• Tidak ada hasil yang ditemukan

Terwujudnya sistem drainase yang memada

ARAH KEBIJAKAN DAN PENTAHAPAN PEMBANGUNAN DAERAH

E. Mewujudkan Prasarana dan Sarana Perkotaan yang Cukup dan Berkualitas Baik.

6. Terwujudnya sistem drainase yang memada

Perencanaan drainase sangat terkait erat dengan kebutuhan pengelolaan sumber daya air. Dalam konteks pengelolaan sumberdaya air, Kota Payakumbuh memiliki dua beban

kepentingan. Kepentingan pertama adalah bagaimana

memperkaya imbuhan air tanah sehingga dapat digunakan sampai akhir tahun perencanaan. Kepentingan kedua adalah bagaimana mengendalikan run off berlebih sehingga tidak menambah debit dan volume air pada saat musim penghujan dengan banjir maupun genangan.

Sitem drainase Kota payakumbuh tergolong baik karena terdapatnya saluran drainase alam dengan memanfaatkan sungai- sungai yang ada yang berfungsi sebagai saluran .

Agar terjamin bekerjanya sistem drainase secara baik, maka harus selalu diusahakan untuk memanfaatkan keadaan topografi wilayah setempat. Selain hal tersebut di atas, perlu juga diperhatikan keseimbangan alam dengan penyediaan ruang terbuka hijau yang luasnya cukup menjamin terjadinya peresapan air yang baik, sehingga debit air hujan yang ada di saluran lebih kecil sehingga dimensi saluran yang dibutuhkan tidak besar. Jaringan drainase yang akan direncanakan di wilayah ini akan mengikuti pola jaringan jalan dan pola aliran air yang ada dengan memperhatikan kemiringan lahan kawasan. Masing-masing daerah drainase memiliki saluran primer, sekunder dan tertier yang di sebut sebagai sub sistem drainase.

Kebutuhan sistem drainase Kota Payakumbuh diarahkan untuk pengembangan saluran drainase yang sudah ada dalam mengatasi permasalahan genangan yang sudah dan diprediksikan terjadi. Selain itu pengembangan sistem drainase dilakukan dengan menggunakan konsep dalam rangka re-incharge air tanah. Salah satunya adalah dengan merencanakan kolam - kolam atau danau buatan. Danau atau kolam buatan ini selain diperuntukkan sebagai sarana dalam mengisi kuantitas air tanah juga dapt dipergunakan untuk keperluan konservasi dan rekreasi. Secara garis besar rencana sistem drainase untuk Kota Payakumbuh adalah sebagai berikut :

1. Penggunaan saluran - saluran drainase eksisting.

2. Pembuatan tanggul di beberapa lokasi yang rawan banjir/genangan

3. Pembuatan saluran-saluran drainase baru di sepanjang jalan- jalan di lingkungan permukiman yang akan dibangun.

4. Penggunaan sungai-sungai utama Kota Payakumbuh sebagai saluran primer

5. Khusus untuk saluran drainase yang sekaligus saluran samping jalan, yang terletak di pusat kota atau pusat-pusat kegiatan lainnya, dibangun dengan desain saluran tertutup, guna menjaga keamanan bagi pekalan kaki dan menjaga

keindahan kota. Pengembangan sistem drainase wilayah kota ini harus dikaji secara lebih detail, dan disusun Rencana Induk Sistem Drainase Kota Payakumbuh.

7. Tersedianya Sarana Perhubungan dan Komunikasi yang cukup

dan Berkualitas

Sektor transportasi mempunyai peranan yang sangat penting dalam pengembangan kota, yaitu memberi kemudahan atau

meningkatkan interaksi antar kawasan maupun wilayah

sekitarnya. Dengan demikian akan diperoleh manfaat ekonomi, sosial, dan kewilayahan, karena hubungan antar wilayah yang semakin mudah akan mendorong pergerakan penduduk dan barang. Dengan semakin mudahnya aksesibilitas maka kota tersebut akan semakin berkembang, yang pada akhirnya akan meningkatkan perkembangan dan pertumbuhan ekonomi.

Tujuan pengembangan sistem transportasi darat Kota

Payakumbuh adalah diantaranya:

1. Menciptakan aksesibilitas dan mobilitas yang sesuai untuk pertumbuhan aktifitas penduduk dan barang,

2. Meningkatkan kemudahan pergerakan antar lokasi.

3. Menyediakan kegiatan transportasi yang murah, aman, nyaman dan cepat dengan menata sistem transportasi angkutan umum.

4. Meningkatkan fungsi sarana transportasi yang ada dengan memperbaiki dan melengkapi prasarana dan sarana pendukungnya.

5. Menyusun pengelolaan sistem pergerakan di wilayah perencanaan lalu lintas dengan mengintegrasikan tiap elemen transportasi.

Sesuai dengan pengembangan pusat-pusat pelayanan kota, maka jaringan jalan memiliki peran yang sangat penting untuk menghubungkan pusat-pusat pelayanan tersebut. Prinsip pengembangan jaringan jalan adalah dengan mengembangkan jaringan-jaringan jalan sekunder agar dapat melayani pergerakan lalu lintas lokal. Pergerakan yang diakomodasi oleh jaringan jalan sekunder adalah menghubungkan kawasan pemukiman dengan pusat-pusat aktivitas kota.

