• Tidak ada hasil yang ditemukan

PREDIKSI PEMBANGUNAN EKONOM

PREDIKSI PEMBANGUNAN DAERAH

4.2 PREDIKSI PEMBANGUNAN EKONOM

1. Unsur pertama dalam pembangunan daerah Kota Payakumbuh yang perlu diprediksikan untuk masa dua puluh tahun mendatang adalah menyangkut dengan pertumbuhan ekonomi sampai dengan tahun 2025 mendatang dengan menggunakan data 2005 sebagai data dasar (Base-line). Sejalan dengan hal ini, melalui proyeksi pertumbuhan ekonomi daerah tersebut akan dapat pula diperkirakan besarnya kebutuhan investasi yang diperlukan untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi yang telah ditentukan. Di samping itu, dengan diketahuinya pertumbuhan ekonomi tersebut dapat pula dihitung besarnya tingkat pendapatan perkapita yang dapat dicapai untuk masa 20 tahun mendatang yang merupakan indikator kasar dari kemajuan ekonomi yang diperkirakan akan dapat dicapai masyarakat Kota Payakumbuh sampai dengan tahun 2025 nantinya.

2. Prediksi pembangunan ekonomi Kota Payakumbuh untuk periode 2005-2025 dilakukan dengan melihat tendensi perkembangan dan kemampuan di masa lalu. Perkembangan dan kemampuan yang diperhatikan meliputi aspek ketersediaan dana. Sementara itu, berbagai kendala dan keterbatasan juga turut diperhatikan. Ini tidak berarti bahwa prediksi masa datang terlalu pesimis, karena di dalamnya telah termasuk peningkatan yang cukup berarti sebagai hasil dari kebijakan dan terobosan yang diharapkan akan dapat dilakukan oleh Pemerintah Daerah di masa datang. Kesemuanya ini dilakukan agar prediksi yang dihasilkan tidak terlalu berlebihan, tetapi lebih realistis sesuai dengan kondisi daerah Kota Payakumbuh.

3. Prediksi pembangunan ekonomi Kota Payakumbuh ini terutama didasarkan pada laju pertumbuhan PDRB atas dasar harga konstan tahun 2000. Data tahun 2005 didasarkan pada realisi laju pertumbuhan PDRB harga konstan sesuai dengan data tersedia. Sedangkan prediksi PDRB harga konstan untuk tahun 2005-2025 dilakukan dengan metode Autoregressive. Hasil prediksi yang

diperoleh menunjukkan bahwa laju pertumbuhan ekonomi akan meningkat dari 5,78% tahun 2005 adalah menjadi rata-rata 8,10% pada tahun 2025 mendatang. Rincian angka perkiraan masing- masing unsur prediksi untuk periode 2005-2025 adalah seperti terlihat pada Tabel 4.1.

4. Perkiraan koefisien Incremental Capital Output Ratio (ICOR) secara total untuk Kota Payakumbuh tahun 2005 didasarkan pada hasil perhitungan ICOR yang telah dilakukan oleh BPS. Sedangkan proyeksi ICOR kedepan diperkirakan berdasarkan ICOR Komulatif Kota Payakumbuh. Dengan cara demikian, perkiraan ICOR untuk Kota Payakumbuh pada tahun 2005 adalah 3,28 dan pada tahun 2025 mendatang diperkirakan akan lebih tinggi yaitu 3,34,artinya meningkatnya penggunakan barang modal yang cenderung semakin meningkat bilamana kegiatan pembangunan sudah semakin maju.

5. Dengan diketahuinya proyeksi laju pertumbuhan ekonomi dan ICOR, maka dengan menggunkan formula Model Harrod-Domar akan dapat diperkirakan kebutuhan investasi secara total pada tahun 2005 sebesar Rp. 463 milyar dan diperkirakan akan meningkat pada tahun 2010 menjadi Rp. 629 milyar. Berdasarkan data yang tersedia, hanya sekitar sepertiga dari kebutuhan investasi ini yang dapat disediakan oleh Pemerintah Daerah dan selebihnya diharapkan akan diperoleh dari pihak swasta dan masyarakat. Berdasarkan pada pengalaman ini, maka jumlah kebutuhan investasi pemerintah untuk tahun 2005 diperkirakan sebesar Rp. 154 milyar dan sisanya Rp. 309 milyar diharapkan dari pihak swasta dan masyarakat umum.

