga pribumi

kebanyakan dari dulu jualan di pasar jadi tetap begini”. ( wawancara dengan

I2-3 pada tanggal 26 Maret 2018 di Kantor Kecamatan Bayah, Pukul 10.30

WIB). Berdasarkan hasil wawancara I2-3 bahwa perekonomian masyarakat sampai saat ini belum ada peningkatan, akan tetapi yang sekarang berjualan di pinggiran jalan merupakan para pendatang sehingga yang di untungkan para pendatang untuk masyarakat lokal biasanya hanya berjualan di pasar sudah sejak lama.