• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V ANALISIS DATA

5.1. Profil Narasumber

Penentuan narasumber yang dijadikan narasumber dalam penulisan ini didasarkan pada keterwakilan sebagai pengambil kebijakan dan pelaksana kebijakan masing- masing tiga orang. Sedangkan untuk melihat potret sebuah industri media cetak yang sedang merintis konvergensi, penulis memilih seorang pengamat media cetak. Tujuh narasumber penulisan ini adalah sebagai berikut.

5.1.1. Agung Adiprasetyo (AA), CEO Kompas Gramedia / Wakil Pemimpin Umum Kompas

Agung Adiprasetyo atau yang biasa disebut AA atau Mas Agung ini bergabung di Harian Kompas sejak tahun 1983. Mengawali kariernya sebagai karyawan di bagian iklan Kompas. Menduduki puncak pimpinan Grup Kompas

Gramedia sebagai Chief Executive Officer (CEO) sejak tahun 2006. Selain itu AA juga menjabat sebagai Wakil Pemimpin Umum Harian Kompas sejak tahun 2000. Tentu, prosedur formal dengan mengirimkan surat dan materi pertanyaan via email juga dilakukan. Dengan bantuan sekretaris CEO, satu pekan kemudian ada kabar kalau esok harinya Mas Agung menyediakan waktu untuk wawancara langsung. Maka Rabu, 9 Mei 2012 pukul 14.00 ± 15.20 wib terjadilah wawancara dengan CEO di ruang kerjanya dalam suasana santai. Pertanyaan-pertanyaan yang disampaikan dijawab secara panjang lebar dan menjadi diskusi yang sangat menarik.

5.1.2. Rikard Bagun (RIK), Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab Kompas Bergabung dengan Harian Kompas sejak tahun 1981 dengan mengawali kariernya di dunia jurnalistik sebagai wartawan Kompas. Kariernya mencapai puncaknya ketika pada bulan Februari 2009 ditugaskan menjadi Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab harian Kompas menggantikan rekannya Bambang Sukartiono. Sama halnya dengan pimpinan lainnya, Rikardus Bagun atau biasa disapa dengan Mas RIK ini dekat dengan karyawan baik redaksi maupun nonredaksi.

Melalui sekretarisnya permohonan wawancara pun disampaikan. Dua pekan kemudian didapatkan kepastian dari sekretaris Mas RIK, bahwa jawaban tertulis sudah dikirimkan. Namun, sehari kemudian melalui sekretarisnya pula Mas RIK menyampaikan keinginannya untuk bertemu langsung. Segera setelah wawancara dengan CEO, pada Rabu, 9 Mei 2012 selesai, pada pukul 15.30 ± 16.20 wib wawancara dengan Mas RIK dilaksanakan di ruang kerjanya. Pertemuan kali ini untuk mempertajam jawaban-jawaban tertulis Mas RIK yang masih bersifat umum.

5.1.3. Budiman Tanuredjo (BDM), Redaktur Pelaksana Kompas

Mulai bergabung sebagai wartawan Kompas pada tahun 1991. Budiman Tanuredjo atau biasa dipanggil Mas BDM, lebih banyak berkecimpung di dunia politik dan hukum hingga mencapai jabatan Kepala Desk Politik dan Hukum. Pada tahun 2007, Mas BDM menduduki jabatan sebagai Wakil Redaktur Pelaksana. Satu tahun kemudian, Mas BDM naik jabatan menjadi Redaktur Pelaksana menggantikan Taufik H Mihardja.

Permohonan untuk wawancara dilakukan secara informal. Mas BDM menyatakan siap setiap saat dan dapat diatur waktunya.Beberapa kali mencoba sms, namun belum ketemu waktunya yang pas. Seminggu setelah pertemuan informal itu, Mas BDM menelpon, bahwa beliau menyediakan waktu untuk berbincang-bincang. Sehari kemudian, melalui pesan singkat di telepon selular, Mas BDM memberikan waktu Minggu, 6 Mei 2012, pukul 19.00 wib. Di tengah il wawancara dengan Redaktur Pelaksana Harian Kompas, yang lima hari setelah wawancara, Mas BDM naik jabatan menjadi Wakil Pemimpin Redaksi Kompas. Di tengah wawancara, sejumlah kru Kompas TV memberikan tanda, bahwa Mas BDM harus bersiap-VLDSXQWXN³WDSLQJ´DFDUD.XSDVKompas untuk edisi Senin, 7 Mei 2012. Mas BDM menjadi narasumber kunci karena jalan tidaknya implementasi strategi 3M di Kompas ada di tangan Mas BDM.

5.1.4. Bambang Sigap Sumantri (SIG), Kepala Desk Multimedia

Bambang Sigap Sumantri atau biasa dipanggil Mas Sigap ini mulai bergabung menjadi wartawan Kompas sejak tahun 1988. Mengawali kariernya sebagai wartawan Kompas di Yogyakarta, Mas Sigap ini pernah bertugas di Biro

Kompas Bali dan Nusa Tenggara. Namun, sebagian besar waktunya di Kompas

habis di Biro Kompas Yogyakarta. Sejak tahun 2009 Mas Sigap menjabat sebagai Kepala Desk Multimedia Kompas.