6. Perkiraan laju pertumbuhan penduduk untuk tahun 2005 sampai dengan tahun 2010 ditetapkan berdasarkan proyeksi yang telah dilakukan oleh BPS Kota Payakumbuh. Berdasarkan Sensus Penduduk Kota Payakumbuh Tahun 2010 di peroleh jumlah penduduk Kota Payakumbuh tahun 2010 sebanyak 116.910 orang dengan laju pertumbuhan sebesar 1,79%. Sedangkan proyeksi untuk tahun 2011 ke atas dilakukan dengan tetap menggunakan laju pertumbuhan sebesar 1,79 %. Maka jumlah penduduk Kota Payakumbuh sampai tahun 2025 diperkirakan akan terus meningkat sebagai akibat dari semakin tingginya urbanisasi ke Kota Payakumbuh yang didorong oleh pertumbuhan ekonomi kota yang semakin tinggi.

7. Dengan sudah diketahuinya laju pertumbuhan ekonomi dan laju pertumbuhan penduduk, dapat pula diketahui laju pertumbuhan pendapatan perkapita untuk tahun 2009. Kemudian dengan menambahkan perkiraan laju pertumbuhan ekonomi ini dengan proyeksi laju inflasi sebesar 2,05%, diketahui laju pertumbuhan

PDRB perkapita harga berlaku. Dengan demikian, diperoleh nilai Pendapatan Perkapita harga berlaku untuk tahun yang bersangkutan sebesar Rp. 15,49 juta. Selanjutnya, bila diasumsikan bahwa kurs mata uang dollar adalah Rp. 9.200,00 yaitu sama dengan asumsi APBN tahun 2008, maka nilai pendapatan perkapita Kota Payakumbuh untuk tahun 2009 diperkirakan sekitar US$ 1.684.

8. Sebagai hasil dari pertumbuhan ekonomi Kota Payakumbuh yang sudah lebih baik dan ICOR yang lebih tinggi tersebut, diperkirakan kebutuhan investasi total yang diperlukan untuk mencapai laju pertumbuhan tersebut juga akan semakin tinggi, yaitu mencapai sekitar Rp. 517 milyar pada tahun 2009. Dari kebutuhan investasi total ini, Rp. 172 milyar diharapkan akan dapat disediakan oleh pemerintah daerah dan sisanya Rp. 345 milyar diharapkan akan dapat diperoleh dari sektor swasta dan masyarakat.

9. Pada tahun 2014 pertumbuhan ekonomi Kota Payakumbuh diperkirakan akan semakin meningkat menjadi sekitar 7,25% sebagai hasil dari semakin baiknya kondisi ekonomi kota. Dengan mengasumsikan ICOR akan sedikit meningkat menjadi 3,40 pada tahun 2014, maka kebutuhan investasi yang diperlukan untuk mencapai laju pertumbuhan tersebut adalah Rp. 1,145 Triliun. Dari jumlah tersebut Rp. 381,7 milyar diharapkan akan dapat disediakan oleh Pemerintah Kota Payakumbuh dan sisanya Rp. 763,4 milyar dari swasta dan masyarakat. Dengan menggunakan perkiraan laju pertumbuhan penduduk pada tahun tersebut, maka perkiraan pendapatan perkapita dengan harga berlaku pada tahun 2014 akan terus meningkat menjadi Rp. 23,73 juta atau sekitar US$ 2.579 bila kurs mata uang rupiah diasumsikan tetap sebesar Rp. 9.200 untuk setiap US$ 1.