Untuk masa yang akan datang, pelayanan transportasi tidak dapat lagi mengandalkan kendaraan pribadi karena menimbulkan banyak permasalahan utama yaitu tragedy of common seperti

dikembangkan pelayanan angkutan umum untuk menghindari permasalahan kemacetan dan meningkatnya polusi. Namun

tantangannya apakah pelayanan angkutan umum dapat

memberikan kenyamanan bagi masyarakat. Hal ini yang perlu diupayakan.

Rencana penataan rute angkutan umum dalam rangka meningkatkan distribusi pelayanan serta efisiensi penggunaan jalan adalah sebagai berikut :

 Memisahkan antara moda angkutan dalam kota dan luar kota.

 Mengembangkan sistem angkutan umum massal (SAUM) yang dapat mengangkut penumpang dalam jumlah besar.  Mengaktifkan jalur bus perintis dalam kota serta

meningkatkan frekuensi pelayanan dengan tujuan untuk meningkatkan kinerja pelayanan angkutan umum.

 Rencana penataan pelayanan angkutan paratransit yang berkualitas dan terpadu dengan pelayanan angkutan umum lainnya.

Selanjutnya untuk mendukung perkembangan Kota Payakumbuh terutama sebagai daerah permukiman, perdagangan dan perkantoran, maka kebutuhan prasarana telekomunikasi sudah merupakan suatu keharusan yang perlu dipenuhi dalam menunjang perkembangan daerah.

Perkiraan kebutuhan sambungan telepon (SST) di Kota Payakumbuh dapat dilakukan dengan pendekatan sebagai berikut;

 Untuk sambungan langsung Rumah Tangga, kebutuhan

telepon rumah adalah sebesar 1 SST untuk 50 jiwa penduduk.  Untuk sarana umum/sosial diasumsikan kebutuhan telepon

adalah 1 SST untuk 250 jiwa penduduk.

 Untuk sarana komersial dan lainnya diasumsikan kebutuhan telepon adalah 1 SST untuk 150 jiwa penduduk

 Untuk melayani kebutuhan fasilitas telepon umum, maka diasumsikan 1 SST untuk 1000 jiwa.

Berdasarkan jumlah penduduk terkini dan standar teknis bahwa 1 unit rumah dihuni oleh 5 jiwa, maka diperkirakan pada Tahun 2030 dibutuhkan jumlah sambungan telepon rumah (dari Telkom) sebesar 5.684 SST untuk melayani 25.261 unit rumah dengan dibagi kedalam beberapa tipe perumahan, dari mulai tipe rumah berukuran kecil, sedang, hingga tipe rumah berukuran besar di seluruh Kota Payakumbuh

Disamping jaringan telekomunikasi dengan sistem jaringan terestrial, pelayanan telekomunikasi dapat juga diberikan dengan menggunakan sistem jaringan satelit. Dengan perkembangan teknologi maka perkembangan jaringan satelit merupakan pendekatan pelayanan telekomunikasi yang cepat dan murah sehingga terjangkau oleh semua kalangan masyarakat. Hal ini tentunya akan meningkatkan kegiatan ekonomi dan sosial masyarakat. Dalam pengembangannya saat ini pelayanan telekomunikasi dengan sistem jaringan satelit lebih banyak disediakan oleh swasta.

8. Terwujudnya sistem jaringan irigasi yang baik

Kegiatan usaha pertanian masih merupakan usaha yang digeluti sebagian besar masyarakat Kota Payakumbuh. Hal ini didukung dengan perkembangan fisik kawasan yang sebahagian besar

merupakan kawasan pertanian dan kawasan pedesaan.

Perkembangan Kota Payakumbuh sebagai salah satu Kota Pertanian mengingat masih besarnya penduduk yang bekerja disektor ini ± 22,46% dan hampir setengah lahan kota adalah lahan pertanian

Jaringan Irigasi sangat berperan dalam meningkatkan produksi pertanian pada suatu wilayah, di Kota Payakumbuh sudah menggunakan beberapa jenis irigasi sebagai pengairan sawah, seperti irigasi teknis, semi teknis, dan juga irigasi sederhana yang masih digunakan. Sumber air dari irgasi tersebut berasal dari Batang lampasi, Sungai Beringin, Batang Agam, Sungai Dareh, dan Batang Tabik. Kelima sumber pengairan tersebut berasal dari Kabupaten 50 Kota.

Daerah-daerah irigasi yang dialiri sumber-sumber pengairan tersebut terdiri dari daerah irigasi pemerintah dan daerah irigasi desa. Daerah irgasi pemerintah terdapat sebanyak 12 daerah irigasi yaitu batang lampasi, batang pulau, batang talawi, batang agam, batang tabik, Sei.Bai, Sei. Talang, Bendung Beringin, Sei. Dareh, Batang Sikali, Bandar Ngalau, dan Bulakan.

F. Mewujudkan lingkungan hidup kota yang tertata baik, bersih,