Permohonan untuk wawancara dengan Mas Sigap pun disampaikan secara informal melalui telpon. Beliau menyatakan siap sewaktu-waktu jika diperlukan. Setelah sekitar dua minggu waktu yang tepat untuk wawancara disepakati. Ada

yang membedakan narasumber kali ini dengan narasumber lainnya. Jika enam narasumber lainnya memberikan waktu dan tempat di sekitar meja kerjanya, maka Mas Sigap ini berbeda.

Pada hari Rabu, 2 Mei 2012, pukul 19.00 wib wawancara dilakukan di ruang baca perpustakaan Kompas lantai empat. Mas Sigap menjadi orang yang tepat menjadi narasumber karena beliau ikut membidani lahirnya Desk Multimedia hingga menemukan bentuknya. Pemahaman Mas Sigap terhadap perkembangan dunia digital makin lengkap setelah belajar selama hampir tiga bulan di China dan Amerika Serikat.

5.1.5. Buyung Wijaya Kusuma (BOY), General Manager News Kompas TV Bergabung dengan Kompas sebagai wartawan pada tahun 1999. Setelah malang melintang di sejumlah daerah, wartawan yang akrab dipanggil BOY ini, tahun 2009 diminta untuk ikut mengembangkan Desk Multimedia Kompas

bersama Mas Sigap. Untuk meningkatkan kemampuan dan pengembangan pemahaman tentang dunia digital, maka BOY ditugaskan oleh Kompas untuk mengikuti pendidikan singkatnya selama satu bulan di Belanda. Namun dalam perjalanan waktu, setelah kurang dari setahun ikut membidani Desk Multimedia sebagai Wakil Kepala Desk, BOY ditugaskan ke Kompas.com dan ikut membidani kelahiran atau embrio Kompas TV.

Ketika Kompas TV diluncurkan pada 9 September 2011, BOY menjadi salah satu motor penggerak lahirnya institusi terbaru di lingkungan Grup Kompas

Gramedia ini. Saat ini BOY menduduki posisi sebagai General Manager News

wawancara berlanagsung di Java Coffee Gramedia. Pertemuan dalam suasana santai ini berhasil membeberkan semua hal seputar kebijakan konvergensi dan

tripple M di Kompas.

5.1.6. Pepih Nugraha (PEP), Editor Kompas.com

Pepih Nugraha atau yang biasa dipanggil Kang PEP ini mulai bergabung dengan Kompas tahun 1990 di bagian Pusat Informasi Kompas Litbang Kompas. Tahun 1995 narasumber yang satu ini lolos dan mengikuti pendidikan jurnalistik selama setahun di Kompas. Bidang politik dan hukum turut membesarkan PEP sebagai wartawan Kompas. PEP pun ditugaskan di Desk Politik dan Hukum dan ngepos di gedung DPR. Namun di sisi lain, wartawan yang memiliki hobi main catur ini mencoba untuk terus mengembangkan dirinya dengan menggeluti dunia digital. Maka, tahun 2003, PEP ditugaskan di Kompas.com. Dunia digital makin digeluti secara total. Hingga akhirnya, membidani lahirnya dan mengelola

Kompasiana. Akhirnya Kompasiana menjadi wadah penulis di luar Kompas dan

menjadi besar. Kini PEP PHQMDGL ³SHQMDJD JDZDQJ´ UXEULk Kompasiana Freez yang dimuat di Kompas setiap hari Kamis.

Permohonan wawancara disampaikan secara informal melalui telepon. Seminggu setelah itu narasumber memberitahukan bahwa wawancara diadakan pada hari Selasa, 1 Mei 2012. Pada hari yang disepakati sekitar pukul 19.00 ± 20.30 wib wawancara berlangsung di Ruang rapat Kompas.com Gedung Kompas

5.1.7. Asmono Wikan (AW), Direktur Eksekutif Serikat Perusahaan Pers Pusat

Narasumber yang satu ini adalah Direktur Eksekutif Serikat Perusahaan Pers (SPS) Pusat di Jakarta sejak Oktober 2005. Barbagai ulasannya mengenai kondisi media cetak saat ini dan tantangannya ke depan selalu muncul dalam buku ³0HGLD'LUHFWRU\´\DQJWHUELWVHWLDSWDKXQ'DULWXOLVDQ-tulisannya tampak sekali narasumber ini menguasai potret kondisi media cetak saat ini dan mampu memberikan sejumlah solusi bagi media cetak agar tetap mampu bertahan hidup. 1DUDVXPEHU \DQJ MXJD SHQXOLV EXNX ³0DVD 'HSDQ 3HUV ,QGRQHVLD 7DQWDQJDQ (NRQRPL3ROLWLNGDQ7HNQRORJL´LQLPHPDKDPLSHUVRDODQGDQWDQWDQJDQ industri media cetak. Buku-EXNXODLQQ\D\DQJSHUQDKGLWXOLVQ\DDQWDUDODLQ³(UD Baru Surat KabDU ,QGRQHVLD ,QRYDVL DWDX 0DWL´ GDQ ³0HQJJDUDS 3DVDU 0HGLD/RNDO7DQWDQJDQ3URIHVLRQDOLVPHGL(UD+\SHU&RPSHWLWLRQ´

Pada hari Kamis, 2 Mei 2012 disepakati untuk wawancara dengan Asmono Wikan. Wawancara berlangsung dalam suasana santai dan penuh persahabatan. Gedung Pers Jalan Kebon Sirih 32-34 Jakarta Lantai 6 menjadi lokasi wawancara, tepatnya di Ruang Tamu Mas Asmono pada pukul 13.00 ± 14.30 wib.