10. Pada tahun 2019 kondisi perekonomian Kota Payakumbuh diperkirakan sudah akan semakin baik, yaitu tumbuh rata-rata 7,75%. Sementara itu teknologi produksi akan semakin berkembang dan penggunaan mesin dan peralatan semakin banyak, sehingga teknologi yang dipergunakan semakin padat modal. Akibatnya, ICOR secara total meningkat menjadi 3,46. Berdasarkan hal ini, maka kebutuhan investasi total yang diperlukan untuk mencapai tingkat pertumbuhan ekonomi tersebut juga meningkat menjadi Rp. 2,224 Triliun dimana Rp. 741,2 milyar diantaranya diharapkan dapat disediakan oleh pemerintah dan sisanya Rp. 1,482 Triliun dari swasta dan masyarakat. Dengan memperkirakan laju pertumbuhan penduduk tetap 1,79 %, maka dengan cara yang sama, diperkirakan pendapatan perkapita Kota Payakumbuh dengan harga berlaku pada tahun 2019 sudah akan mencapai Rp. 40,05 juta atau setara dengan US$ 4.353 bila kurs meningkat menjadi Rp. 9.500 untuk setiap US$ 1.

11. Pada tahun 2025 perekonomian Kota Payakumbuh akan semakin stabil dan pertumbuhan ekonomi semakin cepat, yaitu sekitar 8,10%. Sejalan dengan perkembangan teknologi yang semakin padat modal, dan angka ICOR meningkat menjadi 3,52. Dengan demikian, perkiraan kebutuhan investasi yang diperlukan untuk mencapai laju pertumbuhan ekonomi tersebut diperkirakan berjumlah Rp. 4,922 triliun. Dari jumlah ini sekitar Rp. 1,640 Triliun akan diperoleh dari pembiayaan pemerintah dan sisanya Rp. 3,281 Triliun diharapkan dari swasta dan masyarakat. Dengan mengasumsikan bahwa laju pertumbuhan penduduk tetap yaitu 1,79% rata-rata pertahun, maka pendapatan perkapita Kota Payakumbuh dengan harga berlaku diperkirakan akan mencapai Rp. 76,56 juta atau setara dengan US$ 8.322. Perkiraan ini rasanya cukup logis karena RPJP Provinsi Sumatera Barat memperkirakan jumlah pendapatan perkapita rata-rata pada tahun yang sama sebesar US$ 5.090.

Tabel 4.1 Proyeksi Pembangunan Ekonomi Kota Payakumbuh Tahun 2005-2025

No. Unsur Proyeksi 2005 2009 2014 2019 2025

1 PDRB Harga Konstan (Rp. juta) 644.369,03 819.397,15 1.144,292,88 1.664.606,61 2.594.829,98 2 ICOR Total 3,28 3,34 3,40 3,46 3,52 3 Pertumbuhan Ekonomi (Persentase) 5,78 6.52 7.25 7.75 8.10

4 Tingkat Inflasi (Persentase) 20,47 2,05 5,50 5,50 5,50 5 PDRB Harga Berlaku (Rp. juta) 951.878,72 1.665.952,00 2.978.312,45 5.493.151,90 11.679.444,02 6 ∆ PDRB Harga Berlaku (Rp. juta) 141.262,82 154.924,06 336.793,65 642.686,65 1.398.243,30 7 Perkiraan Kebutuhan Investasi Total Harga Berlaku (Rp. Miliar) 463.342,05 517.446,36 1.145.098,40 2.223.695,80 4.921.816,41 8 Kebutuhan Investasi Pemerintah (Rp. Miliar) 154.447,35 172,482,12 381.699,47 741.231,93 1.640.605,47 9 Kebutuhan Investasi Swasta dan masyarakat (Rp. Miliar)

308.894,70 344.964,24 763.398,93 1.482.463,86 3.281.210,94 10 Jumlah Penduduk

(Orang) 103.080 106.911 125.509 137.151 152.556 11 Laju Pertumbuhan Penduduk (%) 0,73 0,87 1,79 1,79 1,79 12 Pendapatan Perkapita Harga Konstan (Rp.Juta) 6,25 7,66 9,12 11,99 17,01 13 Pendapatan Perkapita Harga Berlaku (Rp. Juta) 9,23 15,49 23,73 40,05 76,56 14 Pendapatan Perkapita

Harga Berlaku (US $) 1.004 1.684 2.579 4.353 8.322 15.

Laju Pertumbuhan Pendapatan Perkapita Harga berlaku (%)

16,75 9,37 10,77 11,26 11,60

4.3 PREDIKSI PEMBANGUNAN SUMBER DAYA MANUSIA